13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian umum Dyna Sand Filter Dyna Sand Filter air jenis vertical dimana pasir digunakan sebagai media penyaring kotoran yang dibawa bersama air. Pasir yang dipakai dalam filter yaitu pasir kuarsa. Pasir ini mempunyai keistimewaan, yaitu dapat mengikat kotoran dan dapat menaikan kadar PH air. Dyna Sand Filter ini dapat digunakan secara terus menerus (kontinu) karena filternya tidak perlu dikeluarkan pada saat pencucian ulang atau pembersihan. Dyna Sand Filter ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: Pencucian pasir dilakukan secara terus menerus pada bagian dalam Tidak mengganggu aliran air, tidak memerlukan interval atau siklus pencucian kembali. Kualitas filtrasi yang tetap dan sama atau lebih baik dari filter konvensional. Menggunakan gaya gravitasi Tempat filternya Tidak ada klandungan Lumpur Kontruksi modul simple untuk kapasitas yang dibutuhkan. Material yang standar yang digunakan adalah dengan Stanless Steel,Epoxy Painted Carbon Steel, Fiber Reinforce Plastic atau Rubber line Steel.
14 Konstruksi beton (concerete) atau panduan logam lainya sapat juga digunakan untuk penggunaan yang khusus. Dyna sand filter menggunakan konstruksi stanrdar dengan tanki berbetuk slinder yang bagian bawahnya berbentuk kerucut pasir. Untuk memenuhi kapasitas yang lebih besar penggunaan Dyna Sand Filter ini dapat di gabungkan dengan pipi kerja untuk didistribusikan atau di kumpulkan dalam reservoir. Keuntungan dalam pemakaian Dyana Sand Filter adalah sebagai berikut : Tidak menggunakan katup Tidak menggunakan diffuser Tidak ada bagian yang bergerak Tidak menggunakan tanki pencucian Penghemat biaya operasional yang besar Tidak memerlukan operator Tidak menggunakan penyaringan, jaringan atau pengurusan Penggunaan energi yang sedikit, mengunakan gaya gravitasi atau pompa bertekanan rendah. Pasir yang kotor kemudian diangakat dengan pompa pengangkat udara (5) ke bejana gabungan (6)yang berada di bagian atas filter. Pasir kemudian jatuh ke bawaah melewati pencuci pasir (7) dimana arah aliran pencucuan berlawanan arah dengan proses filtasi. Pasir yang telah di bersihkan jatuh kembali ke permukaan kemudian ke dasar fikter (8) dan hal tersebut dilakukan proses fitrasi kembali.
15 Kotoran yang mengumpal menjadi padat dan dapat dikeluarkan kembali melalui saluran pembuangan bersama air bekas pencucian (9). Pada bagian yang menurun pada filter disini pasir di salurkan oleh kerucut (10) untuk memastikan bagaimana pasir bergerak dangan kecepatan akhir tetap pada seluruh area filter. 3.2. Pencuci Pasir pencucian pasir terdiri dari beberapa lingkaran yang dilengkapi dengan saingan pasir(14,15) dimana bagian atas dan bawah dari aringan inin diikat dengan klem (16,17). Aliran air bersama pasir yang keluar dari saluran pompa langsung mengalami perubahan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah yang selanjutnya air dan pasir keluar lewat suatu celah (19). Mengisi bejana kontrol dengan memutar kadudukan dua pelat kontril (18) dimana pasir akan jatuh turun ke bawah kemudian melewati saringan pasir dan butiran pasir akan keluar darijaringan pasir yang selanjutnya akan jatuh ke permukaan tumpukan pasir, sedangkan kotorannya akan terbuang bersama air yang di salurkan ke saluran pembuangan (10). Hal ini berlangsung secara simultan dan ini yang menjadi kelebihan Dyana Sand Filter yang dapat mencuci filter secara terus menerus. Dalam pencucian pasir selalu diperlukan pencucian pasir jika tidak tersedia air untuk mencuci filter, filter harus dijalankan dan airnya di buang untuk beberapa kali, sebelum dimasukan kedalam Reservoir maka filter harus di cuci dengan pencucian lengkap.
16 3.3. Pengisian Pasir Filter 1. Periksa Nozzle di dalam filter apakah sudah terpasang dengan baik dan sempurna. 2. Beri tanda tinggi pasir yang diperlukan pada bagian dalam tangki, diukur dari plat Nozzle tiap-tiap lapisan sebelum pengisian berikutnya sampai ketebalan yang sudah ditentukan. 3. untuk menyakinakan tinggi pasir yang diisikan, dianjurkan mengisi tangki dengan air sampai pada permukaan pasir, untuk mendapatkan permukaan yang tepat. Tegantung kondisi yang sebenarnya dari pasir, dipermukaan tambah sekitar ½ -3/4 dari pasir dan 2-4 pasir halus jika dalam keadaan kering.. 3.4. Analisa Hasil Produksi Hasil pengelolaan air sebagai berikut : 1. Air bersih yang diproduksi kapasitas 2,6 m 3 / menit 2. PH air 7,03 yang berarti normal. 3. Kandungan suspensi nol. 4. kekeruan nol 5. kandungan klor dari 0,02 mg/1. 6. Warna air jernih dapat dengan skala warna 11 Pemeriksaan hasil produksi harus dilakukan berkala agar kandungan air yang di pakai tidak membahanyakan pemakaian air khususnya para pegawai PDAM yang bekerja di lingkungan tersebut agar terhindar dari penyakit yang
17 disebabkan kuman penyakit yang dibawa oleh air. Selain itu kandungan air harus dijaga dari keasaman. Karena jika tidak,air akan menyebabkan korosi pada mesinmesin pabrik. Mesin yang berkarat lama- kelamaan akan rusak, hal ini sangat merugikan perusahaan biaya penggantian bagian yang rusak karena karat/korosi tersebut. Hasil produksi berupa air bersih ini di jaga atau dikontrol kualitasnya dengan pemeriksaan secara berkala