PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ICE BREAKER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN TERJEMAHAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 16 PONTIANAK SELATAN

PENGARUH MODEL INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 42 PONTIANAK KOTA

PENGARUH TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP PEMEROLEHAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SDN 30 PONTIANAK SELATAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 16 PONTIANAK SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MEDIA REALITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TEKNIK NHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SDN 29 PONTIANAK KOTA

PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PKN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: SUMIGIYATI NIM F

PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS IV

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SEKOLAH DASAR

KOMPARASI METODE SIMULASI DENGAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD PONTIANAK UTARA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LAERNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN 04 RASAU JAYA

PENGARUH MODEL PBL TERHADAP KEMAMPUAN KERJA ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DALAM IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PONTIANAK TIMUR

PENGARUH PENCAPAIAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN PKN KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 1 SMA ISLAMIYAH PONTIANAK

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

PENGARUH PENGGUNAAN TIPE BAMBOO DANCING DENGAN HASIL PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V

PENGARUH STADTERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS V SDN 28 PONTIANAK KOTA

PENGARUH METODE PERKALIAN RUMAH LEBAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SDN 35 PONTIANAK

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PKn KELAS III SDN SE-PONTIANAK KOTA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGARUH PENERAPAN MODEL ARTIKULASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTUN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PESERTA DIDIK KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN CERITA RAKYAT TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI KELAS IV

PENGARUH STRATEGI TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD 20 PONTIANAK SELATAN

PENGARUH MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA DAKON BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR FPB DAN KPK SISWA SDN 34 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RIZKA ASPRILIANA NIM.

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

PENGARUH MODEL SIMULASI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V MIS NU III

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PRESTASI BELAJAR IPA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUSILAWATI F

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK SISWA DI SD

PENGGUNAAN TEKNIK TIME TOKEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

PENGGUNAAN MEDIA REALITA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INONESIA DI SD

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HENDAR PRAYOKO F

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email:friendawimadwipermastya@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen dengan bentuk penelitian Quasi Eksperimen Design dengan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA yang berjumlah 20 orang dan kelas VB yang berjumlah 20 orang. Hasil analisis data, diperoleh rata rata posttest pada kelas ekperimen diperoleh sebesar 78,5 sedangkan kelas kontrol sebesar 66. Hasil perhitungan effect size data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,79 diklasifikasikan dalam kategori sedang, yang berarti bahwa model PBL memberikan pengaruh yang sedang terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Kata kunci: Model Problem Based Learning, Hasil Belajar Abstract: This research aimed to analyze the influence of Problem Based Learning model towards the learning outcomes in Mathematics subject of fifth grade students of Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. The method used in this study was Quasi Experiment Design research using nonequivalent control group design. The samples are 20 fifth grade students in Class VA. The results of the data analysis showed average obtained post-test in the experiment class was at 78,5 while the control class was 66. The results of the effect size data calculation from the both experimental and control classes were 0.79, which was classified medium; it means that the application of the Problem Based Learning model influenced the learning outcomes of students in the Mathematics subject of fifth grade students of Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Keywords: Problem Based Learning Model, Learning Outcomes P endidikan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam menciptakan generasi-generasi bangsa Indonesia yang berkualitas. Pendidikan menurut undang-undang SISDIKNAS no.20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian 1

