BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih aktif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang. Maka dari itu agar memperoleh laba cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Kompensasi, Motivasi, dan Kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pada faktor produksi ini. Perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu lembaga yang diorganisasikan dan dijalankan

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumber daya-sumber daya lainnya yang dimiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dengan seriring

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan, teknologi dan perekonomian berkembang sangat pesat di jaman era

Bab 2 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam Bonner dan Sprinkle (2002), insentif moneter seperti gaji, bonus, dan opsi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang terkenal memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia yang sangat tidak menentu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih aktif dalam menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan efisien sejalan dengan sikap sosial dari masyarakat. Biasanya terdapat tujuan-tujuan tambahan dalam mencapai tujuan utama dari perusahaan, selain tujuan perusahaan, juga ada tujuan individu yaitu salah satunya tujuan pegawai untuk memperoleh upah yang setinggi-tingginya melalui sebuah kompensasi. Kompensasi merupakan salah satu aspek dari pembentukan kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu seringkali kompensasi dipergunakan oleh perusahaan melalui departemen personalia untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan dengan begitu diharapkan meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. Memberikan kepuasan kerja bagi karyawan adalah kewajiban setiap pemimpin perusahaan, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi karyawan (Hani Handoko, 1998:135) Dengan adanya balas jasa yang adil dan layak yang diterima oleh karyawan, maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab karena kebutuhannya terpenuhi sehingga produktivitas meningkat. 1

BAB I Pendahuluan 2 Dengan semakin meningkatnya produktivitas akan semakin menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan dan akan semakin meningkatkan keunggulan perusahaan dalam bersaing. Sehingga untuk mendapatkan keunggulan dalam sumber daya manusia, yang berarti juga keunggulan bagi perusahaan, maka perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Penyusunan sistem kompensasi ini tidaklah mudah, perusahaan harus memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi yang akan diberikan. Dengan begitu perusahaan baru akan mampu memberikan kompensasi yang adil dan layak kepada karyawannya. Secara garis besar program kompensasi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan bentuk kompensasi dan cara pemberiannya. Berdasarkan bentuknya, kompensasi dibagai atas kompensasi finansial (financial compensastion) dan kompensasi non finansial (non financial compensation). Sedangkan menurut cara pemberiaannya kompensasi dapat dibagi dua, yaitu kompensasi langsung (direct compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation). Kompensasi finansial terbagi atas kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri atas bayaran (pay) yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi. Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung yang merupakan tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung. Kompensasi non finansial merupakan imbalan dalam bentuk kepuasan seseorang yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri,

BAB I Pendahuluan 3 atau dari lingkungan baik secara fisik atau psikologis dimana orang tersebut bekerja. Ciri dari kompensasi non finansial ini meliputi kepuasan yang didapat dari pelaksanaan tugas-tugas yang bermakna yang berhubungan dengan pekerjaan (Syaifullah, 2005:9). Teori yang dikemukakan oleh Herzeberg yang dikutip oleh Gary siegel dan Marconi dalam buku Behavioral Accounting yang menuliskan bahwa Herzeberg s two factor theory focuses on two sets of reward that result from work: those related to job satisfaction (motivator) and those related to job dissatisfaction (hygiene factor). Motivator, related to the content of the job, include promotion, recognition, responsibility, the work it self, and the potential for self-actualization. Hygiene factor, related to the contextual of the job, or environment in which the job is performed, include job security, salary, company policy, working conditions, and personal relationship at work. Penelitian yang berdasarkan kompensasi telah ada sebelumnya dan cukup banyak. Salah satu hasil penelitian mengenai kompensasi yaitu oleh Potra Abimantrana yang berjudul Pengaruh Pelatihan, Kompensasi, dan Pola Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan di Starbucks Coffee" di dalam penelitiannya, terdapat pernyataan sebagai berikut Berdasarkan hasil analisis dengan pengujian regresi linier berganda dapat diketahui bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang paling dominan diantara pelatihan dan komunikasi terhadap kinerja karyawa. Karena semakin besar kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka kinerja karyawan dapat meningkat dengan baik. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dilihat bahwa kompensasi berpengaruh besar

