MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR LAY UP SHOOT MELALUI METODE EXPLICIT INTRUCTION DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET KELAS VIII B SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO RISNA PODUNGGE fikkung@yahoo.co.id ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yakni kurangnya keterampilan siswa dalam melakukan gerak dasar lay up shoot dengan baik dan benar serta kurang optimalnya proses pembelajaran dan pemahaman siswa dalam melakukan tehnik dasar lay up shoot dalam permaianan bola basket. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot bola basket melalui model pembelajaran langsung ( explicit intruction) pada siswa kelas VIII B SMP NEGERI 8 Kota Gorontalo. Hipotesis tindakan yakni jika guru menggunakan model pembelajaran langsung ( explicit intruction) maka keterampilan siswa dalam melakukan gerak dasar lay up shoot akan meningkat. Indikator kinerja : apabila penguasaan siswa dalam hal pelaksanaan tehnik dasar lay up shoot mencapai minimal 80% dari keseluruhan siswa yang menjadi subyek penelitian dengan kriteria penilaian 70-79 maka penelitian tindakan kelas ini di nyatakan selesai dan berhasil. Kesimpulan dalam penelitian ini yang di laksanakan di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo, dengan subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 8 Kota Gorontalo dengan jumlah siswa 24 orang, putra berjumlah 11 orang dan putri berjumlah 13 orang. Pengambilan data di lakukan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa dan lembar pengamatan kegiatan guru, serta evaluasi terhadap materi yang di ajarkan pada setiap siklus kemudian di analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, berdasarkan analisis data di ketahui terjadi peningkatan rata rata kemampuan tehnik dasar lay up shoot yakni pada observasi awal 54.34 setelah di adakan tindakan siklus I terjadi peningkatan 74.65 dan pada tindakan siklus II di peroleh hasil capaian sebesar 81.94 jadi hipotesis yang di nyatakan jika guru menggunakan menggunakan model pembelajaran langsung (explicit instruction ) maka tehnik dasar lay up shoot pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 8 Kota Gorontalo dapat di tingkatkan dapat di terima. Kata Kunci : Tehnik Dasar Lay Up Shoot, Model Pembelajaran Langsung ( Explicit Intruction) PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang mutlak dan esensial dalam perkembangan hidup suatu bangsa untuk mencapai kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.usaha untuk memajukan pendidikan tersebut di realisasikan dalam bentuk kegiatan seperti pengadaan sarana dan prasarana, tenaga akademis yang terampil, sistem pengajaran serta revisi kurikulum di sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.semua kebutuhan tersebut di atas membutuhkan perencanaan yang matang dari pemerintah penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab dalam kemajuan bangsa. Salah satu pelajaran yang perlu di kembangkan adalah mata pelajaran penjaskes di setiap sekolah khususnya pada permainan bola basket terutama pada peningkatan ketrampilan lay up shoot.
