Tugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Tugas Resume Hubungan Industrial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Liberalisasi perdagangan mulai berkembang dari pemikiran Adam Smith

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL

Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN ALIRAN FDI

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 4: Tentang Wealth of Nations. Upah bergantung pada pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

Tidak ada tindakan politik bebas dari kepentingan ekonomi dan tidak ada pula sebuah kebijakan ekonomi terlepas dari kepentingan politik Contoh : Ekspo

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

Universitas Bina Darma

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

Teori Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Oleh : Muhlisin, S.E., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di berbagai bidang perekonomian. Pembangunan ekonomi secara

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang menjadi perhatian utama

Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi. Bab. Warta Ekonomi

Hikmah Hadiah Nobel Ekonomi 2007

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkenaan dengan permasalahan Good Corporate Governance (GCG) seketika

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

Herdiansyah Eka Putra B

BAB I PENDAHULUAN. begitu terkenal di masyarakat Indonesia. hal ini terjadi karena masyarakat

Dilema Pelayanan Negara: Anggaran vs Rakyat

I. PENDAHULUAN. sistem ekonomi, yaitu pembaruan aturan main berekonomi menjadi aturan main

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000,

SISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

Sebuah Pemulihan yang Menguat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

IBNU KHALDUN & PENGARUHNYA DALAM KEBIJAKAN FISKAL OLEH : MOHAMAD HEYKAL, SE, M.Si

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Pandangan Strategis Dirgayuza Setiawan. Paradoks Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi!

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

HAMBATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MYRNA SUKMARATRI ST., MT.

Makalah Perdagangan Internasional BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semenjak merdeka 1945 hingga 1966 atau selama pemerintahan Orde Lama,

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pengeluaran dalam negeri, anggaran belanja negara, hingga faktor-faktor

PERTEMUAN III ASPEK EKONOMI, POLITIK,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

Etika Bisnis dan Globalisasi

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika pada beberapa tahun terakhir telah membawa dampak runtuhnya

BAB I PENDAHULUAN. sederhana. Beberapa dekade lalu RRC dipimpin oleh Mao Zedong, Partai Komunis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

Transkripsi:

Tugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita Teori Adam Smith, yang menyatakan bahwa pasar memiliki kekuatan tidak terlihat yang akan membawa pasar kepada keseimbangan, mempengaruhi pemikiran ekonomi yang berkembang di sekitar abad ke-18 di Eropa. Sebelum sistem pasar bebas, perekonomian di Amerika saat itu menganut sistem ekonomi merkantilisme, di mana pasar dikuasai oleh kaum pedagang yang bekerja sama dengan pemerintah. Sistem ini dirasakan tidak adil karena hanya menguntungkan para pedagang, sehingga secara beangsurangsur, masyarakat memilih untuk menggunakan sistem ekonomi pasar bebas yang mengandalkan invisible hand untuk mengarahkan ekonomi ke arah keseimbangan. Di Eropa pada saat itu kegiatan ekonomi terpusat pada aktivitas perdagangan dengan alasan bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara bisa menjadi kaya dan kuat adalah dengan melalui perdagangan. Pada prinsipnya, merkatilisme berusaha untuk meningkatkan jumlah ekspor dan mengurangi impor dan untuk itu menerapkan sistem proteksi ekonomi. Dengan adanya sistem proteksi ekonomi, negara akan mendapatkan pajak dari kegiatan perdagangan untuk menambah kekayaan negara. Untuk kebijakan dalam negeri, pemerintah mendukung adanya monopoli dari para saudagar yang bekerja sama dengan pemerintah dan menerapkan sistem ekonomi terpusat. Berlakunya sistem merkantilisme ini dirasa hanya menguntungkan penguasa atau pihak kerajaan dan para saudagar kaya saja. Sementara itu, banyak rakyat yang hidup miskin dan kekurangan karena rendahnya upah yang diberikan. Atas dasar penderitaan masyarakat inilah Adam Smith mengeluarkan buku The Wealth of Nations pada 1776. Semenjak buku The Wealth of Nations diterbitkan, terjadilah perubahan pandangan mengenai bagaimana suatu negara dapat menjadi kaya. Pada sistem merkantilisme, dipercaya negara dapat menjadi kaya dengan mengumpulkan harta dari perdagangan saja, sementara itu, ekonomi klasik dari Adam Smith menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi didapatkan dari peningkatan hasil produksi dari berbagai faktor produksi agar kesejahteraan dapat dicapai bersama. Rakyat yang memiliki kemampuan didorong untuk turut berproduksi sebebas-bebasnya. Dengan adanya kebebasan dalam berproduksi, individu juga memiliki hak untuk menentukan pilihan bagi dirinya sendiri dan adanya hak untuk bersaing. Ekonomi pasar ternyata membawa perubahan besar-besaran pada hasil perekonomian. Setelah terbitnya The Wealth of Nations, terjadi peningkatan pendapatan di Inggris, ditunjukan dengan grafik berikut dari Larry Wimmer yang terdapat dalam buku The Big Three in Economics: Adam Smith, Karl Marx, and John Maynard Keynes oleh Mark Skousen. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dari The Wealth of Nations cukup signifikan dalam perekonomian Inggris pada saat itu dengan adanya kebebasan pasar.

