PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. negara ini baik bencana geologi (gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api)

BAB I PENDAHULUAN. kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Upaya meminimalisasi resiko. atau kerugian bagi manusia diperlukan pengetahuan, pemahaman,

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

ANGGI PRATIWI A

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII DALAM MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 12 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA CEMANI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipengaruhi oleh faktor geologi terutama dengan adanya aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VIII DI SMP N23 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN MITIGASI TERHADAP BENCANA BANJIR SMP NEGERI 3 GROGOL, KECAMATAN GROGOL, KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR PRAMUKA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Data bencana di BAKORNAS menyebutkan bahwa antara telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Oleh: EKA NOVITASARI

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bencana banjir merupakan limpahan air yang melebihi tinggi muka air

PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG SENSITIVITAS PERUBAHAN IKLIM

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

MITIGASI BENCANA BANJIR DI DESA NGROMBO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia, sehingga

Naskah Publikasi Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo termasuk salah satu kabupaten yang sering

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. Benua Australia dan Benua Asia serta terletak diantara dua Samudra yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Batas. Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar,

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DIKELURAHAN GANDEKAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 17 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 141 BT. Letak lintang yang berada di 6 LU 11 LS memberi pengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

PEMETAAN SEKOLAH SMA/SMK BERDASARKAN KERAWANAN BENCANA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEBENCANAAN SISWA DI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia ini bencana merupakan sebuah peristiwa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI BENCANA BANJIR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN PADA EKSTRAKULIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 4 KLATEN

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB I PENDAHULUAN. atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2016), bencana tanah longsor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak diantara pertemuan Lempeng Eurasia dibagian utara,

BAB IV METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

BAB I PENDAHULUAN. satunya rawan terjadinya bencana alam banjir. Banjir adalah suatu

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

RESPON MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA TEGALMULYO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI SRI LESTARI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian banjir dalam Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Hal ini terungkap mengingat bahwa negara indonesia adalah salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Banjir bukan masalah yang ringan. 2008). Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PRANATA SOSIAL MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2014/2015

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGANTISIPASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA PALUR KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11

HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGENAI MITIGASI PASCA BENCANA GEMPABUMI TAHUN 2006 KELAS VII DI

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR, GEMPA BUMI, DAN TANAH LONGSOR DI KECAMATAN WONOGIRI

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Konsep Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di. tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Oleh: NUR MEILY ADLIKA A610100059 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN LMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 0

ABSTRAK PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA Nur Meily Adlika, A610100059, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014 Indonesia, banjir menjadi bencana yang mengancam setiap musim penghujan mulai tiba. Kota Surakarta sebagai salah satu kawasan rentan banjir karena berada di zona depresi yang diapit vulkan lawu, vulkan merapi dan pegunungan seribu. Dampak banjir yang terjadi di Kota Surakarta juga menyebabkan terendamnya sejumlah kantor intansi pemerintah, pasar termasuk SMP Negeri 6 Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta (2) tingkat kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta (3) hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi becana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMP Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dan korelasi pearson product moment. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu : (1) Pengetahuan guru dapat diketahui termasuk dalam kategori baik. Indeks pengetahuan diperoleh dari 40 responden yang termasuk kategori kurang sebanyak 9 orang (22,5 %), cukup sebanyak 0 orang, dan baik sebanyak 31 orang ( 77,5 %). (2) Kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta diperoleh 75,66 yang termasuk kategori tinggi. Indeks kesiapsiagaan tersebut juga didasarkan pada 40 responden dengan kategori jawaban sangat rendah 0, rendah sebanyak 1 orang (2%), cukup sebanyak 8 orang (20%), tinggi sebanyak 16 orang (40%) dan sangat tinggi sebanyak 15 orang (38%). (3) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir. Kata Kunci : Pengetahuan, Kesiapsiagaan, Bencana Banjir 1

