BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ditandai dengan semakin banyaknya industri yang menggunakan teknologi maju dan modern. Penggunaan teknologi yang modern memberikan banyak kemudahan untuk proses produksi dan meningkatkan produktivitas kerja. Akan tetapi perlu disadari juga bahwa penggunaan teknologi tersebut disisi lain juga cenderung menimbulkan risiko bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang lebih besar. Oleh karena itu penggunaan teknologi maju dan modern harus memperhatikan adanya faktor bahaya. Peralatan permesinan juga semakin canggih. Penggunaan yang semakin canggih akan memberikan keuntungan bagi manusia. Disisi lain apabila tidak ditangani dengan seksama akan meningkatkan bahaya kecelakaan yang mengakibatkan kerugian kedua belah pihak. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi suatu bagian yang penting dalam pelaksanaan proses produksi barang dan jasa 1
2 suatu industri. Penerapan K3 yang baik dan terarah dalam suatu wadah industri tentunya akan memberikan dampak lain, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Keselamatan erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan produktifitas, perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan laba dan harus menekan risiko kecelakaan serta Penyakit Akibat Kerja (PAK). Faktor kimia, fisik, biologi, fisiologi dan mental psikologi di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan para tenaga kerja. Kebisingan merupakan salah satu jenis faktor fisik. Kebisingan menempati urutan pertama dalam daftar penyakit akibat kerja di Amerika dan Eropa dengan proporsi 35%. Di berbagai industri di Indonesia, angka kebisingan ini berkisar antara 30-50%. (WHO, 1998). Efek dari penggunaan mesin-mesin dan peralatan yang berkekuatan tinggi di industri adalah timbulnya kebisingan di tempat kerja. Nilai ambang batas kebisingan adalah 85-90 db dengan waktu pemaparan selama 8 jam per hari secara terus menerus selama 3-10 tahun tanpa menggunakan Alat pelindung diri (APD) dapat menyebabkan seseorang tenaga kerja mengalami kerusakan organ pendengaran. Ketulian akibat bising pabrik atau yang lazim disebut trauma bising atau Noise Induced Hearing Loss (NILH), terjadi secara perlahan-lahan dan tidak dirasakan oleh tenaga kerja. Pada saat tenaga kerja merasa ada gangguan pendengaran umumnya sudah ada dalam keadaan permanen yang bersifat irreversible. Sedangkan efek lainnya dapat menyebabkan seseorang mengalami kehilangan pendengaran (perubahan
3 ambang batas sementara akibat kebisingan dan perubahan ambang batas akibat kebisingan); akibat fisiologis (rasa tidak nyaman dan stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala dan mudah lelah); gangguan emosional (cepat marah dan kebingungan); gangguan gaya hidup (gangguan tidur atau istirahat dan hilangnya konsentrasi bekerja); dan gangguan pendengaran (berkurang kemampuan mendengarkan TV, radio, telepon) yang semua ini akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Kejadian trauma bising dapat dilacak dengan melakukan wawancara dan pemeriksaan secara audiometris. PT Elnusa adalah satu-satunya perusahaan nasional yang memiliki kompetensi dalam pelayanan kegiatan eksplorasi minyak & gas, seperti: seismik, pengeboran dan pengelolaan ladang minyak. Elnusa menyediakan sektor jasa migas yang memiliki aliansi strategis global didirikan dengan kelas dunia sebagai perusahaan minyak & gas, sesuai dengan standar global di keselamatan kerja dan lingkungan. Salah satu jasa dibidang eksplorasi minyak dan gas PT Elnusa adalah jasa pelayanan pekerjaan dengan menggunakan alat rig workover. Pekerjaan rig workover memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang ini, dikombinasikan dengan spesialis yang sangat terampil dan unit handal, Elnusa dianggap sebagai salah satu pemimpin pasar dalam bisnis rig workover di Indonesia. Rig workover adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk pekerjaan ulang dan perawatan sumur minyak dan gas atau mengakses sumur dan mengganti peralatan-peralatan yang ada disumur minyak dan gas dengan tujuan untuk meningkatkan kembali produksi sumur minyak dan gas. ciri utama adalah
