ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA T E S I S

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Januari 2001 telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan. bertanggungjawab kepada daerah secara proporsional mengatur dan

Tesis. Oleh : SIGIT YULIANTO

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

PENGARUH PELAKSANAAN PENGAWASAN MELEKAT OLEH BADAN PENGAWAS DAERAH TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN NGAWI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, setiap daerah memiliki

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI DI KALANGAN PEGAWAI DKK KOTA SURAKARTA) TESIS

ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO PERIODE

I. PENDAHULUAN. pembangunan secara keseluruhan dimana masing-masing daerah memiliki

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal bukan konsep baru di Indonesia.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA DAKSA PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi tahun 1998 memberikan dampak yang besar dalam bidang

SKRIPSI ANALISIS PERAN PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah harus berusaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

EVALUASI TERHADAP POTENSI PENDAPATAN DAERAH DARI SEKTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Pemda Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan pada tahun Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan

BAB I PENDAHULUAN. mampu membangun prasarana yang sangat dibutuhkan di wilayahnya. Perubahan

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI PARKIR DAN RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan stabilitas politik dan kesatuan bangsa, maka pemberian otonomi

Nama : Nurini Retno Hartati NIM : P Program Studi : Magister Manajemen. disusun oleh

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai unit pelaksana otonomi daerah. Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 Alinea ke-iv, yakni melindungi

IDENTIFIKASI POTENSI JENIS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB I PENDAHULUAN. fenomena dari era reformasi yang sangat menarik untuk dikaji oleh berbagai kalangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DI SURAKARTA. (Studi Empiris di Surakarta Tahun Anggaran )

EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA KEDIRI SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH SKRIPSI. Oleh :

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS PAJAK PARKIR DALAM PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN NGAWI TAHUN TESIS

I. PENDAHULUAN. Organisasi sebagai satu kesatuan yang dinamis merupakan alat untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No.

PELAYANAN PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DITINJAU DARI PENEGAKAN HUKUM DI KANTOR SAMSAT KLATEN. Oleh :

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PERENCANAAN, REALISASI, DAN KONTRIBUSI RETRIBUSI DAERAH PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN

ANALISIS RETRIBUSI PASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA

ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DI KABUPATEN BANYUWANGI, KABUPATEN BLITAR DAN KABUPATEN MADIUN, SERTA KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGELUARAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BARANG DAN JASA PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. dilimpahkan ke daerah. Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINANN TERTENTU

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. kehidupan baru yang penuh harapan akan terjadinya berbagai langkah-langkah

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SEMARANG TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

I. PENDAHULUAN. Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh setiap daerah adalah bertujuan

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN PADA ERA OTONOMI DAERAH (PERIODE ) SKRIPSI

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN/FISKAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pajak Kendaraan Bermotor

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

ANALISIS PENGARUH RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya pembangunan itu dilaksanakan ditiap-tiap daerah. Dalam. ini ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA MEDAN

Bab 1 PENDAHULUAN. kepentingan rakyat dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan aspirasi masyarakat

BAB II. Tinjauan Pustaka. Puspitasari dkk (2016) menjelaskan bahwa 1. Proses pemungutan Pajak

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kesatuan yang berbentuk republik, dan tujuan mencapai masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan upaya pencapaian sasaran nasional di daerah sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah di Indonesia telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB I PENDAHULUAN. pusat (Isroy, 2013). Dengan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab,

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan pemberian kewenangan secara luas, nyata, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

BAB I PENDAHULIAN. dan penerimaan lainnya yang termasuk dalam pendapatan asli daerah yang

BAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA. A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat, termasuk kewenangan untuk melakukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TESIS. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Magister. Program Studi Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Tata Negara.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

EVALUASI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN

POTENSI PENERIMAAN PAJAK REKLAME KELAS JALAN A DI KOTA MALANG REVENUE POTENTIAL OF BILLBOARD ADVERTISEMENT TAX ON ROAD CLASS A IN MALANG CITY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan salah satu upaya bagi pemerintah untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Negara Indonesia telah sejak lama mencanangkan suatu

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA T E S I S OLEH : SATOTO MARTONO NIM : P 100040065 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2006 i

ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA T E S I S Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Magister Manajemen OLEH : SATOTO MARTONO NIM : P 100040065 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2006 ii

T E S I S ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA Dipersiapkan dan disusun oleh SATOTO MARTONO NIM : P 100040065 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal.. Susunan Dewan Penguji Pembimbing Utama Anggota Dewan Penguji. Pembimbing Pendamping. Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Magister Manajemen Tanggal Ketua Program MM UMS iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : SATOTO MARTONO NIM : P 100040065 Judul Tesis : ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tesis ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijasah yang diberikan oleh universitas batal saya terima. Surakarta,. Yang membuat pernyataan, SATOTO MARTONO iv

INTISARI Dinas Pengelolaan Pasar mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi dan kinerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta selama periode 2001-2005 terhadap pemungutan retribusi pasar. Hasil analisa menunjukkan bahwa persentase yang dicapai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta selama periode penelitian adalah antara target dengan potensi retribusi pasar menunjukkan angka yang sangat baik. Tingkat penghitungan efektivitas pemungutan retribusi pasar Kota Surakarta termasuk kategori sangat efektif. Tingkat penghitungan efisiensi pemungutan retribusi pasar di Kota Surakarta menunjukkan bahwa tingkat efisiensi retribusi pasar termasuk dalam kategori sangat efisien. Kata kunci: Potensi, Kinerja, Efektif, dan Efisien. v

ABSTRACT Dinas Pengelolaan Pasar have task of governance to manage market aspect. The aim of this research is to account potency and performance Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta city during 2001-2005 to take market retribution. The result of the analysis shows that the percentage reach of Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta during research period that target and potency of market retribution show very good result. The level account of effective market retribution of Surakarta city is very effective category. The level account of efficient market retribution of Surakarta city is very efficient category. Key word: Potency, Performance, Effective, and Efficient. vi

KATA PENGANTAR Puji syukur yang sebesar - besarnya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di program Magister Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Surakarta. Judul penelitian yang diajukan: ANALISIS POTENSI DAN KINERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian atas bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. H. Wahyuddin, MS, selaku Ketua Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Dr. Ir. Didik Purwadi, MEc selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan arahan bagi kelancaran penulisan Tesis ini. 3. Segenap Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4. Istri tercinta, serta anak anakku tersayang yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan dengan baik tesis ini. 5. Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta beserta staf yang telah berkenan membantu dan mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian pada lembaga tersebut. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran penyelesaian tesis ini. vii

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini sehingga penulis sangat terbuka terhadap berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta bagi pihak yang terkait. Surakarta, Juli 2006 SATOTO MARTONO viii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS... INTISARI... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii ix xi xiii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4 D. Hipotesis... 5 E. Sistematika Penulisan... 5 BAB II. LANDASAN TEORI... 7 A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)... 7 B. Retribusi Daerah pada Pemerintah Kota Surakarta... 7 C. Retribusi Pasar... 10 ix

D. Penilaian Retribusi... 12 E. Kerangka Pemikiran... 14 F. Potensi, Efektifitas, dan Efisiensi... 15 BAB III. METODE PENELITIAN... 16 A. Ruang Lingkup Penelitian... 16 B. Jenis dan Sumber Data... 16 C. Teknik Pengumpulan Data... 16 D. Metode Analisis Data... 17 E. Definisi Operasional... 20 F. Instrumen Penelitian... 21 BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 22 A. Sejarah dan Perkembangan Dinas Pengelolaan Pasar... 22 B. Kondisi Sektor Perdagangan Kota Surakarta... 25 C. Tugas Struktural Pada Dinas Pengelolaan Pasar... 29 D. Analisis Deskriptif... 33 C. Hasil Analisis Data dan Pembahasan... 38 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 48 A. Kesimpulan... 48 B. Saran-Saran... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Jumlah dan Kelas Pasar Kota Surakarta... 24 Tabel 4.2 PDRB Kota Surakarta Tahun 2000-2004 Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Dalam Jutaan Rupiah)... 26 Tabel 4.3 Perkembangan Usaha Perdagangan Kota Surakarta Tahun 2000-2004... 27 Tabel 4.4 Nilai Ekspor Perdagangan Kota Surakarta Tahun 2001-2005... 48 Tabel 4.5 Nilai Investasi Perdagangan Kota Surakarta Tahun 2001-2005..... 29 Tabel 4.6 Struktur Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta, 2001-2005... 34 Tabel 4.7 Pertumbuhan PAD, Retribusi Daerah dan Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun 2001-2005... 36 Tabel 4.8 Kontribusi Jenis-Jenis Retribusi Daerah Terhadap Total Retribusi Daerah Kota Surakarta Tahun 2005... 37 Tabel 4.9 Realisasi dan Tingkat Pertumbuhan Retribusi Daerah dan Retribusi Pasar Kota Surakarta... 39 Tabel 4.10 Struktur Tarif Retribusi Pasar Kota Surakarta... 40 Tabel 4.11 Potensi dan Target Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun 2001-2005 42 Tabel 4.12 Efektivitas Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun 2001-2005... 44 Tabel 4.13 Tingkat Efisiensi Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun 2001-2005.. 47 xi

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kerangka Pemikiran Potensi dan Kinerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta... 14 xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Potensi dan Target Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun 2001-2005 Lampiran 2 Efisiensi Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun 2001-2005 Lampiran 3 Potensi Plataran, Los, dan Kios Kota Surakarta xiii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah membawa dimensi baru dalam penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia. Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengelola kepentingan masyarakat berdasarkan aspirasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Mardiasmo (2000: 45) bahwa otonomi daerah harus diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Pelaksanaan otonomi daerah tidak sebatas pada pelimpahan kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah pusat kepada daerah kecuali di bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama. Pemerintah daerah diharapkan mampu mandiri dalam menyelenggarakan pemerintahan, menentukan kebijakan pembangunan serta pendanaan sehingga dapat merencanakan, menggali, mengelola dan menggunakan sumber-sumber potensi yang dimiliki daerah. Artinya adalah bahwa pelaksanaan otonomi daerah bukanlah pelimpahan kewenangan dan pembiayaan saja tetapi pemerintah daerah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola daerah dengan efisien dan efektif berdasarkan potensi yang dimiliki.

