U BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 34i- TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang a. bahwa dalam rangka mencapai pengelolaan keuangan Negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel diperlukan pengendalian atas penyenggaraan kegiatan pemerintah; b. bahwa pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah sebagaimana dimaksud huruf a dilaksanakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektifitas dan efisien pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan Peraturan berdasarkan Penetapan ini; Mengingat : 1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2.Undang-Undang...
2 2. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/M Tahun 2008; 9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara; 10.Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011; 11. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/KA/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ( BPPT) TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI. BAB...
3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini, yang dimaksud dengan : 1. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 3. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. 4. Keuangan Negara, adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 5. BPPT, adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Kepala, adalah kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 7. Sekretaris Utama, adalah unsur pembantu Pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala, dipimpin oleh seorang Sekretaris Utama, dan bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di lingkungan BPPT. 8. Satuan Kerja adalah Unit Pelaksana Teknis, Balai Besar, Balai yang berada di bawah lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 9. Inspektorat, adalah unsur pengawasan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala, dipimpin oleh seorang Inspektur, dan bertugas melaksanakan pengawasan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB.
-4- BAB II RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pasal 2 Ruang Iingkup Peraturan ini mencakup penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di seluruh unit kerja/satuan kerja di Iingkungan BPPT. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan diterbitkannya Peraturan ini adalah : a. tercapainya tujuan BPPT melalui kegiatan yang efisien, efektif dan akuntable; b. terciptanya keandalan pelaporan keuangan BPPT; c. terjaganya keamanan aset Negara yang berkesinambungan; dan, meningkatkan ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bagian Ketiga Sasaran Pasal 4 Sasaran diterbitkannya Peraturan ini adalah : a. terwujudnya perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian intern dan manajemen yang baik pada unit kerja/satuan kerja di Iingkungan BPPT; terwujudnya pengendalian resiko yang dihadapi pada unit kerja/satuan kerja di Iingkungan BPPT baik yang berasal dari dalam maupun dari luar; c. terciptanya kepastian pengendalian pelaksanaan kegiatan di Iingkungan BPPT yang efisien, efektif dan akuntable dalam mencapai tujuan BPPT; d. terciptanya optimalisasi pemanfaatan informasi dan komunikasi yang diwujudkan dalam suatu bentuk laporan tertulis dan disajikan tepat waktu guna memungkinkan pimpinan unit kerja/satuan kerja melaksanakan pengendalian dan tanggungjawabnya; e. erciptanya...
5 e. terciptanya penilaian kualitas kinerja dari waktu ke waktu di seluruh unit kerja/satuan kerja melalui pemantauan kinerja; f. terpastikannya rekomendasi hasil audit dan reviu Iainnya segera ditindaklanjuti; g. terwujudnya peran aparat pengawas intern BPPT yang efektif; dan h. terciptanya hubungan baik dengan Instansi Pemerintah terkait. BAB III KEWENANGAN PENGENDALIAN Pasal 5 (1) Kepala melakukan pengendalian terhadap seluruh penyelenggaraan kegiatan BPPT untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas dilaksanakan melalui Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam pelaksanaannya penyelenggaraan SPIP di Iingkungan BPPT dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama BPPT. (4) Inspektorat melaksanakan tugas evaluasi atas penyelenggaraan SPIP pada unit kerja/satuan kerja di Iingkungan BPPT BAB IV PENYELENGGARAAN SPIP DI LINGKUNGAN BPPT Pasal 6 (1) Masing-masing unit kerja/satuan kerja di Iingkungan BPPT wajib menyelenggarakan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) yang meliputi kegiatan: a. Lingkungan Pengendalian; b. Penilaian Risiko; c. Kegiatan Pengendalian; d. Informasi dan Komunikasi; dan e. Pemantauan Pengendalian Intern. (2) Uraian dan pengaturan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dilakukan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. (3).Penerapan...
-6 (3) Penerapan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan di lingkungan BPPT. Pasal 7 (1) Dalam proses pembangunan dan pengembangan SPIP dibentuk Satuan Tugas (Satgas) penerapan SPIP di lingkungan BPPT. (2) Susunan dan tugas pokok Satgas penerapan SPIP BPPT ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Kepala BPPT. (3) Masing-masing unit kerja di lingkungan BPPT harus membentuk satuan tugas SPIP di lingkungannya yang ditetapkan oleh Pejabat Eselon I atau Kepala Satuan Kerja. BAB V PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP Pasal 8 ( 1) Pimpinan pada masing-masing unit kerja/satuan kerja di lingkungan BPPT bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPIP di lingkungannya masingmasing. (2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi organisasi dan akuntabilitas keuangan negara di lingkungan BPPT. Pasal 9 (1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) Peraturan ini, dilakukan oleh Inspektorat BPPT. (2) Inspektorat BPPT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, melakukan pengawasan intern melalui: a. audit; b. reviu; c. evaluasi; d. pemantauan; dan e. kegiatan pengawasan lainnya. BAB...
7 BAB VI SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 10 (1) Tidak dipenuhinya ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan ini adalah merupakan pelanggaran administratif. (2) Kepala BPPT dapat dan/atau berkewenangan untuk mengambil tindakan administratif terhadap pimpinan unit kerja/satuan kerja yang melakukan pelanggaran administratif menurut ketentuan yang terdapat dalam Peraturan ini. (3) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas dilaksanakan melalui prosedur dan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. '4) Segala resiko yang terjadi dengan adanya pelanggaran administratif sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas menjadi tanggungjawab sepenuhnya pimpinan unit kerja/satuan kerja yang melakukan pelanggaran. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 11 Untuk kelancaran penyelenggaraan SPIP, BPPT berkoordinasi, bekerjasama, dan bersinergi dengan BPKP selaku Pembina Penyelenggaraan SPIP. BAB XIII PENUTUP Pasal 12 Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, agar semua pihak mematuhi dan mengindahkannya. Ditetapkan di Jakarta padatanggal, 91 Oktober 2011 KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, MARZAN A. ISKANDAR