4 adanya menara baja yang digunakan untuk menaikkan atau turunkan pipa-pipa tubular sumur. Dari semua komponen-komponen utama rig workover,untuk mendukung kehandalan dan keselamatan pada saat beroperasi dilapangan maka selalu dilakukan perawatan rutin dan berkala meliputi fabrikasi konstruksi rig workover dan maintenance engine dan peralatan pendukung lainnya. Aktifitas fabrikasi dan maintenance unit rig Elnusa terpusat di warehouse Elnusa yang beralamat di Jl.Babek ABRI No.1 RT 011 RW 006 Kelurahan Timur Cakung Timur Jakarta Timur 13910. Pada aktifitas fabrikasi dan maintenance diwarehouse Elnusa memiliki 8 shop yaitu: 1. Area Fabrikasi yang meliputi area grinding 2. Area Cutting 3. Area Welding 4. Area Rig Simulasi 5. Area Maintenance 6. Area Junk Equipment 7. Area Rig Equipment 8. Area Asset Equipment Kebisingan pada aktifitas fabrikasi dan maintenance rig workover di warehouse Elnusa berdasarkan pengamatan awal memiliki tingkat kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang diperkenankan yaitu 85 db. Nilai kebisingan ini memiliki dampak terhadap kesehatan kerja dan produktifitas yaitu jumlah output yang dihasilkan setiap area kerja. Tingkat kebisingan perlu
5 diidentifikasi setiap areanya dan diketahui korelasi antara kebisingan dengan output hasil kerja disetiap area warehouse. Elnusa Oleh karena itu penulis mengambil judul Analisis Korelasi Kebisingan Terhadap Output Kerja Pada Fabrikasi Maintenance Rig Workover ( Study Kasus di Warehouse PT Elnusa ) 1.2 Perumusan Masalah Dari masing-masing area kerja warehouse tersebut kebisingan yang dihasilkan perlu diketahui tingkat kebisingannya dan bagaimana pengaruh kebisingan terhadap hasil output kerja di setiap area warehouse. Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana kesesuaian nilai kebisingan area warehouse Elnusa sesuai Permenakertrans Per.Nomor 13/X/2001 NAB < 85 db? b. Bagaimana korelasi antara kebisingan dengan output hasil kerja di setiap area warehouse Elnusa. 1.3 Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini antara lain: a. Untuk mengetahui kesesuaian nilai dan tingkat kebisingan area warehouse Elnusa sesuai Permenakertrans Per.Nomor 13/X/2001 NAB < 85 db.
b. Untuk mengetahui korelasi antara tingkat kebisingan dengan output hasil kerja di setiap area kerja warehouse Elnusa. 6 1.4 Pembatasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini diberikan batasan-batasan agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Untuk menghindari pembiasan masalah dan penelitian yang diakukan maka permasalahan hanya dibatasi sebagai berikut : a. Penelitian hanya dilakukan pada area kerja fabrikasi dan maintenance rig workover di warehouse PT Elnusa b. Menghitung tingkat kebisingan dan output di area kerja fabrikasi dan maintenance di warehouse PT Elnusa menggunakan Sound Level Meter model SL-4010 c. Untuk mengetahui pengaruh atau korelasi antara tingkat kebisingan dengan output hasil kerja di warehouse PT Elnusa. d. Penelitian tidak memperhitungkan mengenai segi biaya 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak antara lain: a. Bagi Akademisi Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menyusun dan menganalisis tingkat kebisingan diwilayah kerja dan korelasinya dengan output hasil kerja. b. Bagi Perusahaan
7 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penentuan kebijakan di masa yang akan datang sehingga dapat mengoptimalkan output hasil kerja perusahaan diberbagai kegiatan fabrikasi dan maintenance di warehouse Elnusa. c. Bagi Peneliti Berikutnya Sebagai informasi dan referensi untuk penelitian berikutnya mengenai analisis kebisingan pada perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir akan dibagi menjadi 6 bab, untuk lebih jelasnya penulis akan menggunakan gabaran singkat dari tiap-tiap bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan sertateori-teori yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
8 Bab ini berisi tentang jenis penelitian dan gambaran dari penelitian, penjelasan mengenai teknik pengumpulan data, metode dan prosedur pengolahan data dan ruang lingkup analisis. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi tentang data-data yang diperlukan dalam penelitian, dan pengolahan data-data tersebut dengan mengambil atau melakukan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan metode yang dipergunakan. BAB V HASIL DAN ANALISA Bab ini berisi tentang pembahasan serta analisa terhadap hasil yang didapat. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan analisa untuk pembuktian kebenaran hipotesis serta saran-saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan.