BAB I PENDAHULUAN. terkenal dengan kehebatan sains dan teknologinya. 1. meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Gambar. saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran 13.

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang,

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan materi yang berhubungan dengan pembagian. Adapun tujuan mata pelajaran

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Matematika merupakan wahana yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan di Indonesia sesungguhnya sudah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tri Sulistiani Yuliza, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. Salah satu ilmu. batas tertentu perlu menguasai matematika.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang universal, berada di semua penjuru

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika adalah salah satu mata pelajaran pokok yang di ajarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan sesuatu yang tidak asing bagi semua kalangan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

09. Mata Pelajaran Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Matematika dari dulu hingga sekarang merupakan mata pelajaran yang sarat

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran ini. Meskipun dianggap penting, banyak siswa yang mengeluh kesulitan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MTs AISYIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

09. Mata Pelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang menjadi tujuan utama Pendidikan di Sekolah Dasar yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN. matematika dikehidupan nyata. Selain itu, prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran, setiap sekolah harus mengacu pada nilainilai. membimbing siswa baik dalam memahami konsep pelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembelajaran matematika bertujuan untuk melatih pola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan untuk memperoleh. matematika sebaiknya dimulai dari masalah-masalah kontekstual atau

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi kepada orang lain. Komunikasi merupakan bagian. dalam matematika dan pendidikan matematika.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratna Purwati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ike Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PHK)

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan, karena kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan pendidikan. Jepang adalah negara yang menghargai pendidikan dari pada kepentingan yang lain. Jepang tidak segan-segan mengeluarkan dana yang besar untuk pendidikan sehingga Jepang bisa menjadi negara yang terkenal dengan kehebatan sains dan teknologinya. 1 Pendidikan saat ini menjadi sorotan banyak pihak, baik dari pihak masyarakat maupun para pendidik. Masyarakat dapat dilihat dari semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan. Sedangkan para pendidik menfokuskan perhatian pada praktek pembelajarannya guna mencapai kualitas prestasi yang dapat dibanggakan. Pendidikan pada dasarnya bukan suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu hal yang dinamis sehingga terjadi suatu perubahan atau perbaikan secara terus-menerus. Perubahan atau perbaikan dapat dilakukan dalam hal metode mengajar, buku-buku pelajaran, alat-alat pembelajaran, maupun materi-materi pelajaran. Oemar Hamalik menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 1 Joko Susilo, Pembodohan Siswa Tersistematik (Yogyakarta: Pinus Book Publiser, 2007), 14 1

manusiawi, materi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 2 Jadi dengan adanya perubahan atau perbaikan dalam hal metode mengajar, buku-buku pelajaran, alat-alat pembelajaran, maupun materi-materi pelajaran akan mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran. Kurikulum yang sedang diterapkan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang mengacu kepada standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan umum yang disusun oleh BSNP yang telah disesuaikan dengan kekhasan, kondisi, kebutuhan, dan potensi daerah. 3 Diberlakukannya KTSP, siswa dituntut untuk bersikap aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Matematika merupakan Mother of sains. Untuk dapat berkecimpung di dunia sains, teknologi, ataupun ilmu lainnya, hal yang harus dilakukan adalah menguasai matematika secara benar. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak terlepas dari adanya campur tangan matematika. Contohnya penggunaan logika matematika sebagai dasar bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, dll. 4 2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 57 3 Zainal Aqib, Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar (Bandung: CV Yrama Media, 2009), 30 4 Arsyilia09, Peran Matematika, 2 mei 2011. http://arsyilia09.wordpress.com/2010/04/08/peranmatematika/ 2

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa Mata Pelajaran Matematika di Madrasah Ibtida'iyah betujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 5 Berdasarkan pernyataan tersebut matematika sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari. Untuk itu guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan agar peserta didik tidak merasa jenuh. Untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan diantaranya adalah keterampilan 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 3

membelajarkan atau keterampilan mengajar. 6 Dalam setiap pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Sedangkan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. 7 Data yang diperoleh peneliti dari guru mata pelajaran mengungkapkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika. Dalam hal ini siswa kurang mampu dalam melakukan penjumlahan pada pecahan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa kelas IV sebelum dilakukan penelitian masih kurang memuaskan. Dari siswa yang berjumlah 22 siswa hanya 10 siswa (45.5%) yang berhasil mencapai nilai ketuntasan minimum 70, sedangkan 12 siswa (54.5%) masih belum mencapai nilai ketuntasan minimum. Sejumlah faktor diduga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa tentang operasi hitung pecahan. Diantaranya kurangnya persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru belum menggunakan media / alat peraga yang sesuai dalam proses pembelajaran, dan kurangnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti bersama guru kelas 6 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Rosda Karya 2007), 69 7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 4

