BAB IV HASIL DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISIS ULANG STRUKTUR RUKO BETON BERTULANG AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN MINI TOWER DAN BTS (STUDI KASUS SITE KAMPUNG BELIMBING BENGKONG).

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR RUKO 2 ½ LANTAI JL. H. SANUSI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS STRUKTUR GEDUNG. Analisa struktur bertujuan untuk menghitung gaya-gaya dalam, reaksi perletakan

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT RENDAH DENGAN SOFTWARE ETABS V.9.6.0

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN START. Pengumpulan data. Analisis beban. Standar rencana tahan gempa SNI SNI

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statik Ekivalen

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG. Pada perencanaan gedung ini penulis hanya merencanakan gedung bagian atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. program ETABS V Perencanaan struktur dengan sistem penahan-gaya

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

Jl. Banyumas Wonosobo

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG TINGKAT TINGGI

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

PEMODELAN DINDING GESER BIDANG SEBAGAI ELEMEN KOLOM EKIVALEN PADA MODEL GEDUNG TIDAK BERATURAN BERTINGKAT RENDAH

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. tiap lantai. Berikut ini perhitungan beban-beban tersebut.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus

BAB IV ANALISIS STRUKTUR ( MENGGUNAKAN LANTAI BETON BONDECK ) Sebuah gedung perhotelan 9 lantai direncanakan dengan struktur baja.

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

ANALISA BEBAN GEMPA STATIS UNTUK PEMBEBANAN STRUKTUR

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG EMPAT LANTAI TAHAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

DAFTAR LAMPIRAN. L.1 Pengumpulan Data Struktur Bangunan 63 L.2 Perhitungan Gaya Dalam Momen Balok 65 L.3 Stressing Anchorage VSL Type EC 71

BAB 3 METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Salemba Residences 4.1 PERMODELAN STRUKTUR Bentuk Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

LAMPIRAN 1 PRELIMINARY DESAIN. Plafond + Penggantung = 18 kg/m 2. Mekanikal & Elektrikal = 20 kg/m 2. - Beban Hidup (LL) = 200 kg/m 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Permasalahan utama yang dihadapi dalam perencanaan gedung bertingkat tinggi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS STRUKTUR

DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT MENENGAH. Refly. Gusman NRP :

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara vertikal yaitu Pembangunan gedung bertingkat. bangunan gedung yang tepat sangat diperlukan.

ANALISIS STRUKTUR GEDUNG DENGAN SOFTWARE ETABS V9.2.0

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

Perhitungan Struktur Bab IV

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL PESONA TUGU YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

MODIFIKASI PERENCANAAN APARTEMEN BALE HINGGIL DENGAN METODE DUAL SYSTEM BERDASARKAN RSNI XX DI WILAYAH GEMPA TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Gempa untuk

PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Naskah Seminar Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Peraturan Gempa Indonesia SNI

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) mm mm

3. BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik

Gambar 2.1 Spektrum respons percepatan RSNI X untuk Kota Yogyakarta

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PERANGANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB III METODE PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB IV ANALISIS STRUKTUR ATAS

Gambar 4.1 Bentuk portal 5 tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Gambar III.1 Pemodelan pier dan pierhead jembatan

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

LAMPIRAN A. Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Bangunan Bangunan yang terletak di Kampung Blimbing Bengkong ini adalah bangunan yang berfungsi sebagai rumah toko pada atap bangunan terpasang mini tower 3 kaki dengan tinggi 25m. Untuk mengetahui kekuatan struktur bangunan eksisting maka dibutuhkan analisis ulang bangunan tersebut, serta akan dianalisis juga dengan tower dengan ketinggian yang sama dan beban yang terpasang sama tetapi direncanakan tower ini mempunya kaki 4. 4.1.1 Data Eksisting Tower 3 kaki Pada tower 3 kaki digunakan profil siku dan pipa dengan design dan ukuran sebagai berikut : Gambar 4.1 Outline Drawing Tower 3 kaki Sumber : Dokumen penulis IV-1

4.1.2 Data Perencanaan Tower 4 kaki Gambar 4.2 Base Frame Tower 3 kaki Sumber : PT Teleconsult Nusantara Pada tower 4 kaki direncanakan menggunakan profil siku dan pipa dengan design dan ukuran sebagai berikut : Gambar 4.3 Outline Drawing Tower 4 kaki Sumber : Dokumen penulis IV-2

4.1.3 Data Eksisting Bangunan Ruko Gambar 4.4 Base Frame Tower 4 kaki Sumber : Dokumen penulis Berikut adalah data-data eksisting dari bangunan rumah toko yang akan dianalisis: Tabel 4.1 Data Struktur Bangunan Jumlah Lantai (n) : 2 lantai Fungsi Bangunan : Rumah Toko Lantai Atas (Roof Top) : Mini Tower 25 M Kelas Beton : Base Frame : (f c ' = 250 kg/cm 2 ) (Hasil Hammer Test) Kolom 400x200 : (f c ' = 217 kg/cm 2 ) Kolom 300x300 : (f c ' = 217 kg/cm 2 ) Balok 540x250 : (f c ' = 160 kg/cm 2 ) Balok 420x250 : (f c ' = 160 kg/cm 2 ) Balok 330x290 : (f c ' = 160 kg/cm 2 ) Balok 300x200 : (f c ' = 160 kg/cm 2 ) Lantai : (f c ' = 233 kg/cm 2 ) : BJTD-32 (f y = 320 MPa) Baja Tulangan : BJTP-24 (f y = 240 MPa) Dinding : 3.6 M Tinggi Tingkat : 7.2 M Jenis Pondasi : Telapak Data Tanah Sumber : PT.Teleconsult Nusantara IV-3

