Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

Fitriani Nur Damayanti 1), Lia Mulyanti 2), Novita Nining Anggraini 3)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Sri Mularsih Dosen Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS ENDANG PURWATI KALIJIREK KEBUMEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti (Sutana dan Sudrajat, 2001). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG AKDR DENGAN MINAT SKRINING KANKER SERVIKS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut. Sukaca (2009, p.25) menyatakan, kanker leher rahim (Kanker Serviks)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN PEMERIKSAAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN LEPO-LEPO KOTA KENDARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

deskriptif korelation yaitu

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN KOTA SEMARANG TAHUN 2011 Yulia puspitasari 1 Nuke Devi Indrawati 2 Ninik Pujiati 3 1. Prodi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang Kedungmundu Raya No.22 50727, Semarang, Indonesia. Email : b1d4n_unimus06@yahoo.co.id ABSTRAK Mengetahui hubungan pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Pegandan Kota Semarang Tahun 2011. Jenis penelitian adalah analitik. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi 7218 responden. Sampel penelitian menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji Statistik yang digunakan Chi-Squere. Jumlah sampel 99 responden dan kuesioner sebagai instrumennya. Mayoritas responden yang berpengetahuan baik tentang kanker serviks sebanyak 50 responden (50%). Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 51 responden (51,5%). Mayoritas responden tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap Smear yaitu sebanyak 82 responden (82,8%). Hasil uji hubungan yaitu tidak ada hubungan tingkat pengetahuan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear dan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan Pap Smear Kata Kunci: Kanker Serviks, Pemeriksaan Pap Smear, Pengetahuan, Tingkat Pendidikan. PENDAHULUAN Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan keengganan untuk melakukan deteksi dini menyebabkan lebih dari 70% mulai menjalani perawatan medis justru ketika sudah berada kondisi parah dan sulit disembuhkan. Hanya sekitar 2% dari perempuan Indonesia mengetahui kanker serviks (Sabrina, 2009).Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering menyebabkan kematian di negara negara di dunia ketiga akibat kurangnya skrining yang efektif (Norwitz, 2006). Kanker serviks merupakan jenis keganasan yang sering ditemukan di kalangan wanita Indonesia. Kanker serviks mempunyai frekuensi relatif tertinggi (25,6%) di Indonesia. Menurut Departemen Kesehatan, terdapat sekitar 100 kasus per 100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya (Bustan, 2007).Kasus kanker serviks Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Prevelensi kanker serviks di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 0,028% dan tertinggi di Kota 1 Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan FIKKES UNIMUS http://jurnal.unimus.ac.id 2 Dosen Prodi DIII Kebidanan FIKKES UNIMUS

Semarang sebesar 0,382% (DinKesProv, 2009). Dari hasil rekapitulasi terakhir penyakit tidak menular Puskesmas dan Rumah Sakit oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2010 tercatat sekitar 2782 kasus. Puskesmas di Semarang yang memiliki jumlah data penderita kanker servik tertinggi pada tahun 2010 adalah Puskesmas Pegandan di Semarang Selatan sejumlah 34 orang. Fenomena kasus kanker serviks yang masih meningkat khususnya Kota Semarang. Dilihat dari data kasus kanker servik seluruh Puskesmas di Kota Semarang pada tahun 2010, kasus kanker serviks terbanyak terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pegandan. Kasus kanker yang masih meningkat di wilayah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya dapat dilihat dari cakupan pemeriksaan Pap Smear. Cakupan pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Pegandan sekitar 22 jiwa pada Tahun 2009, lebih sedikit dibandingkan jumlah penderita kanker serviks yaitu 34 jiwa pada tahun 2010.Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Dimana pengukuran dan pengamatan dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu) (Hidayat, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu PUS pada saat pengumpulan data, yang tinggal di delapan Kelurahan wilayah kerja Puskesmas Pegandan yaitu 7218 orang. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan menggunakan criteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Simple Random Sampling. Setelah dilakukan perhitungan, jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar 99 orang. Jumlah sampel masing-masing Kelurahan, pada Kelurahan Bendungan sebanyak 5 orang, Kelurahan Sampangan sebanyak 19 orang, Kelurahan Bendan Duwur sebanyak 8 orang, Keluruhan Petompon sebanyak 12 orang, Keluruhan Gajah Mungkur sebanyak 26 orang, Kelurahan Karangrejo sebanyak 14 orang, Kelurahan Lempongsari sebanyak 6 orang dan Keluruhan Bendan Ngisor sebanyak 9 orang. Setelah mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan masingmasing kelurahan, kemudian sampel diambil secara acak dari jumlah PUS tiap kelurahan sesuai sampel yang dibutuhkan. Instrumen alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner terdiri dari 48 pernyataan pengetahuan tentang kanker serviks terdiri atas 38 pernyataan favourable dan 10 pernyataan unfavourable, 1 pertanyaan pemeriksaan serviks hanya memilih pernah atau tidak pernah. Pernyataan favourable bila responden menjawab benar diberi skor 1 dan bila responden menjawab salah diberi skor 0 dan pernyataan unfavourable bila responden menjawab benar diberi skor 0 dan bila responden menjawab salah diberi skor 1. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Person product moment. Setelah dilakukan uji validitas, dari 44 pertanyaan pengetahuan tentang kanker serviks nsebanyak 28 pertanyaan sudah valid. Kemudian dilakukan uji reliabilitas ternyata nilai r Alpha (0,923) lebih besar dibandingkan nilai 0,6, maka 28 pertanyaan reliabel.

Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan bantuan SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian, ternyata pendidikan responden mayoritas termasuk kategori pendidikan menengah sebanyak 71 responden (71,7%), sisanya termasuk kategori pendidikan dasar dan tinggi. Ibu-ibu di wilayah kerja mayoritas adalah memenuhi wajib belajar yang harus ditempuh, sehingga tingkat pengetahuan ibu terhadap penyakit kanker serviks cukup baik dan hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan Berdasarkan penelitian ini, ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang Tahun 2011 mayoritas adalah memenuhi wajib belajar yang harus ditempuh, sehingga tingkat pengetahuan ibu terhadap penyakit kanker serviks cukup baik dan hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu sendiri. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks Tingkat Frek % Pengetahuan Kurang 18 18.2 Cukup 31 31.3 Baik 50 50.5 Jumlah 99 100% Berdasarkan penelitian ini, ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang Tahun 2011 mayoritas adalah memiliki tingkat pengetahuan terhadap penyakit kanker serviks baik, dikarenakan mereka telah mendapatkan akses informasi kesehatan seperti penyuluhan meskipun masih sangat minimal dan baru dalam tahap tahu, belum memahami apalagi menganalisis dan mengaplikasikannya. Hal ini diharapkan akan berpengaruh terhadap kesediaan ibu melakukan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear demi kesehatan ibu sendiri. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Pap Smear Pemeriksaan Frek % Pap Smear Tidak pernah 82 82.8 Pernah 17 17.2 Jumlah 99 100% Berdasarkan penelitian ini, dengan banyaknya ibu di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang Tahun 2011 yang mayoritas tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap Smear, diharapkan dengan pengetahuan, pendidikan, dan lingkungan yang mendukung akan mempengaruhi perilaku kesehatan ibu dengan melakukan pemeriksaan Pap Smear. Tabel 11. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemeriksaan Pap Smear didik Pemeriksaan pap Total smear Tidak Pernah pernah Jmlh % Jmlh % Jmlh % Dasar 62 82 14 18 76 100 Tinggi 20 87 3 13 23 100 Jumlah 82 83 17 17 99 100 p-value 0,755

Hasil uji statistik dengan Chi-Square tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan Pap Smear setelah dilakukan penggabungan tetap tidak dapat dipakai karena masih ada 1 sel (25%) nilai ekspektasinya kurang dari 5 sehingga peneliti menggunakan ketentuan yang berlaku pada Chi-Square yaitu bila tabelnya 2x2, dan ada nilai E <5, maka uji yang dipakai adalah Fisher s Exact Test. Hasil uji statistic tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan Pap Smear didapat nilai pada uji Fisher s Exact Test sebesar 0,755. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa 0.755 > 0,05, berarti kesimpulannya tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan Pap Smear. Hal ini juga bisa dimaklumi karena perilaku untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear tidak hanya dipengaruhi tingkat pendidikan saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan sama halnya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Faktor yang mempengaruhi selain pendidikan, yang paling menonjol adalah faktor individu sendiri yaitu tidak ada kesadaran atau kemauan untuk melakukan pemeriksaan dan anggapan individu yang dihubungkan dengan faktor usia. Dimana banyak ibu usia muda dengan pendidikan menengah bahkan pendidikan tinggi yang beranggapan pemeriksaan Pap Smear tidak penting bagi ibu usia muda, tetapi lebih penting bagi ibu usia tua karena lebih beresiko. Tabel 13. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear Tahu Pemeriksaan pap smear Total Tidak Pernah pernah Jmlh % Jmlh % Jmlh % Kurang 43 88 6 12 49 100 Baik 39 78 11 22 50 100 Jumlah 82 83 17 17 99 100 x 2 1,656 p-value 0,198 Terkait dengan pengetahuan tentang kanker serviks yang baik, diharapkan akan berdampak pada perilaku pemeriksaan Pap Smear. Dimana ibu bersedia melakukan pemeriksaan Pap Smear. Sedangkan hasil dalam penelitian ini, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik dan sebagian besar responden tidak melakukan pemeriksaan Pap Smear. Hasil uji statistik dengan Chi-Square tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear. Hasil ini mengindikasikan bahwa p-value hitung 0,198 > 0,05, berarti tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear. Hasil penelitian ini dapat dimaklumi, perilaku pemeriksaan Pap Smear tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan saja, melainkan ada dua faktor lain, yaitu faktor presdiposisi yang mengacu pada sikap dan kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan. Dimana sikap masyarakat yang takut melakukan pemeriksaan dan anggapan masyarakat tentang biaya pemeriksaan Pap Smear yang mahal. Kemudian juga adanya faktor penguat yaitu perilaku para petugas kesehatan, dimana petugas kesehatan memberikan informasi terhadap mereka dengan penyuluhan. Penyuluhan masih sangat minimal dan baru dalam tahap tahu, belum memahami apalagi menganalisis dan

