BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk memahami kontruksi nasionalisme dalam film,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. hiburan publik. Kesuksesaan film dikarenakan mewakili kebutuhan imajinatif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai wacana kritik sosial yang berkaitan dengan fenomena kemiskinan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai wacana bentuk analisis yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Perfilman No.8 tahun 1992 film adalah karya cipta seni dan budaya

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Bahasa Korea di Korea Selatan, "Korea" berarti "Han-Guk" (Korea

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB III METODE PENELITIAN. semiotika John Fiske karena dirasakan cocok dengan apa yang akan peneliti teliti.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai sarana hiburan, informasi, dan komunikasi massa. Media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbeda-beda. Salah satu diantaranya penelitian yang dilakukan Hasaumi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deksriptif. Penelitian deskriptif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB V PENUTUP. mucul dalam tayangan acara Wisata Malam, yaitu kode Appearance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu ini mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, yakni penelitian yang menggali makna-makna yang diartikulasikan dalam teks visual berupa film serial drama The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut dengan representasi feminisme yang terkonstruksi didalamnya. Dalam penggalian makna yang terkandung dalam kode-kode film, pendekatan kualitatif eksploratif menjadi sangat tepat karena jenis penelitian ini memberikan peluang yang besar bagi diciptakannya interpretasi-interpretasi. (Sobur,2004:147) 3.2. Metode Penelitian Dengan pertimbangan bahwa objek penelitian serial drama The Great Queen Seondeok adalah sebuah teks yang tersusun atas tanda dan lambang, maka metode yang digunakan adalah semiotika, yang memiliki keandalan dalam menganalisis tanda dan lambang. Semiotika menyediakan bingkai kerja konseptual yang komprehensif dan serangkaian metode yang mencakup seluruh praktek perlambangan meliputi, segala bentuk visualisasi kode televisi. Selain itu simbol dan makna sebagai metode semiotika, merupakan dua elemen penting dalam melihat relasi perempuan dan media massa. Pemilihan metode penelitian ini juga didukung oleh pandangan Lubis, bahwa metode semiotika menekankan

32 peran dan pengaruh konteks sosial budaya terhadap ilmu pengetahuan, sehingga memungkinkan dekonstruksi teori yang berperspektif feminis. Maka dari itu, metode semiotika paling tepat digunakan dalam studi feminis. (Lubis,2006:111) Dalam operasional penelitian, metode semiotika yang digunakan adalah metode analisis tekstual. Semiotika teks ini menganalisis tanda (jenis, struktur, makna) dan juga pemilihan tanda yang dikombinasikan kedalam pola yang lebih besar (teks), yang didalamnya terkonstruksi sikap, ideologi atau mitos tertentu yang melatar belakangi kombinasi tanda-tanda tersebut. (Piliang,2003:271) 3.3 Definisi Konseptual Dalam penelitian yang berjudul Representasi Feminisme dalam film The Great Queen Seondeok definisi konseptual yang dipaparkan penulis adalah sebagai berikut : 1. Representasi Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses pemaknaan melalui sistem tanda yang ada. Tanda-tanda tersebut tersaji dalam dialog,tulisan,video, film, tayangan televisi dan sebagainya.(juliastuti dalam Maria,2009:38). Selain itu representasi juga merupakan proses sosial yang timbul dalam interaksi antar pembaca atau penonton dalam sebuah teks. Representasi memproduksi tandatanda yang mencerminkan seperangkat ide dan sikap yang mendasari tandatanda tersebut. (Nelmes dalam Mariska,2007:46). Proses pemaknaan ini melibatkan konsep feminisme yang akan diteliti melalui film serial The Great Queen Seondeok

33 2. Feminisme Kata feminisme dicetuskan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan yang berpusat di Eropa ini pindah ke amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill Perempuan sebagai subjek (The subjection of women) pada tahun 1869. Perjuangan mereka menandai kelahiran Feminisme Gelombang pertama. Tujuan dari feminisme ini adalah sebagai transformasi sosial untuk meningkatkan kesadaran gender dalam lingkungan masyarakat. (Nuruzaman,2005:181) Feminisme yang dimaksud dalam serial ini bukanlah pembebasan kaum perempuan secara moral dan radikal, namun feminisme yang mengacu pada kesetaraan gender yang memperjuangkan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam bidang pendidikan,sosial, budaya serta politik dan pemerintahan. Dalam hal ini, serial The Great Queen Seondeok menjadi medium representasi feminisme dimana tokoh sentral dalam serial ini adalah perempuan-perempuan berkualitas yang memiliki cita-cita dan ambisi yang tinggi untuk menyetarakan kedudukannya terhadap pria, dalam bidang pemerintahan dan kenegaraan. 3.4 Unit Analisis Dalam penelitian ini, unit-unit analisis yang dipergunakan adalah kode-kode televisi John Fiske dengan pemilihan sebagai berikut : 1. Penampilan Argyle membagi penampilan menjadi dua aspek : a. Aspek yang berada dibawah kontrol seperti : pakaian, warna kulit dan perhiasan

34 b. Aspek yang kurang bisa dikontrol seperti: Tinggi badan, berat badan dan sebagainya. Penampilan ini digunakan untuk mengirimkan pesan tentang kepribadian dan status sosial. (Fiske,2004:96) 2. Perilaku Cara kita duduk, berdiri ataupun berselonjor bisa mengkomunikasikan bagaimana cara pandang orang lain tentang pemaknaan sikap kita. Postur seringkali terkait dengan sikap interpersonal : Bersahabat, tidak ramah atau bermusuhan, superioritas, inferioritas yang semuanya bisa ditunjukan lewat postur. Postur pun bisa menunjukan kondisi emosi seseorang, misalnya tingkat ketegangan atau kesantaian. (Fiske,2004:97) Perilaku mengacu pada aksi dan reaksi dari aktor dalam film. Pada umumnya dalam hubungannya dengan aktor lain maupun lingkungan sekitarnya. Terdapat berbagai jenis prilaku baik yang disadari maupun yang tidak disadari, yang terlihat maupun yang tersembunyi, yang dilakukan sukarela ataupun sebaliknya. 3. Gerakan Gerakan merupakan sebuah bentuk komunikasi non verbal, dengan menggunakan bagian tubuh aktor/pemeran dalam film, sebagai pengganti atau kombinasi komunikasi verbal. Gerakan meliputi gerak tubuh, gerak tangan dan kaki serta ekspresi wajah. Lengan adalah transmiter utama gerak, meski gerak kaki dan kepala juga penting. Semuanya terkoordinasi erat dengan pembicaraan dan pelengkap komunikasi verbal. Ini menunjukan baik munculnya emosi umum atau kondisi emosi tertentu. (Fiske,2004:96-97)

35 4. Dialog Dialog merupakan bentuk penyajian kata-kata yang diucapkan oleh dua atau lebih aktor dalam film secara timbal balik. Percakapan tersebut dilaksanakan berdasarkan skenario yang telah dibuat dan dialog telah disusun untuk mendukung plot atau alur cerita. Menurut Sidharta dan sony, dialog merupakan gambaran dari logika berfikir, latar belakang serta interaksi antara satu tokoh dengan tokoh yang lain sehingga mengandung makna eksplisit maupun implisit. (Sidharta &Sony,2004:78) 3.5 Fokus Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian kualitatif, sangat penting menyertakan fokus penelitian, karena fokus penelitian akan membatasi ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan dan memegang peranan penting dalam memandu serta menjalankan suatu penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah serial drama sejarah Korea yang berjudul The Great Queen Seondeok yang memiliki 62 episode secara keseluruhan. Fokus utama penelitian ini hanya dititik beratkan pada episode 1,2,3,51 dan 52 saja, dimana kelima episode ini dinilai cukup mewakili representasi feminisme yang terdapat dalam serial ini. 3.6 Jenis Sumber data Adapun yang menjadi sumber data primer adalah dokumentasi serial drama The Great Queen Seondeok dan data sekunder berupa referensi serta literatur yang berkaitan dengan penelitian ini yang diperoleh melalui majalah, koran online. internet, jurnal, dan sebagainya.

36 3.7 Teknik pengumpulan Data Penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, meliputi : 1. Dokumentasi Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi melalui kaset DVD serial The Great Queen Seondeok 2. Studi Pustaka Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen maupun buku-buku literatur, majalah, artikel,jurnal yang berkaitan dengan masalah perempuan, feminisme, gender,perfilman dan semiotik. 3.8 Teknik Pengolahan Data 1. Tahap Reduksi Penulis menyelesaikan film berdasarkan rumusan masalah penelitian, konsep feminisme dalam film serial drama The Great Queen Seondeok. Kemudian menentukan adegan-adegan yang akan dianalisis dan yang tidak. Pada tahap ini film yang menjadi objek penelitian dibagi-bagi menurut adegan yang ada untuk mempermudah pengamatan. Pembagian ini dilakukan untuk mengamati dan menganalisis adegan demi adegan yang sesuai dengan perspektif feminisme. 2. Tahap Kategorisasi Setelah data-data direduksi, penulis mengklasifikasi dan mengkategorisasi simbolsimbol visual pada film The Great Queen Seondeok berdasarkan subtema analisis

37 3. Tahap Analisis Penulis data berupa gambar-gambar visual secara kualitatif dalam frame semiotika yang mengacu pada kode-kode televisi John Fiske, sesuai dengan level realita, level representasi dan level ideologi. 4. Tahap Interpretasi Data Setelah dilakukan analisa yang mengacu pada fokus penelitian. Dimulai dari mencari bagian dalam adegan yang sarat akan gerakan feminisme dalam serial The Great Queen Seondeok untuk kemudian diinterpretasikan dan ditafsirkan. 5. Simpulan Tahap terakhir, peneliti menarik kesimpulan dari seluruh argumen yang telah dibuat.