4.2 Pemodelan Struktur Bangunan rumah toko ini berjumlah 2 lantai, yang dibebani oleh mini tower 3 kaki dan direncanakan dianalisis juga dengan mini tower 4 kaki dengan ketinggian kedua mini tower yang sama yaitu 25m. 4.2.1 Eksisting Tower 3 kaki Berikut adalah permodelan tampak 3 dimensi tower 3 kaki menggunakan software MS Tower : Gambar 4.5 View 3D Tower 3 Kaki Sumber : PT Teleconsult Nusantara IV-4

4.2.2 Perencanaan Tower 4 kaki MS Tower : Berikut adalah permodelan tampak 3 dimensi tower 4 kaki menggunakan software Gambar 4.6 View 3D Tower 4 Kaki Sumber : Dokumen penulis IV-5

4.2.3 Eksisting Bangunan Ruko Bangunan rumah toko adalah gedung yang berfungsi sebagai rumah sekaligus toko yang berjumlah 2 lantai. Berikut pemodelan dari bangunan rumah toko: Gambar 4.7 Pemodelan bangunan menggunakan software ETAB Sver 9.7.4 Sumber : Dokumen penulis Banagunan rumah toko ini merupakan gedung dengan struktur beton bertulang dengan kolom dan balok sebagai portal utamanya. Tinggi total gedung adalah 7.2 m yang dihitung darielevasi lantai ±0.00 sampai tinggi teratas struktur yaitu struktur atap. Pondasi yang digunakan adalah pondasi telapak dan pondasi batu kali. Pondasi batu kali digunakan untuk menahan struktur dinding, sedangkan pondasi telapak digunakan untuk menahan stuktur kolom. 4.3 Dimensi Struktur dan Spesifikasi Material Struktur yang terdapat pada gedung ini terdiri dari kolom, balok, dan pelat lantai sebagai portal utamanya. Dimensi struktur serta spesifikasi material yaitu mutu betonfc dan mutu baja tulanganfy yang digunakan adalah dimensi dan spesifikasi material ekisting. Dimensi struktur yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1. 4.4 Kelas Situs Berdasarkan SNI gempa SNI 1726:2012, dalam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan tanah terlebih dahulu harus diklasifikasikan kelas situsnya. Berdasarkan hasil investigasi geoteknik didapatkan nilai qc rata-rata yang mendefinisikan kelas situs bangunan rumah toko ini sebagai kelas situs SC (Keras). IV-6

4.5 Spektrum Respons Desain Pembuatan spektrum respons desain dilakukan dengan bantuan software Spektra Indo. Data yang diinput untuk pembuatan spektrum respons desain banguna rumah toko adalah koordinat lokasi bangunan dan jenis tanah/kelas situs. Berikut koordinat lokasi bangunan yang didapat dapat dari google map dan jenis tanah yang digunakan untuk pembuatan respons spektra: Koordinat Latitude : 1.14391 Longitude : 104.03519 Jenis tanah : Tanah keras Gambar 4.8 Pembuatan spektrum respons desain dengan input koordinat dan jenis tanah Sumber : http://puskim.pu.go.id/aplikasi/desain_spektra_indonesia Gambar 4.9 Spektrum respons desaindengan Spektra Indo Sumber : http://puskim.pu.go.id/aplikasi/desain_spektra_indonesia IV-7

Tabel 4.2 Output hasil perhitungan spektrum respons desain Bab IV Hasil dan Analisis Tanah Keras PGA (g) 0.026 S S (g) 0.06 S 1 (g) 0.087 C RS 0.951 C R1 0.977 F PGA 1.2 F A 1.2 F V 1.7 PSA (g) 0.032 S MS (g) 0.071 S M1 (g) 0.148 S DS (g) 0.048 S D1 (g) 0.098 T 0 (detik) 0.413 T S (detik) 2.065 Sumber : http://puskim.pu.go.id/aplikasi/desain_spektra_indonesia 4.6 Sistem Struktur Gedung Penentuan sistem struktur gedung dilakukan untuk mengetahui sistem gedung yang akan dirancang sesuai dengan yang disyaratkan sehingga mampu memberikan kekuatan, kekakuan dan kapasitas dalam menahan gaya lateral dan vertikal. Dalam penentuan sistem struktur gedung terdapat beberapa tahapan, berikut tahapan penentuan sistem struktur banguna rumah toko ini: 4.6.1 Kategori Resiko dan Faktor Keutamaan Gedung (I e ) Kategori resiko didasarkan pada pemanfaatan gedung/fungsi gedung yang dapat dilihat pada tabel 2.1 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung untuk beban Gempa, sementara untuk faktor keutamaan gedung didasarkan pada kategori resiko IV-8

