III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODOLOGI. Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

III. BAHAN DAN METODE

I. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 di Balai Besar Pengembangan

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 hingga bulan April

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juli 2010 di Laboratorium PT. Suri

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat melakukan fotosintesa. Klasifikasi Nannochloropsis sp. menurut Renny

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Perlak uan Uji Persiapan Alat dan Bahan

BAB 2 BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Juni 2015 di

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura Lampung pada bulan Juli - Agustus 2011. B. Materi Penelitian B.1. Biota Uji Biota uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur dengan skala laboratorium di BBPBL dengan kelimpahan awal ±3. 10 6 sel/ml. B.2. Media Uji Media yang dipergunakan dalam kultur Nannochloropsis sp. berbentuk cair atau larutan yang tersusun dari senyawa kimia (pupuk) yang merupakan sumber nutrien untuk keperluan hidup. Pupuk yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TMRL (Tongkang Marine Research Laboratory). Adapun komposisi pupuk TMRL disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi pupuk TMRL skala laboratorium No Bahan kimia Komposisi Pupuk TMRL 1 2 3 4 5 FeCl 3.6H 2 0 NaNO 3 Na 2 HPO 4 Na 2 SiO 3 Aquadest 3,0 gram 100 gram 10 gram 1 gr / ( 0,7 ml) hingga 1 liter Sumber : Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut, Lampung B.3. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Selang dan aerasi 2. Akuarium ukuran 100 liter 3. Saringan 4. Haemocytometer 5. Mikroskop 6. ph meter 7. Kertas saring 8. Alat uji kandungan logam berat AAS (Atomic Absorption Spectrometry). Sedangkan bahan yang digunakan adalah: 1. Air laut steril 2. PbCl 2 0,25 mg/l. 18

C. Prosedur Penelitian C.1. Persiapan penelitian C.1.1 Sterilisasi alat Tahap awal dilakukan dengan menyiapkan dan mensterilisasikan seluruh perangkat bahan dan alat yang akan digunakan selama penelitian. Sterilisasi peralatan dan bahan yang akan digunakan dapat dilakukan dengan cara: 1. Perebusan. 2. Perendaman dalam larutan kaporit/chlorine 150 ppm. 3. Pemberian alkohol, diautoklaf dengan temperatur 100 0 C dengan tekanan 1 atm selama 20 menit atau dioven. C.1.2 Sterilisasi media (air) Tahapan kedua adalah pengadaan stok air laut yang dilakukan dengan mensterilkan air laut menggunakan biofilter lalu akan disterilkan kembali melalui perangkat ultra violet (UV). Adapun cara lain untuk sterilisasi media (air) yaitu air direbus sampai mendidih selama 10 menit, penyaringan dengan menggunakan plankton net ukuran 15 µm atau pemberian larutan chlorine 60 ppm, kemudian diaduk rata selama beberapa menit dan dinetralkan dengan Natrium Thiosulfat 20 ppm. C.2. Pembuatan media kultur Nannochloropsis sp. Chen dan Shety (1991) menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangbiakan Nannochloropsis sp. memerlukan berbagai nutrien yang diabsorbsi dari luar (media). Hal ini berarti ketersediaan unsur hara makro dan mikro dalam media tumbuhnya mutlak diperlukan, adapun makro nutrien yang 19

diperlukan oleh Nannochloropsis sp. adalah N, P, Fe, K, Mg, S dan Ca sedangkan unsur mikro yang dibutuhkan H 2 BO 3, MnCl 3, ZnCl 2, CoCl 2, (NH 4 ) 6 M 7 O 24. 4H 2 O dan CuSO 4. 5H 2 O. C.3. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui pola pertumbuhan pada Nannochloropsis sp., tanpa penambahan Pb 2+ di media. Pada kultur skala semi massal, Nannochloropsis sp. dimasukkan ke dalam akuarium 100 liter lalu media kultur diberi pupuk (TMRL) dan diaerasi. Dalam waktu 4 hari Nannochloropsis sp. akan mencapai puncak (fase stationer) lalu dilihat perkembangan tiap harinya dari fase lag hingga fase kematian, sehingga pada saat penelitian tingkat kesalahan dapat diminimalisir. C.4. Pelaksanaan Penelitian Mikroalga Nannochloropsis sp. yang akan digunakan dikultur terlebih dahulu dengan menggunakan media TMRL dalam akuarium 100 liter. Dalam waktu 4 hari Nannochloropsis sp. akan mencapai puncak (fase stationer) lalu dilihat perkembangan tiap harinya dari fase lag hingga fase kematian. Pada Pb 2+ alami dan pemberian Pb 2+ dilakukan pada awal kultur. Pada awal kultur maka pengamatan dilakukan dalam sehari sebanyak 4 kali (setiap 6 jam sekali). Pengamatan yang dilakukan berupa: 1. Kualitas air (Salinitas, Suhu, ph, DO) 2. Perhitungan kelimpahan plankton 3. Pengukuran logam berat 4. Uji kadar klorofil. 20