Gambar 1 Kenaikan pendapatan riil per kapita, Inggris, 1100-1995 Sistem ekonomi pasar yang berkembang saat ini merupakan sistem ekonomi yang mengedepankan nilai-nilai kapitalisme dan liberalisme. Kedua nilai ini merujuk pada definisi yang berbeda satu sama lain. Kapitalisme sendiri berarti pemilik kapital berhak atas keuntungan yang sebesar-besarnya dari kapital yang ia miliki. Sementara liberalisme adalah paham bahwa ekonomi harus berjalan dengan sebebas-bebasnya, bahkan pada titik ekstremnya, pemerintah sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengambil peran dalam ekonomi. Sebagai mazhab yang mendominasi sistem ekonomi dunia saat ini, ekonomi klasik tentunya banyak digunakan oleh negara di dunia. Penerapan teori ekonomi dari Adam Smith yang terkenal di antaranya adalah deregulasi yang dilakukan oleh Ronald Reagan dan Margaret Thatcher serta penerapan ideologi liberalisme di organisasi internasional di antaranya di World Bank dan International Monetary Fund. Ronald Reagan merupakan Presiden Amerika Serikat yang menggunakan teori Adam Smith bahwa peran pemerintah perlu dikurangi dalam perekonomian sebuah negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, kebijakan yang ia keluarkan dikenal dengan Reaganomics. Kebijakan utama Reaganomics pada saat itu antara lain mengurangi pertumbuhan pengeluaran pemerintah, mengurangi pajak, deregulasi, dan mengurangi inflasi dengan mengontrol pertumbuhan uang. Kebijakan untuk mengurangi

pajak ini terutama ditujukan untuk kalangan dengan pendapatan tinggi di Amerika dengan alasan bahwa akan ada trickle-down effect. 1 Di Indonesia, kebijakan pada zaman Orde Baru juga dipengaruhi dengan kepercayaan akan adanya trickle-down effect. Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan deregulasi dan ekonomi terbuka dengan menerima investasi modal asing. Investasi asing di Indonesia dimulai sejak awal Orde Baru dengan keluarnya Undang-undang Penanaman Modal Asing Nomor 1 Tahun 1967. Dengan adanya hukum yang mengatur tentang investasi asing ini, para investor dapat berinvestasi dengan mudah dan nyaman di Indonesia. Namun demikian, ada ketentuan bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya untuk bekerja sama dengan partner lokal. Freeport Sulfur, Kaiser Cement, dan Weyerhaeuser termasuk perusahaan-perusahaan Amerika pertama yang mengambil kesempatan untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, investasi di sektor minyak memiliki kerangka hukum yang berbeda dengan kerangka hukum investasi secara umum dengan menggunakan kontrak bagi hasil (production-sharing contracts). Dalam perkembangannya, investasi asing dapat dikatakan tumbuh subur di Indonesia. Penanaman modal asing ini membawa Indonesia dalam peningkatan pendapatan negara, sehingga semasa Orde Baru, tingkat pertumbuhan ekonomi selalu berada di atas 5%. Sementara pertumbuhan ekonomi berjalan cukup baik, rupanya respon masyarakat atas bebasnya investasi asing di Indonesia tidak selalu positif, karena dianggap hanya menguntungkan etnis China di Indonesia yang memiliki modal besar. Puncaknya, saat terjadi Peristiwa Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari), mahasiswa melakukan demonstrasi saat kedatangan Perdana Menteri Jepang, memprotes dominasi asing. Akhirnya, regulasi diubah, setiap investasi asing harus bekerja sama dengan perusahaan domestik, pengetatan izin bagi ekspatriat, dan beberapa sektor ditutup dari investasi asing (Hollinger, 2002: 27). Dari perkembangan sistem ekonomi pasar, ternyata timbul berbagai permasalahan sosial karena sistem ini yang mengagungkan kekuatan dari orang-orang yang memiliki modal besar. Sistem ini menyebabkan timbulnya kemiskinan yang diciptakan secara struktural atau disebut dengan structural poverty. Bahwa sebenarnya, kemiskinan bukan disebabkan karena individu yang tidak berproduksi, malas atau tidak memiliki kemampuan, tetapi karena sistem ekonomi tidak memberikan kesempatan padanya untuk bisa tumbuh. Mengutip dari Amartya Kumar Sen (1981) bahwa kelaparan dapat terjadi karena ketidaksetaraan dalam membangun mekanisme distribusi makanan. Kemiskinan terjadi karena adanya kesempatan yang tidak merata. Di dalam sistem ekonomi yang kapitalis, orang-orang yang tidak memiliki modal tidak akan pernah dapat berproduksi secara optimal karena mereka tidak diberikan kesempatan untuk itu. Meskipun ada yang 1 Apabila orang dengan pendapatan tinggi mendapatkan kenaikan pendapatan, maka semua orang dalam ekonomi akan merasakan manfaatnya juga dengan meningkatnya pendapatan dan kekayaan untuk seluruh lapisan masyarakat. (Pettinger, 2014)

