BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

2 kembang pola fikir siswa pada fase operasional. Di usia perkembangan kognitif, siswa masih terikat dengan objek konkret yang dapat di tangkap oleh p

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah secara keseluruhan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 4 NGAWI. Sri Muryani SMP Negeri 4 Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

Michael Ricy Sambora Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media visual.

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa standar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Sementara Abdullah Aly

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB I PENDAHULUAN. budaya asing yang begitu banyak masuk ke negara kita. Hampir-hampir

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta wawasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan serta dipupuk secara efektif dengan menggunakan strategi

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan bidang disiplin ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang biasa disingkat IPS, di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitude and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan partisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Selain adanya tujuan di atas, mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial juga memiliki beberapa tujuan. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan (4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. 1

2 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa harus mempunyai motivasi. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. 1 Ada banyak cara untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa, diantaranya yaitu dengan penggunaan metode, strategi dan media dalam proses pembelajaran. Terutama dalam penggunaan media. Siswa tidak hanya berangan-angan dalam memahami konsep dalam proses pembelajarannya, tetapi mereka akan dapat melihat secara langsung apa yang mereka pelajari. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, tiaptiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Namun pada kenyataanya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, di antaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya dan sarana dari lembaga pendidikan yang biasa dikeluhkan. 1 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), Cet. 6, 73-75.

3 Akibatnya siswa akan cenderung malas dan bosan dalam proses pembelajaran. Terutama dalam proses pembelajaran IPS yang cakupan materinya sangat luas dan berhubungan dengan sejarah. Siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran, karena informasi yang mereka dapat hanya terfokus pada buku dan penjelasan guru. Konsep yang mereka terima pun hanya dapat mereka angan-angan tanpa bisa mereka lihat secara langsung. Hal ini pun serupa dengan yang terjadi di MI Mufidah. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di Madrasah Ibtida iyah Mufidah, Taman-Sidoarjo, masih banyak permasalahan yang ditemui dalam proses pembelajaran IPS disana. Hal ini dibenarkan oleh Bapak Alaihim selaku guru IPS kelas V MI Mufidah, bahwasannya motivasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS materi Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia cenderung rendah. Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan mengobrol dengan teman saat pelajaran berlangsung. 2 Di lain pihak, pada saat pelajaran Aqidah Akhlak siswa terlihat sangat antusias melihat penayangan film melalui media video yang disajikan guru yang bersangkutan. Sementara Pak Alaihim belum pernah menerapkan media serupa dalam pembelajaran IPS. Pada saat dilakukan pra siklus dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas V adalah 33 siswa. Namun terdapat 5 siswa yang tidak hadir. Dari data pengukuran motivasi belajar siswa saat pra siklus, diketahui siswa dengan 2 Alaihim, guru kelas 5 MI Mufidah, wawancara pribadi, Sidoarjo, 09 November 2015

4 kategori gagal yaitu sebanyak 7 siswa. Jumlah siswa dengan kategori kurang 7 siswa. Jumlah siswa dengan kategori cukup yaitu sebanyak 7 siswa. Siswa dengan kategori motivasi belajar baik sebanyak 6 siswa. Sementara siswa dengan kategori motivasi baik sekali hanya sebanyak 1 siswa. Apabila dijadikan dalam skala prosentase, dimana data motivasi belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah siswa berkategori motivasi belajar baik dan baik sekali terhadap seluruh siswa yaitu hanya 25,00% saja. Data pengukuran motivasi belajar siswa pada saat pra siklus terlampir ( Lampiran 13 ) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dianggap membosankan bagi siswa karena cakupan materinya yang cukup luas dan pembelajaran yang monoton yaitu pembelajaran yang didominasi oleh guru. Siswa hanya menjadi objek pembelajaran sehingga siswa kurang mandiri dan mengakibatkan siswa menjadi pasif. Dalam pembelajaran IPS guru sering kali hanya menggunakan metode ceramah saja. 3 Berdasarkan persoalan di atas, penulis mencoba salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi hal tersebut dan untuk lebih meningkatkan konsep serta sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, perlu dikembangkannya suatu media pembelajaran yang tepat. Salah satu media pembelajaran yang banyak melibatkan keaktifan siswa, mampu menggunakan seluruh panca indera dan keterampilan sosial adalah dengan menerapkan salah satu media pembelajaran yaitu Media Audio Visual (Video). 3 Alaihim, guru kelas 5 MI Mufidah, wawancara pribadi, Sidoarjo, 09 November 2015

