PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 1996 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN : 1997 SERI : D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2004

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok. 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah;

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 08 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 1988 SERI : D

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BURU

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan; 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 61 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

Transkripsi:

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR SERMO PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang a. b. c. bahwa berdasarkan Pasal 7 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1998 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disebutkan bahwa Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan dengan Peraturan Daerah; bahwa untuk meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat di bidang pengairan secara berdayaguna dan berhasilguna, perlu mengatur Organisasi data Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950

sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819); Mengingat 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046); Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3225); Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3226); Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah jo. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 57/PRT/1990 (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3353); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3409); Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3445); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 72/PRT/1997 tentang Keamanan Bendungan; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah jo. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan dan Peraturan Daerah Perubahan; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;

14. 15. 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 179 Tahun 1996 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Balai Pengelolaan Sumber Daya Air; Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1998 tentang Pembentukan, Organisasi, dan Tatakerja Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1998 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR SERMO PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; a. b. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; c. d. Gubernur Kepala Daerah ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta; e. f. g. h. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Balai adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo; Kepala Balai ialah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo; Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB II ORGANISASI Bagian Pertama Urusan dan Susunan Organisasi Unsur-unsur Organisasi Balai adalah a. Pimpinan; b. Pembantu Pimpinan; c. Pelaksana; d. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 2 a. Pimpinan adalah Kepala Balai; b. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha; c. Pelaksana adalah Seksi yang terdiri dari beberapa Sub Seksi; d. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di Balai yang melakukan kegiatan teknis sesuai dengan keadilan atau keterampilannya masing-masing. Pasal 3 Susunan Organisasi Balai terdiri dari a. Kepala Balai; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Tata Operasional; d. Kelompok Jabatan Fungsional; (3) (4) (5) Sub bagian Tata Usaha sebagaimana tersebut ayat Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai. Seksi Tata Operasional sebagai tersebut ayat Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawabd langsung kepada Kepala Balai. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut ayat Pasal ini dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Balai. Bagan Struktur Organisasi Balai adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Pimpinan Pasal 4 Kepala Balai mempunyai fungsi a. Pembimbingan dan pembinaan dalam rangka menyelenggarakan kegiatan Balai; b. Pengkoordinasian kegiatan Balai; c. Pengawasan dan pengevaluasian kegiatan-kegiatan Balai.

Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah ini Kepala Balai mempunyai tugas memimpin, membimbing.membina, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan tugas Balai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi a. Pengelolaan urusan umum; b. Pengelolaan urusan keuangan; c. Pengelolaan urusan kepegawaian; d. Pengelolaan urusan peralatan dan perbekalan. Bagian Ketiga Pembantu Pimpinan Pasal 6 Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 6 Peraturan Daerah ini Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, keuangan, kepegawaian, peralatan dan perbekalan, dan perpustakaan. Seksi Tata Operasional mempunyai fungsi a. Pengoperasian dan pengelolaan data; b. Pemeliharaan dan perbaikan; c. Pengendalian dan pengamanan. Bagian Keempat Pelaksana Pasal 8 Pasal 9 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 8 Peraturan Daerah ini Seksi Tata Operasional mempunyai tugas a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Membantu dan mengolah data kuantitas dan kualitas air; Mengelola dan membagi air untuk memenuhi berbagai kepentingan' Mempersiapkan pemberian rekomendasi teknis perizinan penggunaan dan pemanfaatan air serta sumberdaya air; Memanfaatkan dan menginventarisasi kondisi dan fungsi prasarana pengairan; Merawat, memelihara, dan memperbaiki prasarana pengairan; Mengamankan prasarana pengairan; Mengendalikan banjir dan menanggulangi kekeringan; Mengendalikan pencemaran dan pengotoran air dan sumber air; Mengendalikan pemanfaatan sumber air; Melaksanakan penyuluhan pengairan.

Pasal 10 Seksi Tata Organisasi terdiri dari a. Sub Seksi Operasional dan Pengelolaan Data; b. Sub Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan; c. Sub Seksi Pengendalian dan Pengamanan. Sub Seksi-Sub Seksi sebagaimana tersebut ayat Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Seksi Tata Operasional. Pasal 11 (3) Sub Seksi Operasi dan Pengelolaan Data mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan pengelolaan data kuantitas dan kualitas air, alokasi dan pembagian air untuk memenuhi berbagai kepentingan, mempersiapkan bahan pemberian rekomendasi teknis perizinan penggunaan serta pemanfaatan air, sumberdaya air. Sub Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan mempunyai tugas melaksanakaan pemantauan, inventarisasi kondisi dan fungsi prasarana pengairan, perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan prasarana pengairan. Sub Seksi Pengendalian dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian banjir dan penanggulangan kekeringan, pengendalian pencemaran dan pengotoran air dan sumber air, pengendalian pemanfaatan sumber air, pengamanan prasarana pengairan. Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 12 (3) (4) (5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas secara profesional sesuai dengan keahlian atau keterampilannya masing-masing. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang pangkat dan jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi atas Sub-sub kelompok sesuai dengan kebutuhan yang dapat dikoordinir oleh Ketua Sub Kelompok. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan, dan beban kerja. Pembinaaan terhadap tenaga fungsional dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

