BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH RASIO DIAMETER TERHADAP KEDALAMAN PADA LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

BAB III UJI MATERIAL

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI ALUMINUM 5052

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bahan baku produk ataupun air konsumsi. Tujuan utama dari pengolahan air ini

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

BAB IV METODE PENELITIAN

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

BAB IV METODE PENELITIAN

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERIKSAAN BAHAN SUSUN BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Penyediaan Kebutuhan Air Bersih Untuk Bangunan Gedung

Proses Pengolahan Air Minum dengan Sedimentasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN Pemeriksaan J 10 UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT ( PB ) ( AASHTO T ) ( ASTM D )

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

RESERVOAR SLIDE 06 TPAM. Yuniati, PhD

BAB IV METODE PENELITIAN


MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Pengolahan Pelumas Bekas Secara Fisika

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

jatuh ke gelas ukur. Hal ini yang membuat hasil pengukuran kurang akurat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN KAPAL PENGERTIAN MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Perancangan Instalasi Penjernihan Air (IPA)

TANKI PADA MOTOR DIESEL OLEH : 1. GILANG YUDA PERDANA 2. ARIF RACHMAN SAPUTRA 3. TRI NAHLIAS DARUSSALAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG

Berat Tertahan (gram)

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PERCOBAAN. - Kuvet 20 ml. - Pipet Volume 10 ml Pyrex. - Pipet volume 0,5 ml Pyrex. - Beaker glass 500 ml Pyrex

3.4 PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

5- PEKERJAAN DEWATERING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #6 Genap 2014/2015. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

Penyediaan air bersih ke dalam bangunan

Kualitas air. Kualitas air harus memenuhi 3 syarat : Syarat fisik Tidak berwarna, tidak berbau.

BAB V HASIL MONITORING IPAL PT. United Tractor Tbk

Transkripsi:

13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian umum Dyna Sand Filter Dyna Sand Filter air jenis vertical dimana pasir digunakan sebagai media penyaring kotoran yang dibawa bersama air. Pasir yang dipakai dalam filter yaitu pasir kuarsa. Pasir ini mempunyai keistimewaan, yaitu dapat mengikat kotoran dan dapat menaikan kadar PH air. Dyna Sand Filter ini dapat digunakan secara terus menerus (kontinu) karena filternya tidak perlu dikeluarkan pada saat pencucian ulang atau pembersihan. Dyna Sand Filter ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: Pencucian pasir dilakukan secara terus menerus pada bagian dalam Tidak mengganggu aliran air, tidak memerlukan interval atau siklus pencucian kembali. Kualitas filtrasi yang tetap dan sama atau lebih baik dari filter konvensional. Menggunakan gaya gravitasi Tempat filternya Tidak ada klandungan Lumpur Kontruksi modul simple untuk kapasitas yang dibutuhkan. Material yang standar yang digunakan adalah dengan Stanless Steel,Epoxy Painted Carbon Steel, Fiber Reinforce Plastic atau Rubber line Steel.

14 Konstruksi beton (concerete) atau panduan logam lainya sapat juga digunakan untuk penggunaan yang khusus. Dyna sand filter menggunakan konstruksi stanrdar dengan tanki berbetuk slinder yang bagian bawahnya berbentuk kerucut pasir. Untuk memenuhi kapasitas yang lebih besar penggunaan Dyna Sand Filter ini dapat di gabungkan dengan pipi kerja untuk didistribusikan atau di kumpulkan dalam reservoir. Keuntungan dalam pemakaian Dyana Sand Filter adalah sebagai berikut : Tidak menggunakan katup Tidak menggunakan diffuser Tidak ada bagian yang bergerak Tidak menggunakan tanki pencucian Penghemat biaya operasional yang besar Tidak memerlukan operator Tidak menggunakan penyaringan, jaringan atau pengurusan Penggunaan energi yang sedikit, mengunakan gaya gravitasi atau pompa bertekanan rendah. Pasir yang kotor kemudian diangakat dengan pompa pengangkat udara (5) ke bejana gabungan (6)yang berada di bagian atas filter. Pasir kemudian jatuh ke bawaah melewati pencuci pasir (7) dimana arah aliran pencucuan berlawanan arah dengan proses filtasi. Pasir yang telah di bersihkan jatuh kembali ke permukaan kemudian ke dasar fikter (8) dan hal tersebut dilakukan proses fitrasi kembali.