2 Ciri utama dari suatu daerah yang mampu berotonomi terletak pada kemampuan keuangan daerah. Daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali dan mengelola keuangan sendiri yang digunakan untuk meyelenggarakan pemerintahan di daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 dan diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah bahwa sumber pembiayaan pembangunan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain pendapatan yang sah. Ada hal yang lebih penting dari pemberlakukan undang-undang tersebut yaitu daerah memiliki keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan bagi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa secara garis besar penerimaan daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Tidak Asli Daerah. Pendapatan Tidak Asli Daerah bersumber dari hibah, dana alokasi umum dan dana perimbangan (Halim, 2002: 65). Pada dasarnya bahwa pelaksanaan otonomi daerah menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota harus memiliki sumber-sumber keuangan yang memadai untuk menyelenggarakan pemerintahan. Kapasitas keuangan daerah sangat berpengaruh terhadap kemampuan pemerintah daerah untuk menjalankan fungsinya yang meliputi pelayanan masyarakat, pelaksanaan pembangunan dan perlindungan kepada masyarakat. Penerimaan daerah harus didukung oleh Pendapatan Asli Daerah yang memadai. Kenyataan yang ada saat ini adalah bahwa kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap penerimaan daerah masih relatif kecil

3 sehingga perlu dilakukan penghitungan potensi PAD riil yang dimiliki daerah. Untuk itu diperlukan metode penghitungan potensi PAD yang sistematis dan rasional (Mardiasmo, 2001: 6). Melihat keterbatasan yang ada dalam Pendapatan Asli Daerah maka prioritas penggunaannya adalah untuk membiayai sarana dan prasarana pelayanan masyarakat. Oleh karena itu penyediaan dana yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah maka pemerintah seharusnya mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas berdasarkan potensi yang ada. Pemerintah adalah suatu organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan dan menyelenggarakan pelayanan dan pendanaannya. Dengan demikian pemerintah menarik pajak dan pungutan lainnya (Reksohadiprodjo: 36). Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan dua komponen terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap PAD bagi kabupaten/kota di Indonesia. Salah satunya adalah kota Surakarta yang dikenal sebagai pusat perdagangan, industri dan jasa sehingga PAD sangat dipengaruhi oleh pajak dan retribusi. Kota Surakarta tidak memiliki sumber daya alam yang memadai sebagai sumber pendanaan pembangunan, dengan demikian pemerintah daerah harus dapat mengoptimalkan potensi sumber daya lainnya termasuk didalamnya PAD. Artinya bahwa keberadaan pajak dan retribusi daerah Kota Surakarta memiliki kontribusi terhadap peningkatan PAD. Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa retribusi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap PAD dan yang akan diteliti adalah retribusi yang diperoleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta melalui pemungutan retribusi pasar. Sebagai salah satu dinas yang mengelola retribusi maka Dinas Pengelolaan

4 Pasar Kota Surakarta memiliki peran penting dalam pembangunan. Peran tersebut diwujudkan dalam bentuk setoran retribusi pasar terhadap pemerintah daerah. Dengan demikian sebagai dinas daerah maka keberadaan dan kegiatan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta harus dapat dioptimalkan. Peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dapat dicapai tidak harus melalui penambahan beban bagi masyarakat. Perhitungan potensi, efisiensi dan efektifitas pemungutan Pendapatan Asli Daerah diharapkan akan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yang antara lain dapat dilakukan melalui penyederhanaan pungutan, memperkecil jumlah tunggakan dan menegakkan sanksi bagi para penghindar retribusi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini akan menghitung potensi dan kinerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam pemungutan memperoleh retribusi pasar. Dengan demikian perumusan masalah yang penulis kemukakan adalah bagaimana potensi dan kinerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta selama periode 2001-2005 terhadap pemungutan retribusi pasar. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi dan kinerja Dinas

5 Pengelolaan Pasar Kota Surakarta selama periode 2001-2005 terhadap pemungutan retribusi pasar. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai masukan bagi pejabat pada Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya peningkatan pendapatan Asli Daerah khususnya dari retribusi pasar; 2. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis antara teori yang diperoleh dengan kenyataan yang ada di lapangan; 3. Sebagai bahan informasi bagi instansi atau pihak lain yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut; D. Hipotesis Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaanpertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah dan masih harus dibuktikan kebenarannya melalui pengumpulan dan analisa data penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa potensi dan kinerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta belum dikelola secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan apakah potensi dan kinerja unit kerja tersebut telah efektif dan efisien. E. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan, dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesa, dan sistematika penulisan. Bab : II Landasan Teori, akan diuraikan Pendapatan Asli Daerah, Retribusi Daerah pada Pemerintah Kota Surakarta, Retribusi Pasar,

6 Penilaian Retribusi, dan Kerangka Pemikiran. Bab III : Metode Penelitian, akan menguraikan obyek penelitian, metode pengumpulan data, dan definisi operasional. Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan, bab ini menguraikan tentang data hasil penelitian. Bab V : Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran bagi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.