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang tahun 1989, Geografi adalah Ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena Geosfer dengan sudut pandang kelingkunganan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Para ahli Geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI) pada Seminar dan lokakarya nasional di Semarang sepakat tentang objek studi geografi, yaitu Objek material dan objek formal. Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi, yaitu fenomena geosfer. Sedangkan Objek formal Geografi merupakan metode pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah, yaitu dilakukandengan sudut pandang kelingkunganan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Aspek lingkungan dalam geografi mendapat tekanan yang lebih. Hal tersebut mungkin dipengaruhi permasalahan lingkungan yang semakin meningkat dan mengglobal di mukabumi ini, seperti perubahan iklim global, penurunan kualitas lingkungan, bencana banjir, kekeringan, longsor, kemiskinan, penurunan dan kerusakan sumber daya alam. Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah, yang ketinggiannya melebihi batas normal. Banjir merupakan bahaya yang paling luas menyebar. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi di atas normal sehingga sungai-sungai meluap, bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air gelombang badai tropis atau karena adanya pipa-pipa air yang pecah. Sebagian besar banjir bersifat merugikan terhadap tempat hunian manusia (Maria Chatarina, 2009:13). Indonesia, banjir menjadi bencana yang mengancam setiap musim penghujan mulai tiba. Kota Surakarta sebagai salah satu kawasan rentan banjir. Kejadian banjir di Kota Surakarta terjadi pada akhir tahun 2007 yang merupakan banjir terbesar sejak tahun 1966. Dampak dari banjir 2

yang terjadi di Kota Surakarta juga menyebabkan terendamnya sejumlah kantor intansi pemerintah, pasar termasuk SMP Negeri 6 Surakarta dimana sekolah ini pada tanggal 10 November 2010 sebanyak 700 siswa terpaksa diliburkan akibat banjir yang melanda sekolah. Banjir yang terjadi hampir setiap tahun menjadi ancaman bencana yang harus dihadapi, maka dalam pembelajaran di kelas guru harus mampu membekali siswa dengan pengetahuan secara teoritis dan pengetahuan praktis untuk menggunakan gejala geosfer sebagai sistem peringatan dini (early warning system) mengenai kebencanaan banjir sehingga, pengetahuan dan ketrampilan tentang pendidikan mitigasi bencana penting dikuasai oleh guru. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahannya sebagai berikut : 1) Bagaimana tingkat pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta?. 2) Bagaimana tingkat kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta? 3) Bagaimana hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tingkat pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. 2. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. 3. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. 3

D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini memberi dua manfaat, yaitu manfaat yang berupa sumbangan teoritis dan manfaat berupa sumbangan praktis antara lain: 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini memiliki dua manfaat teoritis : a) Mengetahui tingkat pengetahuan dan kesiapsiagaan guru serta hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi di SMP Negeri 6 Surakarta b) Memberikan masukan informasi kepada sekolah agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan dari ancaman bencana. 2) Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pendidikan mitigasi yang sesuai untuk diterapkan di sekolah. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai syarat untuk meraih gelar kesarjanaan Strata 1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. b) Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya terutama mengenai pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dilingkup pendidikan. c) Bagi SMP Negeri 6 Surakarta Sebagai masukan kepada sekolah yang digunakan sebagai lokasi penelitian, agar meningkatkan kesiapsiagaan dari ancaman bencana yang terjadi di lingkungansekolah. 2. TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan dalam penelitian ini merupakan elemen kesiapsiagaan berbasis sekolah dalam menghadapi bencana. Pengetahuan yang baik menjadi landasan membangun kesiapsiagaan. Menurut Khrisna S. Pribadi 4

(2008:I-11), bahwa pengetahuan merupakan upaya untuk mengurangi resiko dan dampak kerugian dari bencana, yang meliputi pengetahuan terhadap bencana, tindakan persiapan dukungan dan membangun kembali masyarakat saat bencana terjadi. Penelitian ini hanya menggunakan dua indikator saja yaitu pengetahuan terhadap bencana dan tindakan persiapan, karena pengetahuan terhadap bencana dan tindakan persiapan dalam penelitian ini sudah mencakup indikator untuk menentukan tingkat pengetahuan, dan pengetahuan berupa pemahaman mengenai upaya pengurangan resiko bencana tanpa di dukung suatu tindakan maka tidak akan bisa berjalan dengan baik. Menurut Robert J. Kodoatie (2013:60) Banjir ada 2 peristiwa: pertama peristiwa banjir/genangan yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir dan kedua peristiwa banjir terjadi akibat limpasan air banjir dari sungai karena debit banjir tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari kapasitas pengaliran sungai yang ada. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2012:7) Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana. Tim penyusun Preparedness Assessment Tools For Indonesia (PASTI, 2009: 205) Parameter kesiapsiagaan adalah : 1) Pengetahuan masyarakat mengenai banjir 2) Sistem perilaku masyarakat komunal 3) Kelembagaan formal dan informal (petugas, dinas, badan yang bertanggung jawab) 4) Peraturan formal/informal 5) Peralatan umum/infrastruktur 6) Simulasi individu dan kelompok masyarakat Rugaiyah (2011:6) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai 5