yang dapat dilihat pada Tabel 2.2 Faktor Keutamaan Gempa. Adapun kategori resiko dan fakor keutamaan bangunan untuk Rumah toko adalah sebagai berikut: Kategori resiko : Kategori II Faktor keutamaan : 1 4.6.2 Kategori Desain Seismik Kategori desain seismik didasarkan pada nilai S D1 dan S DS serta kategori resiko gedung yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 2.7. Kategori desain seismik untuk bangunan rumah toko adalah kategori A. 4.7 Pembebanan Beban-beban yang bekerja pada elemen-elemen struktur utama berupa beban mati, beban hidup dan beban gempa.beban mati terdiri dari berat sendiri struktur dan beban mati tambahan, sedangkan beban hidup disesuaikan dengan fungsi bangunan.adapun untuk beban gempa dihitung berdasarkan peraturan gempa SNI 1726:2012. Acuan pembebanan untuk perhitungan beban mati dan beban hidup mengacu pada SNI 1727:2013 tentang Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain. 4.7.1 Perhitungan Beban Mati a. Berat Sendiri (Selft Weight) Berat sendiri elemen struktur telah dihitung oleh software ETABS versi9.6.2 dengan cara memasukan nilai 1 pada kolom selft weight multiplier static load case. b. Beban Dinding Beban dinding bata, dalam hal ini dinding pasangan ½ bata. Beban dinding dipikul oleh balok induk yang terdistribusi sebagai beban merata. Beban dinding yang dipikul struktur terlampir pada tabel 4.3 IV-9

Tabel 4.3 Beban dinding yang dipikul struktur Bab IV Hasil dan Analisis Berat Satuan Tinggi Beban Dinding (kg/m 2 ) (m) (kg/m) kn/m Keterangan 250 3.06 765 7.53 Dinding 250 1 250 2.45 Parapet Sumber : Data penulis c. Beban Mati Tambahan Beban Mati Tambahan : Slab Lantai: - Screed = 63 kg/m 2 - Finishing (Tile) = 48 kg/m 2 - Ceiling & ME = 19 kg/m 2 - Hanger = 20 kg/m 2 Total = 150 kg/m 2 Slab Atap: - Screed = 63 kg/m 2 - Ceiling & ME = 19 kg/m 2 - Hanger = 20 kg/m 2 Total = 102 kg/m 2 Dinding per m' = 250 kg/m 2 3.06 m x 250 kg/m = 765 kg/ m 1 m x 250 kg/m = 250 kg/ m d. Beban Eksisting Tower 3 kaki Beban tower disini terdiri dari berat sendiri tower, beban equipment dan berat dari seluruh perangkat yang terpasang pada tower yang terdiri dari antenna sector, antenna microwave hinggal kabel ladder. 1) Dimensi Profil Tower 3 kaki Pada tower 3 kaki menggunakan pipa SCH 40 dan baja siku dengan keterangan profil sebagai berikut: IV-10

Tabel 4.4 Profil baja yang digunakan NO Jenis Baja Panjang Berat (m) (kg) 1 Pipa 89.1X5.5 36 406.94 2 Pipa 114.3X6 15 240.37 3 Pipa 139.8X6.6 9 195.12 4 Pipa 165.2X7.1 15 415.25 5 Siku 50X50X5 129.02 486.17 6 Siku 60X60X6 128.81 698.70 Total Berat 2442.55 Sumber : PT. Teleconsult Nusantara 2) Beban Perangkat Beban perangkatnya sendiri terdiri dari : Tabel 4.5 Perangkat antenna dan RBS System Type Jumlah Berat (kg) Existing Antenna Sectoral 9 252 Antenna Microwave 3 120 Propose Antenna Sectoral 3 84 RRU 6 90 Antenna Microwave 2 120 Total Berat Antenna 666 Dimension Berat Cable Ladder Type (inch) (kg) Existing Ladder 1 125 Feeder 6 x 7/6" 3 220.95 Feeder 1 x 1/2" 3 15.7884 Propose Feeder 6 x 7/6" 2 5.892 Total Berat feeder 367.63 Equipment Berat (kg/m2) RBS( Radio Base Station) 373.5224 Sumber : PT. Teleconsult Nusantara IV-11

Gambar 4.10 View 3D Tower 3 Kaki beserta perangkat antenna Sumber : PT Teleconsult Nusantara IV-12

3) Perhitungan Berat Struktur Tower 3 kaki a) Input reaksi tower akibat beban mati Masukan data reaksi yang didapat dari MS Tower pada tiap titik sesuai dengan kaki towernya. Tabel 4.6 TWRDL Tower 3 kaki Moment- X Moment- Y Moment- Z Node Force-X Force-Y Force-Z kn kn kn knm knm knm A 2424 0.039-0.004 12.217-0.015 0-0.003 B 2404-0.023-0.032 11.205 0.007 0.013-0.003 C 2402-0.016 0.036 11.037 0.007-0.012-0.003 Penulis Catatan : TWRDL = Berat sendiri tower dan perangkat b) Input reaksi tower akibat beban angin Beban Angin mengacu pada TIA /EIA-222-G, Perencanaan beban angin pada tower mengacu pada kecepatan angin sebesar 120 Kph (maksimal) dan 84 Kph (operasional). Kecepatan angin yang dijadikan pembebanan utama diberikan pada saat kondisi angin dengan kecepatan konstan rata-rata 3 detik. Peraturan TIA/EIA-222-G yang mengacu pada Load and Resistance Factor Design, kombinasi pembebanannya adalah sebagai berikut : 1. 1.2 D + 1.0 Dg+ 1.6 Wo 2. 0.9 D + 1.0 Dg+ 1.6 Wo 3. 1.2 D + 1.0 Dg+ 1.0 Di+ 1.0 Wi+ 1.0 Ti 4 1.2 D + 1.0 Dg+ 1.0 E 5. 0.9 D + 1.0 Dg+ 1.0 E IV-13

