Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB 4 PERUMUSAN STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA DEPOK

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

Sub Sektor : Air Limbah

LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

Bab I : Pendahuluan Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

LAMPIRAN 2 ANALISA SWOT AIR LIMBAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

Sub Sektor : AIR LIMBAH

B A B I P E N D A H U L U A N

Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

Tabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

Transkripsi:

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015-2019 Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Perumusan penetapan strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Kutai Timur mengacu kepada isu strategis serta permasalahan mendesak pada masing-masing sub-sektor sanitasi yang berhasil diidentifikasi. Selanjutnya dengan memperhatikan posisi pengelolaan saat ini sesuai hasil analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang Ancaman (SWOT) semua aspek pada masing-masing sektor sanitasi, yang menghasilkan posisi pengelolaan sanitasi sampai dengan tahun 2015 ini, sehingga apapun strategi yang dirumuskan diharapkan bahwa strategi tersebut mampu menjawab mengatasi seluruh isu strategis serta permasalahan yang masih dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur diharapkan juga bahwa strategi itu mampu berkontribusi mendukung ke arah pencapaian kondisi yang dicita-citakan yang tertuang dalam Visi Misi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur. Pengelolaan sanitasi yang terdiri dari sub-sektor persampahan, air limbah, drainase di Kabupaten Kutai Timur telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Hal ini sampak dari beberapa kebijakan Pemda Kabupaten Kutai Timur yang telah mulai menyentuh memprioritaskan sektor ini. Namun didalam pelaksanaannya, perbaikan sektor sanitasi masih memerlukan dukungan beberapa aspek, baik teknis maupun non-teknis, seperti dukungan penaan, kelembagaan, regulasi lain-lain, Misalnya dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan sub-sektor persampahan, yang berkelanjutan selain menuntut ketersediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan yang lengkap, hal tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memenuhi kuantitas kualitas yang semestinya, selain itu perlu juga didukung dengan anggaran yang cukup memadai, payung hukum peraturan yang mengatur terselenggaranya pengelolaan persampahan yang lebih profesional, keterjangkauan dalam biaya operasi pemeliharaan seluruh sarana prasana yang ada, peran serta masyarakat dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang bersih sehat 67 Pokja Sanitasi Kutai Timur

sampai dengan kemauan untuk membayar retribusi pelayanan persampahan, lain-lain. Untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan tersebut di atas, tentu saja bukan pekerjaan yang mudah. Kondisi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Kutai Timur wilayah lainnya di Indonesia selama ini cukup memberikan gambaran mengenai betapa sulitnya untuk melaksanakan layanan sektor sanitasi yang baik, sehingga diperlukan rumusan kebijakan strategi yang tepat mampu menjawab permasalahan yang sebenarnya. Strategi yang dimaksud di atas dirumuskan dengan menggunakan tools yang sudah umum digunakan yaitu dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu suatu bentuk analisa situasi kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi perannya masing-masing, yaitu : A. Lingkungan Internal Kabupaten : Kekuatan (strong), adalah semua potensi pengembangan wilayah yang ada di dalam kabupaten seperti halnya ketersediaan SDA, ketersediaan prasarana sarana wilayah, ketersediaan SDM yang berkualitas, aya dukungan dari pemerintah daerah, dukungan keuangan/penaan daerah, lain-lain; Kelemahan (weakness), adalah semua permasalahan pengembangan wilayah yang ada di dalam kabupaten, seperti keterbatasan sarana prasarana yang dimiliki, minimnya sumber daya yang dimiliki baik secara kuantitas mupun kualitas, lemahnya regulasi lemahnya penerapan sanksi hukum, minimnya ketersediaan dukungan anggaran, lain-lain. B. Lingkungan Eksternal Kabupaten : Peluang (opportunity),adalah potensi dari faktor-faktor determinan yang mempengaruhi kabupaten/kota, seperti kebijakan kondisi makro wilayah, contoh: lokasi geografis yang menguntungkan; aya kebijakan provinsi/nasional yang membuka peluang untuk pembangunan sanitasi; Ancaman (threat), faktor determinan berupa dampak yang tidak dikehendaki masih berpotensi akan dihadapi oleh kabupaten, apabiila tidak ditangani sejak dini, seperti kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana yang sudah dibangun, timbulnya wabah penyakit, lain-lan. Hasil yang diperoleh dari analisis SWOT, merupakan rumusan awal strategi sanitasi (yang mencakup seluruh sektor aspek non teknis), dilakukan dengan : - Mengkaji ulang isu-isu strategis kemungkinan hambatan, kemudian rumuskan strategi. 68 Pokja Sanitasi Kutai Timur