15 Kotoran yang mengumpal menjadi padat dan dapat dikeluarkan kembali melalui saluran pembuangan bersama air bekas pencucian (9). Pada bagian yang menurun pada filter disini pasir di salurkan oleh kerucut (10) untuk memastikan bagaimana pasir bergerak dangan kecepatan akhir tetap pada seluruh area filter. 3.2. Pencuci Pasir pencucian pasir terdiri dari beberapa lingkaran yang dilengkapi dengan saingan pasir(14,15) dimana bagian atas dan bawah dari aringan inin diikat dengan klem (16,17). Aliran air bersama pasir yang keluar dari saluran pompa langsung mengalami perubahan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah yang selanjutnya air dan pasir keluar lewat suatu celah (19). Mengisi bejana kontrol dengan memutar kadudukan dua pelat kontril (18) dimana pasir akan jatuh turun ke bawah kemudian melewati saringan pasir dan butiran pasir akan keluar darijaringan pasir yang selanjutnya akan jatuh ke permukaan tumpukan pasir, sedangkan kotorannya akan terbuang bersama air yang di salurkan ke saluran pembuangan (10). Hal ini berlangsung secara simultan dan ini yang menjadi kelebihan Dyana Sand Filter yang dapat mencuci filter secara terus menerus. Dalam pencucian pasir selalu diperlukan pencucian pasir jika tidak tersedia air untuk mencuci filter, filter harus dijalankan dan airnya di buang untuk beberapa kali, sebelum dimasukan kedalam Reservoir maka filter harus di cuci dengan pencucian lengkap.

16 3.3. Pengisian Pasir Filter 1. Periksa Nozzle di dalam filter apakah sudah terpasang dengan baik dan sempurna. 2. Beri tanda tinggi pasir yang diperlukan pada bagian dalam tangki, diukur dari plat Nozzle tiap-tiap lapisan sebelum pengisian berikutnya sampai ketebalan yang sudah ditentukan. 3. untuk menyakinakan tinggi pasir yang diisikan, dianjurkan mengisi tangki dengan air sampai pada permukaan pasir, untuk mendapatkan permukaan yang tepat. Tegantung kondisi yang sebenarnya dari pasir, dipermukaan tambah sekitar ½ -3/4 dari pasir dan 2-4 pasir halus jika dalam keadaan kering.. 3.4. Analisa Hasil Produksi Hasil pengelolaan air sebagai berikut : 1. Air bersih yang diproduksi kapasitas 2,6 m 3 / menit 2. PH air 7,03 yang berarti normal. 3. Kandungan suspensi nol. 4. kekeruan nol 5. kandungan klor dari 0,02 mg/1. 6. Warna air jernih dapat dengan skala warna 11 Pemeriksaan hasil produksi harus dilakukan berkala agar kandungan air yang di pakai tidak membahanyakan pemakaian air khususnya para pegawai PDAM yang bekerja di lingkungan tersebut agar terhindar dari penyakit yang

17 disebabkan kuman penyakit yang dibawa oleh air. Selain itu kandungan air harus dijaga dari keasaman. Karena jika tidak,air akan menyebabkan korosi pada mesinmesin pabrik. Mesin yang berkarat lama- kelamaan akan rusak, hal ini sangat merugikan perusahaan biaya penggantian bagian yang rusak karena karat/korosi tersebut. Hasil produksi berupa air bersih ini di jaga atau dikontrol kualitasnya dengan pemeriksaan secara berkala