Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 10 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG, Menimbang : 1. bahwa dalam rangka peningkatan ketertiban, keindahan Kota Denpasar pada khususnya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung pada umumnya, penerangan jalan adalah mempunyai peranan yang sangat penting sekali, yang perlu ditanggulangi dengan sungguh sungguh oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Badung karena disamping untuk sarana produktif. 2. bahwa penerangan jalan dimaksud adalah meliputi perluasan/pemasangan jaringan-jaringan penerangan jalan yang baru dan pemeliraannya. 3. bahwa untuk keperluan tersebut sangat dibutuhkan adanya suatu anggaran atau pembiayaan yang cukup besar yang harus ditanggulangi oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Badung. 4. bahwa anggaran/pembiayaan yang ada pada Pemerintah Daerah Tingkat II Badung untuk pembiayaan/perluasan/pemasangan jaringan-jaringan penerangan jalan yang baru belum memadai apalagi biaya untuk keperluan operasional dan
2 pemeliharaannya memelukan pembiayaan yang cukup besar pula. 5. bahwa berdasarkan hasil konsultasi Pemerintah Daerah Tingkat II Badung dengan Kepala PLN Wilayah XI Cabang Denpasar pada tanggal 19 Januari 1976 dan dengan Kepala PLN wilayan nusa tenggara pada tanggal 2 pebruari 1976,, telah disepakati untuk bekerja sama dalam melaksanakan pengenaan pajak penerangan jalan. 6. bahwa untuk keperluan operasional dan pemeliharaannya Pemerintah Daerah Tingkat II Badung memandang sangat perlu mengikut sertakan para langganan aliran listrik Negara Wilayah XI Cabang Denpasar dan pemakai aliran listrik dengan mesin pembangkit bukan PLN untuk ikut membiayainya mengingat fungsi penerangan jalan adalah untuk kepentingan umum. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Pemerintahan di Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 11/Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Pajak Daerah yo Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1961. 4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1968 tentang pengumpulan data-data mengenai penerimaan sumber-sumber penghasilan Daerah Otonom tahun 1977 lampiran II. 5. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1959 tentang Penertiban Pungutan Daerah.
3 6. Instruksi Menteri PUTL Nomor 035/IN/1973 tanggal 13 Juni 1973 tentang Pelaksanaan Penyesuaian Peraturan Daerah Tarip Dasar Listrik Tahun 1973. 7. Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Badung Nomor 36/DPRD/1972 tentang pengesahan Rencana Induk (Master Plan) Kota Denpasar. 8. Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Badung Nomor 37/DPRD/1972 tentang Pengurusan dan Pengaturan Penggunaan Tanah untuk Bangunan. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung MEMUTUSKAN : Menetapkan : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tentang Pajak Penerangan Jalan. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
4 a. Pemerintah Daerah ialah : Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung b. DPRD ialah : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung c. Kepala Daerah ialah : Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung d. PLN ialah : Perusahaan Umum Listrik Negara Wilayah XI Cabang Denpasar. e. Pemakai Aliran Listrik ialah : Mereka yang berlangganan aliran listrik PLN Wilayah XI Cabang Denpasar dan memakai aliran listrik dengan mesin pembangkit tenaga bukan PLN di Daerah Tingkat II Badung. f. Pajak Penerangan jalan ialah : Sejumlah uang yang dipungut dari setiap pemakai aliran listrik guna pembiayaan operasional dan pemeliharaan Penerangan Jalan di Wilayah Daerah Tingkat II Badung.
5 g. Penerangan Jalan ialah : Lampu- lampu bertenaga listrik yang berfungsi sebagai penerangan jalan yang ditempatkan oleh Pemerintah di jalan-jalan umum atau ditempat-tempat lain yang dipandang perlu. BAB II BESARNYA PUNGUTAN Pasal 2 (1) Setiap pemakai aliran listrik dikenakan pajak penerangan jalan dengan klasifikasi sebagai berikut : a. Pemakai aliran listrik s.d. 10.000 VA dikenakan Rp. 0,30 (tiga puluh sen) setiap VA terpasang. b. Pemakai aliran listrik diatas 10.000 VA s.d. 100.000 VA dikenakan Rp. 0,20 (dua puluh sen) setiap VA terpasang. c. Pemakai aliran listrik diatas 100.000 VA dikenakan Rp.0,10 (sepuluh sen) setiap VA terpasang. (2) Dikecualikan dari pemungutan pajak Penerangan Jalan sebagaimana tersebut pada pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini adalah pemakai aliran listrik yang menjadi beban dari Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Instansi-instansi ABRI dan Sipil).