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 3. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2014. B. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMP Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 40 orang. C. Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: pengetahuan guru mengenai bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir di SMP Negeri 6 Surakarta. D. Teknik Pengumpulan Data 1) Observasi Syofian Siregar (2013:19) Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian sehingga di dapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. Observasi dalam penelitian ini meliputi letak topografi sekolah dan prasarana sekolah, kegiatan pembelajaran. 2) Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpul datanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Penyebaran angket untuk mengetahui dan menilai 6

tingkat pengetahuan dan ketrampilan guru dalam menghadapi bencana yang terdapat pada lingkungan sekolah yang nantinya dijadikan dasar pengukuran pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana. 3) Dokumentasi Mahmud (2011:18), dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk mendukung hasil data yang diperoleh peneliti berdasarkan sumber yaitu observasi dan kuesioner. E. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif yaitu dengan perhitungan persentase. Proses analisis data dalam penelitian ini yaitu dimulai dengan menelaah semua data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu observasi, kuesioner dan dokumentasi. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Tingkat Pengetahuan Guru Mengenai Bencana Banjir P = x 100 % Keterangan : P = Presentase Fx = Nilai riil angket N = Nilai maksimum 7

Perhitungan untuk pengetahuan guru mengenai bencana banjir sebagai berikut : P = x 100 % = x 100% = 95,42 % Hasil persentase yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam kategori nilai indeks pengetahuan. Berdasarkan hasil persentase diketahui pengetahuan guru mengenai bencana banjir termasuk dalam kategori baikdengan nilai indeks pengetahuan 95,42 %. Indeks pengetahuan diperoleh dari 40 responden yang termasuk kategori kurang sebanyak 9 orang (22,5 %), cukup sebanyak 0 orang, dan baik sebanyak 31 orang ( 77,5 %). b. Tingkat Kesiapsiagaan Guru Dalam Menghadapi Bencana Banjir Perhitungan indeks kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta sebagai berikut: Indeks kesiapsiagaan = x 100 = x 100 = x 100 = 75,66 Hasil perhitungan indeks pada kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta diperoleh 75,66 yang termasuk kategori tinggi. 5. KESIMPULAN Hasil pembahasan dan analisis penelitian, yang kemudian dapat disimpulkan sebagai berikut: 8

a. Pengetahuan guru mengenai banjir di SMP Negeri 6 Surakarta diperoleh presentase 95,42 % yang termasuk nilai indeks pengetahuan yaitu baik. b. Kesiapsiagaan guru SMP Negeri 6 Surakarta dalam menghadapi bencana banjir diperoleh presentase 75,66 yang termasuk nilai indeks kesiapsiagaan yaitu tinggi. c. Tidak terdapat yang signifikan hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan guru dalam menghadapi bencana banjir DAFTAR PUSTAKA Anonim.2012. Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Jakarta. BNPB Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Chatarina, Maria. 2009. Modul Ajar Pengintegrasian Pengurangan Resiko Banjir Bahan Pengayaan Bagi Guru SMP/MTs. Jakarta: SCDRR Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset Hermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung: Private Publishing 9

Kodoatie, Robert J. 2013. Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta: Andi Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia Noor, Djauhari. 2012. Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nugroho, Kharisma dkk. 2009. Preparrednes Assesment Tools for Indonesia. Jakarta: UNESCO Office. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 66 Pribadi, S. Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru: Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana Institusi Teknologi Bandung. Rugaiyah. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia. Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian. Surakarta: Laboratorium Komputer FKIP UMS Yunus, Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana. Trihendradi, C. 2012. Step by Step SPSS 20 Analisa Data Statistik. Yogyakarta: ANDI. 10