Masih Spiritualitas Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

ASAS HIDUP TAKWA Oleh Nurcholish Madjid

IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid

KEBEBASAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Spiritualitas Bisnis

KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Modul ke: Akhlak Islami. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

TAKWA DAN IKHLAS Oleh Nurcholish Madjid

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Jalan Lurus. Oleh Nurcholish Madjid

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

UMAT Tengah. Oleh Nurcholish Madjid

Modul ke: Etos Kerja. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Kewajiban Menunaikan Amanah

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Akhlak dapat merubah kepribadian muslim menjadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Noviyanto, 2014

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

HUMANISME ISLAM Oleh Nurcholish Madjid

INDONESIA MENUJU MASA DEPAN

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

OByEKTIVIKASI SALAM Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

ZIKIR Oleh Nurcholish Madjid

TIDAK SEKADAR PUASA BADANI

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

PROPORSI HUBUNGAN ANTARA KEILMUAN DAN KEAGAMAAN

SEMIOTIKA ISLAM Oleh Nurcholish Madjid

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. ibadah kepada Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan

EFEK KESEHARIAN TAKWA

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

KELUARGA KECIL Oleh Nurcholish Madjid

ILMU SOSIAL Oleh Nurcholish Madjid

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

MAKNA IDUL FITRI Oleh Nurcholish Madjid

Rahasia Alkitab. "Dapatkah engkau menemukan Allah"

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid

Dalam sejarah pemikiran Islam klasik, ada kontroversi qadarîyahjabarîyah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

Pendidikan dan Kompetensi

Mendidik Anak di Zaman Yang Sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA :

TAKWA, ZIKIR, DAN IKHLAS

3 Wasiat Agung Rasulullah

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Pendidikan Agama Islam

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

PERAN DOKTER SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN DI MASYARAKAT

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

Persiapan Menuju Hari Akhir

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

IMAN KEPADA HARI KEMUDIAN

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

JENJANG PUASA NAFSANI

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

Tafsir Surat Al-Kautsar

Transkripsi:

c Prestasi, bukan Prestise d Masih Spiritualitas Bisnis Oleh Nurcholish Madjid Dalam uraian mengenai spiritualitas bisnis pekan lalu, kita menyadari bahwa adanya kombinasi antara ihsān dan itqān dalam pola kerja dan kegiatan akan menghasilkan kesungguhan atau mujāhadah. Allah menjanjikan kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh bahwa Dia akan menunjukkannya jalan kepada-nya, yakni, mencapai nilai yang setinggi-tingginya. Dan nilai tertinggi yang bakal diperoleh seseorang dengan menempuh jalan Allah ialah takwa, yaitu kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam segenap aspek kehidupan, sebagaimana dihasilkan oleh ihsān dalam beribadat. Ketakwaan sebagai hasil dari ihsān ini, dari segi keruhanian ini jelas akan mempunyai dampak besar dalam (misalnya) perilaku ekonomi, seperti kita sudah lihat dalam etos bisnis seperti diteliti tradisi Weberian. Dengan takwa ini, seseorang menjadi penuh energi, memiliki keteguhan kepribadian atau berkarakter kuat, tidak gampang putus asa atau tergoda dan senatiasa penuh harapan kepada Allah. Dengan takwa itu pula seseorang akan terbimbing ke arah perilaku yang benar dan baik, karena ia yakin hahwa Allah senantiasa mengetahui, mengawasi dan memperhitungkan segala amal perbuatannya, sementara Allah tidak akan berkenan (tidak rida) kepada hal-hal yang palsu dan jahat. Adanya harapan kepada Allah membuat seseorang berjiwa teguh, dan adanya bimbingan ke arah akhlak mulia menjadikannya kuat berpegang kepada amanat. Kedua kualitas itu mempertinggi kemampuan mencari dan menemukan jalan keluar dari kesulitan, suatu asas yang amat penting bagi kesuksesan di segala bidang.

