Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (605) :

dokumen-dokumen yang mirip
EKO ANDREAS SIHITE AGROEKOTEKNOLOGI

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (81):

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

SKRIPSI OLEH : DESI SIMANJUNTAK

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (33):

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Jurnal Agroekoteknologi. No Vol.4. No.3, Juni (611) :

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.2: , Maret 2015

Campuran Tulang Sapi Dengan Asam Organik Untuk Meningkatkan P- Tersedia dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Inceptisol

570. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Urea fertilizer and goat manure application for increasing N Total on Inceptisol Kuala Bekala and corn growth ( Zea mays L. )

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Laboratorium Analitik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Penelitian ini

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Aplikasi limbah panen padi dan pupuk kalium untuk meningkatkan hara kalium dan pertumbuhan serta produksi kedelai (Glycine max (L.) Merrill.

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

TINJAUAN PUSTAKA. Inceptisols tersebar luas di indonesia yaitu sekitar 40,8 juta ha. Menurut

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Corresponding author : ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (35):

PEMBERIAN FERMENTASI URIN MANUSIA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DI TANAH INSEPTISOL KWALA BEKALA SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

KETERSEDIAAN NITROGEN AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BERBAGAI BAHAN ORGANIK TERHADAP TIGA JENIS TANAH DAN EFEKNYA PADA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

Menurut Abdurachman dkk (2008) umumnya lahan kering memiliki

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Coressponding Author :

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

EFEK INTERAKSI PEMBERIAN SILIKAT DAN MIKORIZA PADA ANDISOL TERHADAP P-TERSEDIA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

TINJAUAN PUSTAKA. tertangani dengan baik. Pemanfaatan tanah Ultisol akan dihadapkan pada berbagai

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.2, No.2 : , Maret 2014

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PRODUKSI BAHAN KERING, KADAR NITROGEN DAN FOSFOR HIJAUAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor L. Moench) DENGAN APLIKASI PUPUK ORGANIK DAN FOSFAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dynamics of N NH 4 and N NO 3 Effect of Urea and Lime CaCO 3 Application in Inceptisols Taken from Kwala Bekala and Relation To Growth of Maize

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam, Pupuk Hijau, dan Kapur CaCO3 Pada Tanah Ultisol Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA SUMBER BAHAN ORGANIK DAN MASA INKUBASI TERHADAP BEBERAPA ASPEK KIMIA KESUBURAN TANAH ULTISOL SKRIPSI OLEH :

Bram Arda Bintario Bangun*, Jasmani Ginting, Ferry Ezra Sitepu

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

KETERSEDIAAN NITROGEN PADA TIGA JENIS TANAH AKIBAT PEMBERIAN TIGA BAHAN ORGANIK DAN SERAPANNYA PADA TANAMAN JAGUNG

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

BAHAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

SP-36 PADA ULTISOL UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Z

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Ilmu Tanah dan Tanaman

DAFTAR PUSTAKA Lampiran 1. Bagan penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Medan Pada Tanah Terkena Debu Vulkanik dengan Pemberian Bahan Organik

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

EVAN SANJAYA SIPAYUNG ILMU TANAH

Transkripsi:

Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah, Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala Akibat Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Some Changes in Chemical Properties Land, P Absorption and Growth of Corn On Land Inceptisol Kwala Bekala Giving Due Chicken Manure and Multiple sources P Eko Andreas Sihite, M. M. B. Damanik*, Mariani Sembiring Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Coressponding author : ekoandreas80@ymail.com ABSTRACT Inceptisol soil has low organic matter contentand low ph. Low organic matter content with ratio C/N is low and potentially low P content. This research was conductedin the Home nets Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan. In August of 2015 until completion. The design used was factorial a randomized block design consists of two factors. The first factor is the chicken manure with 4 levels : without the application of chicken manure, 40g/polybag, 80g/polyba), and 120g/polybag. The second factor is multiple sources of P consisting of : without the application of fertilizer P, SP-36 fertilizer, and TSP fertilizer. The results showed chicken manure canchange some soil chemical properties, P up take and production of corn on land Inceptisol Kwala Bekala. Giving some sources P may change some soil chemical properties, P up take and growth of corn plants on land Inceptisol Kwala Bekala. The interaction between the chicken manure and some sources P may change some soil chemical properties, P up take and production of corn on land Inceptisol Kwala Bekala. Keywords: Land Inceptisol, Chicken Manure, Phosphorus, Organic Ingredients ABSTRAK Tanah Inceptisol memiliki kandungan bahan organik yang rendah dan ph yang rendah.kandungan bahan organik rendah dengan ratio C/N tergolong rendah dan kandungan P potensial rendah.penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.Pada bulan Agustus tahun 2015 sampai dengan selesai.rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah pupuk kandang ayam dengan 4 taraf yaitu: tanpa aplikasi pupuk kandang ayam, 40 g/polibag, 80 g/polibag, dan 120 g/polibag. Faktor II adalah beberapa sumber P yang terdiri dari: tanpa aplikasi pupuk P, pupuk SP-36, dan pupuk TSP. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kandang ayam dapat merubah beberapa sifat kimia tanah, serapan P dan produksi tanaman jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Pemberian beberapa sumber P dapat merubah beberapa sifat kimia tanah, serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Interaksi antara pupuk kandang ayam dan beberapa sumber P dapat merubah beberapa sifat kimia tanah, serapan P dan produksi tanaman jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Kata kunci : Tanah Inceptisol, Pupuk Kandang Ayam, Fosfor, Bahan Organik PENDAHULUAN Inceptisol merupakan jenis tanah yang potensial untuk dikembangkan dengan luas mencapai 52,0 juta ha secara nasional Kasno (2009). Kandungan bahan organik yang rendah dan ph yang rendah dengan reaksi tanah ada yang masam sampai agak masam (ph 4,6 5,5), kandungan bahan organik rendah dengan ratio C/N tergolong rendah 2082

(5-10) dan kandungan P potensial rendah sehingga tingkat kesuburan tanah Inseptisol rendah Damanik et.al (2010). Untuk meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah Inceptisol dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik seperti pupuk kandang ayam. Pupuk kandang ayam juga dapat meningkatkan C/N tanah yang tergolong rendah. Bahan organik juga dapat meningkatkan ph tanah yang masam sehingga permasalahan yang ada pada tanah inceptisol dapat teratasi. Selain itu pupuk kandang ayam juga memiliki kandungan N dan P yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang hewan yang lainnya. Rendahnya ph tanah dan kandungan P potensi pada tanah Inceptisol dapat diatasi dengan pemberian pupuk P. Menurut penelitian Mariam dan Hudaya (2002), menyatakan bahwa peningkatan ph akibat pemberian pupuk SP -36 dengan dosis yang meningkat sampai taraf 90 kg ha -1. Menurut Rukmi (2009) Salah satu sumber fosfat yang umum dipergunakan adalah TSP (Triple Super Posfat) yang mengandung kadar P 2 O 5 43 45% untuk meningkatkan unsur hara P pada tanah yang miskin unsur P. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.Dengan ketinggian tempat 25 meter di atas permukaan laut, pada bulan Agustus tahun 2015 sampai dengan selesai. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan Laboratorium PT. Socfindo, Medan. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung varietas pioneer-23 sebagai tanaman indikator, pupuk kandang ayam sebagai bahan organik tanah, tanah inceptisol kwala bekala sebagai media tanam, beberapa sumber P (SP-36 dan TSP) untuk meningkatkan serapan P tanaman jagung, dan air untuk menyiram tanaman. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag sebagai wadah tanaman, timbangan untuk menimbang tanah dan pupuk, meteran untuk keperluan pengamatan, handsprayer, pacak sampel, cangkul/parang untuk pengambilan contoh tanah, kalkulator untuk menghitung kebutuhan unsur, gembor untuk menyiram tanaman jagung, buku tulis/pulpen untuk mencatat data yang diperoleh waktu pengamatan serta kamera untuk dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial, dengan dua faktor perlakuan, yaitu: Faktor I adalah pupuk kandang ayam (A) dengan 4 taraf yaitu: 0 ton/ ha setara dengan 0 g/plot (A 0 ); 10 ton/ha setara dengan 40 g/plot (A 1 ); 20 ton/ha setara dengan 80 g/plot (A 2 ); 30 ton/ha setara dengan 120 g/plot (A 3 ). Faktor II adalah beberapa sumber P (P) yang terdiri dari: Tanpa pemberian pupuk P (Kontrol) (P 0 ); Pemberian SP - 36 sebesar 100 ppm P 2 O 5 setara dengan 5,08 g/plot (P 1 ); Pemberian pupuk TSP sebesar 100 ppm P 2 O 5 setara dengan 4,07 g/plot (P 2 ). Sehingga diperoleh dua belas kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan. Pelaksanaan penelitian mencakup : persiapan bahan dan alat peneletian, pengambilan sampel tanah, analisis sampel tanah dan pupuk kandang ayam, persiapan rumah kasa, persiapan media tanam, aplikasi pupuk Urea dan KCL, penanaman, Aplikasi pupuk P, penjarangan, pemeliharaan tanaman, panen, analisis parameter, dan pengolahan data. Data yang telah diperoleh dari analisis parameter diolah mengguakan analisis sidik ragam Duncan Multipel Range (DMRT) untuk kemudian dijadikan sebagai hasil penelitian (Bangun, 1994). 2083