berpendapat bahwa kredit diciptakan untuk memberikan modal, pada kenyataannya, modal hanya diberikan kepada orang-orang yang memiliki modal karena bank tidak mau menanggung tingginya risiko gagal bayar dari calon kreditur yang tidak memiliki jaminan. Sebagai akibatnya, terjadi konsentrasi kekayaan yang terjadi hanya di level masyarakat golongan atas. Lebih jauh lagi, ini membentuk ekonomi yang mementingkan adanya pertumbuhan ekonomi, tapi tanpa adanya distribusi pendapatan. Sistem ekonomi yang demikian menjadi lebih parah lagi dengan adanya demokrasi kriminal yang berbiaya mahal. Kemiskinan struktural yang seharusnya bisa diatasi oleh pemerintah dengan adanya kebijakan-kebijakan yang pro-poor menjadi tidak dapat diwujudkan. Demokrasi kriminal ini sama dengan paham kapitalis, yaitu sama-sama menjadikan uang atau modal sebagai pemenang. Tidak saja pejabat pemerintah hasil demokrasi ini hanya mementingkan dirinya sendiri, mereka juga tidak segan-segan untuk melakukan tindak korupsi untuk mengembalikan modal yang mereka keluarkan untuk aktivitas kampanye di pesta demokrasi. Korupsi yang timbul karena proses demokrasi kriminal akan merusak setidaknya 2 hal, yaitu penegakan hukum dan alokasi sumber daya manusia. Penegakan hukum dilemahkan oleh orang-orang bermodal demi mencapai keuntungan pribadinya dan posisi-posisi strategis diisi oleh sumber daya yang tidak atau kurang kompeten di bidang tersebut. Sementara ekonomi konvensional berkembang subur di dunia, masalah-masalah di atas merupakan kekurangan sistem yang perlu diperbaiki. Sejak tahun 1970-an, mulai berkembang ekonomi Islam yang digadang-gadang dapat menjadi solusi dari kekurangan sistem yang berkembang saat ini. Ekonomi menurut Adam Smith memiliki perbedaan dengan ekonomi menurut Islam. Perbedaan paling mendasar antara keduanya adalah adanya perbedaan cara pandang di mana ekonomi konvensional menyebut manusia sebagai economic man dan sedangkan Islam menilai manusia sebagai Islamic man. Economic man merupakan istilah yang digunakan oleh teori ekonomi klasik yang menunjukkan penyebaran rasional individu dari tenaga kerja dan sumber daya dalam pasar untuk memenuhi self-interest bagi dirinya. 2 Sedangkan Islamic man menjelaskan bahwa manusia percaya dengan yang gaib atau dunia spiritual, sehingga membuat dirinya tidak terlalu terikat pada dunia yang bersifat material (Haneef, 1995: 113). Hal ini berimplikasi pada perilaku manusia dalam berekonomi, ia tidak hanya berusaha untuk mendapat self-interest, namun juga ia berkewajiban untuk memenuhi huquq. Huquq sendiri merupakan bahasa Arab dari bentuk jamak kata hak, artinya, manusia berkewajiban untuk memenuhi bukan hanya hak dari dirinya saja, tapi juga ada hak masyarakat, hak Tuhan, dan hak lingkungan. Tujuan economic man yang berusaha untuk mengejar self-interest adalah untuk mendapatkan kesejahteraan dunia, sedangkan Islamic man yang berusaha untuk memenuhi huquq akan berorientasi pada kesejahteraan dunia dan akhirat. 2 GORDON MARSHALL. "economic man." A Dictionary of Sociology. 1998. Diakses 28 Mei 2016 dari Encyclopedia.com: http://www.encyclopedia.com/doc/1o88-economicman.html

Sesuai dengan dua prinsip utama tersebut, maka dalam menyelesaikan permasalahan sistem ekonomi ada hal paling mendasar yang perlu dibenahi, yaitu memperbaiki perilaku manusianya bahwa manusia sebagai pelaku ekonomi perlu menyadari bahwa ia harus memenuhi huquq. Karena permasalahan ini disebabkan secara struktural, maka penyelesaiannya juga dilakukan secara struktural pada sistem yang berlaku. Pada dasarnya, sistem yang dibentuk nantinya seharusnya adalah sistem yang dapat menegakkan hukum. Hal lain yang diperlukan untuk menunjang hal itu adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Dan terakhir, akan terjadi reformasi perekonomian menuju sistem perekonomian yang lebih adil dengan kesempatan yang lebih merata pada seluruh lapisan masyarakat.