MODEL MATEMATIKA TERAPI GEN UNTUK PERAWATAN PENYAKIT KANKER

dokumen-dokumen yang mirip
Model Matematika Terapi Gen untuk Perawatan Penyakit Kanker

ANALISIS MODEL MATEMATIKA TENTANG PENGARUH KEMOTERAPI TERHADAP DINAMIK PERTUMBUHAN SEL TUMOR DAN SEL NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA IMMUNOTERAPI BCG PADA KANKER KANDUNG KEMIH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

J. Sains & Teknologi, Desember 2016, Vol.5 No. 2: ISSN KESTABILAN DAN SIMULASI NUMERIK MODEL PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN SEL TUMOR

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERAPI GEN. oleh dr.zulkarnain Edward MS PhD

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah utama bagi masyarakat karena menjadi salah

Sartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia. mencapai 18 % dari total kanker (World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang

BAB I PENDAHULUAN. terutama di Asia dan Afrika. Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

T 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

MODEL MATEMATIKA MANGSA-PEMANGSA DENGAN SEBAGIAN MANGSA SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

T 23 Center Manifold Dari Sistem Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear Yang Titik Ekuilibriumnya Mengalami Bifurkasi Contoh Kasus Untuk Bifurkasi Hopf

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

ANALISIS MODEL MATEMATIKA TENTANG PENGARUH TERAPI GEN TERHADAP DINAMIKA PERTUMBUHAN SEL EFEKTOR DAN SEL TUMOR DALAM PENGOBATAN KANKER SKRIPSI

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

APLIKASI METODE ADAMS BASHFORTH-MOULTON (ABM) PADA MODEL PENYAKIT KANKER

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

TEORI DASAR RADIOTERAPI

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

BAB I PENDAHULUAN.

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB I PENDAHULUAN. hidup lainnya. Interaksi yang terjadi antara individu dalam satu spesies atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya (National Cancer Institute,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

Model Mangsa-Pemangsa dengan Dua Pemangsa dan Satu Mangsa di Lingkungan Beracun

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

T 1 Simulasi Laju Vaksinasi Dan Keefektifan Vaksin Pada Model Sis

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

PEMODELAN MATEMATIKA PENGARUH IMUNOTERAPI TERHADAP PENYAKIT TUMOR

I. PENDAHULUAN. dengan insiden dan mortalitas yang tinggi (Carlos et al., 2014). Sampai saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

BAB I PENDAHULUAN.

Sri Mulatsih RSUP Dr Sardjito,Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

T - 1 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENSIMULASIKAN EFEK POPULASI KARANTINA TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS DI PAPUA

Pada saat menjalani pengobatan, keadaan penderita dinilai untuk melihat respon kanker terhadap pengobatan.

