BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-N TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 50 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR BALI, Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

GUBERNUR BALI, Mengingat

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

Transkripsi:

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI TANAH BUMBU, : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menyusun tugas, fungsi, uraian tugas dan tata kerja unsur-unsur organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam bentuk Peraturan Bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 Nomor 19); 8. Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 Nomor 29); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. 3. Bupati adalah Bupati Tanah Bumbu. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 5. Dinas Perdagangan dan perindustrian yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perdagangan dan perindustrian. 7. Sekretariat dan Bidang adalah Sekretariat dan Bidang pada Dinas Perdagangan dan perindustrian. 8. Sekretaris dan Kepala Bidang adalah Sekretaris dan Kepala Bidang pada Perdagangan dan perindustrian. 9. Sub Bagian dan Seksi adalah Sub Bagian dan Seksi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian. 10. Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian.

11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian. 12. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Perdagangan dan Perindustrian. BAB II TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN Bagian Kesatu Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Pasal 2 (1) Dinas Perdagangan dan Perindustrian mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perdagangan dan Perindustrian. (2) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan daerah di bidang perdagangan dan perindustrian; b. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perdagangan dan perindustrian; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perdagangan dan perindustrian; d. pelaksanaan administrasi Dinas; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Dinas mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan teknis di bidang Perdagangan dan Perindustrian sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. menetapkan kebijakan teknis di bidang perdagangan dan perindustrian; c. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan d. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang kemetrologian dan pengawasan e. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang stabilitasi dan sarana f. melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang perindustrian; g. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi yang terkait;

h. membina dan mengoordinasikan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah; i. mengendalikan pengelolaan kegiatan ketatausahaan; j. mengoordinasikan dan membina unit pelaksanaan teknis; k. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional; l. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas. Pasal 3 Unsur-unsur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian terdiri dari: a. Sekretariat; b. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan; c. Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan; d. Bidang Stabilitasi dan Sarana Distribusi Perdagangan; e. Bidang Perindustrian; f. Unit Pelaksana Teknis; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi. (2) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan; b. penyusunan rencana, program kerja dan anggaran; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kerjasama, hubungan masyarakat dan kearsipan; d. pembinaan organisasi dan tata laksana dinas; e. koordinasi dan penyusunan Peraturan Perundangundangan; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah/negara; g. pengelolaan kegiatan pemantauan, evaluasi, dokumentasi dan pelaporan; h. pengumpulan, pengelolaan data dan teknologi informasi; i. koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasansesuai bidang tugas.

(3) Untuk menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sekretariat mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. melaksanakan koordinasi kegiatan dengan unit kerja di lingkungan Dinas; b. melaksanakan penyusunan rencana, program kerja dan anggaran Dinas; c. menyelenggarakan pelaksanaan urusan tata laksana keuangan; d. melaksanakan urusan perbendaharaan dan gaji; e. melaksanakan urusan verifikasi dan akuntansi keuangan; f. melakukan penyusunan laporan keuangan; g. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan kepegawaian; h. menyiapkan bahan pembinaan pegawai; i. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kearsipan; j. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan rumahtangga dan perlengkapan; k. menyiapkan bahan dan pelaksanaan urusan kerja sama dan kehumasan; l. melaksanakan pengelolaan dan inventarisasi barang milik daerah/negara; m. melaksanakan layanan pengadaan Dinas; n. melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Dinas; o. melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan; p. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan laporan; q. menyelenggarakan pengelolaan kegiatan dokumentasi dan informasi; r. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan data dan penyelenggaraan urusan teknologi informasi; s. melaskanakan kooardinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; t. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang Pasal 5 Sekretariat terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan c. Sub Bagian Informasi dan Pelaporan. Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan ketatausahaan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, kepegawaian, organisasi, kehumasan dan pengelolaan barang milik Daerah/Negara.