serta akhlak mulia. Perkembangan di dunia pendidikan ikut berubah seiring dengan perkembangan zaman dimana pola pikir pendidik berubah dari konservtif menjadi lebih modern. Pendidikan sebagai acuan seseorang dalam memperoleh pekerjaan melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat. Oleh karena itu, pemerintah berusaha membantu meningkatkan taraf hidup seseorang agar menjadi lebih baik dengan mencanangkan program wajib belajar 12 tahun. Dengan adanya program ini diharapkan warga Negara Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang merata. Fungsi dari pendidikan nasional ini disusun dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 berbunyi, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan formal yang sangat berperan penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia adalah sekolah. Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan dasar yang wajib di terima sebelum melangkah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Melalui Sekolah Dasar anak-anak dapat belajar dengan bimbingan guru untuk menggembangkan potensi yang ada di dirinya. Sebagai tenaga pendidik, peran guru sebagai pendidik adalah membimbing, mengajar dan melatih siswa dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas guru sekolah dasar juga di tuntut untuk menguasai semua pelajaran seperti IPA, IPS, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika. Dari beberapa mata pelajaran yang wajib di tempuh siswa pada jenjang pendidikan dasar satunya adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu yang sangat penting karena kegunaannya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya pembelajaran matematika, seharusnya guru menciptakan pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Guru dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif untuk belajar, sehingga diharapkan hasil belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di tentukan oleh sekolah. Namun kenyataannya, saat peneliti melakukan observasi menunjukan bahwa siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran di karenakan guru mengajar masih menggunakan metode ceramah sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif serta menganggap matematika masih terasa sukar dan tidak menarik bagi siswa. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa pada ujian akhir semester I yang kurang memuaskan. Dari 40 orang siswa, sebanyak 30 orang atau sekitar 75 % siswa dinyatakan belum tuntas dalam pembelajaran matematika. Siswa dinyatakan belum tuntas jika nilai matematika yang diperoleh siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Dari berbagai jenis model pmbelajaran peneliti tertarik pada model Problem Based Learning (PBL) untuk digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Model (PBL) merupakan 2

sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Model ini juga dapat membantu siswa dalam berfikir kritis menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan masalah dunia nyata. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen berpura-pura (Quaisy Experiment). Hadari Nawawi (2012:89) mengungkapkan bahwa, Eksperimen berpura-pura merupakan percobaan yang bersifat pura-pura seolah-olah terdapat perlakuan dan variabel kontrol serta variabel-variabel lain seperti terdapat didalam eksperimen yang sebenarnya. Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-equivalent control group design dengan pola sebagai berikut: Tabel 1 Rancangan Penelitian Nonequevalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Postest Eksperimen 01 X 02 Kontrol 03 04 Keterangan: O1 : nilai pretest kelas eksperimen (sebelum diberi perlakuan) O3 : nilai pretest kontrol (sebelum diberi perlakuan) O2 : nilai posttest kelas eksperimen (setelah diberi perlakuan) O4 : nilai posttest kelas kontrol (tanpa diberi perlakuan) X : treatment yang diberikan (menerapkan model PBL), (Sugiyono, 2013:116) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan yang terdiri dari dua kelas yaitu, kelas VA dan VB. Suharsimi Arikunto ( 2006 : 118) menyatakan, Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan studi pendahuluan penulis, diketahui jumlah keseluruhan siswa kelas V SDN 20 Pontianak Selatan adalah 40 orang, Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi kelas III di Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan yang terdiri dari 20 orang peserta didik kelas V A dan 20 orang peserta didik kelas V B, sehingga penelitiana ini disebut juga dengan penelitian populasi. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, sebagai berikut. 3

Tahap Persiapan Langkah-langkah yang lakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) Melakukan observasi ke sekolah mitra penelitian, yaitu Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan; (2) Berdiskusi dengan guru mata pelajaran Matematika kelas V tentang bagaimana pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan; (3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (4) Menyiapkan instrument penelitian, seperti memilih dan menentukan materi yang akan diajarkan, membuat kisi-kisi soal pretest dan post-test, membuat soal pre-test dan post test, pedoman penskoran soal tes yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, serta menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta RPP yang telah disiapkan; (5) Melakukan validasi perangkat penelitian pembelajaran dan instrument penelitian ; (6) Merevisi hasil validasi; (7) Mengujicobakan instrument penelitian untuk diuji reliabilitasnya; (8) Menentukan jadwal penelitian yang akan dilakukan dan disesuaikan dengan jadwal pelajaran Matematika kelas V yang ada di Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Tahap Pelaksanaan Langkah- langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah : (1) Pemberian informasi kepada guru bidang studi matematika kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan tentang cara penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual serta tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini. Dilanjutkan dengan diskusi dengan guru mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti; (2) Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai sampel penelitian; (3) Menentukan jadwal penelitian yang disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran matematika di sekolah tempat penelitian; (4) Memberikan soal pretest untuk mengetahui kondisi awal peserta didik; (5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran selama 4 kali pertemuan dengan menerapkan model Problem Based Learning pada kelas eksperimen dan menerapkan metode ekspositori pada kelas kontrol; (6) Memberikan soal post-test. Tahap Analisis Data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah :(1) Menskor hasil tes; (2) Menghitung rata-rata hasil tes peserta didik; (3) Menguji normalitas distribusi data, homogenitas varians, dan uji-t; (4) Menghitung effect size (ES); (5) Membuat kesimpulan. Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data primer. Sumber data penelitian diperoleh langsung dari nilai hasil belajar matematika siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan, yaitu data hasil belajar kelas eksperimen dengan menerapkan model Problem Based Learning dan kelas kontrol dengan menerapkan metode ekspositori. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang dibuat dalam 10 soal dengan bentuk essay yang divalidasi oleh guru mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan dan Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan dan kemudian dilanjutkan dengan validasi oleh dosen PGSD. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba soal di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 20 4

