BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. (Analisis Pandangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah. tentang Pendidikan Akhlak dalam Islam)

dokumen-dokumen yang mirip
Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

Hakikat Manusia Menurut Islam

OLAH RAGA DALAM PANDANGAN ULAMA. Abdullah Al-Baatil

Pertanyaan Nabi (1) : Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

I Pendahuluan. Proses Usaha. Doa. Peluang

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK

MENGIKUTI HAWA NAFSU

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

BAB VI PENUTUP. isinya. Beberapa pengkajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

Begitu Singkatnya Umur Manusia

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat; 02. Sabar apabila mendapat kesulitan; 03. Tawakal apabila mempunyai rencana/ rancangan;

Persiapan Menuju Hari Akhir

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

Pendahuluan. Dedi Mahardi 1

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Mutiara Islahul Qulub 6

BAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis


BAB I PENDAHULUAN. generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan. pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.

Motivasi Agar Istiqomah

BAHAGIAN A (20 markah)

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Islami. Pernikahan Dalam Islam

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul

LAMPIRAN. A. SYAIR SIFAT MALU 1. Wahai ananda buah hati ibu Pegang olehmu sifat malu Jagalah mulut jangan terlalu Jagalah hati jangan cemburu

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

MAKALAH AIKA MACAM - MACAM AKHLAK

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

Berkawan dengan Orang Shalih

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

للسنة االولى مصلح فتح الرمحن.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

Seri Iman Kristen (3/10)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SKEMA JAWAPAN BAHAGIAN A

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak, yang dapat menyeret mereka

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

Janji YESUS KRISTUS. 2. Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

Pendidikan Agama Islam

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Gurindam Duabelas Karya : Raja Ali Haji

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang QS. Al-Anfaal ayat 29

Tuhan mengasihi kita bukan karena kita yang lebih dulu mengasihi Dia; tetapi "ketika kita masih berdosa" Ia telah mati bagi kita.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Nama : Irma wati Kelas : XI IPA 2 Matpel : Pend. Agama Islam

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

Bagian 1: Puisi Religi

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

Seni Menata Hati Dalam Bergaul

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Pendidikan Agama Islam

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

Hubungan Pendidikan Dengan Penebusan. Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN (Analisis Pandangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah tentang Pendidikan Akhlak dalam Islam) Manusia menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Pelajaran Agama Islam halaman 385, merupakan gabungan dari unsur jasmani, rohani dan nafsani (tubuh, nyawa, dan nafsu). Manusia bukan malaikat yang semata-mata rohani yang penuh dengan tabiat ketaatan. Manusia juga bukan iblis yang semata-mata api yang penuh dengan kenafsuan. Manusia bukan pula binatang yang tidak bisa menimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Di dalam bukunya yang lain, Lembaga Hidup halaman 202, ia berpendapat bahwa pendidikan akhlak merupakan suatu langkah perbaikan akhlak yang positif. Sehingga dengan bantuan pendidikan tersebut, manusia dapat membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, dapat memainkan peran sebagaimana malaikat dan menjauhi hawa nafsu iblis. Menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah di dalam bukunya Tasawuf Modern halaman 107, manusia mempunyai dua keutamaan, yaitu keutamaan otak dan keutamaan budi. Keutamaan otak dapat digunakan manusia untuk membedakan antara jalan yang bahagia dengan yang hina, serta mampu membedakan antara yang benar dan yang salah (tidak asal-asalan taklid). Adapun keutamaan budi dianugerahkan Allah agar manusia mampu menghilangkan 76

