BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Terminal penumpang bandar udara

BAB III LANDASAN TEORI

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2028 perkiraan jumlah penumpang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

BAB III KONSEP PERANCANGAN

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II: STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH I DITJEN PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RAKOR FASILITASI (FAL) UDARA

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

ALASAN. mulai sering di promosikannya pariwisata yang ada. mulai meningkatnya sektor perindustrian. Penanaman Modal Jawa Timur mencatat bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN BANDARA

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Unit Rental Kantor Bank

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar belakang Belakang pengadaan proyek

KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DENGAN VARIASI SISTEM PEMROSESAN

PENGEMBANGAN TERMINAL 3 SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT (SHIA)

2 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

PENANGANAN PENUMPANG WCHR (WHEEL CHAIR) DI PT. GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG JAKARTA. Vidyana Mandrawaty STTKD Yogyakarta

ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DI BANDAR UDARA ADISUTJIPTO-YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II BATASAN DAN PENGERTIAN TENTANG BANDAR UDARA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

LAMPIRAN Tinjauan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Pengertian Fungsi

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA DI KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

Kata Kunci : Transposrtasi, Bandara, Terminal Penumpang Bandara Pusako Anak Nagari, Ikon Daerah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KA BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Uswatun Chasanah Tyas Ayu W Yetty Oktavianita Mamluatul Hasanah Intan S.

B. Klasifikasi Bandar Udara Di dalam UU no.1 tahun 2009 tentang penerbangan, menyebutkan 6 jenis bandar udara, yaitu:

TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL NYI AGENG SERANG DI KULON PROGO YOGYAKARTA

Rambu - rambu terminal bandar udara

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BANDAR UDARA DAN TERMINAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VII KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN TERMINAL BANDARA SILANGIT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 Ayat. sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat

Transkripsi:

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI 4.1 Pendekatan Pelaku dan Aktifitas pada Terminal Penumpang Tabel 4. 1 Pendekatan Pelaku dan Aktifitas pada Terminal Penumpang Pelaku Aktifitas Penumpang Aktifitas utama - Domestik - Internasional - Kedatangan Domestik - Kedatangan Internasional Aktifitas pendukung Aktifitas penunjang - Tiba di terminal - Check in - Pemeriksaan keamanan - Menunggu - Menuju pesawat - Tiba di terminal - Check in - Pemeriksaan keamanan - Pemeriksaan kesehatan, barang, bea cukai dan imigrasi - Menunggu - Menuju pesawat - Menuju ke terminal - Tiba di terminal - Pengambilan bagasi - Mencari angkutan / transport, mencari keluarga atau jemputan - Menuju ke terminal - Tiba di terminal - Pemeriksaan imigrasi - Pengambilan bagasi - Pemeriksaan bea cukai - Mencari angkutan / transport, mencari keluarga atau jemputan - Makan dan minum - Berbelanja - Buang air kecil dan besar - Shalat - Menelepon - Mengambil uang - Memarkir kendaraan TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 45

Pengantar - Tiba di terminal - Menunggu - Melihat /memberi salam - Meninggalkan terminal Penjemput - Tiba di terminal - Melihat kedatangan - Menunggu kedatangan - Meninggalkan terminal Pengelola - Tiba di terminal - Mengelola administrasi bandara - Memberi informasi kepada penumpang - Melakukan pemeriksaan keamanan - Istirahat/makan minum, shalat, ke toilet - Meninggalkan terminal Pegawai Maskapai Penerbangan - Tiba di terminal - Melayani pemesanan tiket - Melayani check in penumpang dan barang - Pengawasan barang dan mengantar barang dari dan ke pesawat - Istirahat/makan minum, shalat, ke toilet - Menuju pesawat - Meninggalkan terminal Petugas CIQ - Tiba di terminal - Melayani penumpang kaitannya dengan proses imigrasi, karantina dan bea cukai - Melakukan pemeriksaan kesehatan - Istirahat/makan minum, shalat, ke toilet - Meninggalkan terminal Pegawai Ruang - Tiba di terminal Penunjang - Melakukan pelayanan kepada pengunjung sesuai jenis usaha masing-masing - Istirahat/makan minum, shalat, ke toilet TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 46