Pontianak Selatan diperoleh reliabilitas tes sebesar 1,08 maka relibilitas tes tergolong tinggi. Hasil belajar siswa (pre-test dan post-test) dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut. 1) Menghitung skor dari setiap jawaban siswa sesuai dengan pedoman penskoran. 2) Menguji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat x 2 = (Oi Ei)2. 3) Menguji homogenitas variansinya dengan rumus varians terbsar Ei F = (Sugiyono,2013:138) Melakukan uji t apabila kedua kelas varians terkecil variansinya homogen, dengan menggunakan rumus t = x 1 x 2. (n 1 1)s1 2 +(n2 1)s2 2 ( 1 n1+ n2 2 n1 + 1 n2 ) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Dari sampel tersebut diperoleh data skor pre-test dan post-test siswa yang meliputi: Pre-test Kelas Kontrol Hasil pre-test siswa pada kelas kontrol yaitu pembelajaran dengan menerapkan metode ekspositori pada materi menghitung luas permukaan kubus dan balok di kelas VB dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Pre-test Kelas Kontrol No. Nilai Siswa f i x i f ix i 1 44-50 2 47 94 2 51-57 2 54 108 3 58-65 3 61 183 4 66-72 6 68 408 5 6 73-79 80-86 3 4 75 82 225 328 Jumlah 20 387 1346 Rata rata 67,3 Standar Deviasi (S) 11,11 5

Pre-test Kelas Eksperimen Hasil pre-test siswa pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning materi menghitung luas permukaan kubus dan balok dikelas VA dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 3 Hasil Pre-test Kelas Eksperimen No. Nilai Siswa fi xi fixi 1 35-43 2 39 78 2 44-52 3 48 144 3 53-61 4 57 228 4 62-70 2 66 132 5 71-79 6 75 450 6 80-88 3 84 252 Jumlah 20 369 1284 Rata rata 64,2 Standar Deviasi (S) 14,77 Pos-test Kelas Kontol Hasil pos-test siswa pada kelas kontrol yaitu pembelajaran dengan menerapkan metode ekspositori materi menghitung luas perukaan kubus dan balok di kelas VB dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4 Hasil Pos-test Kelas Kontrol No. Nilai Siswa fi xi fixi 1 33-42 2 37,5 75 2 43-52 2 47,5 95 3 53-62 3 57,5 172,5 4 63-72 7 67,5 472,5 5 73-82 2 77,5 155 6 83-92 4 87,5 350 Jumlah 20 375 1320 Rata rata 66 Standar Deviasi (S) 15,65 Post-test Kelas Eksperimen Hasil pos-test siswa pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning materi menghitung luas permukaan kubus dan balok di kelas VA dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. 6