D. Parameter D.1. Uji kadar klorofil Dalam pengujian kadar klorofil maka di ambil air sebanyak 100 ml lalu masukkan ke dalam botol. Air disaring dengan kertas saring GF/F dengan menggunakan vacum pump kemudian diambil 10 ml larutan aceton 90% lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, setelah itu ekstrak klorofil yang telah disaring tadi dimasukkan kelarutan aceton 90%. Tabung reaksi dibungkus dengan aluminium foil. Aluminium foil digunakan agar ekstrak klorofil tidak terkontaminasi oleh organisme lain kemudian ekstrak klorofil disimpan selama 1 hari pada suhu dingin dan ruang gelap. Cuci cuvet dengan aceton 90% kemudian cuvet dibilas dengan sedikit ekstraksi sampel yang ada di dalam aceton 90%. Kemudian larutan ekstraksi sampel dimasukkan ke dalam cuvet yang telah dibersihkan dan diukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 650 nm dan 750 nm. Lalu ditambahkan 2 tetes HCL 10% ke dalam cuvet yang berisi sampel, ditunggu sampai 1 menit kemudian diukur ulang dengan panjang gelombang 650 nm dan 750 nm. Buat blanko dengan larutan aceton dan ukur pada panjang gelombang yang sama. Cuci cuvet dengan aquadest sampai bersih kemudian keringkan (Lampiran 3). 21

Perhitungan klorofil: Klorofil (µg/l) = 26,7 (665 0 665 a )x v V x L Keterangan: 665 0 = pengukuran sebelum penambahan HCl 665 a = hasil pengukuran setelah penambahan HCl v = volume dari ekstrak aseton V = panjang gelombang dari cuvet D.2. Kualitas air (Salinitas, ph, suhu dan DO Media Kultur) Pengukuran salinitas, ph, suhu dan DO air media TMRL menggunakan refraktometer, ph meter, thermometer dan DO meter. Pengukuran parameter tersebut dilakukan 2 kali sehari sejak biota ditempatkan di media kultur sampai beberapa saat sebelum panen dilakukan. D.3. Penghitungan kelimpahan Nannochloropsis sp. Pertumbuhan fitoplankton ditandai dengan pertambahan kelimpahan fitoplankton yang dikultur. Untuk menghitung kelimpahan umumnya menggunakan alat hitung haemocytometer dengan bantuan mikroskop. Cara menghitung kelimpahan Nannochloropsis sp. adalah sebagai berikut: 1. Sampel air media diambil sebanyak 1 ml dengan pipet 2. Sampel air diteteskan pada Haemacytometer, lalu diamati dibawah mikroskop 3. Hitung dengan cara mengambil 5 lapang pandang, rata-ratakan kemudian kalikan dengan 25 kotak dikalikan 10 4. 22

Perhitungan jumlah Nannochloropsis sp. dilakukan dengan menggunakan haemocytometer dibawah microskop dengan pembesaran 10 x 10 dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh BBPBL: (K1+K2+K3+K4+K5) X 25 X10 4 5 K1-K5 = jumlah Nannochloropsis sp. dalam kotak hitungan ke 1 s / d 5 D.4. Penghitungan fase laju pertumbuhan Nannochloropsis sp. Penghitungan laju pertumbuhan dan penyerapan dilakukan untuk mengetahui kenaikan atau penurunan laju pertumbuhan dan penyerapan Pb pada Nannochoropsis sp. Laju pertumbuhan dapat dihitung dengan rumus : Keterangan : K t+1 K t Δ t = kelimpahan pada saat (t+1) = kelimpahan pada saat t = rentang waktu pengamatan D.5. Pengukuran logam berat Pb dalam air Sampel yang telah diambil setiap 6 jam sekali lalu diamati dengan menggunakan metode AAS (atomic absorption spectrometry), pengukuran Pb di lakukan dengan mengambil sampel air kultur sebanyak 500 ml. Laju pengikatan Pb diperoleh dari hasil pengukuran kandungan logam berat menggunakan AAS yang didasarkan pada hukum Lambert_Beer, yaitu banyaknya sinar yang diserap 23

oleh sampel akan berbanding lurus dengan konsentrasinya. Persamaan garis antara sampel dan absorbansi berupa persamaan garis lurus dengan koefisien arah yang positif, Y= a + bx. Kadar logam berat dalam sampel diperoleh dengan memasukan nilai absorbansi larutan sampel ke dalam persamaan garis lurus dari larutan standar. Nilai kandungan logam berat Pb yang telah berikatan dengan kedua residu asam amino selanjutnya diplotkan terhadap waktu pengamatan sebagai persamaan regresi. Pada penelitian ini digunakan satu perangkat alat AAS tipe AA 300 P buatan Varian Techtron, Australia, gelas beker 50 ml, labu ukur 10 ml, vial polietilen ukuran 5 ml, mikro pipet effendorf 10-100 μl, dan neraca analitik. Peralatan dan wadah yang akan digunakan untuk analisis, dicuci dengan sabun kemudian dibilas dan dibersihkan dengan akuades. Peralatan dan wadah yang sudah bersih direndam dalam asam nitrat 1 : 3 (asam : aquades) selama 24 jam, kemudian dibilas dengan akuatrides 3-4 kali sampai diperoleh ph air bilasan normal (ph 7). Hasil pencucian dikeringkan dalam oven dan dipanaskan pada suhu 50-60 C (BBPBL,Lampung). Setelah kering, alat ini dimasukkan dalam kantung plastik dan disimpan dalam ruang bebas debu (Lampiran 1). 24

E. Analisis Data Data yang diperoleh dari parameter-parameter yang diamati akan di diolah dengan menggunakan persamaan regresi linier sebagai berikut: Y= ax + b dengan hubungan korelasi yang dimisalkan dengan Y dan X Y = Kelimpahan plankton Nannochloropsis sp. X = Konsentrasi Pb dalam media kultur a, b = Nilai Konstanta a (slope), b (intercept) Parameter yang akan dihitung dengan persamaan regresi linier yaitu korelasi antara kelimpahan Nannocloropsis sp. dengan kemampuan penyerapan logam berat Pb 2+, korelasi antara klorofil Nannochloropsis sp. dengan kemampuan penyerapan logam berat Pb 2+ dan korelasi antara kelimpahan dengan klorofil Nannochloropsis sp. 25