77 perangai yang buruk, dan adat-istiadat yang mesti dibuang atau dipakai. Adapun pada buku yang sama, Tasawuf Modern halaman 117, ia juga menjelaskan bahwa selain dibekali dengan akal dan keutamaan budi, manusia juga dibekali dengan hawa nafsu yang bisa menjadi sesat jika manusia tidak menggunakan akal. Akal senantiasa mengajak manusia menjadi lebih mulia dan lebih utama namun jalannya sulit, sedangkan hawa nafsu mengajak manusia menjadi hina namun jalan yang ditempuh mudah. Di sinilah peran pendidikan dalam membina manusia untuk mengembangkan keutamaan budi dengan menggunakan akal tanpa menghiraukan rayuan hawa nafsunya. Haji Abdul Malik Karim Amrullah berpendapat dalam bukunya Membahas Soal-soal Islam halaman 3 bahwa manusia diciptakan berbeda dengan makhluk lainnya karena manusia dibekali dengan akal. Dengan bekal akal yang telah diberikan Tuhan tersebut, manusia dapat mengenal Tuhannya. Manusia dapat memandang alam ini dengan pancainderanya, kemudian akalnya mulai menanya, menimbang, dan merenung untuk belajar mengenal Tuhannya. Pendidikan dalam hal ini berperan untuk menuntun dan mengarahkan manusia untuk mengenal siapa Tuhannya, agar tidak ada kesalahpahaman dalam belajar mengenal Tuhannya dalam setiap tahapannya, terutama bagi manusia yang baru memulai tahap belajar. Di dalam bukunya Tafsir al-azhar halaman 20, ia berpendapat bahwa manusia mendapatkan kemampuan untuk berpikir, memberi tanggapan, berfantasi, serta diberi tugas untuk memikul amanat-nya di bumi. Manusia telah membuat sejarah dengan akal yang telah diberikan. Kepintaran manusia yang

78 sangat maju sehingga dapat membuat bom nuklir, menembus ruang angkasa dan mendarat di bulan, namun manusia harus tetap ingat bahwa asal kejadiannya adalah dari tanah sehingga manusia tidak sepatutnya menyombongkan diri karena manusia kelak akan diambil dan kembali lagi ke tempat asalnya dengan tidak membawa suatu apapun kecuali amal ibadahnya selama hidup di dunia karena itulah tugas manusia. Kata...memikul amanat-nya di bumi... menggunakan makna konotasi yang artinya bahwa manusia mempunyai tugas-tugas untuk menjaga dan melestarikan bumi dengan akal yang dimilikinya. Pendidikan dalam hal ini memiliki peran penting untuk selalu mengingatkan manusia agar tidak menyombongkan dirinya karena mengingat asal kejadian manusia yang hanya dari tanah dan ketika waktunya tiba ia akan kembali kepada Tuhannya tanpa membawa bekal suatu apapun, kecuali untuk menanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. Jika selama hidupnya manusia berbuat baik, memperbanyak ibadah, melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjaga dan melestarikan bumi, maka ia akan mendapat kebaikan dan pahala yang berlipat-lipat di sisi Tuhannya. Begitu pula jika ia berbuat kejahatan dan maksiat, maka ia akan mendapat siksa dan balasan yang setimpal atas perbuatan-perbuatannya selama di dunia. Kegiatan-kegiatan ibadah yang harus ditekankan dalam pendidikan menurut Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Studi Islam halaman 170 dapat berupa berwudhu (mensucikan diri), salat lima waktu, salat sunnah, puasa bulan ramadhan, puasa-puasa sunnah, zakat, shadaqah, haji, umrah, dan lain sebagainya. Namun yang lebih penting adalah bahwa semua kegiatan manusia

79 selama hidupnya untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah Swt. untuk bekal di akhirat. Kegiatan-kegiatan ibadah tersebut harus dibiasakan dalam pendidikan dan dijadikan sebagai prioritas utama agar pendidikan yang dilaksanakan dapat membekas dan tertanam di hati setiap manusia. Sehingga dalam melaksanakan ibadah kepada Allah, manusia menjadi terbiasa dan terasa lebih ringan untuk melaksanakan ibadah-ibadah tersebut. Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Pribadi Hebat halaman 9-10 berpendapat bahwa manusia sebagai makhluk individu berbeda antara yang satu dengan yang lain walaupun asal kejadiannya sama. Pribadi individu ada beberapa kelebihannya dari yang lain dan ada pula kekurangannya. Ada pribadi yang selalu terkemuka dan ada pribadi yang kesukaannya hanya jadi ekor, bukan jadi kepala. Masing-masing manusia mempunyai kesukaan sendiri, cara sendiri, pikiran sendiri, dan kebiasaan sendiri. Kata...jadi ekor, bukan kepala... mengandung makna konotasi yang artinya bahwa setiap manusia ada yang hanya sekedar ikut-ikutan karena jiwa mental yang lemah dan ada pula yang mempunyai jiwa pemimpin yang mempunyai kepandaian, kecakapan, dan mental yang baik. Tugas pendidikan dalam hal ini adalah membentuk pribadi manusia bermental baja, percaya diri, percaya pada kemampuan yang dimilikinya, dan agar fokus pada kelebihannya serta menjadikan kelemahannya sebagai motivasi untuk melakukan perbuatan yang lebih baik lagi. Adapun pada halaman 127 pada buku yang sama, ia menambahkan bahwa perbedaan kepribadian manusia diperoleh karena adanya pengaruh berbagai macam faktor, antara lain faktor lingkungan, keturunan, pergaulan,

