BAB I PENDAHULUAN. batik sempat diakui milik Negara tetangga kita Malaysia pada tahun 2009,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan image dimata pelanggan (Lintang Ayu Setyani, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di

MUSEUM BATIK JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebelah atau seberang kita? Tentu tidak. Karena apabila kita meminjam belum

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini daya beli masyarakat semakin meningkat dalam pemenuhan

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif seperti sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. yang akan membuka usaha atau mengembangkan usahanya harus berpikir dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. disebut juga dengan Batik Girli (Pinggir Kali) 1980-an. Sebab, pionir kerajinan batik di Sregen umunya pernah bekerja

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya mudah untuk di dapatkan oleh konsumen sasaran,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara lebih memuaskan konsumen dari pada yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi. Sehingga persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh CIA World Factbook pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori Definisi Pemasaran Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui sarana

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin bervariasi. Adanya tuntutan konsumen terhadap pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan menjadikan persaingan bisnis lebih ketat. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan seberapa pentingnya kualitas pelayanan, kepuasan dan. kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia. Selain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di kota Sragen telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Manajemen dan Bisnis Paramita Mayangsari/

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Banyumas memiliki tempat pariwisata yang bertaraf nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan pelanggan pada konsep perusahaannya. Konsep ini menempatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara agar tetap dapat unggul. Menurut Nurimansyah (2011), daya saing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang perlu digali, dipelihara dilestarikan, dan dilindungi secara

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan yang ditinggalkan oleh para leluhur dan menjadi kebanggaan Indonesia, wujud dari cipta dan karya seni yang diekspresikan pada desain motif kain, kayu dan kain dekoratif lain yang dibuat dengan proses tertentu, batik tidak hanya diakui oleh Indonesia tetapi batik juga banyak digemari oleh Negara lain. Bahkan batik sempat diakui milik Negara tetangga kita Malaysia pada tahun 2009, tetapi Indonesia mampu membuktikan bahwa batik merupakan peninggalan leluhur asli Indonesia yang telah diakui oleh PBB yaitu United Nation Education Scientific and Culture Organization (UNESCO). Saat ini minat masyarakat terhadap batik sudah sangat maju, batik tidak hanya dapat digunakan dalam acara resmi atau identik dengan pakayan orang tua tetapi batik juga digunakan oleh kalangan muda dan dipadupadankan dengan desain yang baik sehingga dapat digunakan dalam kondisi tidak resmi sekalipun. Seiring dengan berjalannya waktu batik telah mengalami perubahan dan perkembangan yang bersifat dinamis, dapat menyesuaykan diri dalam dimensi ruang, waktu dan bentuk yang menghasilkan berbagai motif dan gaya di setiap daerah seperti batik Pekalongan, batik Lesem, batik Jawa Barat, batik Sragen dan masih banyak lagi jenis batik.

2 Yogyakarta terkenal akan batiknya, Batik Yogyakarta dikagumi oleh banyak orang karena keindahanya, corak yang khas maupun warnanya. Pembuatan batik itu dengan beberapa cara yaitu batik tulis, batik cap, dan batik lukis. Banyak turis yang datang ke Yogyakarta untuk membeli batik, dengan kondisi ini membuat perkembangan batik semakin meningkat pesat. Saat ini sudah banyak di beberapa daerah yang mendirikan sentral pembuatan batik seperti di daerah Solo, Pekalongan dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta memiliki beberapa sentra pembuatan batik yang mengembangkan berbagai macam motif seperti Tirtodipuran, Panembahan dan Prawirotaman, di Kabupaten Gunungkidul terdapat desa Nitikan, Ngalang dan Mengger. Di Kabupaten Sleman terdapat industri batik di Desa Nogotirto dan Moro, di Kabupaten Kulonprogo terdapat desa Hargomulyo, Kulur, Sidorejo, dan desa Wukirsari yang merupakan salah satu tempat penghasil batik tulis. Saat ini tidak hanya banyak terdapat industri batik tetapi juga banyak toko toko penjual batik. Kawasan Malioboro merupakan salah satu kawasan yang banyak berdiri toko penjual batik, seperti toko Mirota Batik, toko Kris in Batik, Batik Janoko, butik Batik Margaria, toko Batik Surya dan masih banyak lagi penjual batik lainnya. Mirota Batik merupakan salah satu toko penjualan batik yang cukup terkenal di Yogyakarta, Mirota Batik menjual berbagai jenis batik dengan model yang beragam sesuai dengan seiring perkembangan jaman.