HASIL DAN PEMBAHASAN ph Tanah merubah ph tanah.data dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Rataan ph (H 2 O) Tanah dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 5,84 5,80 5,82 5,82 b 40 g/polibag 6,01 5,98 5,98 5,99 ab 80 g/polibag 6,24 6,25 6,34 6,28 ab 120 g/polibag 6,42 6,33 6,34 6,37 a Rataan 6,13 6,09 6,12 6,11 Keterangan: Angka yang diikuti notasi tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Duncan Multiple Range Tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam berpengaruh dalam meningkatkan ph tanah Inceptisol.Hal ini dikarenakan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Dekomposisi dari bahan organik akan membentuk sejumlah senyawa organik yaitu asam fulfat dan humat yang dapat mengkhelat ion logam dalam tanah masam sehingga dapat meningkatkan ph tanah masam. Hal ini sesuai dengan literatur Ginting (2003) C Organik Tanah melaporkan bahwa bahan organik tanah mempunyai pengaruh terhadap pelapupuk kandang. Melalui dekomposisi bahan organik, sejumlah senyawa organik dilepaskan atau dibentuk. Kebanyakan dari senyawa tersebut, seperti asam fulfat dan humat mempunyai kapasitas untuk mengkhelat atau mengkompleksi ion logam. Sehingga dengan terjadinya pengkhelatan ion logam oleh bahan organik ph tanah dapat meningkat. merubah C-organik tanah. Dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rataan C Organik Tanah (%) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 0,87 0,74 0,73 0,78 40 g/polibag 0,92 0,81 0,93 0,89 80 g/polibag 1,11 0,94 0,87 0,97 120 g/polibag 0,99 0,99 0,81 0,93 Rataan 0,97 0,87 0,83 0,89 Tabel 2. menunjukkan bahwapada perlakuan pupuk kandang ayam rataan tertingi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam 80 g/polibag sebesar 0,97 dan terendah tanpa pupuk kandang ayam sebesar 0,78. Perlakuan pupuk kandang ayam dan beberapa sumber P serta interaksinya tidak berpengaruh terhadap peningkatan C organik 2084

dan rasio C/N tanah inceptisol.hal ini dikarenakan rendahnya kandungan bahan organik pada tanah inceptisol yang menyebabkan pemberian perlakuan pupuk kandang ayam tidak mempengaruhi meningkatnya C organik tanah dan rasio C/N tanah inceptisol. Hal ini sesuai dengan literatur Abdurachman et.al (2008) umumnya lahan kering memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, dan kadarbahan organik rendah. Kondisi ini makin diperburuk dengan terbatasnya penggunaan pupuk organik, terutama pada tanaman pangan semusim. N Total Tanah merubah N-total tanah. Data dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rataan N-Total Tanah (%) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Perlakuan Tanpa Pupuk P SP 36 TSP Rataan Tanpa Pupuk kandang Ayam 0,16 0,15 0,16 0,15 b 40 g/polibag 0,18 0,18 0,19 0,18 a 80 g/polibag 0,24 0,17 0,20 0,20 a 120 g/polibag 0,22 0,21 0,19 0,21 a Rataan 0,20 0,18 0,18 0,19 Tabel 3. diketahui bahwa perlakuan pupuk kandang ayam rataan tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam 120 g/polibag sebesar 0,21 dan terendah pada tanpa pupuk kandang ayam sebesar 0,15. Kandungan N total tanah yang diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap peningkatan N total tanah Inceptisol. Dimana pemberian pupuk kandang ayam pada taraf 120 g/polibag dapat meningkatkan N total tanah sebesar 0,21%.. Hal ini karena pupuk kandang ayam memiliki kandungan unsur hara N yang tinggi sehingga dapat meningkatkan N total pada tanah inceptisol. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sastrosupadi dan Santoso (2005) yang menyatakan bahwa pupuk kandang ayam memiliki kandungan N yang cukup tinggi dibandingkan dengan kotoran hewan ternak besar dengan kadar hara tiap tonnya yaitu 65,8 kg/ton N, 13,7 kg/ ton P dan 12,8 kg/ton K. C/N Tanah merubah C/N tanah yang dapat dilihat pada Tabel 4. 2085