- Mendiskusikan perumusan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT. Mengelompokkan menetapkan hasilnya sebagai rumusan strategi. 4.1 Air Limbah Domestik Berdasarkan hasil analisa SWOT untuk subsektor air Iimbah menunjukkan bahwa kuadran yang dihasilkan merupakan kuadran yang memuat kombinasi Kelemahan Peluang (W-O) atau (negatif, positif), kuadran ini mendukung strategi turn-around. Gambaran umum dari kuadran ini yaitu bahwa untuk pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Kutai Timur masih terdapat beberapa kelemahan. Namun demikian, di Kabupaten Kutai Timur juga terdapat Peluang yang bisa dimanfaatkan. Posisi pada Kuadran ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Fokus strategi organisasi adalah meminimalkan masalahmasalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang yang ada atau menggunakan/memanfaatkan peluang yang ada untuk menutupi kelemahan permasalahan internal yang masih dimiliki organisasi. Tujuan, sasaran strategi pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1.1 Tujuan, Sasaran, Strategi Pengelolaan Air Limbah. Misi: Mewujudkan Tersedianya Sarana Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Meningkatkan cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik kepada masyarakat Meningkatnya kapasitas pembiayaan untuk pembangunan pengelolaan air limbah domestic. Meningkatnya cakupan pelayanan pengelolaan air limbah dari 30 % tahun 2016 menjadi 80 % di kawasan perkotaan pada tahun 2020. Makin meningkatnya kapasitas pembiayaan untuk pengelolaan air limbah domestik mulai tahun 2016 1. Peningkatan pelayanan pengelolaan air limbah untuk mencapai standar pelayanan minimal, terutama di kawasan perkotaan. 2. Meningkatkan cakupan layanan air limbah domestik yang dikelola oleh pemda yang dikelola oleh masyarakat. 3. Meningkatkan penyediaan sarana pengelolaan air limbah domestik untuk MBR. 1. Mendorong peningkatan perioritas penaan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah. 2. Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan 69 Pokja Sanitasi Kutai Timur

Misi: Mewujudkan Tersedianya Sarana Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Menngkatkan kinerja pengelolaan air limbah domestic dengan lebih profesional Meningkatkan peran serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan pengelolaan air limbah domestik. Disusunnya regulasi penerapan peraturan mengenai pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Kutai Timur Terbentuknya institusi pengelola air limbah di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2016 Meningkatnya peran serta partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestic mulai tahun 2016. Aya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2016 pemerintah swasta 3. Meningkatkan akses kepada sumber- sumber pembiayaan alternatif. 1. Meningkatkan manajemen pembangunan pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur. 2. Menyusun perencanaan sistem pengelolaan air limbah domestic yang lengkap menyeluruh. 3. Meningkatkan pengelolaan air limbah melalui pelatihan pendidikan SDM yang kompeten. 4. Meningkatkan koordinasi kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pegelolaan air limbah domestik. 1. Meningkatkan sosialisasi mengenai perlunya perilaku hidup bersih sehat. 2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan pengelolaan air limbah. 3. Sosialisasi kampanye mengenai larangan untuk melakukan praktek BABS. Penyusunan peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah domestic. 4.2 Pengelolaan Persampahan Di samping fungsinya sebagai bagian dari penyediaan infrastruktur dasar sebuah kawasan perkotaan, kegiatan pengelolaan persampahan merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan dalam upaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih sehat. Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan kagkala terjadi penyimpangan dalam kegiatan tersebut, sehingga menimbulkan ekses yang berdampak negatif terhadap lingkungan itu sendiri. Kelemahan dalam manajemen keterbatasan biaya operasional ditambah dengan langkanya tenaga 70 Pokja Sanitasi Kutai Timur