- Meninggalkan terminal 4.2 Pendekatan Kebutuhan Ruang pada Terminal Penumpang Tabel 4. 2 Pendekatan Kebutuhan Ruang pada Terminal Penumpang Kelompok Elemen Ruang Kegiatan Kegiatan Utama Internasional Kedatangan Internasional Domestik Kedatangan Domestik Curb Side Internasional Internasional 1 Ruang Check In Counter Check In Counter CIQ 2 Ruang Tunggu CIP Lounge Duty Free Shop Gate Internasional Ruang Karantina Counter VOA Ruang Imigrasi & Karantina Ruang Pengambilan Bagasi Ruang Bea Cukai Kedatangan Internasional Kedatangan Internasional Ruang Consesioner Darat Domestik Domestik 1 Ruang Check In Counter Check In 2 Ruang Tunggu Domestik CIP Lounge Ruang Consesioner Udara Gate Domestik Ruang Pengambilan Bagasi Kedatangan Domestik Kedatangan Domestik Ruang Consesioner Darat Pengunjung Kegiatan Pengelola Pegawai PT. AP 1 Ruang ADO TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 47

Kegiatan Service Kegiatan Penunjang Pegawai Maskapai Penerbangan R. Pengelola Lavatory Mushola Gudang Ruang Karyawan dan Kru Pesawat Mushola Lavatory Gudang Ruang Mekanikal dan Elektrikal Flight Operation Airline Technical Technical Room Ground Handling Baggage Handling Office T. Umum Ruang Peralatan Ruang Travo / Panel Ruang Chiller Ruang AHU Ruang CCTV Gudang Lavatory Musholla Mobil Pengunjung dan Karyawan Motor Pengunjung dan Karyawan Taksi Bus 4.3 Pendekatan Sirkulasi Pengguna Terminal Penumpang 4.3.1 Hubungan Kelompok Ruang Macam macam kelompok ruang dalam terminal bandar udara berdasarkan tingkat hubungannya dengan pihak luar atau publik adalah sebagai berikut : 1. Ruangan Umum Adalah ruangan yang berfungsi untuk menampung kegiatan umum, baik penumpang, pengunjung maupun karyawan (petugas) bandara. Untuk memasuki ruangan ini tidak perlu melalui pemeriksaan keselamatan operasi penerbangan. Yang termasuk ruang publik adalah public hall, ruang pelayanan tiket, waving gallery, dan ruang penunjang yang berada di area publik seperti ruang consesioner darat. 2. Ruangan Semi Steril Ruangan yang digunakan untuk pelayanan penumpang seperti proses pendaftaran penumpang dan bagasi atau check in, proses pengambilan bagasi bagi penumpang datang dan proses penumpang transit atau transfer. Penumpang yang akan memasuki TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 48

ruangan ini harus melalui pemeriksaan petugas keselamatan operasi penerbangan. Di dalam ruangan ini masih diperbolehkan adanya ruang konsesi. 3. Ruangan Steril Ruangan yang disediakan bagi penumpang yang akan naik ke pesawat udara. Untuk memasuki ruangan ini penumpang harus melalui pemeriksaan yang cermat dari petugas keselamatan operasi penerbangan. Di dalam ruangan ini tidak diperbolehkan adanya ruangan konsesi. Dalam arti yang lain ruang steril dapat berarti Merupakan ruang yang mewadahi kegiatan dimana masyarakat tidak terlibat secara langsung dengan kegiatan seperti ruang tunggu atau kedatangan, ruang operasional perusahaan penerbangan, ruang operasional bagasi dan ruang perkantoran. Ruang Steril Ruang Semi Steril Ruang Publik Gambar 4.1. Hubungan Ruang Berdasarkan Tingkat Hubungannya dengan Publik Kelompok ruang pelengkap Kelompok ruang servis Kelompok ruang utama Kelompok ruang penunjang Kelompok ruang pengelola Gambar 4.2. Hubungan Antar Kelompok Ruang TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 49

