1 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KINERJA SIA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI PT. POS INDONESIA YOGYAKARTA Hariyono 1) dan M. Nurhadi Sulistyono 2) 1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 2) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Email: Hariyono_55@yahoo.com ABSTRAK Pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, pengaruh kinerja sistem informasi akuntansi, serta pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna. Metode pengumpulan data menggunakan metode penelitian lapangan meliputi wawancara dan kuesioner dengan metode analisis secara kuantitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini regresi linier berganda. Asumsi klasik dan uji statistik. Responden penelitian ini adalah pegawai Kantor Pos Cabang Yogyakarta. Penelitian sampel dengan menggunakan rumus dari Tabachnick dan Fidell (Setabasri, 2011) dengan jumlah populasi sebanyak 120. Pengolahan data dengan mengunakan program SPSS versi 17. Dari uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α=5%), didapatkan nilai t tabel sebesar 1,984. Nilai t hitung variabel Pemanfaatan TI (X 1 ) sebesar 5,529 > t tabel (1,984) artinya ada pengaruh signifikan pemanfaatan TI (X 1 ) terhadap kepuasan pengguna dengan nilai signifikansi 0,000 <0,05. Nilai t hitung variabel kinerja SIA (X 2 ) sebesar 2,636 > t tabel (1,984) artinya ada pengaruh signifikan kinerja SIA (X 2 ) terhadap kepuasan pengguna dengan nilai signifikansi 0,011 <0,05. Variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh lebih dominan dengan nilai t hitung sebesar 5,529 lebih besar daripada nilai t hitung variable kinerja SIA. Nilai F hitung sebesar 66,854 dengan signifikansi 0,000< 0,05 artinya pemanfaatan teknologi informasi (X 1 ) dan kinerja SIA (X 2 ) yang terdiri dari Keterlibatan Pengguna, Dukungan Top Manajemen, Formalisasi Pengembangan SI, Pelatihan dan Pendidikan Pengguna, Komite Pengendalian SI, Lokasi Departemen SI, dan Kematangan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Y). Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) sebesar 0,673 (67,3%) artinya variabel pemanfaatan TI dan kinerja SIA mampu mempengaruhi variabel kepuasan pengguna secara signifikan, sisanya 100 % - 67,3% = 22,7% dipengaruhi variabelvariabel lain diluar penelitian. Kata kunci : Pemanfaatan Teknologi Informasi, kinerja SIA, kepuasan pengguna
2 PENDAHULUAN Dengan semakin banyaknya perusahaan yang saling merebut pasar pada masa kini, maka persaingan adalah sesuatu yang tak terelakkan lagi. Hal tersebut diperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami krisis. Untuk menghadapi hal tersebut maka manajemen atau pimpinan organisasi harus dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menghadapi masalah yang timbul sehingga dapat bertahan dan berkembang. Agar dapat mengambil keputusan yang tepat maka manajemen memerlukan informasi yang relevan, dapat dipercaya dan tepat waktu. Informasi yang dibutuhkan manajemen tersedia dalam 2 sistem yaitu Sitem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen. Informasi bagi sebuah perusahaan merupakan bagian yang sangat penting dalam memecahkan masalah untuk mencapai tujuan, meraih peluang dan tindakan pengambilan keputusan yang tepat dan mendasar. Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) yaitu sebuah sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dalam mendukung kegiatan operasional baik yang bersifat manajerial maupun berupa kegiatan strategi yang mampu menyediakan laporan-laporan berupa informasi kegiatan kepada pihak yang berkepentingan. Pemanfaatan teknologi informasi (IT) dalam akuntansi banyak digunakan perkantoran akuntan publik karena semakin meningkat produktivitas dalam menjalankan pekerjaan audit dengan electronic working papers, sementara di pihak lain, system informasi yang diterapkan klien dengan basis komputer memungkinkan pekerjaan audit dilaksanakan secara on line sehingga memberikan kemanfaatan audit yang diperoleh semakin cepat bagi yang membutuhkan informasi (Taufiq, 2010). PT. Pos Indonesia (persero) merupakan perusahaan umum (perum) dengan nama Perum Pos dan Giro. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 5 Tahun 1995 berbentuk perusahaan umum diubah menjadi persero. Adapun tujuan dari perubahan bentuk perusahaan ini adalah agar PT. Pos Indonesia lebih mampu bersaing dalam persaingan