(2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan tata usaha; b. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan rumah tangga; c. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan barang unit dan rencana tahunan barang unit (RKBU dan RTBU); d. melaksanakan layanan pengadaan Dinas; e. melaksanakan penataan administrasi pendistribusian sarana alat kantor dan keperluan alat kantor terhadap unsur-unsur unit organisasi; f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan serta penyusunan laporan barang milik daerah/negara; g. melaksanakan pengelolaan urusan keamanan dan kebersihan lingkungan kantor; h. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan tata persuratan dan kearsipan; i. melakukan penyimpanan, pemilahan, pemindahan dan penjadualan retensi serta penyusutan arsip; j. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas, akomodasi tamu, kehumasan dan keprotokolan serta kerjasama; k. menyiapkan bahan pembinaan pegawai, meliputi pembinaan disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan, pemberian tanda jasa/ penghargaan dan kedudukan hukum pegawai; l. melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi bazzeting, formasi, DUK, data pegawai, pengarsipan berkas pegawai dan rekapitulasi absensi pegawai; m. menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian, meliputi pengusulan, kepangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian, pensiun dan cuti; n. menyiapkan bahan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN); o. menyiapkan bahan penyampaian Laporan Pajak- Pajak Pribadi (LP2P) Aparatur Sipil Negara Dinas Perdagangan dan Perindustrian; p. menyiapkan bahan dalam rangka pemantauan pelaksanaan tata naskah dan tata kearsipan agar diperoleh surat menyurat dan kearsipan/dokumentasi yang benar, tertib dan rapi sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku; q. menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana Dinas; r. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama s. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan

t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. Pasal 7 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program kerja dan anggaran serta menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan Dinas. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kerja dinas; b. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis serta Rencana Kegiatan Tahunan (Renja); c. menyusun rencana anggaran bulanan/triwulan dinas; d. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan dan anggaran (RKA) dan penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran belanja negara; e. menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran tidak langsung dinas; f. menyiapkan bahan dan mengelola administrasi pembayaran belanja dinas; g. melakukan pengelolaan pembayaran gaji pegawai dan keperluan/kebutuhan kantor; h. menyiapkan bahan dan membuat pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran; i. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan; j. menyiapkan dan menyusun laporan keuangan dan memelihara pengarsipan administrasi keuangan; k. melaksanakan penatausahaan penetapan pejabat perbendaharaan; l. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. Pasal 8 (1) Sub Bagian Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, analisa, penyajian data dan informasi publik, pemanfaatan teknologi informasi, penyusunan Peraturan Perundang-undangan, pendokumentasian dan pelaporan kegiatan Dinas. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Informasi dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data; b. menyelenggarakan pemanfaatan teknologi informasi; c. menyelenggarakan dan mengelola pengamanan data dan informasi; d. melaksanakan pengelolaan dan pelayanan informasi publik; e. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan laporan akuntabilitas dinas, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan laporan-laporan kedinasan lainnya; f. menghimpun dan menyiapkan bahan untuk mendokumentasikan hasil kegiatan administrasi keuangan, perencanaan dan pelaporan kegiatan dinas; g. menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan Peraturan Perundang-undangan; h. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan untuk disampaikan kepada satuan kerja yang membutuhkan laporan pengembangan kinerja Dinas; i. menyiapkan bahan koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; j. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. Bagian Ketiga Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Pasal 9 (1) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan perdagangan. (2) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan pembinaan pelaku usaha c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pengembangan d. koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Untuk menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan b. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan c. melaksanakan pembinaan terhadap pelaku usaha; d. menyelenggarakan penerbitan izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan izin usaha toko swalayan; e. menyelenggarakan penerbitan tanda daftar gudang f. menyelenggarakan penerbitan surat tanda pendaftaran waralaba (STPW); g. menyelenggarakan penerbitan surat izin usaha perdagangan minuman beralkohol golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat; h. menyiapkan bahan Rekomendasi penerbitan PKAPT dan pelaporan rekapitulasi perdagangan kayu antar pulau; i. menyelenggarakan penerbitan Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin); j. menyelenggarakan kegiatan promosi dagang untuk pengembangan k. menyelenggarakan kampanye pencintraan produk ekspor skala daerah provinsi (lintas daerah kabupaten/kota); l. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 10 Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan terdiri dari: a. Seksi Pembinaan Pelaku Usaha Perdagangan; dan b. Seksi Pengembangan Perdagangan. Pasal 11 (1) Seksi Pembinaan Pelaku Usaha Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan pelaku usaha perdagangan. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Pelaku Usaha Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program pembinaan pelaku usaha b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang pembinaan pelaku usaha