4.3.2 Pola Sirkulasi Pola sirkulasi memenuhi kriteria sebagai berikut : Sistem sirkulasi yang jelas sesuai dengan fungsi ruang. Perencanaan terminal domestik dengan pertimbangan kejelasan sirkulasi dan kegiatan, menghindari sirkulasi silang antara keduanya. Memperpendek kemungkinan rute sirkulasi. Penerapan sirkulasi satu arah pada jalur kegiatan. Menghindari crossing sirkulasi pada kegiatan tertentu. Sirkulasi pada terminal penumpang bandara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : Pergerakan dan posisi pesawat terhadap terminal. Ruang antara pesawat dan terminal yang menentukan pemakaian alat penghubung sirkulasi. Hal ini tergantung dari besar pesawat dan faktor cuaca. Sirkulasi bangunan yang memiliki karakteristik kegiatan sendiri yang membutuhkan sirkulasi yang sesuai. Sirkulasi di luar bangunan terminal dari mulai masuk kawasan bandara sampai parkir kendaraan. Dengan demikian perlu dikembangkan konsep sirkulasi pada bangunan terminal penumpang agar terhindar terjadinya ketidakjelasan sirkulasi. Adapun konsep sirkulasi tersebut adalah : Pemisahan sirkulasi kedatangan dan Titik temu penumpang datang dan bagasi ataupun titik pisahnya harus jelas. Sirkulasi horisontal ataupun vertikal baik sebagian maupun penuh harus sesingkat mungkin. Penataan interior dalam bangunan sebagai sirkulasi penumpang, diupayakan sebagai pengarah sirkulasi. Arus kendaraan datang dapat dijangkau secara visual baik dari dalam bangunan ataupun luar bangunan. Sirkulasi pengunjung, antara pengantar dan penjemput dipisahkan secara jelas. Arus sirkulasi yang jelas dibantu tanda-tanda yang mudah dilihat. TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 50

Adapun hubungan ruang dan sirkulasi yang ada untuk tiap pelaku aktivitas, yaitu : a. Penumpang Internasional Customer Service Maskapai R. Consesioner Darat RUANG CIQ (Custom Immigration Quarantine) Pemeriksaan Tiket Ruang Check-in Counter Check-In Eksekutif Lounge R. Tunggu R. Consesioner Udara Gate (Pemeriksaan Boarding Pass) Pesawat Gambar 4.3. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Penumpang Kebererangkatan Internasional b. Penumpang Kedatangan Internasional Pesawat HallKedatangan Ruang Imigrasi & Karantina R. Kehilangan Bagasi Pengambilan Bagasi Ruang Bea Cukai R. Consesioner Darat Counter Pemesanan Taksi & Hotel Gambar 4.4. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Penumpang Kedatangan Internasional TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 51

c. Penumpang Domestik Customer Service Maskapai Pemeriksaan Tiket R. Consesioner Darat Ruang Check-in Counter Check-In Eksekutif Lounge R. Tunggu R. Consesioner Udara Gate (Pemeriksaan Boarding Pass) Pesawat Gambar 4.5. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Penumpang Domestik d. Penumpang Kedatangan Domestik Pesawat Hall Kedatangan R. Kehilangan Bagasi Pengambilan Bagasi R. Concissionaire Darat Counter Pemesanan Taksi & Hotel Gambar 4.6. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Penumpang Kedatangan Domestik TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 52

e. Penumpang CIP (Comercial Important Person) Customer service maskapai R. Consesioner Darat Ruang Check-in Counter Check-In R. Tunggu CIP R. Consesioner Udara Pesawat Gambar 4.8. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Penumpang CIP f. Pengantar Counter Informasi R. Consesioner Darat Gambar 4.9. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Pengantar g. Penjemput Kedatangan Counter Informasi R. Consesioner Darat Gambar 4.10. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Penjemput Kedatangan TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 53

h. Petugas CIQ (Custom/Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina) R. Karantina Kesehatan R. Karantina Kesehatan R. Karantina Hewan, Tumbuhan Ruang Check-in Hall Kedatangan R. Karantina Hewan, Tumbuhan Ruang Bea Cukai Counter Imigrasi Counter Imigrasi Ruang Bea Cukai Gambar 4.11. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Petugas Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina i. Pengelola Terminal Penumpang Ruang Pengelola Terminal Penumpang Airside Gambar 4.12. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Pengelola Terminal Penumpang TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 54

j. Petugas Maskapai Penerbangan Customer service maskapai Ruang Kehilangan Counter Check-In Make Up Area Ruang Check-in Ruang Pengambilan Bagasi Break Down Area Hall Kedatangan Ruang Tunggu Pesawat Pesawat Gambar 4.13. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Petugas Maskapai Penerbangan k. Karyawan Pengelola Ruang Penunjang Ruang Consesioner Darat Kedatangan Ruang Consesioner Darat Ruang Check In Ruang Consesioner Udara Ruang Tunggu Gambar 4.14. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Karyawan Pengelola Ruang Penunjang TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 55