Guru sebagai penyelenggara sekaligus sebagai motivator utama dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting dalam rangka pencapaian tujuan. Di samping itu, kualitas guru sangat berpengaruh terhadap kualitas anak didik. Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih baik bila di tunjang oleh kemampuan guru dalam menciptakan suatu interaksi dalam rangka mencapai tujuan intruksional khusus yang merupakan salah satu kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang perlu di perhatikan adalah mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yang masuk dalam kurikulum pendidikan nasional yang di ajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai pada Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta. Dalam setiap permainan bola basket materi yang di ajarkan salah satunya adalah gerakan lay up shoot pada sekolah di Gorontalo, salah satunya di sekolah SMP 13 kota Gorontalo. Untuk itu guru sangat di butuhkan untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Maka,mulai dari rencana penggunaan,metode, pendekatandan model pembelajaran haruslah efektif dan efisien dan sesuai dengan materi yang di ajarkan dan karakteristik siswa. Hal ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kualitas hasil belajar dari siswa itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi/pengamatan yang telah di lakukan peneliti dikelas VIII B SMP Negeri 8 Kota Gorontalodengan subjek penelitian kelas VIII B, dengan karakteristik yang berbeda-beda sebagian besar siswa belum bisa melakukan gerakan lay up shoot dalam permainan bola basket dengan baik dan benar, hal ini dikarenakan tidak semua siswa dapat menguasai teknik dasar gerakan lay up shoot dalam permainan bola basket dengan baik. Penyebab permasalahannya ialah pada saat pembelajaran siswa kelihatan tidak mengikuti pembelajaran dengan baik dalam proses pembelajaran berlansung sehingga pada saat pembelajaran siswa tidak dapat melakukan gerakandengan baik dan benar. Hal ini di karenakan metode atau pendekatan pembelajaran yang di gunakan oleh guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa itu sendiri. Adanya berbagai permasalahan yang di hadapi siswa, menuntut adanya kemampuan seorang guru untuk memadukan antara pembelajaran yang di gunakan pada saat proses pembelajaran dengan karakteristik belajar siswa dengan menggunakan metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat. Untuk dapat mengatasi dan meningkatkan kemampuan di atas, maka Guru/Pengajar harus memilih metode, pendekatan dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.pembelajaran yang dimaksudkan oleh peneliti yaitu melaluimetode pendekatan pembelajaran explicit instruction. Dengan menggunakan metode pendekatan pembelajaran explicit instruction dalam proses pembelajaran bola basket khususnya gerakan lay up shoot maka guru/pengajar bisa membuat siswa memahami dan menjadi aktif dalam pembelajaran sehingga bisa melakukan gerakan dengan baik dan benar. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah siswa cenderung kurang mampu meningkatkan kemampuan dasar lay up shoot dalam olah raga permainan bola basket, hal ini dikarenakan metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan benar. METODE PENELITIAN Latar Dan Karakteristik Penelitian Sehubungan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti mengambil tempat SMP Negeri 8 Kota
Gorontalo sebagai latar penelitian tempat masalah ditemukan. Karakteristik Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 8 Kota Gorontalo, dengan jumlah siswa 24 orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Adapun beberapa variabel penelitian tindakan kelas ini terdiri dari: Variabel input ini meliputi kegiatan guru untuk merencanakan pembelajaran serta kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran keterampilan dasar lay up shoot, perangkat pembelajaran, sarana dan lingkungan belajar. Variabel proses meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran keterampilan dasar lay up shoot melalui model pembelajaran langsung (explicit instruction). Variabel output, yaitu daya serap atau hasil belajar siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor pada praktek keterampilan dasar lay up shoot pada permainan bola basket. Tahap-tahap dalam penelitian Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini bersama-sama dengan guru mitra melaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario kegiatan yang telah dirancang dengan menggunakan persiapan pembelajaran yang didalamnya tercakup langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan guru dalam melakukan teknik metode explicit intruction Untuk pemantauan pelaksanaan tindakan dengan mengguanakan lembar observasi yang telah disediakan untuk menngetahui dan mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat proses pelaksanaan kegiatan berlangsung. 