Tabel 5 Hasil Post-test Kelas Eksperimen No. Nilai Siswa fi xi fixi 1 44-53 1 48.5 48,5 2 54-63 3 58,5 175,5 3 64-73 5 68.5 342,5 4 74-83 2 78.5 157 5 84-93 4 88,5 354 6 94-103 5 98,5 492,5 Jumlah 20 441 1570 Rata rata 78,5 Standar Deviasi (S) 16,22 Untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil siswa materi menghiung luas permukaan kubus dan balok di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan, maka digunakan rumus Effect Size. ES = Y e Y c S c 78,5 66 ES = 15,65 ES = 12,5 15,65 = 0,79 Keterangan: Y e = Nilai rata-rata kelompok percobaan Y c = Nilai rata-rata kelompok pembanding S c = Simpangan baku kelompok pembanding Kriteria besarnya effect size diklasifikasikan sebagai berikut: ES < 0,2 = tergolong rendah 0,2 < ES < 0,8 = tergolong sedang ES > 0,8 = tergolong tinggi (Leo Sutrisno, Hery Kresnadi, dan Kartono, 2008:4.9) Dari hasil perhitungan effect size diperoleh ES sebesar 0,79 yang termasuk dalam kriteria sedang. Berdasarkan perhitungan effect size tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning materi menghitung luas permukaan kubus dan balok terhadap hasil belajar siswa memberikan pengaruh (efek) yang sedang terhadap hasil belajar siswa dalam di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. 7

Pembahasan Hasil nilai rata-rata pre-test siswa kelas kontrol adalah 67,3 dan nilai ratarata post-test siswa kelas kontrol adalah 66 sedangkan hasil ilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen adalah 64,2 dan nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen adalah 78,5. Dengan demikian, hasil belajar siswa dengan menerapkan model Problem Based Learning pada materi luas permukaan kubus dan balok lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan menggunakan metode ekspositori pada materi luas permukaan kubus dan balok. Hal ini dikarenakan siswa menerima langsung pengalaman belajar melalui permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun pada keseluruhan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Nilai standar deviasi pre-test kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol yaitu pada kelas kontrol sebesar 11,11 dan pada kelas eksperimen sebesar 14,77 (lampiran 32). Hal ini berarti skor pre-test kelas eksperimen lebih tersebar secara merata dibandingkan kelas kontrol. Nilai standar deviasi post-test kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol yaitu pada kelas kontrol sebesar 15,65 (lampiran 33) dan pada kelas eksperimen sebesar 16,22 (lampiran 34). Hal ini berarti skor post-test kelas eksperimen lebih tersebar secara merata dibandingkan kelas kontrol. Hasil uji normalitas skor pre-test kelas kontrol (Lampiran 31) diperoleh 2 χ hitung sebesar 3,6238 sedangkan uji normalitas skor pre-test kelas eksperimen 2 2 (lampiran 32) diperoleh χ hitung sebesar 4,1949 dengan χ tabel (α = 5% dan dk = 6 2 2 3 = 3) sebesar 7,815. Karena χ hitung < χ tabel, maka data hasil pre-test kedua kelas berdistribusi normal. Karena hasil pre-test kedua kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan menentukan homogenitas data pre-test. Dari uji homogenitas data pre-test (Lampiran 35) diperoleh F hitung sebesar 1,77 dan F tabel (α = 5%) sebesar 2,21. Karena Karena F hitung (1,77) < F tabel (2,21), maka data pre-test kedua kelompok dinyatakan homogen (tidak berbeda secara signifikan). Karena data pre-test tersebut homogen, dilanjutkan dengan uji hipotesis (uji-t). Berdasarkan perhitungan uji-t dengan menggunakan uji dua pihak diperoleh t hitung sebesar -0,75 dan t tabel (α = 5% dan dk = 20 + 20 2 = 38), karena dk 38 tidak terdapat pada tabel maka dilakukan perhitungan interpolasi dengan dk 30 pada ttabel =2,042 dan dk 40 pada ttabel = 2,021 (lampiran 45), maka setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai sebesar 2,0252. Karena t hitung (- 0,75) < t tabel (2,0252), dengan demikian maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pre-test siswa di kelas kontrol dan di kelas eksperimen. Dengan kata lain, antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan relatif sama. Setelah mengetahui tingkat pengetahuan awal dikedua kelas, maka selanjutnya di berikan perlakuan yang berbeda. Pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori, sedangkan pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based 8