sepakat menggunakan media gambar sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa. Media gambar adalah media yang dipergunakan untuk memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima (siswa). 8 Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. 9 Media gambar dipilih karena cara berfikir siswa SD yang masih konkret. Dengan menggunakan media gambar, siswa berhadapan langsung dengan permasalahan. Sehingga dengan mudah siswa menggunakan kemampuannya untuk mengatasi kesulitan dan menemukan pemecahannya. Berangkat dari pemikiran inilah, peneliti memilih judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Operasi Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV MI Ar-Rohman Bangah. 8 http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/pengertian-media-pemanfaatan-media.html 9 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar mengajar (Bandung: Sinar Baru 2001), 68 5

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana hasil belajar siswa pada operasi penjumlahan pecahan mata pelajaran Matematika kelas IV MI Ar-Rohman Bangah Sidoarjo dengan menggunakan media gambar? 2. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Ar-Rohman Bangah Sidoarjo? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran marematika khususnya pada materi pokok penjumlahan pecahan adalah dengan menggunakan media gambar. Media gambar adalah salah satu media yang paling sering dipakai dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan. Media gambar dipilih karena sesuai dengan cara berfikir siswa SD yang masih konkret. Media gambar diharapkan mempu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok penjumlahan pecahan. 6

D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah antara lain : 1. Mengetahui hasil belajar siswa pada operasi penjumlahan pecahan mata pelajaran Matematika kelas IV MI Ar-Rohman Bangah Sidoarjo dengan menggunakan media gambar. 2. Mengetahui kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Ar-Rohman Bangah Sidoarjo. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan alternatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan hasil pembelajaran matematika, khususnya pada materi pokok operasi penjumlahan pecahan. 2. Bagi Siswa Dengan menggunakan media gambar siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar matematika sesuai perkembangan berpikirnya. Sehingga akan meningkatkan hasil belajar. 7

3. Bagi Sekolah Hasil penelitian dengan menggunakan media gambar diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah dan menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi kedepannya. F. Definisi Operasional Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka perlu disampaikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pembelajaran matematika adalah suatu upaya untuk membantu siswa dalam membangun konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses interaksi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun. 10 2. Operasi hitung pecahan adalah pengerjaan hitung yang menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada pecahan. Operasi hitung yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penjumlahan pecahan. 3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 11 yang dimaksud dengan hasil belajar disini 10 Wahidah Noor Anisa, Penggunaan Permainan Math-Congklak Dalam Pembelajaran Matematika Pada Sub Materi Pokok FPB Dan KPK Untuk Meningkatkan Pemahaman Kosep Siswa (Surabaya: UNESA, 20011), 11. Skripsi tidak dipublikasikan 11 Nana Sudjana, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1995), 22 8

adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika pokok bahasan pecahan. Siswa dikatakan berhasil dalam belajarnya apabila tuntas dalam belajar. Ketuntasan belajar siswa adalah tingkat penguasaan matematika yang dicapai siswa secara individu maupun secara klasikal. Ketuntasan belajar mengacu pada SKM yang ditetapkan oleh sekolah. 4. Media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang divisualkan kedalam bentuk dua dimensi. Bentuknya berupa gambar yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung. Kemampuan mengelola pembelajaran adalah penguasaan guru dalam menerapkan media gambar dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan diamati dengan memberikan skor pada saat menerapkan setiap langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan media gambar. 12 Pada penelitian ini, pengelolaan pembelajaran yang akan diamati dan diberi skor adalah pengelolaan pada aspek persiapan pembelajaran, aspek pelaksanaan pembelajaran, aspek pengelolaan waktu pembelajaran, dan aspek suasana pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran pada penelitian ini diukur dengan menggunakan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. 12 Nur Cholis, Penerapan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (PMRI) Pada Materi Pokok Pecahan Di Kelas IV SDN Tamberu Barat II Sokobanah (Surabaya: UNESA, 2011), 9. Skripsi tidak dipublikasikan 9