GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2009 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 16

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MOJOKEPROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/129/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2013

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENYETORAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 263 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR TENTANG GUBERNUR. Program (PKH) n Lembaran Negara. Negaraa Nomor. Nomor 12

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 21 TAHUN 2016

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATACARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/12/KPTS/013/2006 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 222 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/131/KPTS/013/2006 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBAURAN KEBANGSAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 15 /KPTS/013/2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 11

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 43 TAHUN TAHUN 2011 TENTANG OPERASI PASAR MURAH KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 41 TAHUN 1993

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TAHUN 2014

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/317/KPTS/013/2013

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KARAWANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 65 TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 2 TAHUN 2016 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tmur Tahun 2009-2014 dan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang bisa meningkatkan pembangunan ekonomi wilayah dengan memberdayakan Pemerintah Desa melalui dukungan pendanaan, maka perlu diberikan Bantuan Keuangan Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur; b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286) ; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4106) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1

6. Peraturan. Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587) ; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ; 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 1, Seri E) ; 10.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 13 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 3 Seri A) ; 11.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 80 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur ; 12.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 94 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 98 Tahun 2011; 13.Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/759/KPTS/013/2011 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR. Pasal 1 Dengan peraturan ini, ditetapkan Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagaimana tersebut dalam Lampiran. Pasal 2 Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan perdesaan di Jawa Timur. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 2

Pasal 3 Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digunakan sebagai pedoman bagi SKPD di Iingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa/Kelurahan, Tim Fasilitasi Bantuan Keuangan Desa serta pemangku kepentingan lain dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Keuangan Desa yang dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Pasal 4 Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini maka Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 41 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Bantuan Keuangan Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur beserta perubahannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku Pasal 5 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. DIUMUMKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 5-3-2012 No. 24 Tahun 2012/D Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 5 Maret 2012 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 3

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 24 TAHUN 2012 TANGGAL : 5 MARET 2012 PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR A. LATAR BELAKANG Sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dalam Pasal 67 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa didanai dari APBD dalam bentuk bantuan keuangan bisa berasal dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota digunakan untuk percepatan atau akselerasi pembangunan desa yang sesuai dengan Pasal 68 ayat (3) disalurkan melalui kas desa. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD sebagai perwujudan visi yaitu APBD untuk rakyat dan misi salah satunya pro poor melalui pengentasan kemiskinan yang diimplementasikan dalam pemerintahan desa sebagai ujung tombak pemerintahan berupa Bantuan Keuangan Desa dalam rangka meningkatkan roda pemerintahan desa baik dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Bantuan Keuangan Desa merupakan bantuan langsung yang menyentuh masyarakat dalam skala prioritas dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana infrakstruktur desa untuk percepatan pembangunan perdesaan di Jawa Timur. Pelaksanaan bantuan keuangan desa akan memberikan dampak secara langsung pembangunan kualitas hidup masyarakat desa dalam menjalankan perekonomian, pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. B. MAKSUD DAN TUJUAN Bantuan Keuangan Desa dimaksudkan untuk mempercepat akselerasi pembangunan perdesaan dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan dan perekonomian wilayah melalui pembangunan/peningkatan infrakstruktur perdesaan. Tujuan Bantuan Keuangan Desa adalah untuk : a. mendorong pemerataan dan perkembangan wilayah dengan membuka akses hasil produksi dan penyediaan sarana dan prasarana infrakstruktur perdesaan; b. meningkatkan pemberdayaan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat perdesaan; c. mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1

