BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III EVALUASI BISNIS

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB 2. Landasan Teori

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

KATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB II. LANDASAN TEORI

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB X MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

Eksplorasi Isu Bisnis. Dalam tesis ini, dasar pemikiran awal berawal dari kesulitan yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

ANALISA PEMASARAN DAN PERSAINGAN USAHA PADA INOVASI PRODUK SAMSUNG SMART DOORLOCK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB II LANDASAN TEORI

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang melanda Amerika di penghujung tahun 2008 membawa pengaruh bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis dan arus perekonomian kini mengalami sebuah perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang tepat, agar dapat menjual produk dan produk tersebut disukai

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

Analisis Manajemen Strategi Pada produk BKP Sport

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan persaingan dan mencapai tujuan organisasi (Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p3). Strategic Management menggambarkan proses managerial dalam membuat strategic vision, setting objectives, membuat, menerapkan dan melaksanakan strategy, kemudian secara berkala mengevaluasi visi, objektif, strategy dan pelaksanaannya (Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p3). Strategic Vision merupakan arah perusahaan di masa depan, memberikan gambaran yang detail mengenai teknologi, target pasar, geografis dan market produk yang ingin didapatkan (Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p6).

Gambar 1 : Strategic formula (Thompson) Business Process Business process merupakan aktivitas atau kegiatan yang dapat menghasilkan spesifik produk atau servis untuk pelanggan tertentu. Ada 3 jenis Business process: 1. Management processes, proses yang mengatur operasi secara keseluruhan sebagai sistem. Yang termasuk di dalam management process adalah "Corporate Governance" dan Strategic management. 2. Operational processes, proses yang menjadi core business. Yang termasuk di dalam operational processes adalah purchasing, manufacturing, marketing dan sales. 3. Supporting processes, proses yang men-support core proccess. Contohnya adalah accounting, recruiting, technical support.

Porter s Five Forces Analysis Porter s five forces terdiri dari: 1. Bargaining power of suppliers Yaitu seberapa kuat posisi dari para penjual atau supplier. Seberapa banyak supplier yang potensial atau monopoli supplier. 2. Bargaining power of customers Yaitu seberapa kuat posisi dari pembeli. Dapatkah mereka bekerja sama untuk melakukan pemesanan dalam volume yang besar. 3. Threat of new entrants Yaitu seberapa mudah atau sulitnya perusahaan baru untuk mulai berkompetisi. 4. Threat of substitute products Yaitu seberapa mudahnya sebuah produk atau layanan dapat disubtitusi, khususnya membuatnya menjadi lebih murah. 5. Competitive rivalry within an industry Yaitu seberapa kuat kompetisi antara perusahaan yang telah ada. Apakah hanya satu yang dominan atau semuanya sama kekuatan dan ukurannya. Gambar 2 : Porter s five forces analysis(anonim 1)

SWOT Analysis Analisis yang membantu para pengusaha untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan dengan kesempatan dan ancaman dari luar. SWOT yaitu Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. Pemasaran Gambar 3 : SWOT Analysis(Anonim 2) Menurut buku Marketing Management oleh philip kotler edisi 11, pemasaran dibedakan menjadi dua aspek yaitu aspek sosial dan aspek manajerial. Definisi sosial lebih diarahkan pada aturan pemasaran yang digunakan dalam masyarakat, dimana seorang pemasar menyebut hal ini sebagai sebuah aturan untuk memberikan sebuah standar hidup yang lebih tinggi (kotler, 2003). Berdasarkan aspek sosial tersebut di atas, secara lengkap pemasaran didefinisikan sebagai proses sosial antara individu maupun kelompok dalam mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya melalui penciptaan (creating), penawaran

(offering), dan kebebasan tukar menukar (freely exchanging) produk dan jasa satu sama lain (kottler, 2003), sedangkan secara manajerialnya pemasaran dideskripsikan sebagai seni menjual produk. Namun pada dasarnya bagian terpenting di dalam pemasaran adalah bukan penjualan itu sendiri. Penjualan hanya merupakan sebagian kecil dari pemasaran. Sebagai tambahan, organisasi mulai mengidentifikasi dan menganalisa siapa saja pelanggan yang potensial dan apa yang mereka butuhkan. Konsep ini akan menghasilkan dan menjaga relasi jangka panjang dengan pelanggan dan supplier. 1.1.1 Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian progam program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan. (kotler, 2003) Perancangan strategi manajemen pemasaran bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru dan melakukan transaksi serta membina hubungan baik dengan pelanggan hingga menjadi pelanggan yang loyal. 1.1.2 Konsep Pemasaran Ada enam konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasaran (kotler, 2003), yaitu:

1. Konsep berwawasan produksi Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk dengan harga murah dan mudah didapat. 2. Konsep berwawasan produk Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan hal hal inovatif lainnya. 3. Konsep berwawasan penjualan Konsep ini berpendapat bahwa konsumen enggan untuk membeli dan harus didorong supaya membeli, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian. 4. Konsep berwawasan pemasaran Konsep ini berpendapat bahwa kunci utama untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta memberikan kepuasaan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada kompetitor. Konsep ini bersandar pada empat pilar utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinir, serta keuntungan. 5. Konsep berwawasan konsumen Konsep ini beranggapan bahwa untuk meningkatkan penjualan maka perusahaan harus fokus terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat menaikkan loyalitas konsumen. 6. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat Konsep ini beranggapan bahwa tugas dari perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif,

serta lebih efisien daripada kompetitor dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 1.1.3 Perencanaan Strategi Pemasaran Definisi perencanaan strategi adalah proses mendefinisikan objektif utama organisasi dan mengadopsi pelatihan atau pembelajaran untuk diimplementasikan sehingga dapat mencapai objektif tersebut.

1.1.4 Marketing Mix Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran yang sudah dibidik (kurtz, 2008). Marketing mix terdiri dari 7 kelompok variabel, yaitu: 1. Product, 2. Place, 3. Price, 4. Promotion, 5. People, 6. Process, 7. Physical Evidence. Product Strategy Kata produk dalam konsep pemasaran memiliki arti lebih dari sekedar barang, pelayanan, atau ide. Produk adalah sebuah konsep yang luas yang mengarahkan pada pemenuhan kepuasaan kebutuhan pelanggan yang berkaitan dengan barang, pelayanan dan ide tersebut. Jadi strategi produk tidak hanya sebatas memutuskan barang atau pelayanan apa yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Hal itu juga mencakup keputusan tentang pelayanan pada pelanggan, desain produk, merek, hak cipta, garansi, pengolahan produk, posisi produk dalam pasar, dan pengembangan produk baru.

Place Strategy Strategi ini untuk meyakinkan pelanggan untuk menemukan produk produk dalam jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat juga. Keputusan strategi distribusi termasuk dalam hal transportasi, penyimpanan, kontrol gudang, proses pemesanan, dan pemilihan cara penyaluran. Price Strategy Strategi harga diputuskan dengan metode untuk mendapatkan keuntungan dan penyesuaian harga. Satu dari banyak faktor faktor akan menjadi pengaruh penetapan harga di pasar. Promotion Strategy Promosi adalah mata rantai komunikasi antara penjual dan pembeli. Organisasi menggunakan banyak cara untuk menyampaikan pesan pada barang, layanan dan ide ide nya. Perusahaan akan mengkomunikasikan pesannya secara langsung melalui salespeople atau secara tidak langsung melalui media periklanan dan promosi. People Merekrut staff yang tepat dan memberikan training atau mengikuti seminar merupakan hal yang penting untuk perusahaan. Dengan menetapkan suatu standar akan menjadi sebuah competitive advantage terhadap perusahaan lainnya.

Process Proses merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan pelayanan pada pelanggan. Dengan memperhatikan efisiensi waktu proses, pelanggan akan lebih senang ketika melakukan transaksi. Physical Evidence Merupakan faktor yang akan membuat pelanggan mendapatkan gambaran mengenai keseluruhan perusahaan/organisasi. Maka physical evidence ini perlu diperhatikan agar pelanggan merasakan nyaman ketika berada di lingkungan perusahaan/ organisasi. 1.1.5 Strategi Marketing Mix Pemasaran yang efektif akan mengkombinasikan seluruh elemen pemasaran ke dalam suatu program koordinasi yang dirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan dengan mempersembahkan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran menciptakan seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat dalam pasar sasaran. (kotler, 2003)