dengan : D Dg Wo D l W l T i E = Beban mati = Beban mati pada sling (guys) = Beban angin = Beban es tanpa faktor ketebalan es = Beban es dengan faktor ketebalan es = Beban efek akibat temperature = Beban gempa Node Tabel 4.7 TWR1 Tower 3 kaki Force-X Force-Y Force-Z Moment- X Moment- Y Moment- Z kn kn kn knm knm knm A 2424 14.832-8.448 368.308 0.055 0.45 0.013 B 2404 13.307 7.539-169.686-0.129 0.52 0.008 C 2402 0.256 1.096-164.163-0.139 0.361-0.002 Penulis Catatan : TWR1 = Tekan terbesar dari reaction tower Node Tabel 4.8 TWR2 Tower 3 kaki Force-X Force-Y Force-Z Moment- X Moment- Y Moment- Z kn kn kn knm knm knm A 2424-14.015 8.018-328.888-0.081-0.428-0.019 B 2404-12.666-7.214 184.043 0.137-0.47-0.015 C 2402-0.273-0.955 179.304 0.146-0.368-0.005 Penulis Catatan : TWR2 = Tarik terbesar dari reaction tower IV-14

Tower terletak diatas base frame dengan bentuk sebagai berikut: Bab IV Hasil dan Analisis A B C Gambar 4.11 Tampak 3D Perletakan Support Reaksi Tower Akibat TWRDL, TWR1 dan TWR2 Pada Base Frame. A C B Gambar 4.12 Tampak Atas Perletakan Support Reaksi Tower Akibat TWRDL, TWR1 dan TWR2 Pada Base Frame. c) Run Analisis Beban mati dari tower (tabel 4.6) ditambah dengan beban base frime adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Input Data Pada Etabs (Max Dead Load) Point FX (kn) FY (kn) FZ (kn) MX MY MZ (knm) (knm) (knm) 1 0.01-0.01 17.41-1.311-8.893-0.002 3 0.01 0 17.42-1.311 8.898-0.002 6-0.01 0.03 26.83 1.01-12.377 0.008 10-0.02-0.03 26.6 0.994 12.319 0.008 Penulis IV-15

Tabel 4.10 Input Data Pada Etabs (Max Wind Load) Point FX (kn) FY (kn) FZ (kn) MX (knm) MY (knm) MZ (knm) 1 4.94-3.38 129.86-17.838-79.127-1.618 3 4.94 0.47 129.51-17.838 79 0.205 6 5.45 0.46-82.92 19.868 18.196-0.201 10 13.07 2.64-88.36 19.56-20.151-0.248 1-4.66 3.21-90.31 14.522 58.386 1.534 3-4.66-0.43-89.95 14.522-58.257-0.199 6-5.19-0.37 132.02-17.052-41.659 0.212 10-12.43-2.56 136.34-16.788 43.294 0.248 Penulis e. Perencanaan Tower 4 kaki Beban tower terdiri dari berat sendiri tower, beban equipment dan berat dari seluruh perangkat yang terpasang pada tower yang terdiri dari antenna sector, antenna microwave hinggal kabel ladder. 1) Dimensi Profil Tower 4 kaki Pada tower 4 kaki direncanakan menggunakan baja siku dengan keterangan profil sebagai berikut: Tabel 4.11 Profil baja yang digunakan NO Jenis Baja L (m) M (kg) 1 Siku 50X50X5 273.9 1032.06 2 Siku 60X60X6 192.35 1042.39 3 Siku 65X65X6 12.01 70.68 4 Siku 70X70X7 40.02 295.29 Total Berat 2441.43 Sumber : Data Penulis IV-16

2) Beban Perangkat Beban perangkatnya sendiri terdiri dari : Tabel 4.12 Perangkat antenna dan RBS System Type Jumlah Berat (kg) Existing Antenna Sectoral 9 252 Antenna Microwave 3 120 Propose Antenna Sectoral 3 84 RRU 6 90 Antenna Microwave 2 120 Total Berat Antenna 666 Dimension Berat Cable Ladder Type (inch) (kg) Existing Ladder 1 125 Feeder 6 x 7/6" 3 220.95 Feeder 1 x 1/2" 3 15.7884 Propose Feeder 6 x 7/6" 2 5.892 Total Berat feeder 367.63 Equipment Berat (kg/m2) RBS( Radio Base Station) 373.5224 Sumber : PT. Teleconsult Nusantara IV-17

Gambar 4.13 View 3D Tower 4 Kaki beserta perangkat antenna Sumber : Dokumen penulis 3) Perhitungan Berat Struktur Tower 4 kaki a) Input reaksi tower Masukan data reaksi yang didapat dari MS Tower pada tiap titik sesuai dengan kaki towernya. IV-18