4.4 Pendekatan Program Ruang Terminal Penumpang Bandara Internasional Sam Ratulangi Dasar perhitungan program ruang terminal penumpang dihitung dengan acuan perkiraan jumlah penumpang pada jam sibuk (PJS) tahun 2040 di Bandara Internasional Sam Ratulangi untuk terminal domestik, sedangkan untuk terminal internasional dengan load factor dari kapasitas seat jenis pesawat. Dalam Masterplan Bandara Internasional Sam Ratulangi, pesawat terbang terbesar yang akan melayani penerbangan internasional adalah jenis Boeing B 737-400 dengan kapasitas 400 penumpang. Dengan pesawat B 737-400 maka jumlah penumpang jam sibuk diasumsikan dengan menggunakan kapaistas maksimal yaitu 400 penumpang baik untuk internasional maupun kedatangan internasional. - Jumlah penumpang berangkat pada waktu sibuk = 1101 (domestik), 400 (internasional) - Jumlah penumpang datang pada waktu sibuk = 1098(domestik), 400 (internasional) - Jumlah pengunjung per penumpang = 2 (PT. Angkasa Pura I) - Waktu pemrosesan check-in per penumpang (menit) (t1) = 2 menit - Waktu pemrosesan passport per penumpang (menit) (t2) = 0,5 menit - Max jumlah kursi pesawat terbesar yang dilayani (m) = 200 kursi (Domestik - A330), 400 kursi (Internasional - B 737-400) - Kebutuhan ruang per penumpang (m2)(s) = 1,4 m2 (IATA, 2004) Terminal Domestik No. Nama ruang Jumlah Luas Area Sumber 1 Curb 1 Panjang curb x 3 = 108 x 3 KM = 324 m2 2 Hall 1 2600 m2 KM 3 Customer service 7 unit 3,5 x 7,5 = 26 m2 (1 unit) AS maskapai 20 x 7 = 182 m2 4 Counter informasi 1 unit Luas = 5 x 4 = 20 m2 AS 5 Check in area 1 350 m2 KM 6 Counter check in 46 counter (dimensi 46 x luas counter = 46 x KM lebar counter 1.7 m dengan kedalaman 2,4 m) 4,08 = 188 m2 7 Security check 1 Jumlah x-ray = 2 unit KM 2 x 1,5 x 2 = 6 m2 8 Gate hold room 1 420 m2 KM 9 Ruang tunggu 1 1780 m2 KM 10 Lavatory publik hall dan ruang check in 11 Lavatory ruang tunggu 12 Mushola publik hall + area wudhu 13 Mushola ruang tunggu + area 7 kloset pria 16 urinal 11 kloset wanita 12 kloset pria 6 urinal 18 kloset wanita 2 unit lavatory 1 unit = 75 m2 --> 75 x 2 = 150 m2 2 unit lavatory 1 unit = 90 m2 --> 2 x 90 = 180 m2 1 unit 40 m2 AS 1 unit 40 m2 AS PT. Angkasa Pura I PT. Angkasa Pura I TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 56

wudhu 14 ATM center 5 unit 1 unit = 3 m2 --> 5 x 2 = 10 m2 15 Ruang concessioner udara Toko souvenir = 20% dari luas ruang tunggu Restoran = 20% dari luas ruang tunggu 20% x 1780 = 356 m2 20% x 1780 = 356 m2 + 712 m2 16 Asuransi 1 Luas =2 x 1.5 + sirkulasi 100% = 3 + 3 = 6 m2 17 Smoking room 1 36 m2 AS 18 Nursery 1 25 m2 AS Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 7069 m2 8482 m2 AS PT. Angkasa Pura I AS Terminal Internasional No. Nama ruang Jumlah Luas Area Sumber 1 Curb 1 Panjang curb x 3 = 30 x KM 3 = 90 m2 2 Hall 1 732 m2 KM 3 Customer service 3 unit 3,5 x 7,5 = 26 m2 (1 AS maskapai unit) 26 x 3 = 78 m2 4 Counter informasi 1 unit Luas = 5 x 4 = 20m2 AS 5 Check in area 1 100 m2 KM 6 Counter check in 13 counter (dimensi 13 x luas counter = 13 x KM lebar counter 1.7 m dengan kedalaman 2,4 m 4,08 = 53 m2 7 Counter CIQ 3 counter 90 m2 KM 8 Security check 1 Jumlah x-ray = 2 unit KM 2 x 1,5 x 2 = 6 m2 9 Gate hold room 1 420 m2 KM 10 Ruang tunggu 1 465 m2 KM 11 Lavatory ruang tunggu 12 Mushola publik hall + area wudhu 13 Mushola ruang tunggu + area wudhu 14 Ruang concessioner udara 5 kloset pria 3 urinal 8 kloset wanita 1 unit lavatory = 90 m2 PT. Angkasa Pura I 1 40 m2 AS 1 40 m2 AS Toko souvenir = 10% dari luas ruang 10% x 465 = 46,5 m2 10% x 465 = 46,5 m2 + PT. Angkasa Pura I TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 57