mengaplikasikannya, sehingga mereka masih banyak yang belum melakukan pemeriksaan Pap Smear. KESIMPULAN 1. Sebagian besar responden di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 51 responden (51,5%). 2. Sebagian besar responden di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang memiliki pengetahuan baik tentang kanker serviks yaitu sebanyak 50 responden (50%). 3. Sebagian besar responden di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap Smear yaitu sebanyak 82 responden (82,8%). 4. Hasil uji statistik tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan Pap Smear didapat nilai pada uji Fisher s Exact Test sebesar 0,755. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa 0,755 > 0,05, berarti kesimpulannya tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan pemeriksaan Pap Smear. 5. Hasil uji statistik dengan Chi-Square tentang hubungan pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear. Hasil ini mengindikasikan bahwa p-value hitung 0,198 > 0,05, berarti tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Pap Smear. Daftar Pustaka 1. Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Rineka Cipta. 2. Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 3. Azizah, N.D. 2010. Hubungan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Uteri dengan Perilaku Upaya Pap Smear di Kelurahan Brontokusuman Yogyakarta. 4. Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. 5. Diananda, R. 2009. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Katahati. 6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2009. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009. 7. Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2010. Rekapitulasi Laporan Tahunan Penyakit Tidak Menular. 8. Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2009. Data Deteksi Dini Kelainan Kesehatan Reproduksi Ibu Usia Subur ( Pap Smear ) Puskesmas Se-Kota Semarang Bulan April- Agustus. 9. Fikriawati, Yanti. 2006. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Deteksi Dini (Pemeriksaan Pap Smear) Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang. 10. Ghofar, A. 2009. Cara Mudah Mengenal dan Mengobati Kanker. Yogyakarta: Flaminggo. 11. Hanafi, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 12. Harlouc. 1998. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

13. Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. 14. Ihsan, F. 2010. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 15. Kecamatan Gayamsari. 2011. Data Pasangan Usia Subur (PUS) Kecamatan Gayamsari. 16. Nursalam. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Infomedica 17. Nurwijaya, et al. 2010. Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 18. Norwitz, E.R. 2007. Obstetrik and Ginekologi at a Glance. Jakarta: Erlangga. 19. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 20. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 21. Puskesmas Pegandan. 2011. Profil Puskesmas Pegandan 2011. 22. Riyanto, A. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian. Yogyakarta: Nuha Medica. 23. Sabrina, M. 2009. Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatannya. Yogyakarta: Kata Hati. 24. Statistik Indonesia. 2011. Pengertian dan Istilah KB (online). (http://www.datastatistikindonesia.com/content/view/330/330/1/0/). Diakses: 11 Maret 2010. 25. Sukaca E.B. 2009. Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika. 26. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 27. Wawan&Dewi. 2010. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Biografi Penulis Nama :YULIA PUSPITASARI TTL : Semarang, 01 Juli 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum Menikah Agama : Islam Nama Ayah& Ibu :D.Suryanto / Hardiyati Anak Ke- : 4 dari 5 Bersaudara Alamat : Perum Tulus Harapan Blok B X No.13RT.06 RW.IX Semarang No Tlp : (024) 673.25.89 085.865.1771.69 Email : juliabid08@gmail.com FB : JuLia Dinanti Slalu Twitter : @Julia_Puspitz Riwayat Pendidikan SD NEGERI SENDANG MULYO 01 05 SEMARANG. Lulus Tahun 2002 SMP NEGERI 8 SEMARANG. Lulus Tahun 2005 SMA KESATRIAN 2 SEMARANG. Lulus Tahun 2008 PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG. Semester Akhir ( VI ) Angkatan ke III