3.3.1 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini peneliti dibantu oleh anggota tim penelitian untuk mengamati pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembaran pengamatan yang telah dibuat, pengamatan melakukan pantauan terhadap peningkatan kemampuan dasar lay up shoot dalam permainan bola basket. Tahap Analisis dan Refleksi Pada peneliti ini yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan hasil yang digunakan untuk merefleksi diri apakah siswa sudah dapat meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot sesuai dengan yang diharapkan. Hasil analisis di gunakan untuk merencanakan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. TeknikPengumpulan Data Berdasarkan tahap analisis dan refleksi yang telah di uraikan di atas maka untuk mencari data dalam penelitian ini.peneliti menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian menggunakan skala likers dengan penggunaan angka: Table 3.1 KriteriPenelitian Kategori 80 100 SangatBaik 70 79 Baik 60 69 Cukup 45 59 Kurang 0 44 KurangSekali Sumber : Menurut Yudra m saputra dan husdarta (2013:110) Petunjuk pengisian: 1. Skala penilaian diisi dengan memberi tanda ( ) pada salah satu skor di antara hasil penilaian yang paling sesuai dengan keadaan siswa yang dinilai. 2. Keterangan skala Setiap gerakan yang dapat dilakukan siswa dengan baik dan benar mendapat nilai (4), setiap gerakan yang dilakukan siswa hampir menyerupai konsep mendapat skor (3), setiap gerakan yang dilakukan siswa kurang menyerupai konsep mendapat skor (2),dan setiap gerakan yang dilakukan siswa tidak menyerupai konsep mendapat skor (1)
NO.. SEMINAR NASIONAL Format penilaian Menurut Sodhikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi (2010:30) Tabel 3.2 Aspek yang di amati/dinilai a. Pertama-tama dilakukan dengan posisi badan diam. b. Bola dipegang di depan badan. c. Kaki kanan atau kiri sebagai kaki tumpuan berada di depan. d. Gerakan kaki kanan atau kiri yang berada di belakang ke arah depan (gerakan melompat) dengan hitungan satu. e. Langkahkan kaki tumpuan tadi ke arah yang sama dengan jarak yang lebih pendek dilanjutkan dengan meloncat ke atas setinggi mungkin sambil melepaskan bola kearah ring basket (hitungan dua dan tiga). f. Setelah pemain bisa, maka dapat dilakukan dengan berjalan lalu berlari. JUMLAH NILAI RATA-RATA Skor Penilaian 1 2 3 4 Juml ah Ratarata Ket. a. Dokumentasi Tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui dokumetasi dari setiap proses pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung di sekolah tersebut di mulai dari observasi sampai dengan pelaksanaan- pelaksanaan tindakan kelas. Teknik Analisis Data Setelah peneliti mengumpulkan semua data, maka data tersebut perlu di analisis untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam melakukan tehnik dasar shooting melai model pembelajaran explicit intruction apakah ada peningkatan sebelum pelaksanaan tindakan dan sesudah pelaksanaan tindakan. Menurut Yudra m saputra dan husdarta (2013:110) rentang skor nilai 80% - 100% = Sangat baik 70% - 79% = baik 60% - 69% = cukup 45% - 59% = kurang 44% = tidak lulus Adapun kriteria penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini dapat di klasifikasikan sebagai berikut. Rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Jumlah Skor capaian siswa Daya serap perseorangan = X 100 Jumlah indikator penilaian Selanjutnya, dari data serap perseorangan itu dianalisis lagi secara kualitatif (pemaknaan kedalam klasifikasi). Sementara untuk skor capaian keseluruhan siswa dianalisis dengan cara presentase berdasarkan skor yang diperoleh, dengan rumus : Jumlah skor Daya serap perseorangan semua siswa Daya serap klasikal = Jumlah semua siswa Presentase (%) = Jumlah siswa yang termasuk kedalam klasifikasi sama X 100 Jumlah semua siswa Data situasi proses pembelajaran dianalisis secara kualitatif dan kemudian dijabarkan dalam bentuk deskriptif. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar lay up shoot pada olahraga bola basket melalui model pembelajaran explicit instruction pada siswa kelas VIII B dalam pelaksanaan model pembelajaran langsung merupakan metode yang menjadi asumsi bagi peneliti untuk menjawab kelemahan dan kekurangan pada metode sebelumnya, selain itu untuk mengukur hasil capaian yang di peroleh masin masing siswa selama penelitian berlangsung, sehingga dapat di ketahui masing masing siswa yang terampil maupun yang belum terampil dalam melakukan gerak dasar lay up shoot bola basket. Adapun langkah-langkah sebelum pelaksanaan penelitian ini berlangsung yaitu di lakukan observasi awal. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data awal yakni rata-rata keseluruhan yang di peroleh siswa dalam pembelajaran bola
basket khususya lay up shoot. Data yang di peroleh dari observasi tersebut dapat di jadikan gambaran untuk merancang setiap pembelajaran. Berdasarkan dari hasil pengamatan kegiatan siswa yang di peroleh melalui observasi awal di ketahui siswa yang terampil dalam melakukan seluruh aspek dalam pelaksanaan lay up shoot yakni 1. Pertama-tama di lakukan dengan posisi badan diam.:(67.71) 2. Bola di pegang di depan dada.:(64.58) 3. Kaki kanan atau kaki kiri sebagai kaki tumpuan berada di depan.:(56.25) 4. Gerakan kaki kanan atau kiri yang berada di belakang kea rah depan (gerakan melompat) dengan hitungan satu.:(40.62) 5. Langkahkan kaki tumpuan tadi kearah yang sama dengan jarak yang lebih pendek di lanjutkan dengan meloncat ke atas setinggi mungkin sambil melepaskan bola kearah ring basket (hitungan dua dan tiga).:(30.21) 6. Setelah pemain bisa, maka dapat di lakukan dengan berjalan atau berlari.:(64.68). Berdasarkan hasil observasi awal dapat disimpulkan bahwa siswa masih kurang mampu melakukan tehnik dasar lay up shoot basket dengan adaya penerapan model pembelajaran langsung(explicit intruction). Dengan demikian perlu adanya pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan siswa yang di peroleh melalui tindakan siklus 1 di ketahui siswa yang terampil dalam melakukan seluruh aspek dalam pelaksanaan lay up shoot yakni 1. Pertama-tama di lakukan dengan posisi badan diam.:(100) 2. Bola di pegang di depan dada.:(90.62) 3. Kaki kanan atau kaki kiri sebagai kaki tumpuan berada di depan.:(80.21) 4. Gerakan kaki kanan atau kiri yang berada di belakang kea rah depan (gerakan melompat) dengan hitungan satu.:(68.75) 5. Langkahkan kaki tumpuan tadi kea rah yang sama dengan jarak yang lebih pendek di lanjutkan dengan meloncat ke atas setinggi mungkin sambil melepaskan bola kearah ring basket (hitungan dua dan tiga).:(45.83) 6. Setelah pemain bisa, maka dapat di lakukan dengan berjalan atau berlari.:(60.42). Berdasarkan hasil evalusi siklus satu aspek yang dinilai masih belum mencukupi target 80 % jadi perlu adaya pelaksanan tindakan siklus ke dua. Disamping itu kurang meningkatnya tehnik dasar lay up shoot dalam permainan bola basket itu bisa menjadi motivasi buat peneliti agar bisa memperbaki hal hal yang penuh di benahi untuk peningkatan gerak dasar yang dimaksud pada siklus berikutnya. Lebih lanjut apabila pada siklus kedua peningkatan gerak dasar siswa telah memenuhi standar indikator kinerja yang diharapkan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran langsung(explicit intruction) maupun sejenisnya dapat meningkatkan gerak dasar siswa atau penelitian dinyatakan berhasil. Berdasarkan ulasan diatas maka berikut ini adalah gambaran hasil pelaksaan siklus kedua sebagai upaya dalam tahap proses peningkatan tehnik dasar lay up shoot.pada pelaksanaan tindakan siklus kedua ini gerak dasar siswa meningkat 81.94 artinya bahwa dalam komponen tersebut peningkatan tehnik dasar mencapai 27.6 dari hasil obsevasi awal sebesar 54.34. Peningakatan siklus kedua tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu1. Pertama-tama di lakukan dengan posisi badan diam.:(100) 2. Bola di pegang di depan dada.:(96.87) 3. Kaki kanan atau kaki kiri sebagai kaki tumpuan berada di depan.:(88.54) 4. Gerakan kaki kanan atau kiri yang berada di belakang kea rah depan (gerakan melompat) dengan hitungan satu.:(77.08) 5. Langkahkan kaki tumpuan tadi kearah yang sama dengan jarak yang lebih pendek di lanjutkan dengan meloncat ke atas setinggi mungkin sambil melepaskan bola kearah ring basket (hitungan dua dan tiga).:(60.42) 6. Setelah pemain bisa, maka dapat di lakukan dengan berjalan atau berlari.:(68.75). Berdasarkan peningkatan yang terjadi pada siklus kedua ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran langsung(explicit intruction) maka