Tabel 4. Rataan C/N Tanah dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Perlakuan Tanpa Pupuk P SP 36 TSP Rataan Tanpa Pupuk kandang Ayam 5,46 4,86 4,67 5,00 40 g/polibag 4,95 4,49 4,93 4,79 80 g/polibag 4,90 5,61 4,59 5,03 120 g/polibag 4,50 4,85 4,35 4,57 Rataan 4,95 4,95 4,64 4,85 Tabel 4. dapat diketahui bahwa perlakuan pupuk kandang ayam tidak dapat meningkatkan rasio C/N tanah inceptisol. Untuk perlakuan beberapa sumber P (SP 36 & TSP) juga tidak dapat meningkatkan rasio C/N tanah Inceptisol. Sementara itu untuk interaksi pupuk kandang ayam dan beberapa sumber P (SP 36 & TSP) pada perlakuan pupuk kandang ayam 80 g/polibag dan SP 36 merupakan rataan tertinggi sebesar 5,61. Dari tabel diatas dapat dikatakan interaksi pupuk kandang ayam 80 g/polibag dan SP 36 merupakan perlakuan tertinggi dalam meningkatkan rasio C/N tanah Inceptisol. Pemberian pupuk Fosfor tidak nyata dalam peningkatan C organik tanah, rasio C/N, KTK dan N total tanah Inceptisol.Pupuk P (SP-36 dan TSP) hanya Kadar P 2 O 5, Ekstrak HCl 25 % mengandung unsur hara Fosfor dan merupakan pupuk buatan atau pupuk kimia yang tidak mengandung bahan organik dalam pembuatannya. Sehingga tidak dapat meningkatkan C organik tanah, N total tanah, KTK dan rasio C/N. Dimana untuk meningkatkan C organik tanah, rasio C/N dan KTK membutuhkan pemberian bahan organik kedalam tanah yang kemudian akan meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah sehingga dapat meningkatkan C organik tanah, rasio C/N dan KTK tanah. Hal ini sesuai dengan literatur SNI (2005) yang menyatakan bahwa pupuk fosfat buatan berbentuk butiran (granular) yang dibuat dari batuan fosfat dengan campuran asam fosfat dengan asam sulfat yang komponen utamanya mengandung unsur hara Fosfor berupa Mono Kalsium Fosfat, Ca. merubah kadar P2O5 Ekstrak HCL 25 %. Data dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan Kadar P 2 O 5, ekstrak HCl 25% (%) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 0,006 0,008 0,006 0,007 b 40 g/polibag 0,008 0,009 0,009 0,009 ab 80 g/polibag 0,011 0,009 0,011 0,010 ab 120 g/polibag 0,015 0,013 0,010 0,013 a Rataan 0,010 0,010 0,009 0,010 Tabel 5. diketahui bahwa perlakuan pupuk kandang ayam berpengaruh dalam meningkatkan kadar P 2 O 5 tanah Inceptisol. Data rataan tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam 120 g/polibag sebesar 0,013 dan terendah pada 2086