BAB I Pendahuluan 4 dalam peningkatan kinerja. Akan tetapi terdapat penelitian yang berpendapat berbeda dengan penelitan yang dilakukan oleh Potra Abimantrana. Pemberian kompensasi belum menjamin akan meningkatkan kinerja karyawan seperti yang diharapkan, terdapat kemungkinan bahwa kompensasi yang diberikan kepada karyawan akan menurunkan motivasi perusahaan sehingga akan menurunkan kinerja perusahaan. Seperti contoh artikel ketika terjadi krisis global yang disebut tsunami finance mengatakan bahwa beberapa perusahaan financial yang sekarang terlilit masalah ternyata membayarkan gaji untuk top executive sangat tinggi, meskipun secara financial perusahaan tidak terlalu baik, jadi dengan kekuasaannya para eksekutif ini membuat keputusan yang memberikan gaji dan bonus yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri. (Alvi Fauzan at 10/03/2008 Tsunami Finance). Selain artikel tersebut, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Yani, Trisnantoro, dan Meliala (2008 :7-8) yang berjudul Hubungan Kompensasi Dengan Kinerja Bidan Dalam Upaya Pencapaian Program KIA di Kota Tanjung Pinang yang memaparkan bahwa dari 10 orang yang kompensasinya tinggi sebagian besar memiliki kinerja kurang, sedangkan dari 2 orang yang kompensasinya rendah memiliki kinerja yang baik, hal ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Selain itu terdapat pernyataan mereka yang mengatakan Bahwa pemberian kompensasi tidak selamanya meningkatkan kinerja karena masih ada faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja. Dan tidak adanya penghargaan dan sangsi yang jelas terhadap kinerja, membuat bidan tidak termotivasi untuk meningkatkan kinerja.

BAB I Pendahuluan 5 Artikel dan penelitian diatas menjelaskan bahwa pemberian kompensasi belum memberikan kepastian akan meningkatnya kinerja karyawan. Perilaku karyawan menjadi penyebab utama dalam kegagalan dalam kompensasi. Tiap individu memiliki pandangan dan motivasi terhadap kompensasi yang mereka terima, sifat egois manusia tidak akan pernah hilang, apalagi menyangkut hal yang berhubungan dengan uang. Oleh sebab itu kompensasi sebaiknya direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi kesalahan. Selain kompensasi, motivasi juga menjadi bagian dari peningkatan kinerja perusahaan. Berawal dari pemberian kompensasi yang akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Motivasi merupakan salah satu dorongan atau penyebab orang melakukan sesuatu, dengan adanya motivasi yang tinggi maka karyawan dapat bekerja dengan lebih bersemangat dan lebih giat untuk mencapai tujuan yang diinginkan sedangkan jika motivasi karyawan rendah maka selanjutnya akan berdampak pada kinerja karyawan yang tidak maksimal. Menurut Stephen P. Robbins (2001:214) ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi. Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang

BAB I Pendahuluan 6 dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi berada dalam kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya. Menurut Pramedya Andersen Sengkey yang telah melakukan penelitian mengenai Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Unit Perkapalan PT. Pelindo III Surabaya mengungkapkan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan Unit Perkapalan PT. Pelindo III Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat kita lihat bahwa motivasi juga menjadi peranan penting dalam meningkatkan kinerja. Bisnis perhotelan merupakan salah satu bisnis yang sangat mementingkan pemberian kompensasi. Pemberian penghargaan berupa kompensasi sangat mendorong motivasi para pegawai untuk lebih giat bekerja. Apalagi dengan banyaknya persaingan antar hotel yang cukup banyak terutama di Bandung, maka pihak manajemen hotel dituntut untuk lebih jeli dan teliti dalam membuat perencanaan dan pengontrolan dalam pemberian kompensasi. Dengan demikian karyawan dapat memberikan pelayanan terbaik mereka kepada pelanggan. Berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya membuat penulis ingin mendalami penelitian mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja suatu perusahaan sehingga dalam penulisan kali ini penulis ingin membahas penelitian