6 BAB III CARA PEMBAYARAN Pasal 3 (1) Pelaksanaan pemungutan pajak penerangan jalan yang dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini ditentukan dan diatur didalam surat keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 4 Kepada pemakai aliran listrik yang telah membayar pungutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini diberikan tanda bukti yang bentuk serta modelnya ditetapkan oleh Kepala Daerah. Pasal 5 Hasil pemungutan dari pajak penerangan jalan dimaksud pasal 2 Peraturan Daerah ini disetor ke Kas Pemerintah Daerah atau Bank yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.
7 BAB IV PENGGUNAAN Pasal 6 Hasil Pajak Penerangan Jalan dimaksud pada pasal 2 Peraturan Daerah ini hanya diuntukan pembiayaan operasional dan pemeliharaan lampu-lampu penerangan jalan. BAB V SANGSI Pasal 7 (1) Apabila pemakai aliran listrik tidak melunasi pungutan Pajak Penerangan Jalan, yang dimaksud pada pasal 2 Peraturan Daerah ini, kepadanya dikenakan denda 100% dari pungutan Pajak setiap bulannya yang harus dilunasi pada bulan berikutnya. (2) Pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah).
8 BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP pasal 8 Hal hal yang belum diatur didalam Peraturan Daerah ini, diatur lebih lanjut didalam Surat Keputusan Kepala Daerah sepanjang mengenai peraturan pelaksananya. Pasal 9 Peraturan Daerah ini berlaku mulai sejak tanggal diundangkan. Denpasar, 29 Desember 1976 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Ketua ttd. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung ttd. ( ANAK AGUNG NGURAH MANIK PARASARA ) (I DEWA GEDE OKA)
9 DISAHKAN : Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Tanggal 23 Pebruari 1982, Nomor : Pem.973656.61-186 Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Dan Otonomi Daerah Mewakili, ttd. (Drs. H. SOEMARNO) Diundangkan kedalam Lembaran Daerah Tingkat II Badung Tanggal : 22 April 1982 Nomor : 8 Seri A Nomor 8 An. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung Sekretaris Wilayah/Daerah, ttd. (Drs. I GUSTI AGUNG MAYUN EMAN) Nip. 010026454
10 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 10 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN PENJELASAN UMUM : Bahwa perkembangan dan kemajuan pembangunan baik pembangunan kota Denpasar pada khususnya maupun Kabupaten Daerah Tingkat II Badung pada umumnya yang diikuti dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat dan kemajuan-kemajuan ekonomi yang merupakan sumber kegiatan setiap kehidupan masyarakat dimana teknologi modern antara lain tenaga listrik yang merupakan sarana penunjang yang mutlak, dalam peningkatan segala usaha masyarakat, memerlukan pengaturan, pembinaan dan penataan secara tertib dan termasuk pula pengadaan, pemeliharaan dan pengembangan jaringan jaringan penerangan jalan (lampu bertenaga listrik). Hal tersebut guna tercapainya keserasian antara berkembangnya pembangunan dan berkembangnya segala kegiatan masyarakat sebagai yang tersebut diatas perlu adanya pengaturan-pengaturan yang dapat menjamin ketertiban, keindahan kota dan pembangunan-pembangunan lainnya yang mengarah kepada pembinaan Daerah Pariwisata Budaya.
11 Mengingat terbatasnya anggaran pembangunan Daerah Tingkat II Badung sehingga untuk kepentingan pembangunan tersebut diatas belum dapat disediakan biaya memadai maka Pemerintah Daerah Tingkat II Badung, memandang perlu adanya partisifasi aktif dari masyarakat, terutama para pemakai airn listrik untuk ikut serta bertanggung jawab mengingat fungsi penerangan jalan adalah untuk kepentingan umum. Sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu untuk diatur dalam Peraturan Daerah. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 a. cukup jelas b. cukup jelas c. cukup jelas d. cukup jelas e. cukup jelas f. Pajak Penerangan Jalan dikenakan kepada pemakai aliran listrik ialah : karena aliran listrik itu merupakan alat modern, disamping untuk kepentingan umum juga dapat dipergunakan untuk sarana produktif, maka setiap pemakai dapat digolongkan dalam kehidupan masyarakat yang mampu. Pasal 2 Ayat (1) yang dimaksud pemakai aliran listrik dalam ayat (2) pasal ini karena mengingat bahwa instansi-instansi ABRI dan sipil secara langsung menjadi beban Pemerintah sendiri baik Pemerintah Pusat maupun Daerah sesuai dengan Instruksi Menteri PUTL Nomor : 035/IN/1973 tanggal 13 Juni 1973 pasal 2 ayat (4).
12 Pasal 3 : cukup jelas Pasal 4 : yang dimaksud dengan diberikan tanda bukti ialah surat tanda lunas bayar pajak penerangan jalan bagi pemakai aliran listrik kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Badung. Pasal 5 : cukup jelas Pasal 6 : cukup jelas Pasal 7 : cukup jelas Pasal 8 : cukup jelas Pasal 9 : cukup jelas Pasal 10 : cukup jelas Pasal 11 : cukup jelas