8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Entitas Anaknya

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

A. Simpulan B. Rencana Tindakan Perbaikan (Actian Plan)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga banyak yang menyebut keterikatan kerja merupakan old wine in

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan tanggal 14 Februari Sejarah

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah singkat PT Perkebunan Nusantara IV Medan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SURAT EDARAN No.: MZ4/SE/GPS/V/2016

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan perusahaanperusahaan

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Laporan Hasil Assessment Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2015 Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

Komposisi dan Profil Anggota Komite Audit

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V.

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

STIE DEWANTARA GCG Bank

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan Sumatera Utara, Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pedoman Good Corporate Governance PT Taspen (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl.

DAFTAR ISI. Daftar Isi

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tanggal 14 Februari 1996, sesuai dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H. No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8331 HT.01.01.Th.96. tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8674. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 2 dari Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. tanggal 4 Maret 2016, mengenai pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham tentang perubahan struktur permodalan. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0004359.AH.01.02 Tahun 2016, tanggal 4 Maret 2016. Perusahaan adalah hasil peleburan 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) dan PT Perkebunan V (Persero). Peleburan ketiga BUMN tersebut ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 1996. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2014 tanggal 17 September 2014, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Perkebunan Nusantara III (Persero), ditetapkan bahwa Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar 90% yang berasal dari 8

9 pengalihan saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan Nusantara (Persero) lainnya. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2014 pada tanggal 17 September 2014, maka: Bentuk badan usaha PT Perkebunan Nusantara I (Persero), PT Perkebunan Nusantara II (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), PT Perkebunan Nusantara V (Persero), PT Perkebunan Nusantara VI (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), PT Perkebunan Nusantara XI (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) berubah menjadi Perseroan Terbatas yang tunduk sepenuhnya pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadi Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara I, PT Perkebunan Nusantara II, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Perkebunan Nusantara V, PT Perkebunan Nusantara VI, PT Perkebunan Nusantara VII, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perkebunan Nusantara XII, PT Perkebunan Nusantara XIII dan PT Perkebunan Nusantara XIV masing-masing sebesar 90%. Kepemilikan saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan Nusantara I, PT Perkebunan Nusantara II, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Perkebunan Nusantara V, PT Perkebunan Nusantara VI, PT Perkebunan Nusantara VII, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perkebunan Nusantara XII, PT Perkebunan Nusantara XIII dan PT Perkebunan Nusantara

10 XIV masing-masing menjadi 10%. Nilai penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar Rp 10.190.379.000.000 ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 468/KMK.06/2014 tanggal 1 Oktober 2014. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.767/KMK.06/2015 tanggal 24 Juli 2015 ditetapkan bahwa nilai pertambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadi sebesar Rp27.588.578.194.542. Nilai tersebut merupakan nilai definitif penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sesuai perhitungan nilai wajar saham per tanggal 30 September 2014 yang berasal dari pengalihan 90% saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Perkebunan Nusantara I, PT Perkebunan usantara II, PT Perkebunan Nusantara IV, PT Perkebunan Nusantara V, PT Perkebunan Nusantara VI, PT Perkebunan Nusantara VII, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perkebunan Nusantara XII, PT Perkebunan Nusantara XIII dan PT Perkebunan Nusantara XIV. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 135 tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015, Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal PT 12 Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar Rp3.150.000.000.000 yang diteruskan sebagai penambahan modal PT Perkebunan Nusantara III (Persero) kepada PT Perkebunan Nusantara VII, PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI dan PT Perkebunan Nusantara XII masing-masing sebesar Rp157.500.000.000, Rp 900.000.000.000, Rp 877.500.000.000, Rp 585.000.000.000 dan Rp 630.000.000.000. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di

11 bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan utama: Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunan. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis, dan agro industri. Lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan. Kegiatan Perusahaan pada saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet serta produksi minyak sawit dan karet yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan mengelola perkebunan seluas 158.505 hektar yang terdiri dari 36 unit kebun kelapa sawit dan kebun karet yang didukung dengan 12 unit pabrik kelapa sawit (PKS) dan 7 unit pabrik karet, 1 unit pabrik pengolahan inti sawit dan 4 unit rumah sakit. Perusahaan juga

12 mengelola kawasan Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara seluas 2.003 hektar yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, yang terdiri atas zona industri, logistik dan pariwisata berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2012 tanggal 27 Februari 2012. Kantor Pusat Perusahaan berdomisili di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2017.