BAB I Pendahuluan 7 yang lebih menekankan bagian kompensasi berupa financial secara langsung seperti pemberian bonus gaji dan non financial berupa pengakuan sebagai salah satu pengendalian dan motivasi sebagai salah satu indikator yang berpengaruh dalam perkembangan kinerja karyawan sehingga dapat dilihat seberapa besar peningkatan kinerja bagi industri hotel. Untuk melihat hubungan antara pemberian kompensasi dan motivasi sebagai salah satu pengendalian dalam peningkatan kinerja karyawan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan dengan objek penelitian Hotel Furaya yang terletak di Pekanbaru 1.2 Identifikasi Masalah Kegiatan pengendalian oleh manajer memegang peranan penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan termasuk perusahaan jasa, terutama dalam pemberian kompensasai berupa penghargaan. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti merumuskan masalah-masalah yang akan diteliti: a. Bagaimana sistem kompensasi yang diterapkan di Hotel Furaya meningkatkan motivasi? b. Bagaimana motivasi mempengaruhi kinerja? c. Bagaimana pengaruh antara kompensasi dan motivasi terhadap peningkatan kinerja pada Hotel Furaya?

BAB I Pendahuluan 8 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian atas pengaruh penghargaan terhadap peningkatan kinerja dan profitabilitas yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui sistem kompensasi yang diterapkan di Hotel Furaya meningkatkan motivasi. b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja. c. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi yang diberikan terhadap meningkatnya kinerja karyawan di Hotel Furaya. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian atas pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap peningkatan kinerja karyawan diharapkan dapat berguna : 1. Bagi Penulis Dapat menjadi sarana aplikasi dari hasil pembelajaran yang di dapat semasa perkuliahan. Juga untuk menambah wawasan penulis mengenai hubungan antara kompensasi yang diberikan dengan kinerja karyawan sehingga dapat mencapai profitabilitas yang hendak dicapai. 2. Bagi Perusahaan Melalui penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui kekurangan dalam merencanakan sistem kompensasi, sehingga dapat memperbaikinya. 3. Bagi Pembaca a. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan membuat skripsi dengan topik yang sama.

BAB I Pendahuluan 9 b. Dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa mengenai kenyataan suatu sistem pengendalian melalui kompensasi penghargaan. 1.5 Kerangka Pemikiran Kompensasi untuk memberikan kepuasan karyawan salah satunya adalah berupa imbalan. Imbalan merupakan elemen kritis di setiap strategi organisasi guna memotivasi karyawan. Untuk memotivasi, imbalan harus dinilai oleh karyawan dan distribusi mereka harus wajar. Semua faktor lain sama, karyawan dengan prestasi yang lebih baik sebaiknya menerima imbalan lebih besar dari mereka yang kurang (Gibson et al.;1996;279). Kompensasi berupa imbalan telah menjadi suatu bagian dari pengendalian yang digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan, dengan demikian maka tujuan perusahaan untuk memperoleh kinerja dapat tercapai. Karyawan menjadi faktor utama dalam menunjang perusahaan mencapai tujuannya. Karyawan adalah manusia yang pastinya memerlukan kebutuhan, dan setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda dan berusaha untuk mencapai kebutuhan tersebut. Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi: 1. Fisiologi : Makanan, minuman, tempat tinggal dan sembuh dari saki. 2. Keamanan dan keselamatan : Kebutuhan untuk kemerdekaan dari ancaman, yaitu keamanan dari kejadiaan atau lingkungan yang mengancam. 3. Rasa memilik, sosial, dan kasih sayang : Kebutuhan atas persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang.