profesional dalam penanganan persampahan merupakan rentetan permasalahan yang selama ini ada di lapangan. Dari hasil analisa SWOT yang dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kutai Timur pada sektor persampahan didapatkan hasil yang lebih baik dimana posisi pengelolaan persampahan berada pada kuadran I. Hal ini menggambarkan bahwa pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur sudah mulai berjalan ditangani dengan lebih profesional, ini dapat dilihat dari ketersediaan saranaprasarana manajemen yang berkaitan dengan sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan analisis SWOT tersebut, dapat ditentukan skor Analisi Lingkungan Internal-Eksternal yang berguna untuk mengetahui keterkaitan antara keduanya. Dari hasil analisa faktor diketahui bahwa skor Kekuatan sebesar 3,55, Kelemahan sebesar 3,35, Peluang sebesar 3,60 serta Ancaman sebesar 3,30, yang berarti bahwa nilai ALI ALE bernilai positif Hal ini menunjukkan Kekuatan Peluang yang ada masih mampu untuk mengatasi Kelemahan yang ada Ancaman yang akan dihadapi. Berdasarkan pemetaan di atas diketahui posisi pengelolaan persampahan Kabupaten Kutai Timur berada pada kwadran I. Kuadran ini mendukung Aggressive Strategy. Hal ini menunjukkan perlunya untuk lebih pro-aktif dengan memanfaatkan secara maksimal seluruh faktor-faktor Kekuatan yang dimiliki guna menangkap atau menafaatka Peluang yang selama ini belum tergarap dengan maksimal. Adapun tujuan, sasaran strategi pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur juga untuk mencapai visi misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi Pengelolaan Persampahan. Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana Prasarana Yang Berkualitas Berwawasan Lingkungan Meningkatkan cakupan layanan pengelolaan persampahan dari 30% menjadi 80% pada tahun 2020 Cakupan layanan pengelolaan persampahan meningkat menjadi 80% pada tahun 2020 1. Meningkatkan kualitas kuantitas sarana prasarana pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur 2. Optimalisasi pemanfaatan prasarana sarana pengelolaan persampahan yang ada di Kabuaten Kutai 71 Pokja Sanitasi Kutai Timur

Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana Prasarana Yang Berkualitas Berwawasan Lingkungan Timur. 3. Meningkatkan cakupan layanan secara terencana Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Mewjudkan pengelolaan persampahan yang lebih profesional di Kabupaten Kutai Timur Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse,recycle) skala rumah tangga menjadi 50% pada tahun 2020. Terwujudnya pengelolaan persampahan yang professional di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2020 dengan memprioritaskan kawasan perkotaan wilayah MBR. 4. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan persampahan berwawasan lingkungan. 1. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah. 2. Mengkampanyekan kepada kepada masyarakat umum mengenai pentingnya mengelola sampah menjaga kebersihan lingkungan.. 3. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan sampah. 4. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat. 1. Pemisahan fungsi regulator operator dalam pengelolaan persampahan. 2. Meningkatkan kinerja operator pengelola persampahan di Kabupaten Kutai Timur. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) 72 Pokja Sanitasi Kutai Timur

Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana Prasarana Yang Berkualitas Berwawasan Lingkungan pengelolan persampahan. 4. Meningkatkan kelengkapan payung hukum landasan Meningkatkan kapasitas pembiayaan pengelolaan persampahan Meningkatnya pembiayaan pengelolaan persampahan mulai tahun 2016 operasional dalam pengelolaan persampahan 5. Menorong penerapan sanksi hukum pembinaan dalam pengelolaan persampahan. 1. Meingkatkan komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam hal pengelolaan sektor persampahan 2. Menyusun peraturan daerah mengenai retribusi pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur. 3. Mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan persampahan 4.3 Drainase Perkotaan Pengelolaan Drainase perkotaan terutama di kawasan perkotaan di banyak wilayah di Indonesia secara umum masih belum sesuai harapan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kejadian yang kerap melanda kawasan permukiman di perkotaan, seperti kejadian banjir, genangan pencemaran air serta permasalahan turunannya seperti berkembangnya penyakit yang berasal dari buruknya kondisi aliran drainase (waterborne diseases), kerugian ekonomi akibat banjir masalah kesehatan, lain-lain. Aya sampah sedimen menurunkan kapasitas menyebabkan degradasi saluran drainase menyebabkan kapasitas sistem drainase perkotaan tidak mampu melayani debit limpasan permukaan. Gambaram umum itu semua menjadikan pengelolaan drainase sesuatu yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa skor kekuatan sebesar 3,70, kelemahan sebesar 3,50 peluang sebesar 3,80 serta ancaman sebesar 3,35 yang berarti bahwa nilai ALI ALE bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi 73 Pokja Sanitasi Kutai Timur

Internal berupa Kekuatan kondisi Eksternal berupa Peluang yang ada masih mampu untuk mengatasi kondisi Internal lainnya berupa Kelemahan kondisi Eksternal berupa Ancaman yang ada. Berdasarkan pemetaan di atas diketahui posisi pengelolaan Drainase perkotaan di Kabupaten Kutai Timur berada pada kwadran I. Kuadran ini mendukung Aggressive Strategy. Hal ini menunjukkan perlunya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk lebih pro-aktif dengan memanfaatkan secara maksimal seluruh faktor-faktor Kekuatan yang dimiliki guna menangkap atau menafaatkan Peluang yang ada. Adapun tujuan, sasaran strategi pengelolaan drainase di Kabupaten Kutai Timur juga untuk mencapai visi misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.3.1 Tujuan, Sasaran, Strategi Pengelolaan Drainase. Misi: Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Drainase perkotaan Yang Memadai Dalam Kawasan Permukiman Terciptanya pelayanan drainase yang berkualitas di Kabupaten Kutai Timur terutama di kawasan perkotaan Pelayanan drainase yang berkualitas mampu melayani 60%. kawasan perkotaan pada tahun 2020. 1. Peningkatan sarana prasarana Drainase perkotaan pengendalian banjir di kawasan perkotaan. 2. Mengembangkan perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi komprehensif. 3. Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (konservasi air). 4. Pengembangan kapasitas operasi & pemeliharaan sarana & prasarana drainase yang sudah terbangun. 5. Pengembangan SDM pengelola drainase yang profesional. 6. Penataan sistem aliran sungai besar sebagai saluran primer. 7. Normalisasi sungai 74 Pokja Sanitasi Kutai Timur

Misi: Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Drainase perkotaan Yang Memadai Dalam Kawasan Permukiman Meningkatkan peran kesadaran masyarakat dalam pengelolaan pemeliharaan drainase Masyarakat memiliki pemahaman pengetahuan yang cukup tentang pentingnya sistem Drainase perkotaan yang baik berpartisipasi aktif dalam pengelolaan Drainase perkotaan pembangunan kolam resapan 8. Meningkatkan jumlah penaan untuk pemeliharaan drainase terutama di kawasan perkotaan. 1. Melakukan kampanye sosialisasi untuk mendorong peran aktif swasta/masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan pemeliharaan drainase. 2. Peningkatan kualitas kuantitas publikasi sosialisasi pengelolaan pemeliharaan Drainase perkotaan. 3. Meningkatkan kerjasama dari para pemangku kepentingan dalam pembangunan Drainase (pemerintah, masyarakat, Swasta 75 Pokja Sanitasi Kutai Timur