perlakuan tanpa pupuk kandang ayam sebesar 0,007.. Hal ini dikarenakan pupuk kandang ayam memiliki kandungan unsur hara P yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar P 2 O 5 tanah Inceptisol. Hal ini sesuai dengan literatur Foth (1991) yang menyatakan bahwa kandungan unsur hara P 2 O 5 pada hewan ternak sebesar 16% lebih besar dari pada hewan yang lainnya. Sementara itu pada perlakuan beberapa sumber P tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan kandungan kadar P 2 O 5 tanah inceptisol. Hal ini dikarenakan untuk KTK Tanah beberapa sumber P lama tersedia sehingga kadarp 2 O 5 tidak meningkat karena beberapa sumber P (TSP dan SP-36) bentuknya granular sehingga membutuhkan air untuk melarutkan P dalam tanah. Hal ini sesuai dengan literatur SNI (2005) yang menyatakan bahwa pupuk fosfat buatan berbentuk butiran (granular) yang dibuat dari batuan fosfat dengan campuran asam fosfat dengan asam sulfat yang komponen utamanya mengandung unsur hara fosfor berupa mono kalsium fosfat, Ca. merubah KTK tanah yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rataan KTK tanah (me/100g) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 16,36 16,62 16,27 16,42 40 g/polibag 18,14 17,30 18,47 17,97 80 g/polibag 17,98 17,32 18,29 17,86 120 g/polibag 19,49 17,96 19,13 18,86 Rataan 17,99 17,30 18,04 17,78 Dari Tabel 6. Hasil penelitian ini menunjukkan KTK tanah yang diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam dan beberapa sumber P (SP-36 & TSP) serta interaksinya tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan.namun pemberian pupuk kandang ayam dan TSP tidak mempengaruhi peningktan KTK tanah Inceptisol. Hal ini dikarenakan rendahnya kandungan bahan organik pada tanah inceptisol yang mengakibatkan KTK tanah rendah.hal ini sesuai dengan literatur Damanik et.al (2010) yang menyatakan bahwa tanah Inceptisol memiliki kandungan bahan organik yang rendah dan ph yang Tinggi Tanaman rendah. Oleh sebab itu untuk meningkatkan bahan organik tanah agar meningkatnya KTK tanah Inceptisol maka perlu dinaikkannya taraf pupuk kandang ayam yang diberikan pada tanah Inceptisol.Hal ini sesuai literatur Tufaila et.al (2014) yang menyatakan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos kotoran ayam di tanah masam berpengaruh terhadap sifat kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis pupuk cenderung diikuti dengan semakin tinggi ph, C-organik, N- total, serta kadar P 2 O 5 dan K 2 O 5. merubah tinggi tanaman. Data dapat dilihat pada Tabel 7. 2087

Tabel 7. Rataan Tinggi Tanaman (cm) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 120,77 129,07 129,73 126,52 b 40 g/polibag 162,87 175,93 161,73 166,84 a 80 g/polibag 165,90 177,03 169,53 170,82 a 120 g/polibag 174,93 178,97 177,10 177,00 a Rataan 156,12 165,25 159,53 160,30 Dari Tabel 7. Diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata dalam meningkat tinggi tanaman. Data rataan tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam 120 g/polibag sebesar 177 cm. Hal ini dikarenakan untuk pertumbuhan tanaman dibutuhkan unsur hara makro. Pupuk kandang ayam mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga dapat meningkatkan Berat Kering Tajuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. Hal ini sesuai dengan literatur Sutejo (2002) yang menyatakan bahwa Pupuk kandang dapat dikatakan selain mengandung unsur makro (Nitrogen, Fosfor, dan Kalium) juga mengandung unsur hara mikro (Kalsium, Magnesium dan Tembaga) yang semua membentuk pupuk, menyediakan unsur atau zat makanan bagi kepentingan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. merubah berat kering tajuk tanaman. Data dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Rataan Berat Kering Tajuk (g/tan) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 9,40 12,72 14,04 12,05 b 40 g/polibag 39,31 33,31 30,47 34,36 ab 80 g/polibag 33,54 41,08 39,03 37,89 ab 120 g/polibag 42,93 49,15 41,52 44,54 a Rataan 31,29 34,07 31,27 32,21 Data Tabel 8. diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata dalam meningkatkan berat kering tajuk tanaman. Data rataan tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam 120 g/polibag sebesar 44,54 g/tan dan data rataan terendah pada perlakuan tanpa pupuk kandang ayam sebesar 12,05 g/tan. Pada perlakuan pemberian beberapa sumber P (SP-36 & TSP) tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung seperti, tinggi tanaman dan berat kering tajuk tanaman. Hal ini dikarenakan pupuk Fosfor (SP-36 & TSP) memiliki kandungan utama unsur Fosfor dan Mono Kalsit Fosfat, Ca tetapi tidak mampu dalam menyediakan unsur hara makro seperti Nitrogen dan Kalium serta unsur hara mikro seperti Tembaga, Kalsium, dan Magnesium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman 2088