BAB I Pendahuluan 10 4. Penghargaan (esteem) : Kebutuhan atas harga diri ( self esteem ) dan penghargaan dari pihak lain. 5. Aktualisasi diri : Kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang melalui memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi. Kompensasi menjadi salah satu teori yang dikemukakan oleh Maslow sehingga hal ini membuktikan bahwa manusia memiliki salah satu kebutuhan untuk untuk dihargai oleh perusahaan atas jasa atau usaha yang telah mereka lakukan untuk perusahaan. Kompensasi menjadi salah satu bentuk penghargaan atas jasa karyawan yang telah mengerahkan tenaga dan pikiran untuk perusahaan dimana mereka bekerja. Penghargaan yang diperoleh akan menjadi suatu kepuasan yang akan mendorong atau menambah semangat dari para karyawan. Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Rai Utama yang berjudul membangun motivasi kerja melalui kepuasaan kerja menyampaikan beberapa hal, yaitu : 1. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. 2. Motivasi dan produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan hanya bisa dibangun bila kepuasan karyawan tercipta.

BAB I Pendahuluan 11 3. Daya saing yang berfokus pelanggan dengan mengedepankan kepuasan konsumen, selayaknya dimulai melaului kepuasan karyawan. karena kepuasan komsumen adalah faktor ikutan dari kepuasan karyawan. 4. Kepuasan karyawan menjadikan mereka loyal, yang medorong memberikan pelayanan yang tinggi dan terbaik yang mereka miliki (prima) kepada pelanggan. Nilai layanan yang prima membuat komsumen puas dan loyal. loyalitas pelanggan akan mendatangkan keuntungan dan sumber pertumbuhan perusahaan. 5. Sebelum meperlakukan hukum bisnis pelanggan adalah raja, sebaiknya puaskah karyawan dalam bekerja, karena hanya barisan karyawan yang puas-lah yang benar-benar akan mampu membuat para pelanggan tersenyum dan bersorak riang. Dalam jurnal manajemen yang ditulis oleh Ninuk Muljani (2002;108), mengatakan jika program kompensasi dirasakan adil dan komparatif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya.

BAB I Pendahuluan 12 Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, penulis dalam penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut : Kompensasi dan Motovasi Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Karyawan. 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Nazir (2003;63) adalah sebagai berikut : Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang ini. Tujuan dari penelitian deskritif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Data yang diperoleh dari penelitian ini dikumpulkan, dipelajari, dianalisis, dan dibandingkan dengan teori yang dipelajari oleh penulis. 1.6.1 Teknik Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan ( Field Research ) Yaitu pengumpulan data secara langsung dan mengadakan penelitian terhadap objek yang dilakukan dengan:

BAB I Pendahuluan 13 a. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada objek penelitian, dokumen-dokumen yang digunakan, guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya. b. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab dengan pejabat yang berwenang atau bagian yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut. c. Kuesioner Yaitu membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pimpinan dan personil perusahaan yang dianggap mampu dan berwenang dalam memberikan jawaban yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Yaitu pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan dan membandingkan dengan beberapa sumber kepustakaan, seperti buku literature, majalahmajalah dan lain-lain yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Hotel Furaya. Adapun waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus 2009 sampai selesai.

BAB I Pendahuluan 14 Motivasi Kompensasi Kinerja Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Hotel Furaya Tidak terbukti berdasarkan penelitian Yani, Trisnantoro, dan Meliala mangatakan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja Terbukti dari penelitian Abimantrana mengatakan semakin besar kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka kinerja karyawan dapat meningkat dengan baik Jadi apakah kinerja karyawan dipengaruhi kompensasi dan motivasi?? Hipotesis Research Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Penelitian Lapangan ( Field Research ) Hipotesis (HA) : Kompensasi dan Motovasi Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Karyawan Secondary Data Kuesioner Wawancara Terima HA Tolak HA