Node Tabel 4.13 TWRDL Tower 4 kaki (Berat sendiri tower) Bab IV Hasil dan Analisis Force-X Force-Y Force-Z Moment-X Moment-Y Moment-Z kn kn kn knm knm knm A 1546 0.179 0.185 8.779 0.001 0 0 B 1526 0.181-0.185 8.844 0 0 0 C 1506-0.181-0.175 8.378 0 0 0 D 1502-0.179 0.175 8.312 0 0 0 Penulis Node Tabel 4.14 TWR1 Tower 4 kaki (Compresstion positif terbesar dari reaction tower) Force-X Force-Y Force-Z Moment-X Moment-Y Moment-Z kn kn kn knm knm knm A 1546 8.318 8.075 198.649 0.007-0.006 0 B 1526 4.198 3.64 11.569-0.035 0.034 0.03 C 1506 7.786 7.885-181.491 0.006-0.005 0 D 1502 4.009 4.17 5.586-0.034 0.035-0.03 Penulis Tabel 4.15 TWR2 Tower 4 kaki (Uplift negative terbesar dari reaction tower) Node Force-X Force-Y Force-Z Moment-X Moment-Y Moment-Z kn kn kn knm knm knm A 1546-7.931-7.684-180.332-0.006 0.005 0 B 1526-3.827-4.006 6.19 0.034-0.034-0.03 C 1506-8.124-8.21 197.487-0.007 0.006 0 D 1502-4.354-3.812 10.969 0.035-0.034 0.03 Penulis Tower terletak diatas base frame dengan bentuk sebagai berikut: A B C D Gambar 4.14 Tampak 3D Perletakan Support Reaksi Tower Akibat TWRDL, TWR1 dan TWR2 Pada Base Frame. IV-19

A B D C Gambar 4.15 Tampak Atas Perletakan Support Reaksi Tower Akibat TWRDL, TWR1 dan TWR2 Pada Base Frame. b) Run Analisis Beban mati dari tower (tabel 4.13) ditambah dengan beban base frime adalah sebagai berikut : Tabel 4.16 Input Data Pada Etabs (Max Dead Load) Point FX (kn) FY (kn) FZ (kn) MX MY MZ (knm) (knm) (knm) 33 0.18 0.17 45.33-1.481-19.578 0.031 37 0.18-0.17 45.39-1.482 19.589 0.031 40-0.15-0.16 44.94 1.483 19.495 0.029 41 0.14 0.17 45.31 1.484-19.565 0.031 Penulis Tabel 4.17 Input Data Pada Etabs (Max Wind Load) Point FX (kn) FY (kn) FZ (kn) MX MY MZ (knm) (knm) (knm) 33 7.9 7.91 228.09-0.752-57.863 1.746 37 4.63 3.83 53.77-0.785 25.328-0.974 40 7.39 7.73-137.84 2.212-18.803-1.713 41 4.4 4.31 36.48 2.181-13.73 1.062 33-7.5-7.55-136.7-2.205 18.553-1.679 37-4.25-4.16 37.1-2.174 13.884 1.035 40-7.74-8.02 226.94 0.759 57.606 1.767 41-4.75-3.98 53.16 0.792-25.151-1.001 Penulis IV-20

4.7.2 Beban Hidup Berdasarkan SNI 1727:2013 tentang Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung, beban hidup (Live Load) yang diperlukan dalam perancangan bangunan gedung dan struktur lain harus beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan gedung, akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan. Beban hidup diambil lantai pertama 250 kg/m 2 dan lantau atap 100 kg/m 2, beban ini diambil karena bangunan berupa rumah tinggal sekaligus toko yang memiliki beban hidup tidak terlalu tinggi. 4.8 Kombinasi Pembebanan Faktor beban pada beban hidup (Live Load) pada kombinasi pembebanan diambil sebesar 0,5 karena berdasarkan peraturan gempa SNI 1726:2012 faktor beban boleh diambil sama dengan 0,5.Dengan demikian kombinasi pembebanannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 Kombinasi Pembebanan Dimana : No Koefisien DL LL Qex Qey Kombinasi 1 1.4 0 0 0 Kombinasi 2 1.2 1.6 0 0 Kombinasi 3 1.2 0.5 0.3 1 Kombinasi 4 1.2 0.5 0.3-1 Kombinasi 5 1.2 0.5-3 1 Kombinasi 6 1.2 0.5-3 -1 Kombinasi 7 1.2 0.5 1 0.3 Kombinasi 8 1.2 0.5 1-3 Kombinasi 9 1.2 0.5-1 0.3 Kombinasi 10 1.2 0.5-1 -3 Sumber : Data Penulis DL = Beban mati, termasuk SDL Ex = Beban gempa arah-x LL = Beban Hidup Ey = Beban gempa arah-y IV-21

4.9 Analisis Struktur Bangunan Dalam studi ini, pemodelan struktur menggunakan ETABS V 9.7.4. Model struktur dibuat sesuai dengan data eksisting bangunan dan dibuat sebanyak dua buah yang identik, tetapi tiap model struktur tersebut dikenakan beban tower yang berbeda. Gambar 4.16 Pemodelan eksisting bangunan software ETAB Sver 9.7.4 Sumber : Dokumen penulis 4.10 Gempa Berdasarkan SNI 1726:2013 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung, gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlewati besarnya selama umur struktur bangunan 50tahun adalah sebesar 2 persen. 4.10.1 Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen Sistem struktur gedung ruko ini memiliki kekakuan lateral yang beraturan dan memiliki ketentuan sebagai berikut : a. Tinggi struktur gedung diukur dari taraf penjepitan lateral tidak lebih dari 10 tingkat atau 40 meter b. Sistem struktur gedung memiliki berat lantai beraturan. IV-22