3 Mirota Batik berada di Malioboro tempat yang cukup strategis untuk menjual batik, karena Malioboro merupakan target konsumen untuk mencari batik, banyak pengrajin batik yang menjual batik di Malioboro, termasuk Mirota Batik. Melihat dari perkembangan batik yang semakin pesat memberikan konsekuensi semakin ketatnya persaingan bisnis batik di Yogyakarta, Banyak hal yang dilakukan oleh pengrajin batik agar memenuhi kepuasan pelanggan, dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Setiap pengrajin membangun citra merek sebaik mungkin guna memberikan perhatian lebih serta membuat merek yang kuat agar terbentuknya citra atas produk batik yang baik. Ketika suatu produk batik memiliki citra merek yang baik akan memberikan motivasi tersendiri di benak konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler (2002) citra merek adalah persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produknya menurutnya citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran konsumen dalam semalam atau disebarkan melalui satu media saja. sebaliknya, citra tersebut harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan di sebarkan secara terus menerus karena tanpa citra yang kuat sangatlah sulit bagi sebuah perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada (Kotler, 2002). Ketika sebuah produk telah memiliki citra merek yang baik di benak konsumen, maka konsumen akan dengan sendirinya memberikan

4 kepercayaannya terhadap produk dan memberikan keputusan pembeliannya terhadap merek produk batik tertentu yang memiliki citra merek yang baik. Saat ini banyak sekali pengrajin batik yang memberikan perhatian lebih terhadap konsumennya demi mendapatkan citra merek yang baik bagi produknya di benak konsumen. Kualita Perepsian juga merupakan salah satu pendukung dan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk menentukan sebuah keputusan pembelian produk batik di Mirota Batik, menurut Kotler dan Amstrong (2008) kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas persepsian atas suatu produk dengan sendirinya akan terbangun ketika konsumen telah menggunakan produk tersebut, semakin kuat tingkat keyakinan konsumen terhadap persepsi kualitas yang baik bagi suatu produk maka secara otomatis akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di Mirota Batik. Harga merupakan salah satu faktor penting dalam terjadinya transaksi sehingga para pebisnis batik harus bersaing secara kompetitif harga, Tjiptono (2002) harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainya) yang di tukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.

5 Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari peneliti sebelumnya yaitu Tambunan (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto (Studi Kasus pada Konsumen Bandeng Presto di Semarang) dengan hasil seluruh variabel berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian. Dengan fenomena fenomena yang sudah dipaparkan di atas maka dianalisis topik penelitian Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Persepsian, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Batik (Studi pada Konsumen di Mirota Batik Yogyakarta) variabel independen dalam penelitian ini yaitu citra merek, kualitas persepsian dan harga sedangkan variabel dependennya yaitu keputusan pembelian dengan obyek Mirota Batik. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah: 1. Apakah citra merek, kualitas persepsian dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta? 2. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta? 3. Apakah kualitas persepsian berpengaruh terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta?

6 4. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara simultan citra merek, kualitas persepsian dan harga terhadap keputusan pembelian batik di Mirotha Batik Yogyakarta. 2. Untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta. 3. Untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh kualitas persepsian terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta. 4. Untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian batik di Mirota Batik Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Untuk memperkaya khasanah penelitian dan sebagai tambahan referensi serta wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pemasaran khususnya keputusan pembelian, citra merek, kualitas persepsian, dan harga. Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian mendatang.

7 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi kepada para pengusaha batik khususnya Mirota Batik tentang faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam merancang pemasaran batik.