PERANCANGAN APLIKASI KALENDER BALI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID I Ketut Suwintana 1), Putu Manik Prihatini 2) 1 Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bali, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, 80364 Telp. (0361) 701981 Fax. (0361) 701128, E-mail : tutswint@pnb.ac.id 2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, 80364 Abstrak Kalender Bali merupakan suatu sistem perhitungan hari atau tanggal yang digunakan oleh masyarakat Bali dalam menentukan hari baik untuk melakukan suatu kegiatan sehari-hari, terutama kegiatan yang berhubungan dengan upacara keagamaan bagi Umat Hindu. Seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia yang semakin cepat dan mobilitas yang tinggi maka dibutuhkan suatu sistem yang mampu memberikan informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi Kalender Bali pada smartphone berbasis Android. Proses perancangan aplikasi mengikuti tahapan siklus pengembangan sistem, yaitu dimulai dari analisis sistem, desain sistem termasuk didalamnya dilakukan perancangan basis data, desain tampilan, dan pembuatan code program, dilanjutkan ke pengujian sistem. Aplikasi ini dibangun dengan Android SDK dan bahasa pemrograman Java pada IDE Eclipse, data disimpan dalam basis data SQLite. Aplikasi Kalender Bali yang dihasilkan sudah mampu menampilkan informasi dari unsur-unsur wariga seperti wuku, wewaran, sasih, ingkel, panangggal, panglong, purnama, tilem dan rerahinan. Kata kunci: Kalender Bali, smartphone, Android, Wariga Abstract Balinese calendar is a system of days and date used by Balinese people to decide and determine some daily activities, especially those related to Hindu. Due to the rapid increasing of human s need as well as the mobility, the need of a system which can give any information not limited by any space and time. This research was aimed at designing the application of Balinese calendar on the android-based smartphone. The process of designing used the sistem development cycles, namely starting from system analysis, system design including data basis design, lay out design, and program code making, continued by trial. This application is designed by Android SDK and Java code on IDE Eclipse, data are saved on SQLite data basis. This calendar has been able to give any information related to wariga elements such wuku, wewaran, sasih, ingkel, penanggal, panglong, purnama, tilem and rerahinan. Keywords: Balinese Calendar, smartphone, Android, Wariga 1. PENDAHULUAN Kalender memiliki arti penting dalam masyarakat untuk penataan waktu dengan standar dan acuan tertentu. Kemunculan kalender lebih banyak didasari pada pertimbangan-pertimbangan praktis seperti pertanian (ekonomi), perjalanan (bisnis), dan ritual agama. Begitu pula dengan masyarakat Bali yang sangat tergantung pada Kalender Bali untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan wewaran, padewasan (hari baik), ataupun sekedar mengetahui hari purnama atau tilem. Kalender Bali merupakan gabungan dari Kalender Gregorian (Kalender Masehi), Kalender Saka Bali dan Kalender Tika. Kalender Gregorian (Kalender Masehi) adalah kalender yang saat ini digunakan secara internasional yang menggunakan perhitungan Tahun (Tarikh) Masehi. Tarikh Masehi termasuk Tarikh Surya (Solar System). Kalender Saka Bali adalah Kalender Saka yang berkembang di Bali dengan menggunakan Tarikh Candra yang disesuaikan dengan Tarikh Surya. Sedangkan Kalender Tika merupakan Kalender Tradisional Bali yang termasuk non-astronomik, disusun berdasarkan pawukon/wuku dan wewaran (Suwintana, 2013). Kalender Bali yang digunakan oleh masyarakat Bali masih merupakan Kalender Bali versi cetak. Penggunaan Kalender Bali versi cetak dirasakan kurang efektif dan efesien bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Misalnya, jika ingin mengetahui kapan Hari Purnama, harus menunggu sampai di rumah Denpasar - Bali, 18-19 September 2014 837