c. Daerah struktur gedung adalah persegi panjang tanpa tonjolan kalaupun mempunyai tonjolan, panjang tonjolan tidak lebih dari 25% dari ukuran terbesar daerah struktur gedung dalam arah tonjolan tersebut. Maka dari pernyataan tersebut, untuk menganalisis bangunan ruko ini dapat menggunakan statik ekuivalen. Setiap struktur harus dianalisis untuk pengaruh gaya lateral statik yang diaplikasikan secara independen di kedua arah orthogonal. Pada setiap arah yang ditinjau, gaya lateral static harus diaplikasikan secara simultan di tiap lantai. Untuk tujuan analisis, gaya lateral ditiap lantai dihitung sebagai berikut: F x = 0,01 W x Ket : F x = gaya lateral rencana yang diaplikasikan pada lantai x W x = bagian beban mati total struktur, D, yang bekerja pada lantai 4.10.2 Menghitung Berat Struktur Bangunan Tabel 4.19 Berat bangunan perlantai Story Diaphragm MassX MassY CumMassX CumMassY STORY2 D1 7.3436 7.3436 7.3436 7.3436 STORY1 D1 8.2893 8.2893 15.633 15.633 Sumber : Data Penulis Dari data diatas didapatkan berat per lantai yaitu pada lantai 1 dengan berat 8.2893 Ton dan lantai 2 dengan 7.3436 Ton, sehingga gaya lateral dapat dihitung. a. Lantai 1 F x = 0,01 W x F x = 0,01 x 8.2893 F x = 0.082893 Ton IV-23

b. Lantai 2 F x = 0,01 W x F x = 0,01 x 7.3436 F x = 0.073436 Ton 4.10.1 Penentuan Pusat Masa tabel 4.21 Pusat masa pada gedung ini didapat dari output ETABS yang dapat dilihat pada Tabel 4.20 Pusat masa akibat beban bangunan dan tower 3 kaki Story Diaphragm XCM YCM CumMassX CumMassY STORY2 D1 8.764 9.812 7.5971 7.5971 STORY1 D1 8.744 9.872 15.8864 15.8864 Sumber : Data Penulis Tabel 4.21 Pusat masa akibat beban bangunan dan tower 4 kaki Story Diaphragm XCM YCM CumMassX CumMassY STORY2 D1 8.749 9.783 7.5971 7.5971 STORY1 D1 8.727 9.925 15.8864 15.8864 Sumber : Data Penulis 4.11 Cek Penulangan Dengan adanya penambahan beban tower ini diperlukan pengecekan kembali penulangan beton pada balok dan kolom untuk mengetahui kekuatannya IV-24

4.11.1 Cek Penulangan Beton Pada Balok Balok yang perlu diperiksa adalah balok di bawah tower dan peralatan yang ada tulangan minimum balok 1.4 (ketegangan) : Asmin Ag f a. Beam size : 540 x 250 mm y Fy : 240 MPa Asmin : 787,5 mm 2 b. Beam size : 420 x 250 mm Fy : 240 MPa Asmin : 612,5 mm 2 c. Beam size : 330 x 290 mm Fy : 240 MPa Asmin : 558,25 mm 2 d. Beam size : 300 x 200 mm Fy : 240 MPa Asmin : 350 mm 2 IV-25

a. Akibat Pembebanan Tower Tiga Kaki Gambar 4.17 Kebutuhan tulangan balok lantai 1 tower 3 kaki Tabel 4.22 Kebutuhan tulangan balok lantai 1 tower 3 kaki berdasarkan output ETABS Balok As Tulangan Asmin Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) B2 B530x200 41 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 236 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 252 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 371 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 184 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 737 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 254 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 202 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 352 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 479 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 308 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 490 612,5 A smin > A s tul... OK! B24 B420x250 289 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 107 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B330x290 104 558,25 A smin > A s tul... OK! B28 B330x290 35 558,25 A smin > A s tul... OK! B29 B330x290 188 558,25 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 229 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 100 787,5 A smin > A s tul... OK! IV-26

Tabel 4.23 Kebutuhan tulangan balok lantai 1 tower 3 kaki berdasarkan output ETABS (dibangunan eksisting) Balok As Tulangan Asmin Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) B2 B530x200 41 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 235 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 240 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 371 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 182 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 737 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 251 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 200 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 352 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 479 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 306 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 490 612,5 A smin > A s tul... OK! B24 B420x250 22 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 108 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B330x290 97 558,25 A smin > A s tul... OK! B28 B330x290 39 558,25 A smin > A s tul... OK! B29 B330x290 182 558,25 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 229 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! Gambar 4.18 Kebutuhan tulangan balok lantai 2 tower 3 kaki Tabel 4.24 Kebutuhan tulangan balok lantai 2 tower 3 IV-27

Balok kaki berdasarkan output ETABS As Asmin Tulangan Tulangan (mm 2 ) (mm 2 ) Bab IV Hasil dan Analisis Cek B1 B540x250 702 787,5 A smin > A s tul... OK! B2 B300x200 219 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 193 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 354 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 116 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 89 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 440 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 152 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 103 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 350 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 409 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 275 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 379 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 539 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 375 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 509 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 149 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 325 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B300x200 103 350 A smin > A s tul... OK! B29 B300x200 131 350 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 60 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 115 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 50 787,5 A smin > A s tul... OK! B34 B300x200 250 350 A smin > A s tul... OK! B38 B300x200 238 350 A smin > A s tul... OK! B39 B300x200 265 350 A smin > A s tul... OK! Tabel 4.25 Kebutuhan tulangan balok lantai 2 tower 3 IV-28