tunggu 93 m2 Restoran = 10% dari luas ruang tunggu 15 Asuransi 1 Luas =2 x 1.5 + sirkulasi AS 100% = 3 + 3 = 6 m2 16 Smoking room 1 36 m2 AS 17 Nursery 1 25 m2 AS Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 2378 m2 2854 m2 Terminal Kedatangan Domestik No. Nama Ruang Jumlah Luas Area Sumber 1 Hall kedatangan 1 2100 m2 KM 2 Baggage claim 1 1080 m2 KM 3 Lost & found 4 unit 1 unit = 13 m2 13 x 4 = 52 AS 5 Ruang Concessioner Darat 6 Counter pemesanan taksi 7 Counter 20% dari luas hall kedatangan pemesanan hotel 8 Lavatory 12 toilet pria 17 urinal 18 toilet wanita m2 20% x 2100 = 420 m2 PT. Angkasa Pura I 8 counter 1 unit = 4 m2 8 x 4 = 32 m2 AS 2 counter 1 unit = 13 m2 13 x 2 = 26 m2 2 unit lavatory 1 unit = 120 m2 --> 2 x 120 = 240 m2 9 Curb kedatangan 1 Panjang curb x 3 = 108 x 3 = 324 m2 Total luas kebutuhan besaran 4274 m2 ruang+sirkulasi antar ruang 20% 5128 m2 AS PT. Angkasa Pura I KM Terminal Kedatangan Internasional No. Nama Ruang Jumlah Luas Area Sumber 1 Hall kedatangan 1 618 m2 KM 2 Counter CIQ 3 counter 90 m2 KM 3 Visa on arrival 2 unit 1 unit = 5 m2 2 x 5 = 10 m2 AS counter 4 Baggage claim 1 285 m2 KM 5 Lost & found 1 unit 12 m2 AS 6 Money Changer 1 unit 10 m2 AS 7 R. bea cukai 1 40 m2 AS TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 58

8 R. karantina 1 unit karantina manusia 1 unit karantina hewan 1 unit karantina tumbuhan 9 Ruang Concessioner Darat 20% dari luas hall kedatangan 1 unit = 18 m2 3 x 18 = 54 m2 PT. Angkasa Pura I 20% x 618 = 123 m2 PT. Angkasa Pura I 10 Greeting room 1 26 m2 AS 11 Counter 2 counter 1 unit = 13 m2 13 x 2 = 26 AS pemesanan hotel m2 12 Lavatory 6 kloset pria 5 urinal 9 kloset wanita 1 unit lavatory = 120 m2 PT. Angkasa Pura I 13 Curb kedatangan 1 Panjang curb x 3 = 45 x 3 = 135 m2 Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 1523 m2 1828 m2 Ruang CIP No. Nama ruang Jumlah Luas Area Sumber 1 CIP lounge 3 unit 1 unit = 180 m2 180 x 3 = 540 m2 AS Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 648 m2 Kantor Maskapai Penerbangan Domestik dan Internasional No. Nama ruang Jumlah Luas Area Sumber 1 R. karyawan dan crew 7 maskapai penerbangan = 7 unit 7 x 20 m2 = 140 m2 AS 2 Lavatory 1 unit Luas = lavatory pria + lavatory wanita = 8.376 + 5.856 = 14.232 m 2 14 m 2 3 Gudang 1 unit 18 m2 AS Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 172 m2 206 m2 TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 59 KM Metric Handbook Ruang Pengelola Terminal Penumpang No. Nama ruang Jumlah Luas ruang Sumber 1 PABX 1 13 m2 AS 2 R. maintanance 1 28 m2 AS 3 R. server 1 20 m2 AS 4 FIDS 1 24 m2 AS 5 R. teknisi 1 20 m2 AS 6 R. panel 1 7 m2 AS 7 Kantor 3 unit 1 unit = 32 m2 3 x 32 = 96 m2 AS