untuk melihat di Kalender Bali yang biasanya ditaruh di dinding kamar. Kesulitan ini akan lebih dirasakan lagi oleh masyarakat Bali yang berdomisili di luar pulau Bali atau bahkan di luar negeri. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi terutamanya dalam bidang mobile phone, masyarakat dengan sangat mudah mendapatkan suatu informasi diinginkan. Dahulu mobile phone hanya digunakan untuk komunikasi suara, tetapi sekarang mobile phone atau sering disebut sebagai smartphone sudah hampir menyamai kemampuan komputer. Menurut Hernawati (2012) smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti nelpon atau sms) juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan seperti layaknya komputer Salah satu sistem operasi pada perangkat smartphone yang saat ini sedang berkembang sangat pesat adalah Android. Android bersifat open source sehingga memungkinkan untuk mengembangkan suatu aplikasi sendiri. Menurut Setiawan & Yeliana (2010), Android merupakan sebuah sistem operasi yang digunakan pada telepon seluler berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak (Bharati dkk.,2010). Beberapa layanan telah dikembangkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat mengakses konten dan layanan kapan saja, dimana saja dengan menggunakan telepon selular. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi Kalender Bali yang dijalankan pada smartphone berbasis Android. Diharapkan setelah adanya aplikasi Kalender Bali ini, akan membantu masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi untuk dapat mengakses informasi tentang wewaran, sasih, pananggal/panglong, purnama/tilem dan rerahinan melalui smartphone tanpa dibatasi ruang dan waktu. 2. BAHAN DAN METODE Beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Kalender Bali pada Android, diantaranya adalah: a. Eclipse sebagai IDE (Integrated Development Environment). b. JDK Java Development Kit dan Android SDK c. ADT Plug-in untuk Eclipse d. AVD (Android Virtual Device) Perancangan aplikasi pada penelitian ini menggunakan Eclipse sebagai IDE (Integrated Development Environment). Eclipse sendiri adalah IDE yang dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Sedangkan metode yang digunakan untuk perancangan aplikasi mengikuti siklus pengembangan sistem, antara lain melalui tahapan: (1) analisa sistem, (2) desain sistem, (3) pembuatan program (coding), dan (4) pengujian sistem. 1) Analisa Sistem Diawali dengan studi literatur dengan mengumpulkan dokumen-dokumen, referensi-referensi, bukubuku, atau dari sumber-sumber lain yang diperlukan untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi Kalender Bali. Dari hasil studi literatur selanjutnya dibuat deskripsi umum sistem serta dilakukan analisa kebutuhan sistem. Melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada mengenai bagaimana aplikasi Kalender Bali bisa dijalankan dengan mudah dan bisa dimanfaatkan oleh pengguna pada smartphone berbasis Android. 2) Desain Sistem Tahap ini dilakukan desain alur sistem dengan DFD, perancangan basis data, use case diagram, activity diagram dan perancangan antarmuka aplikasi. Basis data yang akan digunakan dalam aplikasi ini adalah basis data SqlLite. Selanjutnya dilakukan perancangan tampilan untuk antarmuka aplikasi. 3) Pembuatan Program atau Kode Program (Coding) Membuat program dengan menulis listing code program. Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu karena model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat diimplementasikan 838 Denpasar - Bali, 18-19 September 2014