Balok kaki berdasarkan output ETABS (dibangunan eksisting) As Asmin Tulangan Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) Bab IV Hasil dan Analisis B1 B540x250 714 787,5 A smin > A s tul... OK! B2 B300x200 529 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 226 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 286 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 119 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 91 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 440 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 150 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 102 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 351 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 274 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 378 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 765 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 370 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 238 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 235 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B300x200 67 350 A smin > A s tul... OK! B29 B300x200 48 350 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 60 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 115 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 50 787,5 A smin > A s tul... OK! B34 B300x200 161 350 A smin > A s tul... OK! B38 B300x200 75 350 A smin > A s tul... OK! B39 B300x200 59 350 A smin > A s tul... OK! b. Akibat Pembebanan Tower Empat Kaki IV-29

Gambar 4.19 Kebutuhan tulangan balok lantai 1 tower 4 kaki Tabel 4.26 Kebutuhan tulangan balok lantai 1 tower 4 kaki berdasarkan output ETABS Balok As Tulangan Asmin Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) B2 B530x200 40 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 236 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 258 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 371 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 184 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 737 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 267 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 210 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 352 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 479 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 308 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 490 612,5 A smin > A s tul... OK! B24 B420x250 288 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 107 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B330x290 99 558,25 A smin > A s tul... OK! B28 B330x290 46 558,25 A smin > A s tul... OK! B29 B330x290 187 558,25 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 229 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! Tabel 4.27 Kebutuhan tulangan balok lantai 1 tower 4 kaki IV-30

Balok berdasarkan output ETABS (dibangunan eksisting) As Asmin Tulangan Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) Bab IV Hasil dan Analisis B2 B530x200 39 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 324 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 261 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 539 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 371 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 182 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 737 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 261 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 206 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 359 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 353 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 479 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 302 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 491 612,5 A smin > A s tul... OK! B24 B420x250 50 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 111 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B330x290 90 558,25 A smin > A s tul... OK! B28 B330x290 60 558,25 A smin > A s tul... OK! B29 B330x290 184 558,25 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 229 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 101 787,5 A smin > A s tul... OK! IV-31

Gambar 4.20 Kebutuhan tulangan balok lantai 2 tower 4 kaki IV-32 Bab IV Hasil dan Analisis Tabel 4.28 Kebutuhan tulangan balok lantai 2 tower 4 kaki berdasarkan output ETABS Balok As Tulangan Asmin Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) B1 B540x250 674 787,5 A smin > A s tul... OK! B2 B300x200 619 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 209 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 195 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 341 787,5 A smin > A s tul... OK! B7 B540x250 115 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 89 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 441 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 165 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 108 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 350 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 274 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 378 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 539 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 375 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 201 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 325 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B300x200 65 350 A smin > A s tul... OK! B29 B300x200 89 350 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 60 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 115 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 50 787,5 A smin > A s tul... OK! B34 B300x200 280 350 A smin > A s tul... OK! B38 B300x200 306 350 A smin > A s tul... OK! B39 B300x200 310 350 A smin > A s tul... OK! Tabel 4.29 Kebutuhan tulangan balok lantai 2 tower 4 kaki berdasarkan output ETABS (dibangunan eksisting) Balok As Tulangan Asmin Tulangan Cek (mm 2 ) (mm 2 ) B1 B540x250 409 787,5 A smin > A s tul... OK! B2 B300x200 499 350 A smin > A s tul... OK! B4 B540x250 229 787,5 A smin > A s tul... OK! B5 B540x250 170 787,5 A smin > A s tul... OK! B6 B540x250 782 787,5 A smin > A s tul... OK!

B7 B540x250 117 787,5 A smin > A s tul... OK! B8 B540x250 89 787,5 A smin > A s tul... OK! B9 B540x250 442 787,5 A smin > A s tul... OK! B10 B540x250 155 787,5 A smin > A s tul... OK! B11 B540x250 106 787,5 A smin > A s tul... OK! B12 B540x250 351 787,5 A smin > A s tul... OK! B14 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B15 B420x250 272 612,5 A smin > A s tul... OK! B17 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B18 B420x250 375 612,5 A smin > A s tul... OK! B21 B420x250 409 612,5 A smin > A s tul... OK! B22 B420x250 360 612,5 A smin > A s tul... OK! B25 B420x250 226 612,5 A smin > A s tul... OK! B26 B420x250 32 612,5 A smin > A s tul... OK! B27 B300x200 136 350 A smin > A s tul... OK! B29 B300x200 47 350 A smin > A s tul... OK! B31 B540x250 60 787,5 A smin > A s tul... OK! B32 B540x250 115 787,5 A smin > A s tul... OK! B33 B540x250 50 787,5 A smin > A s tul... OK! B34 B300x200 63 350 A smin > A s tul... OK! B38 B300x200 25 350 A smin > A s tul... OK! B39 B300x200 32 350 A smin > A s tul... OK! 4.11.2 Cek Penulangan Beton Pada Kolom a. Akibat Pembebanan Tower Tiga Kaki IV-33

Gambar 4.21 Rasio P-M-M kolom bangunan eksisting tower 3 kaki Tabel 4.30 Check rasio tulangan kolom lantai 1 tower 3 kaki Kolom Check C1 0.280 < 1... OK! C2 0.308 < 1... OK! C5 0.499 < 1... OK! C6 0.513 < 1... OK! C7 0.574 < 1... OK! C8 0.336 < 1... OK! C9 0.688 < 1... OK! C10 0.644 < 1... OK! C11 0.715 < 1... OK! C12 0.635 < 1... OK! C13 0.543 < 1... OK! C14 0.579 < 1... OK! C15 0.547 < 1... OK! C16 0.585 < 1... OK! C18 0.284 < 1... OK! C19 0.375 < 1... OK! C20 0.301 < 1... OK! Tabel 4.31Check rasio tulangan kolom lantai 1 tower 3 kaki (dibangunan eksisting) IV-34