Gambar 4 : Marketing mix(anonim 3) Strategi marketing mix mencakup strategi pada product, price, promotion, place, people, process dan physical evidence. Competitive Advantage Tujuan dari competitive advantage ini adalah untuk dapat bersaing dengan kompetitor dengan melakukan perbaikan dan peningkatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Competitive advantage akan terbentuk ketika sebuah perusahaan mempunyai keuntungan yang melebihi rata rata dari perusahaan lain di dalam industri yang sejenis (Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p150). 1.1.6 Porter s Five Generic Competitive Strategies The Five Generic Competitive Strategies dapat digunakan untuk mendapatkan posisi di dalam pasar, mengetahui target market perusahaan apakah itu broad atau niche. Gambar 5 : Porter s Five generic competitive strategies

Diadaptasi dari Michael E.Porter, Competitive Strategy (New York : Free Press, 1980), Cost leadership berarti perusahaan bertujuan menjadi produsen dengan biaya terendah dalam industrinya. Sumber keunggulan bersaing berasal dari market share, kemampuan akses pada sumber bahan baku dengan harga yang menguntungkan, dan keunggulan teknologi. Perusahaan yang berhasil di dalam cost leadership biasanya mempunyai beberapa kelebihan internal yaitu: Keahlian untuk mendesain produk yang efisien di dalam kegiatan produksi. Mempunyai staff ahli di dalam proses manufakturing. Distribusi channel yang efisien. Organisasi dengan differentiation strategy fokus pada penyediaan produk dengan atribut yang dinilai secara tinggi oleh pelanggannya. Termasuk kualitas, after-sales service, ketersediaan secara luas produk, dan fleksibilitas. Perusahaan yang berhasil didalam differentiation strategy biasanya mempunyai beberapa kelebihan internal yaitu: Akses ke dalam scientific research. Team pengembangan yang kreatif dan ahli. Sales team yang kuat sehingga dapat mempresentasikan produk dengan baik. Standart kualitas dan inovasi yang baik.

Sementara perusahaan dengan focus strategy membatasi hanya pada segmen pasar yang mempunyai kebutuhan khusus yang kurang dipenuhi oleh pesaing lain dalam industri. Keunggulan bersaing dari focus strategy berasal dari cost leadership atau differentiation. Hal penting di dalam focused differentiation strategy adalah pelayanan dan loyalitas pelanggan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah perusahaan lain dengan bisnis model yang sejenis, dan perubahan dalam segmen target. Start-up Company Menurut wikipedia, start-up company adalah perusahaan yang masih sedikit sejarah operasinya. Perusahaan ini, secara umum baru dibentuk, berada dalam fase pengembangan dan pencarian pasar. Gambar 6 : Startup financing cycle(anonim 4) Ekonomi Makro Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel - variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel - variabel tersebut antara lain pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi,

maupun neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut: Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi dan sebaliknya terjadi deflasi. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk. Kegiatan ekonomi di masing-masing negara dihitung melalui perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) (Gross Domestic Product), Produk Nasional Bruto (PNB) (Gross National Product), maupun Pendapatan Nasional (PN) (National Income). PDB adalah nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh siapapun di dalam wilayah teritorial suatu negara selama periode waktu satu tahun.

PNB adalah nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara suatu negara selama periode waktu satu tahun. Organic 1.1.7 Organic Material Material organik adalah material yang berasal dari organisme yang steril; dapat mengalami proses pembusukan, atau pembusukan produk; atau kumpulan organik yang tenang. 1.1.8 Organic Cotton Organic cotton adalah cotton yang dibuat tanpa bahan kimia atau peptisida dari tumbuhan yang tidak melalui proses genetika. Organic cotton lebih sedikit berakibat pada kondisi lingkungan daripada cotton yang diproduksi secara konvensional, itu lebih mahal untuk diproduksi. Efek samping dari produksi konvensional adalah polusi pada udara dan air disebabkan oleh penggunaan bahan bahan kimia. Bahan bahan kimia tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada kulit konsumen. 1.1.9 Organic Movement Pergerakan ke produk organik secara luar menuju ke organisasi dan individual dalam meningkatkan promosi dalam peternakan organik, dimana dipercaya akan lebih bermanfaat pada pertanian. Disamping memberikan efek yang baik bagi lingkungan sekitar, produk organik lebih aman untuk dikonsumsi.

1.1.10 Organic Production Prinsip dasar dari produksi organik adalah untuk tujuan kesehatan, biologically active soil, serta tidak berdampak buruk bagi lingkungan.