3 yang sangat ketat dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga mampu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin. Irwansyah dalam Jumaili (2005), mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam system informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa. teknologi yang diterapkan dalam system informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sustem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Dengan sistem informasi akuntansi pada PT Pos Indonesia (Persero) diharapkan dapat meningkatkan struktur pengendalian intern dalam perusahaan itu sendiri. Agar SIA selalu memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan, maka perlu diadakan penilaian terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi di perusahaan tersebut. Tjhai (2002) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja Sistem Informasi Akuntansi, antara lain: keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal SIA, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SIA, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah SIA dan lokasi departemen SIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, pengaruh kinerja sistem informasi akuntansi, serta pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna di PT. Pos Indonesia Yogyakarta. Menurut Davis (1989) dalam teori Technology Acceptance Model (TAM) terdapat penjelasan bahwa persepsi pengguna menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (easy of use). Kemanfaatan dan kemudahan penggunaan berpengaruh ke minat perilaku. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang pemanfaatan
4 teknologi informasi dan kinerja SIA pengaruhnya terhadap kepuasan pengguna. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Pos Yogyakarta yang bekerja dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi atau bagian dari Sistem Informasi Akuntansi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 120 orang. Sampel menurut Sugiyono (2011) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel menurut Arikunto (2010) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari 120 jumlah angket yang disebar, tingkat pengembalian kuesioner 75 (62,50%) namun yang lengkap terisi dan dapat diolah sebanyak 65 (54,17%) sehingga jumlah data digunakan 65 sampel yang diperoleh dari jumlah kuesioner yang dikembalikan dan representative. Teknik penentuan sampel dengan cara survai. Metode pengumpulan data melalui wawancara (interview) dan angket (questionnaire). Menurut Ridwan (2005) angket adalah daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran kuesioner ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan secara tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist ( ). Penilaian untuk jawaban responden dengan mendasarkan sklala likert berjenjang di mana jawaban sangat penting/puas/setuju diberi nilai/skor angka 5, penting/puas/setuju 4, netral 3, kurang penting/puas/setuju 2, dan tidak penting/puas/setuju 1. Instrumen diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta asumsi klasik meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi. Analisis data digunakan dengan regresi linear
5 berganda, dengan uji statistik meliputi uji t, uji F dan koefisien determinasi (R 2 ). Regresi linier berganda (multiple linier regression) dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y : Kepuasan pengguna; X 1 X 2 a : Pemanfaatan TI; : Kinerja SIA; : Konstanta; b 1, b 2 : Koefisien regresi; e : Faktor Error/Disturbance. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masingmasing butir pernyataan dengan total skor sehingga didapat nilai Pearson Correlation. Dari uji validitas, masing-masing aitem pernyataan variable kepuasan pengguna diperoleh person correlation 0,635; 0,873; 0,763; 0,808; 0,607; 0,556; dan 0,857 lebih besar dari 0,300 sehingga masing-masing aitem dinyatakan valid. Masing-masing aitem pernyataan variable pemanfaatan teknologi informasi diperoleh nilai person correlation 0,712; 0,778; 0,569; 0,752; 0,598; 0,747; dan 0,729 lebih besar dari 0,300 sehingga masingmasing aitem pemanfaatan teknologi informasi dinyatakan valid. Aitem penyataan kinerja SIA yang meliputi Keterlibatan Pengguna, Dukungan Top Manajemen, Formalisasi Pengembangan SI, Pelatihan dan Pendidikan Pengguna, Komite Pengendalian SI, Lokasi Departemen SI, dan Kematangan teknologi informasi diperoleh person correlation 0,690; 0,835; 0,751; 0,614; 0,583; 0,807; 0,601; 0,658; 0,540; 0,627; 0,524; 0,612; 0,579; 0,617; 0,402; 0,665; 0,393; 0,442 dan 0,694 lebih besar dari 0,300 sehingga masing-masing pernyataan aitem kinerja SIA dinyatakan valid. Uji asumsi klasik dapat dapat disimpulkan tidak terjadi masalah dengan asumsi klasik. Persamaan regresi diperoleh sebagai berikut: Y 2,410 +0,594 X1 + 0,283 X2 + e (0,000)*** (0,011)** Konstanta sebesar 2,410 bertanda positif berarti apabila dalam keadaan variabel-variabel independen diasumsikan tidak mengalami perubahan (sama dengan nol) maka kepuasan pengguna sebesar 2,410 dan berpendapat positif terhadap