80 pengalaman membentuk manusia berbeda antara yang satu dengan yang lain. Pendidikan dalam hal ini menjelma menjadi faktor-faktor pembentuk manusia tersebut, karena pendidikan bukan hanya didapat dari lembaga formal saja, melainkan juga lingkungan, keluarga, teman sepermainan dan masyarakat sekitar, serta berbagai pengalaman yang terakumulasi dalam diri individu tersebut. Semua faktor itu akan membentuk akhlak dan kepribadian yang berbeda satu sama lain dalam diri setiap manusia. Dalam bukunya Tafsir al-azhar Juz VI halaman 183 dijelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk tetap berpegangan kepada Alquran dan sunnah di dalam menuntut ilmu, karena keduanya merupakan pegangan hidup seluruh umat manusia. Dengan begitu, manusia akan mencapai tiga tingkat kebahagiaan, yaitu mendapatkan jalan-jalan kedamaian; keluar dari gelap-gulita kejahilan, khufarat, dan pikiran kacau; serta mendapatkan jalan yang lurus untuk mencapai tujuan. Kata...berpegangan kepada Alquran dan sunah... mengandung makna konotasi, yang maknanya bukan berarti bahwa manusia kemanapun ia pergi membawa mushaf Alquran dan sunah. Melainkan Alquran dan sunah tersebut harus tertanam dalam hati. Manusia dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan melakukan risetriset harus selalu menjadikan Alquran dan sunah sebagai rambu-rambu. Jika yang dipelajari sudah bertentangan dengan kedua pedoman utama tersebut, seperti mempelajari ilmu sihir untuk kejahatan, atau mempelajari ilmu agama agar bisa dipanggil Kiai maka hal tersebut sudah keluar dari Alquran dan sunah. Pendidikan dalam hal ini memegang peranan untuk selalu mengingatkan manusia dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Namun dari pada itu,

81 manusia juga harus mendalami Alquran dan Sunah sebagai pedoman hidup utama bagi manusia agar manusia senantiasa berhasil dan tetap berada di jalan yang benar, serta tidak menjadikan proses belajarnya sebagai suatu perbuatan yang bernilai ria ataupun menjadikan kesuksesannya sebagai suatu kesombongan. Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Tafsir al-azhar Juz XXX halaman 81 menyatakan bahwa hati manusia bisa tertutup untuk dimasuki kebenaran jika hati telah diselimuti oleh dosa-dosa yang telah memenuhi permukaan hati itu. Dengan begitu, tertutup pula wajah untuk menghadap Allah. Seperti halnya di dunia, orang-orang yang telah cacat karena melakukan kesalahan tidak diberi izin untuk menghadap rajanya. Kata...orang-orang yang telah cacat karena melakukan kesalahan tidak diberi izin untuk menghadap rajanya... mengandung makna konotasi dan mengumpamakan bahwa di dunia ini orangorang yang bersalah tidak diberi izin untuk menghadap rajanya, sebagaimana juga Allah tidak mau melihat makhluknya terus-menerus berbuat maksiat dan Allah tidak akan memberi rahmat kepadanya. Pendidikan dalam hal ini berperan untuk menumbuhkan motivasi dalam diri manusia untuk selalu melakukan perbuatan yang baik (akhlakul karimah) dan menjauhi perbuatan maksiat, agar Allah senantiasa memberikan rahmat kepadanya dan meridhoi setiap langkahnya. Haji Abdul Malik Karim Amrullah di dalam buku dan halaman yang sama berpendapat bahwa manusia selalu dianjurkan untuk membersihkan hati, jangan sampai ditumbuhi dengan noktah hitam. Ketika noktah-noktah itu mulai ada, manusia dianjurkan untuk bersegera melakukan taubat, salat, dan melakukan ibadah-ibadah yang lain. Jika tidak, maka dosa yang telah menumpuk akan