Learning. Diakhir perlakuan, masing-masing kelas diberikan soal post-test untuk melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil uji normalitas skor post-test kelas kontrol (lampiran 33) diperoleh 2 χ hitung sebesar 5,0885 sedangkan uji normalitas skor post-test kelas eksperimen 2 2 (lampiran 34) diperoleh χ hitung sebesar 5,1423 dengan χ tabel (α = 5% dan dk = 6 2 2 3 = 3) sebesar 7,815. Karena χ hitung < χ tabel, maka data hasil post-test kedua kelas berdistribusi normal. Karena hasil post-test kedua kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan menentukan homogenitas data post-test. Dari uji homogenitas data post-test (lampiran 36) diperoleh F hitung sebesar 1,07 dan F tabel (α = 5%) sebesar 2,21. Karena F hitung (1,07) < F tabel (2,21), maka data post-test kedua kelompok dinyatakan homogen (tidak berbeda secara signifikan). Karena data post-test tersebut homogen, dilanjutkan dengan uji hipotesis (uji-t). Berdasarkan perhitungan uji-t menggunakan uji satu pihak, diperoleh t hitung sebesar 2,48 dan t tabel (α = 5% dan dk = 20 + 20 2 = 38), karena dk 38 tidak terdapat pada tabel maka dilakukan perhitungan interpolasi dengan dk 30 pada ttabel = 1,697 dan dk 40 pada ttabel = 1,684 (lampiran 45), maka setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai sebesar 1,6866. Karena t hitung (2,48) > t tabel (1,6866), dengan demikian maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model Problem Based Learning pada materi luas permukaan kubus dan balok (kelas eksperimen) dan pembelajaran menggunakan metode ekspositori pada materi menghitung luas permukaan kubus dan balok (kelas kontrol) Adapun data skor pre-test dan post-test siswa yang telah diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6 Hasil pengolahan nilai pre-test dan post-test Peserta Didik Keterangan Kelas kontrol Kelas eksperimen Pre-test Post-test Pre-test Post-test Rata-rata (x ) 67,3 66 64,2 78,5 Standar Deviasi 11,11 15,65 14,77 16,22 Uji Normalitas (χ 2 ) 3,6238 5,0882 4,1949 5,1423 Pre-test Post-test Uji homogenitas (F) 1,77 1,07 Uji Hipotesis (t) -0,75 2,48 Untuk mengetahui besarnya pengaruh pembelajaran dengan model PBL terhadap hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus effect size. Dari hasil perhitungan effect size, diperoleh ES sebesar 0,79 yang termasuk dalam kriteria sedang. Berdasarkan perhitungan effect size tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model PBL pada materi menghitung luas permukaan kubus dan balok memberikan pengaruh (efek) yang sedang terhadap hasil belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. 9

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Nilai rata-rata peserta didik kelas VB Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan (kelas kontrol) pada materi luas permukaan kubus dan balok dengan menggunakan metode ekspositori adalah 66 dari skor total sebesar 1320 dengan standar deviasi 15,65. Nilai rata-rata peserta didik kelas VA Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan (kelas eksperimen) pada materi luas permukaan kubus dan balok dengan menggunakan model Problem Based Learning adalah 78,5 dari skor total sebesar 1570 dengan standar deviasi 16,22. Dari hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan skor rata-rata post-test siswa sebesar 12,5 dan berdasarkan pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan rumus separated varian diperoleh t hitung sebesar 2,48 dan t tabel (α = 5% dan dk = 38) sebesar 1,6866. Karena t hitung (2,48) > t tabel (1,6866), dengan demikian maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan kubus dan balok antara yang menerapkan metode Problem Based Learning (kelas eksperimen) dan yang menggunakan metode ekspositori (kelas kontrol) di kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Learning memberikan pengaruh yang sedang (dengan harga effect size sebesar 0,79) pada materi luas permukaan kubus dan balok terhadap hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Dalam menerapkan model Problem Based Learning disarankan untuk lebih sering membimbing dan mengontrol siswa dalam proses pembelajaran. Agar seluruh siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik; (2) Dalam menerapkan model Problem Based Learning disarankan untuk dapat membawa alat bantu cadangan karena pada saat mengajarkan siswa dalam membuat jaringjaring kubus dan balok terdapat beberapa kelompok tidak membawa alat seperti gunting sehingga mereka tidak dapat menyelesaikannya pada tepat waktu. DAFTAR RUJUKAN Hadari Nawawi. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Leo Sutrisno. dkk (2008). Pengembangan IPA SD. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 10