beberapa komponen tehnik dasar lay up shoot bola basket meningkat alasannya karenadalam pengguanaan model pembelajaranexplicit instruction siswa lebih leluasa dalam mengeskpresikan gerakannya,sehingga dalam belajar siswa menemukan gaya belajar sendiri dan sesuai dengan tingkat perkembangan gerak yang ada pada siswa itu sendiri. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang di uraikan di atas maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: Pada pelaksanaan siklus II diketahui hasil rata rata keseluruhan yang dapat di capai seluruh siswa kelas VIII B SMP NEGERI 8Kota Gorontalo setelah di kenai tindakan sebesar 81.94 melihat hasil tersebut dapat di nyatakan bahwa pemberian tindakan siklus II ini mengalami peningkatan yakni dari perolehan data awal 54.34 menjadi 74.65 setelah evaluasi tidakan siklus I dilakukan, namun hasil yang di peroleh siswa kelas VIII B SMP Negeri 8 Kota Gorontalo setelah evaluasi siklus I selesai belum mencapai indikator capaian dalam penelitian tindakan kelas ini, sehingga penelitian ini perlu di lanjutkan ke siklus berikutnya yakni pemberian pemberian tindakan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II ini berlangsung selama empat kali pertemuan atau tiga kali tindakan dan satu kali evaluasi, hasil pemberian tindakan yang sudah di evaluasi menunjukan peningkatan yang signifikan peningkatan tersebut sebesar 81.94 setelah evaluasi siklus II di lakukan. Melihat hasil tersebut dapat di nyatakan bahwa pemberian tindakan siklus II ini mengalami peningkatan. Dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction pada mata pelajaran penjaskesrek materi bola basket khusnya lay up shoot dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII B SMP Negeri 8 Kota Gorontalo. Dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction dapat membantu menyalurkan konsep bahan pembelajaran kepada siswa khususnya pada materi tehnik dasar lay up shoot sehingga mempermudah dan memperlancar proses belajar siswa serta merangsang semangat belajar siswa. Dengan demikian dapat mengoptimalkan kemampuan siswa khususnya pada materi tehnik dasar lay up shoot pada permainan bola basket. Hal ini di lihat adanya peningkatan dari siswa Saran Berkenaan dengan pelaksanaan hasil penelitian, maka di kemukakan saran saran sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas di harapkan dapat membantu rekan rekan guru penjaskesrek, juga peneliti dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam menghadapi serta memecahkan permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran penjaskesrek khususnya pada materi tehnik dasar lay up shoot pada permainan bola basket 2. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di harapkan menjadi titik awal bagi siswa untuk meningkatkan prestasi siswa khususnya pada materi tehnik dasar lay up shoot pada permainan bola basket. 3. Bagi rekan rekan guru penjaskesrek untuk dapat menjadi hasil penelitian ini sebagai bahan perbandingan dalam penyajian materi materi penjaskesrek yang di pandang relevan.
DAFTAR PUSTAKA Aan Sunjata Wisahati & Teguh Santosa. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : CV. Setiaji Aris Shoimin, 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta Budi Sutrisno & Muhamad Bazin Khafadi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. Jakarta: CV. Putra Nugraha Dini Rosdiani. 2012. Model Pembelajaran LangsungDalam Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta Faridha Isnaini & Sri Santoso Sabarini. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Mediatama Joko Sumpeno & Dedy Joko Budi Santoso. 2010. Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: CV. Teguh Karya Miftahul Huda, 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, 2012. Konsep strategi pembelajaran. PT Reflika Aditama. Bandung Saputra M Yudha Dan Husdarta 2013. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan.Penerbit (IKPI).Bandung