jagung. Hal ini sesuai dengan literatur SNI (2005) yang menyatakan bahwa pupuk fosfat buatan berbentuk butiran (granular) yang dibuat dari batuan fosfat dengan campuran Serapan P asam fosfat dengan asam sulfat yang komponen utamanya mengandung unsur hara Fosfor berupa Mono Kalsium Fosfat, Ca. merubah serapan P pada tanaman jagung yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Rataan Serapan P (mg/tan) dengan Perlakuan Pupuk Kandang Ayam dan Beberapa Tanpa Pupuk kandang Ayam 1,48 1,88 1,95 1,77 b 40 g/polibag 5,65 4,61 3,85 4,71 ab 80 g/polibag 4,61 5,79 5,55 5,32 ab 120 g/polibag 5,71 6,57 5,89 6,05 a Rataan 4,36 4,71 4,31 4,46 Data Tabel 9. diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap serapan P. Data rataan tertinggi diperoleh pada perlakuan pupuk kandang ayam 120 g/polibag sebesar 6,05 mg/tan dan data rataan terendah pada tanpa pupuk kandang ayam sebesar 1,77 mg/tan. Untuk perlakuan beberapa sumber P (SP 36 & TSP) pemberian SP 36 dapat meningkatkan serapan P tanaman sebesar 4,71 mg/tan. Pupuk kandang ayam memiliki unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Pupuk kandang ayam juga dapat meningkatkan serapan P tanaman, karena pupuk kandang merupakan bahan organik yang bermanfaat dalam mengkhelat ion logam.sehingga P dalam tanah menjadi tersedia untuk diserap oleh tanaman. Senyawa organik seperti asam fulfat dan asam humat yang kemudian akan memutuskan ikatan antara unsur P dengan ion logam di dalam tanah. Hal ini sesuai berdasarkan hasil penelitian Simangunsong (2006) bahwa perlakuan interaksi pemberian pupuk kandang ayam berbeda sangat nyata dalam meningkatkan serapan P, berat kering atas tanaman, berat kering bawah tanaman.hal ini dikarenakan pupuk kandang ayam dapat memperbesar ketersedian P tanah melalui dekomposisi yang menghasilkan asam organik di dalam tanah Asam tersebut menghasilkan ion yang dapat memutuskan ikatan antara P dengan unsur Al, Fe dan Mn sehingga P menjadi tersedia. SIMPULAN Pemberian pupuk kandang ayam dapat merubah beberapa sifat kimia tanah, serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Pemberian beberapa sumber P dapat merubah beberapa sifat kimia tanah, serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala dan interaksi antara pupuk kandang ayam dan beberapa sumber P dapat merubah beberapa sifat kimia tanah, serapan P dan produksi tanaman jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala. DAFTAR PUSTAKA Abdurachman A, A. Dariah, dan A. Mulyani. 2008. Strategi dan teknologi 2089

pengelolaan lahan kering mendukung pengadaan pangan nasional. J. Litbang Pertanian. Bangun, M. K, 1994. Analisis Sidik Ragam. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Damanik, M. M. B., B. Effendi, Fauzi, Sarifuddin, H. Hanum. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan.Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara Press. Medan. Foth, H. D. 1991. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Ed. Ketujuh. Diterjemahkan E. D. Purbayanti, D. R. Lukiwati dan R. Trimulati. Universitas Gadjah Mada Press.Yogyakarta. Ginting, R. 2003. Ketersediaan dan Serapan Hara N Pada Tanaman Kedelai dan Jagung Akibat Pemberian Pupuk Biologi N dan Bahan Organik Pada Tanah Ultisol.Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. Mariam, S. dan R. Hudaya. 2002. Pengaruh Pupuk Organik dan SP-36 Terhadap Beberapa Sifat Kimia Andisol Serapan P dan Hasil Tanaman Kubis (Brassica oleracea var. Grand 11). Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Bandung. Kasno, A. 2009. Respon tanaman jagung terhadap pemupupuk kandang fosfor pada Typic Dystrudepts. J. Tanah Tropika. Rukmi, 2004. Pengaruh Pemupukan Kalium dan Fosfat Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai. Universitas Muria Kudus. Kudus. Sastrosupadi dan Santoso. 2005. Limbah Peternakan. Jurnal Penelitian Ilmiah. Simangunsong, S. A. 2006. Pengaruh Pemberian Berbagai MVA dan Pupuk Kandang Ayam pada Tanaman Tembakau Deli Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan di Tanah Inceptisol Sampali.Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. SNI, 2005.Pupuk SP-36.Badan Standarisasi Nasional.SNI 02-3769-2005. Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupupuk kandang. Cetakan Ketujuh. Rineka Cipta. Jakarta. Tufaila, M., D. D. Laksana dan S. Alam. 2014. Aplikasi Kompos Kotoran Ayam Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Di Tanah Masam. J. Agroteknos., Vol. 4, No. 2, 2014 : 119-126 2090