BAB IV PENUTUP. kembali isu yang dianggap penting dalam sebuah media. Unsur-unsur audio visual

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. verbal. Komunikasi yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari hari ialah. yang melibatkan banyak orang adalah komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi adalah ilmu tertua di dunia, karena komunikasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ibunya, dan sekaligus menjadi inti cerita dalam film dari Arab Saudi berjudul

BAB IV PENUTUP. menggunakan analisis semiotik John Fiske tentang representasi asimilasi etnis

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi. Keberadaan new media yang semakin mudah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

2 sendiri tak bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia. Studi tentang gaya busana, pakaian atau fashion pun sudah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitarnya. Media menjadi tujuan utama masyarakat setiap kali ingin mencari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 2.1 Film Hollywood sebagai Representasi Kebudayaan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BAB V PENUTUP. yang memungkinkan terjadinya rasisme antara orang kulit putih. pemikiran orang kulit putih kepada orang kulit hitam.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memperlihatkan pihak Amerika sebagai penyelamat bagi negara-negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. medium yang lain seperti menyebarkan hiburan, menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN...ii. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL...xv. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana media massa pada umumnya, film menjadi cermin atau

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kasus kekerasan seksual, free sex,dan semacamnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada iklan Nutrilon Royal versi Life

BAB VI PENUTUP. (Negeri Ini) dengan menggunakan metode semiotika Pierce. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT, yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat. sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini film adalah media yang paling populer. Kemunculan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. Amerika merupakan sebuah negara besar yang sangat memiliki pengaruh

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang, memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN. Sejarah panjang bangsa Eropa mengenai perburuan penyihir (witch hunt) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. (denotasi) yang dihadirkan dalam film American Sniper. Selanjutnya, dengan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. demikian, timbul misalnya anggapan bahwa ras Caucasoid atau ras Kulit

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. harus berpisah dari teman-temannya di Detroit dan pindah ke Beijing, China,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengaruh, dampak dan implikasi pada seluruh kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup yang sering disebut movie. Film secara kolektif sering

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman ilmu komunikasi dan teknologi dalam

BAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB IV ANALISA DATA. I. Nasionalisme TKI dalam Film Minggu Pagi di Victoria Park

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Film secara substansial memenuhi kriteria sebagai tajuk yang mengulas kembali isu yang dianggap penting dalam sebuah media. Unsur-unsur audio visual dalam film mampu menghadirkan sebuah cerita yang dipadukan dengan ketelitian sutradaranya dan dapat menghadirkan sebuah cerita yang penuh dengan pesan. Dengan demikian penonton dapat menangkap pesan serta kritikan yang ingin disampaikan. Dalam film, kritik-kritik sosial dapat dianalisa dari unsur simbol apa saja yang nampak dalam cerita yang disampaikan secara halus dan mengenai sasaran penonton. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada bab sebelumnya yang dilakukan dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes tentang Representasi Kepahlawanan Afro-Amerika dalam Film The Karate Kid penemuan yang peneliti dapatkan yaitu: Afro-Amerika dikostruksikan sebagai pahlawan, sedangkan China dikonstruksikan sebagai penjahat. Hal tersebut dapat dilihat pada adegan-adegan di mana sosok Dre Parker (Afro-Amerika) yang memiliki ciri khas yang berbeda mendapatkan intimidasi ketika tiba di kota Beijing, China. Dre yang sedang bersosialisasi agar mendapatkan teman baru mendapatkan kekerasan dari Cheng dan gengnya. Cheng adalah satu anak laki-laki lokal yang menguasai ilmu bela diri kung fu.

Tak hanya pada saat Dre baru saja tiba, rupanya Cheng adalah salah satu murid di tempat Dre sekolah. Di sekolah pun Dre mendapatkan perlakuan kekerasan dari Cheng dan gengnya. Cheng bertindak seperti itu dikarenakan Cheng tidak menyukai Dre mendekati Mei Ying, gadis lokal yang pandai bermain biola yang menjadi teman Dre. Selanjutnya, bentuk kepahlawanan Afro-Amerika dapat terlihat dari bentuk fisik Dre yang walaupun bertubuh kecil, namun kekar dan berotot. Hal itu dikarenakan seorang hero (pahlawan) harus memiliki tubuh yang kuat agar dapat melindungi yang lemah. Sokok hero dalam diri Dre juga dapat terlihat pada saat dia tidak putus asa ketika bertanding pada saat turnamen. Meskipun sampai terjatuh dan merasa kesakitan, Dre tetap bangkit untuk melawan dan melanjutkan turnamennya. Selain fisik hero yang bertubuh kuat dan berotot, seorang hero juga harus memiliki rasa empati yang tinggi. Rasa empati yang tinggi dimiliki oleh seorang Dre ditunjukkan dengan sikap memahami kondisi mental seseorang dan suka menolong. Karena dapat diketahui bahwa sikap menolong orang lain adalah bahwa diri kita berguna untuk orang lain. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan sikap empati Dre terhadap Mr. Han yang sedang kalut dan depresi karena mengenang hari terjadinya tragedi kecelakaan mobil yang merenggut nyawa istri dan anaknya. Selain itu Dre yang suka menolong dapat ditunjukkan dengan Dre mengambil bola pimpong kemudian mengembalikan bola pimpong tersebut yang bergulir ke arahnya.