6 kepuasan tentang sistem informasi akuntansi yang ada. Besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan pengguna ditunjukkan oleh besarnya koefisien regresi sebesar 0,594. Koefisien regresi pemanfaatan teknologi informasi sebesar 0,594 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi yang positif artinya Pemanfaatan TI mempunyai pengaruh yang positif atau searah terhadap kepuasan pengguna. Besarnya pengaruh kinerja SIA terhadap kepuasan pengguna ditunjukkan oleh besarnya koefisien regresi kinerja SIA sebesar 0,283. Koefisien regresi kinerja SIA sebesar 0,283 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi yang positif artinya kinerja SIA mempunyai pengaruh yang positif atau searah terhadap kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna akhir system informasi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi (Jalil, 2008; Guamaraes et.al. (2002) dalam Yusnaini (2010) menyatakan bahwa penggunaan kepuasan pengguna untuk mengukur kualitas system justru akan menyebabkan penilaian yang subyektif tentang pengertian kualitas system. Kepuasan pengguna lebih menyangkut pandangan pengguna terhadap sistem informasi, tetapi bukan pada aspek kualitas teknik sistem yang bersangkutan. Dari uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α=5%), didapatkan nilai t tabel sebesar 1,984. Nilai t hitung Pemanfaatan TI (X 1 ) sebesar 5,529 > t tabel (1,984) dengan nilai signifikansi 0,000 <α=0,05. Kesimpulan diperoleh Ho ditolak dan menerima Ha, artinya ada pengaruh yang signifikan antara Pemanfaatan TI (X 1 ) terhadap kepuasan pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu pelayanan dan pekerjaan pada masa sekarang tidak telepas adanya pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan. Teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna. Melalui pemanfaatan aplikasi dari teknologi informasi membuat perusahaan lebih kompetitif. Hal ini sesuai yang disampaikan Faisal (2011) yang menyatakan dengan aplikasi dari teknologi informasi akan membuat perusahaan lebih kompetitif karena akan mendapat banyak manfaat dari kecanggihan teknologi informasi.
7 Teknologi informasi sangat diperlukan untuk kelancaran aktivitas yang dilakukan seperti dengan adanya pelayanan yang dilakukan personal / pegawai terhadap pelanggannya. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi informasi akan maksimal apabila didukung oleh sistem informasi dan pemakaian pengguna. Apabila pengguna memiliki kemampuan lebih baik dari pada kemampuan teknologi informasi yang ada, akan berakibat kurangnya tingkat kepuasan pengguna namun bila teknologi informasi yang ada memiliki kemampuan yang lebih baik daripada kemampuan pengguna maka akan pengguna akan merasa sangat puas. Kepuasan merupakan suatu hasil kerja yang dirasakan atau diperoleh seseorang selama melakukan pekerjaan. Hasil ini sesuai dengan pendapat Davis (1989) yang menyatakan dalam teori Technology Acceptance Model (TAM) dijelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan teknologi informasi. Dalam TAM digambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (easy of use). Kemanfaatan dan kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh ke minat perilaku. Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Pemakai sistem informasi akan lebih banyak memanfaatkan sistem jika sistem informasi tersebut mudah digunakan. Sebaliknya jika sistem informasi tidak mudah digunakan (rumit) pemakai akan lebih sedikit dalam memanfaatkan sistem informasi. Nilai t hitung variabel kinerja SIA (X 2 ) sebesar 2,636 > t tabel (1,984) dengan nilai signifikansi 0,011 <0,05. Kesimpulan diperoleh Ho ditolak dan menerima Ha, artinya ada pengaruh yang signifikan antara Pemanfaatan TI (X 1 ) terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja SIA berpengaruh positif signifikan, hal ini berarti kinerja SIA memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu kinerja dari SIA yang terdiri dari aspek Keterlibatan Pengguna, Dukungan Top Manajemen, Formalisasi Pengembangan SI, Pelatihan dan Pendidikan Pengguna,