c Nurcholish Madjid d Kualitas-kualitas tersebut merupakan wujud nyata uluran tangan Allah (the hand of God). Sebab secara ajaran keagamaan, uluran tangan itu memang dijanjikan Allah kepada orang yang bertakwa dan dengan teguh mengandalkan diri atau tawakal kepada-nya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka Dia ciptakan baginya jalan keluar (dari kesulitan), dan Dia anugerahkan kepadanya rezeki secara tidak terduga; barangsiapa bertawakal kepada Allah maka cukuplah Dia (Allah) bagi orang itu, (Q 65:2-3). Juga dijanjikan: Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan ciptakan baginya kemudahan dalam segala urusannya, (Q 65:4). Sehingga, dari semuanya itu kita dapat memahami mengapa al- Qur an disebut sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan mengapa mereka yang bertakwa itu dijanjikan sebagai orang-orang yang bakal mendapatkan falāh, yaitu kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuksesan. Kalau pekan lalu kita melihat nilai asasi dari ihsān, maka sebenarnya nilai asasi ihsān juga merupakan pangkal-tolak bagi berbagai nilai budi luhur yang langsung atau tidak langsung diajarkan agama, dan akan berdampak positif kepada kepemimpinan dan kewirausahaan. Karena dari sudut pertimbangan keimanan atau keruhanian semua tindakan manusia, termasuk tindakan memimpin dan berwirausaha, tidak lain adalah sarana untuk meraih nilai yang lebih tinggi, yaitu nilai keruhanian itu sendiri, maka budi luhur tidak boleh diperlakukan hanya sebagai alat atau piranti untuk mencapai kesuksesan lahiri. Pada dirinya sendiri, budi luhur bernilai sebagai tujuan, tidak sekadar bernilai alat atau piranti. Ketulusan dalam menempuh hidup berbudi luhur hanya absah jika budi luhur itu tidak dipandang sebagai perantaraan

c Masih Prestasi, Spiritualitas bukan Prestise Bisnis d untuk mencapai suatu tujuan yang nilainya lebih rendah, seperti kesukesan material semata, melainkan sebagai tujuan yang dalam dirinya sendiri terkandung sesuatu yang membahagiakan. Kalau pun harus dipandang sebagai perantaraan, maka budi luhur harus ditempuh sebagai jalan ke arah tujuan yang lebih tinggi, yaitu rida atau perkenan Allah. Kesejatian dalam berbudi luhur hanya terwujud dengan cara pandang seperti itu. Walaupun begitu tidaklah berarti bahwa kita harus menafikan efek positif nilai-nilai budi luhur bagi kegiatan sehari-hari. Di atas telah kita bicarakan ihsān dan takwa dua dari nilai-nilai tertinggi dalam amalan hidup keberagamaan yang membawa dampak positif kepada kehidupan nyata. Sebanding dengan itu setiap nilai budi luhur berdasarkan ihsān dan takwa akan juga membawa dampak yang baik bagi kehidupan sehari-hari. Kebanyakan nilai budi luhur tidak bersifat cepat menghasilkan (quick yielding), tetapi jika kita menepatinya dengan penuh konsistensi maka efek positifnya dalam kehidupan seharihari sangat besar. Dalam ungkapan pendek, jika kita mengejar akhirat maka dunia akan kita dapat, namun tidak pernah dan tidak akan terjadi sebaliknya. Untuk dapat menempuh hidup berbudi luhur, kita perlu kepada adanya ikatan batin yang tulus kepada nilai-nilai budi luhur itu. Lebih lanjut, ikatan batin yang tulus itu perlu kepada keterlibatan nyata diri kita dalam pengamalan segi-segi praktis budi luhur itu. Berikut ini kita akan coba membahas beberapa saja nilai-nilai budi luhur yang diperkirakan langsung berdampak positif kepada kepemimpinan dan kewirausahaan: Hemat. Janganlah kamu menyia-nyiakan (harta). Mereka yang menyia-nyiakan harta adalah saudara-saudara setan..., begitu diajarkan dalam Kitab Suci (Q 17:26-27). Maka kita harus hemat dengan harta, dan tidak menggunakannya kecuali untuk sesuatu yang benar-benar bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Sikap berhemat akan mempertinggi