c. menyelenggarakan pelayanan penerbitan izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan izin usaha toko swalayan; d. memberikan rekomendasi/kajian teknis penerbitan izin yang berhubungan dengan usaha e. menyelenggarakan pelayanan Penerbitan Tanda Daftar Gudang; f. menyelenggarakan Layanan Penerbitan surat tanda pendaftaran waralaba (STPW) untuk: 1. penerima waralaba dari waralaba dalam negeri; 2. penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri; dan 3. penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri. g. menyelenggarakan pelayanan penerbitan surat izin usaha perdagangan minuman beralkohol golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung; h. memberikan rekomendasi penerbitan PKAPT; i. Menyusun pelaporan rekapitulasi perdagangan kayu antar pulau; j. melakukan kegiatan Penerbitan Surat Keterangan Asal; k. menghimpun, mengolah dan menganalisa data perusahaan Perdagangan; l. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Pasal 12 (1) Seksi Pengembangan Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang pengembangan perdagangan. (1) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program pengembangan b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang pengembangan a. menyelenggarakan kampanye pencitraan produk unggulan skala daerah provinsi (lintas daerah kabupaten); b. melakukan pemetaan produk unggulan dan potensial daerah yang berorientasi ekspor; c. melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha dalam rangka pengembangan ekspor untuk perluasan akses pasar produk ekspor; d. memberikan penyuluhan sistem pemasaran produk;

e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pengembangan f. melakukan pengumpulan data dan identifikasi produk daerah; g. memberikan layanan informasi mengenai produk unggulan dan produk potensial daerah; h. menentukan produk unggulan dan produk potensial daerah; i. melaksanakan pembinaan pengembangan j. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan l. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Bagian Keempat Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan Pasal 13 (1) Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang kemetrologian dan pengawasan perdagangan. (2) Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan teknis Kemetrologian dan Pengawas Perdagangan; b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan kemetrologian; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pengawasan d. koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan rumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kemetrologian dan pengawasan b. melaksanakan pembinaan Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan; a. mengumpulkan dan mengolah data UTTP dan Pengguna UTTP; c. menyiapkan pedoman, pelaksanaan dan pengawasan Tera, Tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya; d. menyiapkan pedoman pengawasan dan monitoring peredaran barang pokok dan barang strategis dari segi kelayakan konsumsi dan pemakaian;

e. melaksanakan pengawasan, monitoring harga dan barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) serta barang yang beredar di pasar; f. menyelenggarakan pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya ditingkat daerah; g. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan pelaksanaan dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. Pasal 14 Bidang Kemetrologian dan Pengawasan Perdagangan terdiri dari: a. Seksi Kemetrologian; dan b. Seksi Pengawasan Perdagangan. Pasal 15 (1) Seksi Kemetrologian mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengordinasian peyelenggaraan kegiatan di bidang kemetrologian. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kemetrologian mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program Kemetrologian; b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang Kemetrologian; c. menyelenggerakan pembinaan dan pengembangan kemetrologian; d. melakukan pemetaan jumlah potensi alat ukur takar timbang dan peralatannya; e. melakukan pengelolaan cap tanda tera; f. menyelenggarakan penyediaan dan peningkatan kompetensi SDM kemetrologian; g. menyediakan dan mengelola standar kerja dan peralatan kemetrologian; h. memberikan penyuluhan kemetrologian; i. melakukan pengamatan UTTP, BDKT dan satuan ukuran; j. melakukan penyidikan tindak pidana bidang metrology legal; k. menyusun standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan pengawasan kemetrologian; l. melaksanakan koordinasi, kerjasama dan pengawasan kemetrologian dengan instansi terkait; m. melakukan sosialisasi, publikasi dan informasi terkait kegiatan kemetrologian dan pengawasannya; n. menghimpun, mengolah dan mengalisa data alat ukur takar timbagan dan peralatannya (UTTP); o. melakukan kegiatan tera dan tera ulang pada alat ukur takar timbang dan peralatannya (UTTP);

p. melakukan pengawasan peredaran barang dalam keadaan terbungkus (BDKT); q. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama r. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Pasal 16 (1) Seksi Pengawasan Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengordinasian peyelenggaraan kegiatan di bidang pengawasan perdagangan. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengawasan Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program pengawasan b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang pengawasan c. menyelenggarakan monitoring harga, informasi harga, pembinaan dan pengembangan pengawasan d. menghimpun, mengolah dan menganalisa data potensi sengketa konsumen; e. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pembinaan advokasi, pengendalian, pengawasan perdagangan dan perlindungan konsumen; f. menyusun standar operasional standar (SOP) pengawasan g. melaksanakan koordinasi dan kerja sama pengawasan dan penegakan hukum dengan perangkat dearah/unit kerja, instansi pemerintah, dan/atau pihak ketiga; h. menyelenggarakan pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah; i. melakukan pembinaan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan dan Petugas Pengawas Tertib Niaga (PPTN); j. melakukan sosialisasi, publikasi, dan informasi terkait kegiatan pengawasan; k. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama l. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Bagian Kelima Bidang Stabilitasi dan Sarana Distribusi Perdagangan Pasal 17 (1) Bidang Stabilitasi dan Sarana Distribusi Perdagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang stabilitasi dan sarana distribusi perdagangan. (2) Bidang Stabilitasi dan Sarana Distribusi Perdagangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang stabilitasi dan sarana distribusi b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang stabilitasi; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang sarana distribusi d. koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Stabilitasi dan Sarana Distribusi Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan rumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang stabilitasi dan sarana distribusi b. menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; c. melaksanakan pemantauan harga dan ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; d. menyelenggarakan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka stabilisasi harga pangan pokok; e. melaksanakan pengawasan pengadaan, penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi; f. melaksanakan pembangunan sarana distribusi perdagangan sesuai kebutuhan dan kondisi; g. melakukan pengelolaan sarana distribusi h. melaksanakan pembinaan kepada para pengelola sarana distribusi perdagangan masyarakat; i. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; j. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 18 Bidang Stabilitasi dan Sarana Distribusi Perdagangan terdiri dari: a. Seksi Stabilitasi; dan b. Seksi Sarana Distribusi Perdagangan. Pasal 19 (1) Seksi Stabilitasi mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengordinasian peyelenggaraan kegiatan di bidang stabilitasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Stabilitasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. melakukan penyiapan bahan penyusunan program di bidang stabilitasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting; b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting; c. melaksanakan pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; d. melakukan koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; e. menyediakan data ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; f. melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah; g. melakukan koordinasi dengan komisi pengawas pupuk dan pestisida (KP3 kabupaten), produsen dan pengecer; h. melakukan pengawasan terhadap stokdan pendistribusian barang pokok dan barang penting lainnya; i. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama j. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Pasal 20 (1) Seksi Sarana Distribusi Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengordinasian peyelenggaraan kegiatan di bidang sarana distribusi perdagangan.

(2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana Distribusi Perdagangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. menyiapkan bahan penyusunan program di bidang sarana distribusi b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang sarana distribusi c. melaksanakan pembangunan dan monitoring pembangunan/revitalisasi sarana distribusi d. melaksanakan pengelolaandan penarikan retribusi sarana distribusi e. melaksanakan pendataan dan pengelolaan sarana distribusi f. melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi pengelola sarana distribusi g. melaksanakan pengembangan dan pemeliharaan sarana distribusi h. menghimpun data dan informasi sarana distribusi i. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan pasar; j. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. Bagian Keenam Bidang Perindustrian Pasal 21 (1) Bidang Perindustrian mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan di bidang perindustrian. (2) Bidang Perindustrian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian; b. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang industri I; c. pelaksanaan program, pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang industri II; d. koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan. (3) Untuk menjabarkan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Perindustrian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan rumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang perindustrian; b. menyiapkan bahan penetapan rencana pembangunan industri; c. menyelenggarakan pelayanan penerbitan perizinan usaha industri; d. melaksanakan pengelolaan data dan penyampaian laporan informasi industri; e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan kegiatan bidang perindustrian dengan instansi terkait; f. menyelenggarakan pengembangan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan bimbingan teknis di bidang industri; g. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan pelaksanaan dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Pasal 22 Bidang Perindustrian terdiri dari: c. Seksi Industri I; d. Seksi Industri II; Pasal 23 (1) Seksi Industri I mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengordinasian peyelenggaraan kegiatan di bidang industri kimia, agro, tekstil dan aneka. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Industri I mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. menyiapkan bahan penyusunan program di bidang perindustrian I; b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan petunjuk teknis kegiatan di bidang perindustrian I; c. menyiapkan bahan penetapan rencana pembangunan industri kimia, agro, tekstil dan aneka; d. menyelenggarakan pelayanan penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI), Izin Usaha Industri (IUI), Izin Perluasan Usaha Industri (IPUI), Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) untuk industri kimia, agro, tekstil dan aneka dalam skala kecil dan menengah; e. melaksanakan pengelolaan dan penyampaian informasi TDI, IUI kecil, IUI menengah dan izin perluasannya serta IUKI dan IPKI yang lokasinya di daerah untuk industri kimia, agro, tekstil dan aneka; f. mengadakan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral dalam kegiatan pengembangan usaha dan produksi industri kimia, agro, tekstil dan aneka;

g. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian lingkungan industri dan bimbingan teknis bidang industri kimia, agro, tekstil dan aneka; h. melaksanakan dan memfasilitasi standarisasi industri kimia, agro, tekstil dan aneka; i. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama j. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Pasal 24 (1) Seksi Industri II mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pengordinasian peyelenggaraan kegiatan di bidang industri logam, mesin, elektronika, alat transfortasi dan perwilayahan. (2) Untuk menjabarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Industri II mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. menyiapkan bahan rumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang industri logam, mesin, elektronika, alat transportasi dan perwilayahan; b. menyiapkan bahan penetapan rencana pembangunan industri logam, mesin, elektronika, alat transportasi dan perwilayahan; c. menyelenggarakan pelayanan penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI), Izin Usaha Industry (IUI), Izin Perluasan Usaha Industri (IPUI), Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industry (IPKI) untuk industri logam, mesin, elektronika, alat transportasi dan perwilayahan skala kecil dan menengah; d. memberikan rekomendasi/kajian teknis penerbitan izin yang berhubungan dengan usaha industri; e. melaksanakan pengelolaan dan penyampaian informasi TDI, IUI kecil, IUI menengah dan izin perluasannya serta IUKI dan IPKI yang lokasinya di daerah untuk industri logam, mesin, elektronika, alat transfortasi dan perwilayahan; f. mengadakan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral dalam kegiatan pengembangan usaha dan produksi industri logam, mesin, elektronika, alat transportasi dan perwilayahan; g. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian lingkungan industri dan bimbingan teknis bidang industri logam, mesin, elektronika, alat transportasi dan perwilayahan; h. melaksanakan dan memfasilitasi standarisasi penyelenggaraan kegiatan bidang industri logam, mesin, elektronika, alat transportasi dan perwilayahan;

i. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama j. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 25 Unit Pelaksana Teknis (UPT) mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 26 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 27 (1) Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat Fungsional Senior. (7) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan unsur-unsur organisasi lainnya yang terkait serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 28 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit Organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Dinas menerapkan prinsip koordinasi,

integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan organisasi. Pasal 29 Setiap pimpinan Satuan Organisasi di Lingkungan Dinas wajib mengawasi bawahannya masing-masing sesuai fungsi pengawasan melekat. Pasal 30 Setiap pimpinan Satuan Organisasi di Lingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing. Pasal 31 Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili pimpinan di Lingkungan Dinas dilaksanakan menurut ketentuan sebagai berikut: a. Dalam hal Kepala Dinas berhalangan, Sekretaris melakukan tugas-tugas Kepala Dinas sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. Dalam hal Sekretaris berhalangan, maka ditunjuk salah seorang Kepala Bidang sebagai pejabat yang mewakili Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari; c. Dalam hal Sekretaris berhalangan, maka ditunjuk salah seorang Kepala Sub Bagian sebagai pejabat yang mewakili Sekretaris dalam pelaksanaan tugas seharihari; dan d. Dalam hal Kepala Bidang berhalangan, maka ditunjuk salah seorang Kepala Seksi sebagai pejabat yang mewakili Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pasal 32 Pelimpahan wewenang dan penunjukan pejabat yang mewakili pimpinan di Lingkungan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ditetapkan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Dengan berlakunya peraturan ini, maka semua Peraturan Bupati sebelumnya yang mengatur hal-hal yang sama dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. Pasal 34 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Ditetapkan di pada tanggal Batulicin BUPATI TANAH BUMBU, Diundangkan di Batulicin pada tanggal BUPATI TANAH BUPATI Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU, ERNO RUDI HANDOKO BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2017 NOMOR