BAB III TATAKERJA Pasal 13 (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi, Kepala Sub Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal. Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Balai bertanggung jawab dalam memimpin dengan memberikan bimbingan, petunjuk, perintah, dan mengawasi serta mengendalikan pelaksanaan tugas bawahannya. Dalam rangka memimpin bawahannya, Kepala Balai dapat mengadakan rapat berkala. Pasal 14 Setiap bawahan di lingkungan Balai wajib mematuhi petunjuk, perintah, dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh, serta bertanggungjawab kepada atasan. Setiap bawahan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan tugas berkewajiban untuk memberikan saran pertimbangan kepada atasan masing-masing. Pasal 15 Kepala Balai dalam melaksanakan tugas dapat mengadakan hubungan kerja secara fungsional dengan instansi lain yang terkait. Pasal 16 Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Balai secara berjenjang wajib menyampaikan laporan tepat pada waktunya sesuai dengan bidang tugas masing-masing kepada Kepala Balai yang selanjutnya ditampung dan diolah sebagai bahan laporan kepada Kepala Dinas. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan masing-masing tembusannya disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan Balai yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal 17 Jenjang kepangkatan dan jenjang jabatan pada Balai diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundanan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di YogyakartaPada tanggal 26 Oktober 1998 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Wakil Ketua, ttd M. SUBAGIO WARYADI PENJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. HAMENGKU BUWONO X Disahkan oleh Menteri Dalam Negeridengan Surat Keputusan Nomor 146 Tahun 1998 Tanggal 21 Desember 1998 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istmewa Yogyakarta Seri D Nomor 6 Tanggal 1 Mei 1999 Pelaksana Harian Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ttd. IR SOEBEKTI SOENARTO NIP. 080016744

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR SERMO PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka terselenggaranya tata pengaturan air secara tertib, teratur, dan lancar serta berorientasi pada asas-asas kemanfaatan umum, keseimbangan, dan kelestarian agar dapat dipergunakan secara efisien perlu ditetapkan pola perlindungan, pengembangan, penggunaan sumberdaya air dan prasarana pengairan. Sebagai upaya untuk merealisasikan maksud tersebut di atas telah ditetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 179 Tahun 1996 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Balai Pengelolaan Sumber Daya Iar, yang harus ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah. Sesuai dengan Pasal 7 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1998 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Organisasi dan Tatakerja Balai ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat dalam bidang pengairan perlu mengatur Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dimaksud dengan menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Organisasi dan Tatakerja Balai Pengelolaan Sumberdaya Air Sermo pada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s.d. 2 Pasal 5 Ayat s.d. (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 4 s.d. 7 Pasal 8 huruf a Cukup jelas Cukup jelas. Yang dimaksud dengan Tenaga Fungsional Senior adalah Pejabat Fungsional yang tertua berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan dan Jabatan di antara pejabat fungsional lainnya. Cukup jelas. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan pengoperasian adalah kegiatan pengaturan dan pengalokasian serta pembagian air dengan tujuan pendayagunaan secara optimal.

huruf b huruf c Pasal 9 s.d. 14 Pasal 15 Pasal 16 s.d. 19 Pasal 3 - Yang dimaksud dengan pemeliharaan adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kelangsungan fungsi waduk dan prasarana pengairan lainnya sesuai dengan tujuan yang direncanakan. - Yang dimaksud dengan perbaikan adalah semua kegiatan yang berupa penggantian suku cadang/bagian bangunan yang rusak dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi waduk dan prasarana pengairan lainnya sesuai dengan tujuan yang direncanakan. - Yang dimaksud dengan pengendalian dan pengamanan adalah tindakan pemantauan, pengaturan, pengawasan, evaluasi, pencegahan, dan pengambilan tindakan untuk menghindari jebolnya bendungan serta kerusakan prasarana pengairan lainnya. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan instansi lain yang terkait adalah instansi pemerintah lintas sektoral baik tingkat pusat maupun daerah dan instansi swasta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Cukup jelas Cukup jelas LAMPIRAN LIHAT FISIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ketua, GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Ttd. ttd. H. SUBAGIO WARYADI HAMENGKU BUWONO X