8 Lavatory 1 unit Luas = lavatory pria + lavatory wanita = 8.376 + 5.856 = 14.232 m 2 14 m 2 Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 222 m2 267m2 Metric Handbook Area Servis No. Nama ruang Jumlah Luas ruang Sumber 1. Flight Operation 7 unit 210 m 2 AS 2. Airline Technical 5 unit 100 m 2 AS 3. Technical Room 2 unit 54 m 2 AS 4. Ground Handling 1 unit = make 200 m2 AS up area + break down area 7. Ruang Travo 1 unit 25 m 2 AS 8. Ruang Panel 4 unit 4 x 2,850 x 4,350 = 49,59 AS = 50 m2 9. Ruang AC Central 1 unit 18 m 2 AS 10. Ruang AHU 7 unit 7 x 4,5 x 6 = 189 m 2 = 200 AS 11. Ruang CCTV 1 unit 26 m 2 AS 12. Gudang 6 unit 54 m 2 AS 13. Lavatory 2 unit = lavatory pria + lavatory wanita 1 unit = 45 m2 2 x 45 = 90 m 2 AS m 2 Total luas kebutuhan besaran ruang+sirkulasi antar ruang 20% 1027 m 2 1232 m 2 No. Nama ruang Jumlah Luas ruang Sumber 1. kendaraan roda 4 616 unit 14784 m 2 AS 2. kendaraan taxi 40 unit 960 m 2 AS 3. kendaraan roda 2 308 unit 443 m 2 AS Total luas kebutuhan besaran ruang 16187 m 2 TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 60

No. Kelompok Ruang Luas (m 2 ) Kelompok Ruang Indoor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Terminal Internasional Terminal Kedatangan Internasional Terminal Domestik Terminal Kedatangan Domestik Ruang CIP Ruang Pengelola Terminal Penumpang Kantor Maskapai Penerbangan Domestik dan Internasional Area Servis 2854 m 2 1828 m 2 8482 m 2 5128 m 2 648 m 2 267 m 2 206 m 2 1232 m 2 Total 20.645 m 2 Kelompok Ruang Outdoor 1. 16.187 m 2 Luas Total Indoor + Outdoor 36.832 m 2 4.5 Tapak Terpilih Berdasarkan Rencana Pengembangan Bandara Internasional Sam Ratulangi bahwa tapak pengembangan terminal penumpang terdapat pada sisi selatan landasan, dengan luas tapak sebesar ± 83.496 m 2, dengan batas batas tapak adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Apron Sebelah Selatan : Kompleks Perumahan AP I Sebelah Timur : Depo Bahan Bakar Pesawat Udara dan Jalan akses utama (Jl. A.A.Maramis) Sebelah Barat : Kantor Otoritas Bandara Daerah dimana tapak berada mempunyai beberapa Peraturan Bangunan Setempat, diantaranya: 1. Koefisien Dasar Bangunan(KDB) = 0.6, KLB = 1.2 2. Peraturan Ketinggian bangunan sekitar bandar udara yaitu : Tidak boleh terdapat bangunan pada kawasan transisi yaitu kawasan yang berjarak 150 m dari sisi luar runway. Bangunan yang berada dalam kawasan horizontal dalam yang berjarak antara 150 m s/d 465 m dari sisi luar runway harus memiliki ketinggian kurang dari 45 m. Untuk penentuan luas lahan disesuaikan dengan peraturan pendirian bangunan di lokasi tapak terpilih. Maka ketentuan yang diijinkan untuk pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Sam Ratulangi, yaitu: 1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) menggunakan PBS, yaitu 0.6. 2. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) menggunakan batas obstacle. Total luas kebutuhan ruang = 20.645 m2 Total luas kebutuhan parkir = 16.187 m2 Total luas lantai dasar maksimum = 20.645 + 16.187 = 36.832 m2 Bangunan 1 lantai (Tempat ) = 16.187 m2 Bangunan 2 lantai (Ruang Terminal + Ruang Servis + Ruang Penunjang) TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 61

Luas lantai dasarnya = 20.645 m2 : 2 = 10.323 m2 Jadi total luas lantai dasar yaitu = 10.323 m2 + 16.187 m2 = 26.510 m2 Dan luas lahan terbangun adalah = Luas Lantai Dasar = ± 26.510 m2 Dalam Rencana Pengembangan Bandara Internasional Sam Ratulangi telah tersedia lahan untuk pengembangan terminal penumpang bandar udara di sebelah selatan runway seluas ± 60.660 m2. Jadi dapat disimpulkan, bahwa lahan yang tersedia mencukupi untuk dibangun (26.510 m2 < 60.660 m2). TUGAS AKHIR 138 Novia Intania. A (21020111130049) 62