5 Dari latar belakang tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media pembelajaran Audio Visual (Video) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Menggunakan Media Audio Visual (Video) Pada Siswa Kelas V MI Mufidah Taman Sidoarjo. B. Rumusan Masalah Masalah mendasar dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran Audio Visual (Video) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Kelas V MI Mufidah Taman Sidoarjo? 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual (Video) di Kelas V MI Mufidah Taman Sidoarjo? C. Tindakan Yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk mengatasi permasalahan di kelas V MI Mufidah dalam pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media pembelajaran Audio-

6 Visual (Video) diharapkan dapat meningkatkan prosentase motivasi belajar siswa berkategori minimal baik di kelas V MI Mufidah dalam pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui penggunaan media pembelajaran Audio-Visual (Video) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Kelas V MI Mufidah. 2. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media pembelajaran Audio-Visual (Video) di Kelas V MI Mufidah. E. Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat tuntas dan terfokus, sehingga penelitian mendapat hasil yang memuaskan, permasalahan tersebut dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya membahas mengenai peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi Perjuangan Mempertahankan

7 Kemerdekaan Indonesia dengan menerapkan media pembelajaran Audio- Visual (Video) di Kelas V MI Mufidah. 2. Subyek penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V MI Mufidah tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa 33 orang, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 3. Penelitian ini hanya menggunakan instrumen pengukuran motivasi belajar menggunakan angket yang hanya digunakan pada ranah afektif, sedangkan ranah psikomotori menggunakan lembar observasi dan ranah kognitif menggunakan instrument tes tulis berupa soal-soal. 4. Kompetensi Dasar : a. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Indikator : Menjelaskan beberapa usaha dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan. F. Signifikansi Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan data di lapangan yang bermanfaat bagi: 1. Siswa

8 a. Dengan menggunakan media Audio-Visual (Video), peserta didik akan lebih aktif, kreatif dan lebih memahami pelajaran b. Mampu mengungkapkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan baik (artikulatif/ articulate) 4 c. Memberikan motivasi belajar karena sangat menarik dan menyenangkan anak 5 2. Guru a. Mendapatkan alternatif media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS b. Pembelajaran di kelas lebih aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan c. Menarik atau membawa perhatian siswa pada materi pelajaran. 6 3. Sekolah a. Sebagai masukan tentang hambatan dan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. b. Mengatasi dan memperbaiki masalah-masalah pembelajaran yang terjadi di kelas, sehingga dapat menemukan cara yang tepat untuk meningkatan kualitas belajar mengajar di kelas. c. Meningkatkan profesionalitas guru dalam mengajar di sekolah. 4 Naning Pranoto, Penulisan Kreatif Untuk Anak, (Solo: Tiga Serangkai, 2009), 54. 5 Moh. User Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), Cet. I, 127. 6 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012) Cet. 21, 195.

9 G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam proposal ini penulis susun secara sistematis dari bab ke bab yang terdiri dari lima bab dan antara bab satu dengan bab yang lainnya merupakan integritas atau kesatuan yang tak terpisahkan serta memberikan atau menggambarkan secara lengkap dengan jelas tentang penelitian dan hasil-hasilnya. Adapun sistematika pembahasan selengkapnya adalah sebagai berikut: BAB I: (a) Latar Belakang, (b) Rumusan Masalah, (c) Tindakan yang Dipilih, (d) Tujuan Penelitian, (e) Lingkup Penelitian, (f) Manfaat Penelitian, (g) Sistematika Pembahasan. BAB II: Kajian teori, meliputi: (a) Motivasi: Pengertian Motivasi, Teori-teori dalam Motivasi, Ciri-ciri Motivasi Belajar, Indikator Motivasi Belajar, (b) Pembelajaran IPS di MI: Hakikat Pembelajaran IPS, Tujuan Pembelajaran IPS di MI, Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di MI, (c) Materi IPS: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, (d) Media Audio- Visual (Video): Pengertian media Pembelajaran, Langkah-langkah memilih media pembelajaran, Media Audio-Visual (Video), Kelebihan dan Kekurangan metode Audio-Visual (Video). BAB III: Metode dan Rencana Penelitian, yang meliputi: (a) Metode Penelitian, (Setting dan Subjek Penelitian), (c) Variabel yang Diselidiki, (d) Rencana Tindakan Kelas, (e) Data dan Teknik Pengumpulan Data, (f) Analisis Data, (g) Indikator Kinerja, (h) Tim Peneliti dan Tugasnya, (i) Rencana Jadwal Kegiatan PTK.

10 BAB IV: Hasil Penelitian, meliputi: (a) Paparan data dan temuan penelitian siklus I: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing), Refleksi (Reflecting), (b) Paparan data dan temuan penelitian siklus II: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing), Refleksi (Reflecting), (c) Pembahasan. BAB V: Penutup, meliputi: (a) Kesimpulan, (b) Saran.