dengan menggunakan Android. 4) Pengujian Sistem Pada tahap ini aplikasi Kalender Bali dilakukan test sistem untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa sistem yang dibangun telah sesuai. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan Kalender Bali sangat erat hubungannya dengan wariga. Wariga merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang sifat-sifat atau watak dari wewaran, pananggal/panglong, wuku, ingkel, sasih dan lain-lain, yang bersumber pada ajaran Agama Hindu, yaitu Jyotisa Wedangga. Wedangga adalah cabang dari Weda, yang khusus menguraikan tentang astronomi/astrologi yaitu salah satu ilmu yang menjelaskan tentang letak dan peredaran tata surya seperti matahari, bintang, bulan dan lain-lainnya (Ardhana, 2005). Wariga merupakan ajaran dan pengalaman leluhur Bangsa Indonesia yang telah beradaptasi dengan ajaran Agama Hindu. Wariga memberikan perhitungan-perhitungan dan pemilihan-pemilihan saat, waktu atau hari yang baik, serta menghindari saat, waktu atau hari yang buruk guna mengupayakan suatu hasil karya/perbuatan yang lebih baik secara maksimal bagi kepentingan hidup di dunia maupun sesudahnya (Satya Hindu Dharma, 1992). Kalender Bali menggunakan aturan sebagai berikut: a. Satu hari adalah dua puluh empat jam dimana pergantian hari terjadi saat matahari terbit. b. Satu minggu disebut dengan Saptawara terdiri dari tujuh hari yaitu Redite, Coma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara, dimana pergantian minggu dimulai pada Redite. Redite sama dengan Hari Minggu dalam Kalender Masehi. c. Satu bulan terdiri dari lima minggu dimana pergantian bulan dimulai setelah Hari Tilem (bulan gelap). Pananggal mulai dari sehari setelah Hari Tilem atau Pananggal 1 (Pananggal Ping Pisan) sampai dengan Pananggal 15 yaitu pada saat Hari Purnama. Selang waktu mulai dari sehari setelah purnama sampai dengan Hari Tilem dinamakan Panglong. Panglong juga dimulai dari Panglong 1, yaitu sehari setelah Purnama berturut-turut sampai dengan Panglong 15, yaitu saat Hari Tilem. d. Nama-nama minggu mengambil Sistem Wuku (Pawukon) yaitu : Sinta, Landep, Ukir, Kulantir, Toulu, Gumbreg, Wariga, Warigadean, Julungwangi, Sungsang, Dungulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Paang, Krulut, Merakih, Tambir, Medangkungan, Matal, Uye, Menail, Prangbakat, Bala, Ugu, Wayang, Kulawu, Dukut, Watugunung. e. Satu tahun terdiri dari dua belas bulan dimana pergantian tahun terjadi pada Tahun Baru Saka yaitu tanggal satu Waisakha atau Pananggal Ping Pisan Sasih Kadasa. Nama-nama bulan adalah : Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kaulu, Kasanga, Kadasa, Jyesta, Sada, dimana umur bulan berkisar 29 sampai 30 hari. Memperhatikan umur bulan yang berkisar dan 29 sampai 30 hari menunjukkan bahwa selang antara Hari Purnama dengan Hari Tilem atau sebaliknya antara Hari Tilem dengan Hari Purnama berkisar antara 14 hari dan 15 hari. Hal ini menunjukkan bahwa pada suatu saat terjadi peloncatan penanggal atau panglong, yang dikenal dengan istilah pengalantaka atau pengalihan purnama tilem (Candiasa, 2004). Pengalantaka adalah sistem penyesuaian tibanya Hari Tilem atau Hari Purnama menurut perhitungan matematis dengan kenyataan posisi bulan terhadap matahari dan bumi. Pengalantaka yang dipakai untuk pembuatan Kalender Bali berdasarkan pada keputusan Sabha Paruman Sulinggih. Sampai