Kolom Check C1 0.276 < 1... OK! C2 0.325 < 1... OK! C5 0.459 < 1... OK! C6 0.518 < 1... OK! C7 0.573 < 1... OK! C8 0.325 < 1... OK! C9 0.688 < 1... OK! C10 0.644 < 1... OK! C11 0.715 < 1... OK! C12 0.635 < 1... OK! C13 0.540 < 1... OK! C14 0.575 < 1... OK! C15 0.546 < 1... OK! C16 0.580 < 1... OK! C18 0.322 < 1... OK! C19 0.338 < 1... OK! C20 0.301 < 1... OK! Tabel 4.32 Check rasio tulangan kolom lantai 2 tower 3 kaki Kolom Check C1 0.608 < 1... OK! C2 0.375 < 1... OK! C5 0.476 < 1... OK! C6 0.481 < 1... OK! C7 0.583 < 1... OK! C8 0.465 < 1... OK! C9 0.401 < 1... OK! C10 0.346 < 1... OK! C11 0.573 < 1... OK! C12 0.781 < 1... OK! C13 0.505 < 1... OK! C14 0.603 < 1... OK! C15 0.732 < 1... OK! C16 0.752 < 1... OK! C18 0.249 < 1... OK! C19 0.930 < 1... OK! C20 0.697 < 1... OK! Sumber : Hasil Analis Tabel 4.33 Check rasio tulangan kolom lantai 2 tower 3 kaki (dibangunan eksisting) IV-35

Kolom Check C1 0.432 < 1... OK! C2 0.380 < 1... OK! C5 0.476 < 1... OK! C6 0.514< 1... OK! C7 0.681 < 1... OK! C8 0.827 < 1... OK! C9 0.398 < 1... OK! C10 0.343< 1... OK! C11 0.588 < 1... OK! C12 0.827 < 1... OK! C13 0.509 < 1... OK! C14 0.622 < 1... OK! C15 0.740 < 1... OK! C16 0.735 < 1... OK! C18 0.421 < 1... OK! C19 0.195 < 1... OK! C20 0.205 < 1... OK! Sumber : Hasil Analis b. Akibat Pembebanan Tower 4 Kaki Gambar 4.22 Rasio P-M-M kolom bangunan eksisting tower 4 kaki Tabel 4.34 Check rasio tulangan kolom lantai 1 tower 4 kaki IV-36

Kolom Check C1 0.608 < 1... OK! C2 0.375 < 1... OK! C5 0.474 < 1... OK! C6 0.512 < 1... OK! C7 0.593 < 1... OK! C8 0.378 < 1... OK! C9 0.691 < 1... OK! C10 0.647< 1... OK! C11 0.711 < 1... OK! C12 0.650 < 1... OK! C13 0.550 < 1... OK! C14 0.586 < 1... OK! C15 0.569 < 1... OK! C16 0.600 < 1... OK! C18 0.306< 1... OK! C19 0.493 < 1... OK! C20 0.320 < 1... OK! Tabel 4.35 Check rasio tulangan kolom lantai 1 tower 4 kaki (dibangunan eksisting) Kolom Check C1 0.289 < 1... OK! C2 0.347 < 1... OK! C5 0.475 < 1... OK! C6 0.504 < 1... OK! C7 0.617 < 1... OK! C8 0.360 < 1... OK! C9 0.691 < 1... OK! C10 0.647 < 1... OK! C11 0.737 < 1... OK! C12 0.643 < 1... OK! C13 0.5300 < 1... OK! C14 0.569 < 1... OK! C15 0.555 < 1... OK! C16 0.694 < 1... OK! C18 0.316 < 1... OK! C19 0.341 < 1... OK! C20 0.329 < 1... OK! Tabel 4.36 Check rasio tulangan kolom lantai 2 tower 4 kaki IV-37

Kolom Check C1 0.608 < 1... OK! C2 0.375 < 1... OK! C5 0.500 < 1... OK! C6 0.548 < 1... OK! C7 0.671 < 1... OK! C8 0.534 < 1... OK! C9 0.389 < 1... OK! C10 0.349 < 1... OK! C11 0.569 < 1... OK! C12 0.901 < 1... OK! C13 0.508 < 1... OK! C14 0.598 < 1... OK! C15 0.657 < 1... OK! C16 0.701 < 1... OK! C18 0.214 < 1... OK! C19 0.632 < 1... OK! C20 0.310 < 1... OK! Sumber : Hasil Analis Tabel 4.37 Check rasio tulangan kolom lantai 2 tower 4 kaki (dibangunan eksisting) Kolom Check C1 0.492 < 1... OK! C2 0.321 < 1... OK! C5 0.504 < 1... OK! C6 0.560 < 1... OK! C7 0.870 < 1... OK! C8 0.679 < 1... OK! C9 0.381 < 1... OK! C10 0.343 < 1... OK! C11 0.595 < 1... OK! C12 0.894 < 1... OK! C13 0.498 < 1... OK! C14 0.583 < 1... OK! C15 0.669 < 1... OK! C16 0.694 < 1... OK! C18 0.313 < 1... OK! C19 0207. < 1... OK! C20 0.182 < 1... OK! Sumber : Hasil Analis IV-38