C. RUANG LINGKUP Bantuan Keuangan Desa diberikan pada desa-desa secara bertahap di wilayah Kabupaten/Kota yang tersebar di Provinsi Jawa Timur dengan lingkup kegiatan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa, meliputi: a. pembangunan/peningkatan jalan desa; b. pembangunan sarana dan prasarana air bersih, sanitasi serta pengairan desa; c. penyelenggaraan program "Rumah Hijau" setiap desa sebesar Rp. 5.000.000,00, bagi Desa yang mendapatkan Bantuan Keuangan Desa dalam Rapat Sinkronisasi Teknis (Rasintek); d. pembangunan sarana dan prasarana pembangunan infrakstruktur desa lainnya yang mendesak. D. KRITERIA BANTUAN KEUANGAN DESA 1. Perencanaan Perencanaan kegiatan dan lokasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa didasarkan pada : a. koordinasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota dalam Rapat Sinkronisasi Teknis (Rasintek) untuk menentukan prioritas dan jenis kegiatan; b. usulan dari Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) yang diakomodir oleh Pemerintah Desa tentang permohonan bantuan keuangan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Pemberian Bantuan Keuangan Desa dengan kriteria sebagai berikut: a) sampai dengan nilai sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah) untuk kegiatan penguatan Otonomi Desa pada tiap kegiatan yang diusulkan oleh masing-masing Pemerintah Desa; b) lebih dari nilai sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah) untuk percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2014; 2) Pengajuan proposal permohonan bantuan oleh Kepala Desa dengan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan diketahui Camat; 3) Permohonan bantuan dilampiri Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh instansi teknis terkait pada masing-masing Kabupaten/Kota dan disertai dengan foto lokasi kondisi 0% (nol persen); 4) Setiap proposal permohonan Bantuan Keuangan Desa diverifikasi oleh Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur; 5) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh Tim Fasiliitasi Bantuan Keuangan Desa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur; 6) Hasil verifikasi dilaporkan kepada Gubernur Jawa Timur untuk penetapan persetujuan terhadap nama desa, jenis kegiatan dan jumlah bantuannya. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 2

2. Mekanisme Pengajuan Pencairan Bantuan Keuangan Desa Setelah ada penetapan persetujuan nama desa dan jumlah Bantuan Keuangan Desa, selanjutnya Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengajukan surat permohonan pencairan Bantuan Keuangan Desa untuk seluruh desa penerima kepada Gubernur Jawa Timur melalui Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur yang dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. surat rekomendasi permohonan pencairan dana dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang dilampiri dengan surat permohonan pencairan dari Kepala Desa, sesuai Bantuan Keuangan Desa yang telah ditetapkan ; b. kwitansi rangkap 3 (tiga) asli bermetarai yang ditandatangani oleh Kepala Desa ; c. menyampaikan rencana gambar obyek yang akan dibangun dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Bantuan Keuangan Desa yang telah ditetapkan dan direkomendasi oleh dinas teknis terkait pada masing-masing Kabupaten/Kota ; d. alokasi Bantuan Keuangan Desa di dalamnya sudah termasuk biaya administrasi kegiatan yang digunakan uuntuk keperluan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sebesar 6 % dari anggaran yang diberikan ; e. foto copy rekening Bank Jatim atas nama rekening Kas Desa dan foto copy KTP Kepala Desa dan Bendahara Desa dilegalisir sesuai ketentuan yang berlaku; f. menyerahkan Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Kepala Desa dan Ketua BPD. E. PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mengusulkan prioritas desa yang mendapatkan Bantuan Keuangan Desa dalam Rapat Sinkronisasi Teknis (Rasintek). 2. Memfasilitasi penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB). 3. Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Bantuan Keuangan Desa. 4. Mengkoordinasikan laporan pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Desa kepada Gubernur Jawa Timur. F. PERAN PEMERINTAH DESA SEBAGAI PENERIMA BANTUAN Penerima manfaat bantuan adalah Pemerintah Desa yang mengusulkan sarana dan prasarana perdesaan. Dalam pelaksanaannya sarana dan prasarana perdesaan akan dapat bermanfaat bagi penerima Bantuan Keuangan Desa adalah masyarakat yang berada dilingkungan desa penerima Bantuan Keuangan Desa. Tugas dan tanggungjawab Pemerintah Desa adalah : a. melakukan identifikasi usulan kegiatan masyarakat secara partisipatif; b. menyusun proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) usulan kegiatan masyarakat hasil identifikasi usulan secara partisipatif; c. mengadakan rapat dengan melibatkan stakeholder dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes); Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 3