saat ini terdapat 2 Sistem Pengalantaka pada kisaran waktu yang berbeda yang digunakan dalam pembuatan Kalender Bali. Sebelum tahun 1999 atau Tahun Saka 1921 digunakan Sistem Pengalantaka Eka Sungsang ke Pon. Selanjutnya mulai tahun 1999 dan seterusnya menggunakan Pengalantaka Eka Sungsang ke Paing. Ini sesuai dengan Keputusan Paruman Sulinggih tanggal 25 Juli 1998 di Pura Besakih, yang menetapkan pergantian Pengalantaka dari Eka Sungsang ke Pon menjadi Eka Sungsang ke Pahing. Demikian pula selanjutnya pada waktu-waktu yang akan datang, apabila terjadi suatu Denpasar - Bali, 18-19 September 2014 839
perubahan Pengalantaka (Pangunia Latrian) akan ditetapkan dalam Pesamuhan Agung Parisadha Hindu Dharma Indonesia. Menurut Ardhana (2005), terdapat tahun panjang 383/384 hari terdiri dari 13 bulan Candra dan tahun pendek 354/355 hari terdiri dari 12 bulan Candra. Adanya bulan ke-13 ini di dalam tahun Saka disebut Nampih Sasih. Kalender Bali menggunakan 2 Sistem Nampih Sasih pada 3 kisaran waktu yang berbeda. Sebelum tahun 1992 digunakan Sistem Nampih Sasih Saka Bali dengan rumus Tahun Saka dibagi 19 untuk mencari Malamasa dan Malamasa hanya terdapat pada Sasih Destha dan Sasih Sadha. Apabila hasil pembagian Tahun Saka bersisa 0, 6, dan 11 akan terjadi Mala Destha yaitu Sasih Destha yang dirapatkan, sedangkan bila bersisa 3, 8, 14, dan 16 akan terjadi Mala Sadha yaitu Sasih Sadha yang dirapatkan. Selanjutnya sesuai dengan Mahasaba VI Parisada Hindu Dharma Indonesia tanggal 4-9 September 1991 ditetapkan berlakunya Sistem Nampih Sasih Berkesinambungan dengan rumus Tahun Saka dibagi 19. Sisa 2 dan 10 dilakukan Nampih Destha, sedangkan sisa 4, 7, 13, 15 dan 18 masing-masing Nampih Ketiga, Kasa, Kadasa, Karo, dan Sadha. Wewaran adalah bentuk jamak dari kata wara yang berarti Hari (nama hari) yang berjumlah satu sampai dengan sepuluh, yaitu: Eka Wara, Dwi Wara, Tri Wara, Catur Wara, Panca Wara, Sad Wara, Sapta Wara, Asta Wara, Sanga Wara, dan Dasa Wara. Kata bilangan pada nama wewaran itu menunjukkan banyaknya hari-hari dengan namanya masing-masing, namun tidak seluruhnya bersiklus tetap seperti Eka Wara, Dwi Wara, Catur Wara, Asta Wara, Sanga Wara dan Dasa Wara. Wewaran ini memiliki Urip atau Neptu dan nomor atau bilangan, yang disesuaikan arah mata angin, serta nama Dewata-nya (Satya Hindu Dharma, 2005). Untuk wewaran yang memiliki siklus tetap, wewaran dapat dicari dengan cara menggunaka suatu tanggal patokan yang semua wewaran-nya diketahui, kemudian semua wewaran tersebut ditambahkan satu setiap pergantian hari, sampai didapat tanggal yang dicari. Selain itu, dalam wariga dikenal istilah Ingkel yaitu pantangan atau larangan, yang biasa disebut dengan patining yang berarti pula kematian atau hal-hal yang berhubungan dengan bahaya. Hal-hal yang membahayakan akan menjadi larangan untuk menjauhinya. Pantangan yang berlaku untuk seminggu, berjalan bersama wuku dan berlaku sepanjang wuku tersebut. Periodenya masing-masing 7 hari dalam siklus 6 minggu. Nama-nama Ingkel adalah Wong, Sato, Mina, Manuk, Taru, dan Buku. Dari analisa sistem diatas, maka dibuat Data Flow Diagram (DFD) dari aplikasi Kalender Bali berbasis Android yang dapat dilihat pada Gambar 1. 0 2 D1 sasih Sasih 3 Penanggal/ Panglong Pengguna 1 Pencarian selisih dengan hari acuan 4 Pawukon Pengguna 7 D2 wuku Penentuan Rerahinan 6 Ingkel 3 Wewaran D4 rerahinan D3 wara Gambar 1. DFD Aplikasi Kalender Bali 840 Denpasar - Bali, 18-19 September 2014