13 B. Stuktur Organisasi Adapun struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebagai berikut.

14 Susunan Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 2016 2015 Komisaris Utama : Joefly J. Bahroeny Joefly J. Bahroeny Komisaris : Dahlan Harahap Dahlan Harahap Komisaris : Sardan Marbun *) Sardan Marbun Komisaris : Dedi Y.H Sitorus Heri Sebayang Komisaris : Subur Budhisantoso *) Subur Budhisantoso *) Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham No. SK-03/MBU/01/2017 tanggal 10 Januari 2017, Bapak Sardan Marbun dan Subur Budhisantoso telah diberhentikan dengan hormat dan menunjuk Bapak Deddy Fauzi Elhakim dan Dilza Vierson sebagai pengganti komisaris. Komite Audit 2016 2015

15 Ketua : Dahlan Harahap Dahlan Harahap Anggota : Syamsuddin Lubis Anggota : Darwin Bagindo Pakih Komite Pemantau Resiko 2016 2015 Ketua : Sardan Marbun Anggota : H. Afrah Yusren c. Dewan Komisaris, Direksi, SEVP dan Karyawan (lanjutan) Susunan Direksi dan SEVP Perusahaan adalah sebagai berikut: Direksi 31 Desember 2016 Direktur Utama : Elia Massa Manik Direktur Keuangan dan Korporasi : Erwan Pelawi Direktur Human Capital Management dan Umum : Seger Budiarjo Direktur Pelaksan Operasional : Nurhidayat Direksi 31 Desember 2015 Direktur Utama : Bagas Angkasa Direktur Perencanaan dan Pengembangan : Alexander Maha

16 Direktur Keuangan : Erwan Pelawi Direktur Produksi : Tengku Syahmi Johan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Harianto Direktur Korporasi : Rafjon Yahya Senior Executive Vice President (SEVP) 31 Desember 2016 SEVP Bidang Produksi : Alexander Maha - SEVP Bidang Keuangan : Siwi Peni SEVP Bidang SDM & Umum : Ahmad Gusmar Harahap C. Visi dan Misi Perusahaan : 1. Visi Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. 2. Misi a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan. b. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan. c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

17 d. karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal e. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor. f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. g. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas. Deskripsi Tugas (Job Description) Adapun susunan organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah : Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Rapat Umum pemegang saham adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewasa Komisaris, Direktur serta setingkat lebih bawah. Tugas dan wewenangnya adalah : a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan model atau asset perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. c.mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

18 Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Joefly J. Bahroeny Komisaris : Dahlan Harahap Deddy Yefri Sitorus Deddy Fauzi Elhakim Dielza Vierzan Tugas dan wewenang Komisaris adalah : a. Memberikan nasehat kepada pimpinan. b. Membantu Pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan. Angggota Direksi dan Senior Executive Vice President (SEVP) Direktur Utama Direktur Pelaksana dan Operasional Direktur Keuangan dan Korporasi MBA Direktur Human Capital Management dan Umum SEVP Keuangan MM SEVP Produksi SEVP SDM dan Umum Gusmar Hrp : Elia Massa Manik : Ir. Nurhidayat,MM : Erwan Pelawi, SE, : Seger Budiardjo : Ir. Alexander Maha, : Siwi Peni : Ir. H. Ahmad Tugas dan Wewenang : 1. Direktur Utama a) Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agribisnis.

19 b) Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di semua jajaran. c) Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan The Business Success Model yang tercermin dalam indikator kerja utama (IKU). d) Mewujudkan portofolio bisnis perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah. e) Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3. f) Menetapkan sistem saran dan prasarana informasi melalui teknologi informasi yang terintegrasian berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. 2. Direktur Keuangan a) Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan profitabilitas perusahaan. b) Melaksanakan Assets Assesment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potensial. c) Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (harga pokok FOB) melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC). d) Memelihara Cash Reserve Requirment minimum 2(dua) bulan kebutuhan dana operasional. e) Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan KAP/RKOP dan RJP. f) Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan. g) Membuat laporan manajemen interim dan laporan keuangan konsolidasian. h) Menjalin hubungan yang harmoni dengan stakeholders.

20 i) Membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui teknologi informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. j) Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3. k) Menetapkan system sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. 3. Direktur Human Capital Management dan Umum 1) Menetapkan kebutuhan SDM (kompetensi, kuantitas dan waktu) sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2) Menetapkan sistem kerja (work sistem) bidang SDM untuk mewujudkan operational excellence. 3) Melaksanakan mapping personil secara periodik. 4) Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan. 5) Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya. 6) Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi. 7) Menetapkan sistem rekrutmen karyawan. 8) Menetapkan sistem jenjang karir karyawan. 9) Menetapkan program peningkatan kesejahteraan (Quality Of Life). 10) Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan. 11) Menetapkan kebijakan untuk memenuhi aspek legal perusahaan. 12) Menjalin hubungan yang harmonis dengan stakeholders. 13) Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan. 14) Mengendalikan biaya Pembinaan SDM dan Umum secara efisien.

21 15) Mensukseskan pelaksanaan sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000 serta SMK3. 16) Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan sacara maksimal. D. Kinerja Terkini Kinerja perusahaan tahunan 2013 berdasarkan Nomor Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan RUPS PT Perkebuan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor : S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah AA (double A) dengan rincian : a. Nilai skor aspek keungan 61,50 b. Nilai skor aspek operasional 13,50 c. Nilai skor aspek administrasi 15,00 Total nilai skor 89,50 Berdasarkan hasil penelitian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total skor nilai 89,50. E. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tentang dalam strategi usaha untuk usaha 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Srategi usaha 2013, yaitu : 1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis. 2. Melaksanakan manejemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing. 3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.

22 4. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost effective. 5. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan paradigma baru. Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tahun 2010-2014 (sebelum RUPS) disusun selain untuk memenuhi permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No : KEP- 102/MBU/2002 tanggal 4 juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan, misalnya pada luas areal tanaman.