c Nurcholish Madjid d kemampuan kita untuk mencukupi diri sendiri dan menjadi independen, tidak tergantung kepada orang lain. Keadaan mandiri adalah unsur penting sekali bagi pengukuhan kehormatan diri, juga untuk menopang keikhlasan dalam beribadat kepada Tuhan. Tentang kemandirian pribadi itu, sebuah kitab mengutip beberapa sabda Nabi saw, Sebaik-baik dukungan takwa kepada Allah ialah harta, Kemiskinan bagi para Sahabatku adalah kebahagiaan, dan kekayaan bagi seorang beriman di akhir zaman adalah kebahagiaan, dan Kehormatan orang beriman ialah kemandiriannya dari orang lain. (Hadis-hadis ini dikutip oleh Kiai Shalih Umar dari Pesantren Darat, Semarang, dalam kitabnya Tarjuman Sabīl al- Abīd alā Jawharat al-tawhīd). Sudah tentu harta kekayaan yang dimaksudkan ialah yang digunakan secara benar, bukan untuk hidup mewah dan berlebihan. Keadilan dan Kejujuran. Keadilan dan kejujuran adalah nilai keagamaan yang paling mendekati takwa: Jangan sekali-kali kebencian suatu golongan membuat kamu tidak adil! Berbuatlah adil, itulah yang paling dekat kepada takwa, (Q 5:8). Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu semua orang-orang yang tegak-lurus dengan kejujuran, sebagai saksi-saksi untuk Allah, sekalipun mengenai dirimu sendiri, kedua orangtua, dan sanakkeluarga..., (Q 4:135). Salah satu makna keadilan ialah meletakkan sesuatu pada ternpatnya, seperti yang dimaksudkan ungkapan Jawa papan empan. Maka wujud perlakuan adil meskipun mengenai diri sendiri, kedua orangtua dan sanak keluarga seperti termuat dalam firman itu ialah, menghindarkan diri dari perbuatan yang melibatkan pertentangan kepentingan (conflict of interest), dengan mengutamakan kepentingan yang merupakan amanat umum melalui jabatan dalam pemerintahan, misalnya, dan mengesampingkan kepentingan diri sendiri, kedua orangtua dan sanak keluarga tersebut.

c Masih Prestasi, Spiritualitas bukan Prestise Bisnis d Kita mengetahui bahwa nilai ini mutlak diperlukan dalam sistem kehidupan sosial, ekonomi, dan politik modern, yang adil, terbuka, dan demokratis. Keadilan adalah amanat rakyat, yang diperingatkan oleh Allah untuk ditunaikan kepada yang berhak, yaitu rakyat, dalam sebuah firman, Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk menunaikan amanat-amanat kepada yang berhak, dan jika kamu menjalankan pemerintahan antara manusia, maka jalankanlah pemerintahan itu dengan adil. Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik yang memberi peringatan kepada kamu tentang hal itu (keadilan). Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat, (Q 4:58). Akhirnya, Kerja Keras. Sepanjang ajaran Islam, kerja adalah hakikat keberadaan manusia. Jika ada ungkapan filsafat modern, aku berpikir maka aku ada, semangat al-qur an mengajarkan, aku bekerja maka aku ada. Karena itu manusia diperintahkan, Bekerjalah kamu semua, maka Allah, rasul-nya, dan masyarakat beriman akan menyaksikan pekerjaanmu itu, (Q 9:105). Juga ditegaskan bahwa, Manusia tidak akan memperoleh suatu apa pun kecuali yang ia usahakan, (Q 53:39). Dalam bekerja itu kita hendaknya tidak segan menghadapi kesulitan, sebab setiap kesulitan tentu akan membawa kemudahan. Juga setiap kesempatan atau waktu luang hendaknya digunakan untuk bekerja keras dan tetap berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, antara lain melalui kewaspadaan akhlak dan moral (Q 94:8). Waktu luang tidak boleh dibiarkan berlalu tanpa guna, sebab pengangguran adalah bencana kerusakan. [v]