d. menetapkan pembentukan Panitia Pembangunan sesuai jenis bantuan yang diajukan; e. membuka rekening atas nama Kas Desa; f. mengajukan permohonan pencairan dana kepada Gubernur Jawa Timur; g. melaksanakan penerimaan Bantuan Keuangan Desa dalam pengelolaan APBDesa; h. menggunakan Bantuan Keuangan Desa sesuai RAB dengan mengacu ketentuan perundangan yang berlaku; i. penerima Bantuan Keuangan Desa merupakan obyek pemeriksaan; j. mempedomani Peraturan Gubernur Jawa Timur dan ketentuan pelaksanaan Bantuan Keuangan Desa; k. melaporkan pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Desa kepada Gubernur Jawa Timur melalui BupatilWalikota. G. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN DESA Laporan pertanggungjawaban keuangan desa disampaikan setelah pemohon menerima bantuan keuangan desa terhitung dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sejak diterimanya bantuan dimaksud kepada Gubernur Jawa Timur melalui Bupati/Walikota se Jawa Timur. Laporan pertanggungjawaban bantuan wajib disusun oleh penerima bantuan yang meliputi laporan managerial, mencakup : Nama Desa, Besar bantuan, Dana yang sudah dicairkan, Perkembangan fisik, Lampiran-Iampiran. H. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI SERTA PAJAK-PAJAK YANG HARUS DIPOTONG/DIPUNGUT, DISETOR DAN DILAPORKAN ATAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN DESA. Bendahara Desa yang ditunjuk wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan setelah terdaftar, Bendahara Desa berkewajiban memotong/memungut dan menyetorkan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai ketentuan peraturan perpajakan, meliputi : Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 4

a. PPh Pasal 21 atas pembayaran honorarium/upah/imbalan lainnya sebesar: Penerima Imbalan Besarnya Pempotongan Pph 21 Memiliki NPWP Tidak memiliki NPWP PNS Gol. IV ke atas 15 % 20 % PNS Gol. III 5 % 20 % PNS Gol. II 0 % 0 % Non PNS 5 % 6 % Tenaga Kerja / Tukang Batasan > Rp. 150.000 5 % 6 % Pemotongan PPh 21 dilakukan pada saat pembayaran dengan membuat Bukti Potong PPh Pasal 21, selanjutnya PPh 21 disetor dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) ke Bank Persepsi/Kantor Pos paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan melaporkan Pph Pasal 21 yang telah disetor tersebut dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP Pratama) Kantor Palayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) sesuai Bendahara Desa terdaftar. b. PPh Pasal 22 atas belanja barang (misalnya : Material/bahan bangunan; Konsumsi : Aqua/snack/nasi kotak, ATK dan foto copy). Nilai Pembayaran Besarnya Pemungutan Pph Pasal 22 Sampai dengan Rp. 2 Juta Lebih dari Rp. 2 Juta Tidak dipungut 1,5 % Harga Barang PPh Pasal 22 dipungut dan disetor dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi/Kantor Pos pada hari yang sama saat dibayarkan dan dilaporkan dengan menggunakan SPT Pasal 22 ke KKP Pratama/KP2KP tempat Bendahara Desa terdaftar paling lambat tanggal14 bulan berikutnya. c. PPh Pasal 23 atas belanja jasa (misalnya : Sewa kendaraan/peralatan, servis/perbaikan peralatan, jasa catering) sebesar 2 % dari pembayaran tidak termasuk PPN. PPh Pasal 23 dipotong pada saat pembayaran dengan membuat Bukti Potong PPh Pasal 23, selanjutnya PPh Pasal 23 disetor dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi/kantor Pos paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dan dilaporkan dengan menggunakan SPT Masa PPh Pasal 23 ke KKP Pratama/KP2KP tempat Bendahara Desa terdaftar paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. d. PPN sebesar 10 % atas belanja barang dan jasa kena pajak dengan nilai pembayaran termasuk pajak (PPN) lebih dari Rp. 1.000.000,00 (Satu juta rupiah), PPN dipungut pada saat pembayaran, selanjutnya disetor dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi/Kantor Pos dan dilaporkan dengan menggunakan ke KKP Pratama/KP2KP tempat Bendahara Desa terdaftar paling lambat akhir bulan berikutnya. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 5

I. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan bantuan termasuk Bantuan Keuangan Desa dilakukan oleh Camat selaku Atasan Langsung, sedangkan pengawasan baik pengawasan fisik maupun keuangan yang menjadi pengawasan secara operasional dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur dan atau Inspektorat Kabupaten/Kota. J. PENUTUP Demikian Pedoman Umum ini disusun sebagai landasan pedoman bagi pengelolaan bantuan kepada Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur untuk dilaksanakan sebaik-baiknya. DIUMUMKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 5-3-2012 No. 24 Tahun 2012/D GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 6