82 membuat hati menjadi kelam dan cahaya sulit masuk ke dalamnya. Kata...noktah-noktah hitam (bintik-bintik hitam)... mengandung makna konotasi yang maksudnya adalah dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia yang terus menumpuk dan menutupi hati manusia jika tidak segera dibersihkan dengan bertobat. Pendidikan dalam hal ini berperan untuk selalu mengingatkan manusia untuk selalu bertobat dan membersihkan hati agar hatinya mudah menerima rahmat dari Tuhannya sehingga hatinya bersih dan dirinya dipenuhi dengan akhlak yang mulia. Haji Abdul Malik Karim Amrullah di dalam bukunya Lembaga Budi halaman 3 menegaskan bahwa kehendak nafsu manusia ada dua yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah jika memandang suatu perkara jangan hanya dilihat kulitnya saja. Ibarat memakan buah jeruk manis jangan hanya ingat kepada manisnya saja, akan tetapi manusia juga harus ingat bahwa kelak akan pahit juga. Yang kedua adalah hendaknya sanggup melawan nafsu kepada keburukan, akan tetapi juga harus sanggup melawan nafsu yang lalai daripada kebaikan. Kata...Ibarat memakan buah jeruk manis jangan hanya ingat kepada manisnya saja... menggunakan makna konotasi yang artinya bahwa manusia senantiasa diingatkan untuk mengekang hawa nafsu, karena hawa nafsu efeknya manis di awal (mudah dilakukan dan terasa menyenangkan) namun pahit di akhir (mendapatkan kesengsaraan dan murka Allah Swt.). Dalam bukunya Tafsir al-azhar Juz XXX halaman 176, dijelaskan bahwa Tuhan selalu memberikan petunjuk kepada para hamba-nya. Manusia bisa memilih jalan yang disukainya karena manusia sudah terlebih dahulu dibekali

83 dengan akal. Berbahagialah orang-orang yang membersihkan jiwanya dan dirinya, gabungan di antara jasmani dan rohaninya. Jasmani dibersihkan dari hadas dan najis, baik hadas besar maupun kecil. Jiwanya dibersihkan dari penyakit-penyakit seperti mempersekutukan Tuhan, hasad, benci, dendam, sombong, dan penyakitpenyakit hati lainnya. Manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dan pertolongan orang lain. Haji Abdul Malik Karim Amrullah di dalam bukunya Tasawuf Modern halaman 138 berpendapat bahwa pergaulan dapat membentuk kepercayaan dan keyakinan. Oleh karena itu, manusia sebaiknya bergaul dengan orang-orang yang berbudi untuk memperoleh kebersihan jiwa. Jika bergaul dengan orang-orang yang banyak omong kosong akan menjadi tidak berfaedah. Haji Abdul Malik Karim Amrullah di dalam bukunya Tasawuf Modern halaman 136 memberikan nasehat kepada manusia selaku makhluk sosial, jika engkau orang bodoh maka belajarlah kepada yang pintar, jika engkau orang pandai maka ajarlah yang bodoh, tunjukkan keselamatan yang mengenai keselamatan dunia dan akhirat, jangan sakiti mereka dengan tangan ataupun lidah, tutup aib dan cela mereka, tolong yang lapar jika engkau mampu, hindarkan bahaya dari mereka, carikan manfaat untuk mereka, suruh mereka berbuat baik, larang mereka berbuat munkar dengan lemah lembut dan ikhlas, jika mendapat nikmat disyukuri, hormati yang lebih besar, dan kasihi yang lebih kecil. Manusia dalam hal ini perlu dididik sejak dini agar ia siap untuk dapat hidup bermasyarakat dengan baik sesuai dengan norma-norma dan hukum-hukum yang ada. Di dalam buku yang sama pada halaman 140 dijelaskan bahwa manusia bisa hidup bersosial dengan baik dengan selalu mengasah fikiran dan