8 Komite Pengendalian SI, Lokasi Departemen SI, dan Kematangan Teknologi Informasi yang secara implicit terangkum dalam kinerja SIA termuat dalam angket kinerja SIA, berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna ditunjukkan dengan nilai 0,283 dengan signifikansi sebesar 0,011<α=0,05. Hal ini sesuai model evaluasi yang dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1989). Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir ditinjau dari kinerja SIA meliputi aspek teknologi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem. Dari uji F ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 66,854 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 66,854 lebih besar dari F tabel (3,29), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan pengguna atau dengan kata lain bahwa pemanfaatan teknologi informasi (X 1 ) dan kinerja SIA (X 2 ) meliputi keterlibatan pengguna, dukungan top manajemen, formalisasi pengembangan sisitem informasi, pelatihan dan pendidikan pengguna, komite pengendalian si, lokasi departemen si, dan kematangan teknologi informasi secara bersamasama berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Y). Koefisien determinasi dengan menggunakan adjusted (Adjusted R 2 ) diperoleh nilai sebesar 0,673 artinya sebesar 67,3 % variabel pemanfaatan TI dan kinerja SIA mampu mempengaruhi variabel kepuasan pengguna secara signifikan, sedangkan sisanya 100 % - 67,3% = 22,7% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain diluar penelitian. KESIMPULAN Dari uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α=5%), didapatkan nilai t tabel sebesar 1,984. Nilai t hitung variabel Pemanfaatan TI (X 1 ) sebesar 5,529 > t tabel (1,984) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara Pemanfaatan TI (X 1 ) terhadap kepuasan pengguna dengan nilai signifikansi 0,000 <0,05. Nilai t hitung variabel kinerja SIA (X 2 ) sebesar 2,636 > t tabel (1,984). yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara Pemanfaatan TI (X 1 ) terhadap kepuasan pengguna dengan nilai signifikansi 0,011 <0,05.
9 Uji F ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 66,854 dengan nilai signifikansi 0,000< 0,05 artinya pemanfaatan teknologi informasi (X 1 ) dan kinerja SIA (X 2 ) yang terdiri dari Keterlibatan Pengguna, Dukungan Top Manajemen, Formalisasi Pengembangan SI, Pelatihan dan Pendidikan Pengguna, Komite Pengendalian SI, Lokasi Departemen SI, dan Kematangan teknologi informasi secara bersamasama berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (Y). Koefisien determinasi dengan menggunakan adjusted (Adjusted R 2 ) dperoleh nilai sebesar 0,673 artinya sebesar 67,3 % variabel pemanfaatan TI dan kinerja SIA mampu mempengaruhi variabel kepuasan pengguna secara signifikan, sedangkan sisanya 100 % - 67,3% = 22,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian. Variabel yang memiliki pengaruh lebih dominan adalah variable pemanfaatan teknologi informasi dengan nilai t hitung sebesar 5,529 lebih besar daripada nilai t hitung variable kinerja SIA. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Davis, F.D., 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp.319-339. Doll, W.J. Torkzadeh., 1989. The Measurement of End-User Computing Satisfaction. MIS Quarterly. March. Pp. 259-274 Faisal, M. 2011. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Palembang. Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Bina Darma Palembang Fung Jen Tjhai 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2. Jalil, A. 2008. Studi Empiris Tentang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Akhir Atas Aplikasi Sistem Akuntansi Institusi dan Sistem Akuntansi Aset Tetap Pada Jajaran Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Program Studi Maginter Sains Akuntansi Pasca Sarjana UNDIP Jumaili, S. 2005. Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005 Ridwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.
10 Cetakan Ketiga, Bandung: Alfabeta. Syafruddin, M. 2010. Peran Akuntansi Dalam Proses Reformasi Birokrasi di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar Akuntansi. Semarang : UNDIP Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Taufiq,M.2010.Dampak perkembangan Teknologi Informasi Dalam Profesi Akuntan dan Implikasinya Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal. STMIK Amikom Yogyakarta Yusnaini. 2010. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (SIAKD) pada Pemerintah Daerah Sumatera Selatan. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol. 8 No. 01. Maret 2010. STIE MUSI Palembang. http://thejourneyrelung.blogspot.com/2010/10/ pengaruh-partisipasipemakaiterhadap. html. Diakses 26Januari 2012.