Struktur tabel dalam basis data secara keseluruhan dari Aplikasi Kalender Bali sebagai berikut: Tabel 1. Struktur Tabel tb_wara 1 IdWara Integer Primary key 2 NoWara Integer 3 JenisWara Integer 4 Nama Text 5 Urip Integer Tabel 2. Struktur Tabel tb_sasih 1 IdSasih Integer Primary key 2 Nama Text 3 Urip Integer Tabel 3. Struktur Tabel tb_wuku 1 IdWuku Integer Primary key 2 Nama Text 3 Urip Integer Tabel 4. Struktur Tabel tb_rerahinan 1 IdRahina Integer Primary key 2 NamaRahina Text 3 Saptawara Text 4 Pancawara Text 5 Sadwara Text 6 Wuku Text 7 Pananggal Text 8 Panglong Text 9 Sasih Text 10 JenisHariRaya Integer 11 StatusLibur Integer Untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan dari aplikasi Kalender Bali yang dirancang digunakan Use Case Diagram seperti pada Gambar 2. System Menampilkan kalender dalam satu bulan Menampilkan detail harian Actor Menampilkan Rerahinan Gambar 2. Use Case Diagram Aplikasi Kalender Bali Denpasar - Bali, 18-19 September 2014 841
Proses bisnis dan urutan aktivitas dalam dalam aplikasi kalender bali yang sedang dirancang digambarkan dalam Activity Diagram. Activity Diagram merupakan bagian dari penggambaran sistem secara fungsional karena di dalamnya dijelaskan tentang proses-proses logika atau fungsi yang terimplementasi oleh kode program. Activity Diagram Aplikasi Kalender Bali dapat dilihat pada Gambar 3. Pengguna Sistem Membuka Aplikasi Hitung Wariga dan Rerahinan bulan sekarang Memilih bulan lalu atau bulan depan Menampilkan Kalender Bali untuk bulan yang sekarang Hitung Wariga dan Rerahinan bulan yg dipilih Menampilkan Kalender Bali untuk bulan yang dipilih Gambar 3. Activity Diagram Aplikasi Kalender Bali Rancangan tampilan utama dari Aplikasi Kalender Bali seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Tampilan Utama Aplikasi Kalender Bali 842 Denpasar - Bali, 18-19 September 2014
Tampilan detail wewaran, sasih, pananggal/panglong, ingkel dan rerahinan dari tanggal yang dipilih oleh pemakai seperti pada Gambar 5. 4. KESIMPULAN Gambar 5. Tampilan Detail Tanggal Perancangan Aplikasi Kalender Bali pada smartphone berbasis Android menggunakan Android SDK dan bahasa pemrograman Java (ADT/Android Development Tools) pada IDE Eclipse, data disimpan dalam basis data SQLite. Aplikasi Kalender Bali yang telah dirancang mampu menampilkan informasi dari unsur-unsur wariga seperti wuku, wewaran, sasih, ingkel, panangggal, panglong, purnama, tilem dan rerahinan. DAFTAR PUSTAKA Ardhana, I.B.S. (2005) Pokok-Pokok Wariga. Surabaya: Penerbit Paramita. Bharati, J.M. Dkk. (2010) Advancement in Mobile Communication using Android, International Journal of Computer Applications, 7 (1). pp:95-98. Candiasa, I M. (2004) Komputerisasi Sistem Kalender Caka Bali, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan FPTK IKIP Singaraja Edisi Januari Tahun 2004. Hernawati, K. (2012) Pengenalan Teknologi Sejak Dini dengan Belajar Sambil Bermain Melalui Smartphone. In: Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa. Yogyakarta, 10 November 2012. Satya Hindu Dharma, Y. (1992) Kunci Wariga Dewasa. Denpasar : Penerbit PT Upada Sastra. Satya Hindu Dharma, Y. (2005) Penelusuran Modern Wariga Warisan Budaya Adiluhung. Denpasar : Penerbit Panakom. Setiawan, E. & Yeliana. (2010) Aplikasi Mobile Pembelian Handphone, Aksesoris Handphone dan Voucher Elektronik dengan Penggunaan GPRS dengan Studi Kasus Pada Toko Handphone dan Aksesoris X SIST COMMUNICATION, Jurnal Sistem Informasi. 2 (2). Suwintana, I K. (2013) Pengembangan Sistem Kalender Bali Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. In: Senapati Technopreneurship (Seminar Nasional & Pertemuan Peneliti Technopreneurship). Kampus Politeknik Negeri Bali, 30-31 Oktober 2013. pp. 8-13. Denpasar - Bali, 18-19 September 2014 843