Berikutnya, prasangka buruk (stereotipe) China dalam film tersebut dapat ditunjukkan dengan beberapa adegan. Pertama Cheng yang suka menindas (bully) Dre dalam bentuk kekerasan secara verbal dan nonverbal. Kekerasan verbal ditunjukkan dengan Cheng memberikan nama karate kid kepada Dre yang tidak tahu ilmu bela diri, sehingga julukan karate kid menunjukkan posisi Dre yang diremehkan oleh Cheng. Kemudian secara nonverbal, Dre mendapatkan kekerasan berupa pukulan dari Cheng dan gengnya. Padahal tidak semua orang China memiliki karakteristik jahat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan Mr. Han yang mau membantu Dre untuk berlatih kung fu. Stereotipe China selanjutnya ditunjukkan dengan sosok Mr. Han yang suka meminum minuman keras (alkohol). Hal tersebut dapat ditunjukan dengan adegan dimana terdapat sebuah botol minuman keras beserta gelas yang telah terisi setengah. Kemudian pada adegan tersebut didukung dengan Mr. Han yang sedang merusak atau menghancurkan mobilnya dengan dipukul menggunakan sebuah palu berukuran besar. Sehingga sisi dari pada karakter Mr. Han adalah seorang pemabuk yang tidak bisa mengontrol emosinya. Terakhir, Amerika sebagai negara superpower turut menyisipkan ideologinya sebagai negara adidaya dengan menunjukkan eksistensinya di China. Pembuktian tersebut dapat ditunjukkan dengan penggunaan Bahasa Inggris di China, bukan Bahasa Mandarin (China) sebagai bahasa yang digunakan dibeberapa adegan film tersebut. Pertama pada saat di dalam kabin pesawat, Dre bertemu dengan sosok laki-laki bermata sipit. Kemudian Dre berusaha berinteraksi berkenalan dengan menggunakan bahasa China. Ternyata laki-laki

bermata sipit itu menjawab dengan Bahasa Inggris. Kedua, Mei Ying, gadis yang Dre temui di taman juga dapat berinteraksi dengan Dre menggunakan Bahasa Inggris. Ketiga, sosok kepala sekolah Dre yang menyapa Dre dan Ibunya dengan menggunakan Bahasa Inggris, bukan dengan Bahasa China. Dalam film tersebut hal yang paling menonjol adalah terdapat bentuk konstruksi budaya Barat dan Timur. Peneliti menilai bahwa adanya kontruksi budaya Barat yang lebih baik dalam film ini merupakan sebuah imbas dari bentuk kolonialisme. Kolonialisme berisi tentang kekuasaan yang membungkus struktur yang didominasi dan dihegemoni oleh kolonalisme. Identitas budaya yang diyakini dalam kehidupan sosial masyarakat berfungsi sebagai peraturan (rule) dimana budaya akan menjadi pola acuan bagi masyarakat. Oposisi biner adalah sebuah sistem yang membagi dunia dalam kategori yang berhubungan. Dalam struktur oposisi biner yang sempurna, segala sesuatu dimasukkan dalam kategori A maupun kategori B, dan dengan memakai pengkategorian itulah, kita mengatur pemahaman dunia di luar kita. Sehingga terdapat ideologi didalamnya yaitu Timur yang berbeda dengan Barat. 4.2 SARAN Para pembuat film menyajikan konstruksi realitas kedalam film kepada khalayak dengan pesan-pesan tertentu. Media dalam hal ini menghadirkan realitas ke dalam film tentunya dengan ideologi-ideologinya yang tidak natural. Film merupakan salah satu media massa yang dapat digunakan sebagai alat konstruksi,

pada sistem sosial film dapat mempengaruhi dan membentuk pola pikir masyarakat sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam film. Bagi akademis diharapkan dapat membaca pesan-pesan tersirat yang disajikan oleh penulis agar dapat memetik pelajaran dari pesan-pesan yang tergambar secara implisit (variabel tak bebas) dalam film, sehingga wawasan serta pikiran pembaca bisa lebih terbuka dibanding sebelum melihat film tersebut. Permasalahan stereotipe merupakan sebuah permasalahan yang kompleks, tidak hanya terhenti pada perbedaan budaya, bahasa, agama, maupun suku dalam masyarakat sosial saja. Strereotipe digambarkan melalui media salah satunya melalui film. Media mengkonstruksi permasalahan sosial dengan tidak natural, ada kepentingan-kepentingan yang melatarbelakanginya. Peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya dapat lebih mengeksplor dunia perfilman melalui penelitian analisis resepsi. Hal ini untuk melengkapi penelitian ini agar tidak hanya sebatas penelitian semiotika, sehingga diharapkan dapat mengetahui penerimaan yang tercipta di masyarakat tentang bagaimana negara dengan budaya yang berbeda direpresentasikan di dalam film dengan kajian analisa lain di dalamnya.