84 memperbanyak pengalaman untuk membentuk pribadi yang berilmu, sehingga ia bisa menjadi bintang pergaulan dan menjadi garam, yang tanpa dia maka masyarakat tidak ada rasa. Kata...menjadi bintang pergaulan dan menjadi garam... mengandung makna konotasi yang artinya bahwa manusia yang senantiasa mengasah fikirannya dengan ilmu-ilmu dan pengalaman yang beraneka ragam akan membuat manusia mempunyai kebripadian yang unggul dan cerdas dalam bermasyarakat. Sehingga jika ia tidak muncul sesaat saja, maka masyarakat akan merindukan keberadaannya. Tanpa kehadirannya, kehidupan bermasyarakat akan terasa ada yang berkurang. Selain untuk berhubungan dengan sesamanya, manusia juga diperintahkan untuk berhubungan dengan alam lingkungannya. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifahnya di bumi. Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Tafsir al-azhar juz VIII halaman 164 mengartikan khalifah sebagai pengganti (pengganti yang diangkat Allah menjadi khalifah-nya di bumi) atau penyambung (penyambung tugas-tugas orang terdahulu). Tugas menjadi khalifah adalah untuk meramaikan bumi, memeras akal untuk mencipta, berusaha, mencari ilmu, serta membangun kebudayaan. Kata...meramaikan bumi... merupakan makna konotatif yang artinya bahwa manusia harus mengisi hari-harinya dengan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi bumi dan bersifat konstruktif, bukan meramaikan dalam konteks destruktif yang berfoya-foya ataupun menggunakan kekayaan alam secara berlebihan. Manusia di dalam memikul kewajiban menjadi khalifah itu ditakdirkan bahwa derajat manusia tidak sama. Ada yang pintar dan ada yang bodoh, ada

85 yang kuat dan ada yang lemah, ada yang mulia dan ada yang hina, ada yang menjadi penguasa dan ada yang menjadi rakyat jelata. Pendidikan dalam hal ini berperan untuk memberikan penjelasan kepada manusia bahwa derajat manusia di dunia memang berbeda-beda dengan berbagai posisi yang mengandung konsekuensi tanggung jawab yang berbeda pula. Namun, derajat manusia bagi Allah adalah derajat ketakwaan manusia dilihat dari amal perbuatan dan amal ibadahnya sehari-hari Haji Abdul Malik Karim Amrullah dalam bukunya Tafsir al-azhar Juz XXX halaman 211 menjelaskan bahwa manusia menjadi khalifah untuk mengatur bumi dan mengeluarkan rahasia yang terpendam di dalamnya dengan akal yang dimilikinya. Manusia ketika lahir sangat lemah dan akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Kekuatan yang ada pada manusia sangat luas dan memiliki rasa keingintahuan yang tidak terbatas. Jika berjalan sendiri-sendiri, manusia menjadi tidak berdaya. Namun, jika bersama-sama maka usaha manusia dapat membekas di bumi. Kata...membekas di bumi... mengandung makna konotasi yaitu bahwa penemuan-penemuan yang berhasil dilakukan manusia di bumi akan dirasakan manfaatnya hingga generasi sesudahnya, seperti kereta api yang bisa berjalan di bawah tanah, manusia yang bisa terbang di udara menggunakan pesawat, alat komunikasi yang bisa digunakan pada jarak yang berjauhan, dan masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang akan ditemukan pada masa yang akan datang, yang diharapkan memberikan bekas-bekas positif bagi generasi sesudahnya.

86 Peran pendidikan dalam hal ini adalah mengajak manusia untuk bergotong royong dalam memakmurkan bumi dan saling menasehati jika ada yang berbuat serakah dan merusak. Perbuatan yang dilakukan secara bergotong-royong dalam menggali dan melestarikan bumi akan cepat dirasakan manfaatnya bagi manusia dan seluruh alam, serta akan diwariskan manfaatnya untuk generasi sesudahnya.