Buklet ini ditujukan bagi mereka yang baru terdiagnosis

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

IMUNOLOGI TUMOR ELLYZA NASRUL

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

MODEL MAEMAIKA ERAPI GEN UNUK PERAWAAN PENYAKI KANKER - 8 Dwi Lestari Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY dwilestari@uny.ac.id, weestar91@yahoo.com Abstrak Pembahasan model matematika terapi gen untuk perawatan penyakit kanker bertujuan untuk mengetahui bentuk model matematika terapi gen pada perawatan penyakit kanker. Model berbentuk sistem persamaan diferensial yang dikembangkan dari sistem persamaan Lotka-Volterra. Berdasarkan model yang terbentuk, diselidiki kondisi kestabilan dari titik ekuilibrium model. Dengan mengambil nilai parameter tertentu diberikan simulasi dari model. Kata kunci: kanker, terapi gen, Lotka Volterra, kestabilan A. PENDAHULUAN Salah satu penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di dunia adalah kanker. Kanker muncul akibat pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh manusia yang dapat berkembang dengan cepat dan tak terkendali. Sel merupakan bagian terkecil dari tubuh dan kanker terjadi mulai dari sel yang normal. Beberapa tipe kanker meliputi kanker payudara, kanker serviks, kanker otak, kanker paru-paru, dan kanker tulang. Kanker disebabkan oleh zat kimia, minuman alkohol, radiasi matahari yang berlebihan, perbedaan genetik, dan sebagainya [3]. Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan atau menghambat pertumbuhan penyakit kanker. Adapun jenis perawatan, seperti: Operasi,erapi radiasi, Kemoterapi, arget terapi, Imunoterapi (immunotherapy), erapi hormonal, inhibitor Angiogenesis, perawatan paliatif, dan terakhir adalah terapi gen(gene therapy). Masing-masing terapi memiliki efek samping, contoh: efek kemoterapi yang paling sering terjadi adalah mual-muntah, menekan produksi darah (mielosupresi), kelelahan, rambut rontok dan sariawan. Efek samping terjadi, akibat obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker tapi juga sel normal yang ikut membelah cepat. Seperti, sel saluran pencernaan, kulit, rambut dan sperma [5]. Oleh karena itu, dikembangkan terapi yang lain untuk pengobatan kanker seperti terapi gen (gene therapy). Dalam upaya perawatan penderita kanker, metode perawatan terbaru dan masih dalam tahap penelitian adalah terapi gen. Pengobatan kanker mengalami perubahan yang evolusioner sebagai pemahaman tentang proses biologis yang mendasari terjadinya kanker. Operasi pengangkatan tumor telah didokumentasikan di Mesir kuno, terapi hormon dikembangkan pada tahun 1896, dan terapi radiasi dikembangkan pada tahun 1899. Kemoterapi, imunoterapi, dan terapi bertarget baru adalah produk dari abad ke-0. Sebagai informasi baru tentang biologi kanker muncul pengobatan yang akan dikembangkan dan dimodifikasi untuk meningkatkan efektivitas, tingkat ketelitian yang tinggi, serta ukuran kemampuan bertahan hidup, dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Salah satu terapi yang diharap menjadi primodana dimasa depan adalah Gene herapy (terapi gen), sehingga dapat secara spesifik melawan Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik" pada tanggal 9 November 013 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

kanker. Kespesifikan dalam hal, bahwa terapi ini akan melawan secara spesifik sel-sel kanker, daerah yang spesifik, tanpa mengganggu sel-sel normal di dalam tubuh. [4] Kanker merupakan perubahan genetik sehingga metode terapi gen menjadi salah satu jenis perawatan terhadap kanker. Perubahan genetik dapat mengakibatkan regulasi siklus sel. Pada sel normal terdapat keseimbangan antara poliferasi atau perkembangbiakan sel dengan kematian sel yang diregulasi melalui siklus sel dengan cellular checkpoint. Salah satu ciri-ciri sel kanker adalah kehilangan kontrol checkpoint [1]. erapi gen dilakukan dengan cara mengganti atau menginaktifkan gen yang tidak berfungsi, menambahkan gen fungsional, atau menyisipkan gen ke dalam sel untuk membuat sel berfungsi normal. (teresa) Proses terapi gen yang memiliki karakteristik mengontrol kecepatan pertumbuhan sel kanker sangat menarik untuk diperhatikan. Dilihat dari sudut pandang matematika, terapi gen untuk kanker dapat dimodelkan secara matematis dalam bentuk sistem persamaan diferensial. Berdasarkan model Lotka-Volterra, tahun 1994 Kuznetsov mengembangkan model untuk kanker. Selanjutnya tahun 1998 Kirschner dan Panneta membangun model KP yang dikembangkan dari model Kuznetsov dengan menambahkan populasi sitokin (cytokines) sebagai molekul komunikasi interseluler oleh sistem imun. Model terapi gen yang dikembangkan dari dua model sebelumnya menghadirkan sel- untuk menginduksi setiap sel sehingga dihasilkan reseptor sel- (CR). Sel ini akan ditransfer kembali ke tubuh pasien kanker dan akan mengenali serta melawan molekul yang ditemukan sebagai sel tumor. CR akan mengaktifkan sel- yang kemudian menyerang dan membunuh sel kanker. Model terapi gen yang dibangun berdasarkan KP model. 1. Model Matematika untuk Penyakit Kanker Berikut ini model yang dikembangkan Kirschner dan Panneta (1998) yang dikenal dengan model KP. EC E c E p s (1. a) 1 1 g1 C ae r (1 b) (1. b) g p E C s 3C c g3. (1. ) Adapun notasi yang digunakan adalah E( t ) : sel kekebalan efektor (effector immune cell) ( t ) : sel kanker C(t) c s : molekul efektor : parameter antigen : parameter kematian murni : parameter immunotheraphy. Persamaan (1.b) menunjukkan pertumbuhan logistik sel kanker, dengan b -1 sebagai kapasitas batas maksimal (maximum carrying capacity). Selanjutnya model terapi gen diperoleh dengan menghilangkan persamaan (1.c) dan menggantikannya dengan perkembangbiakan sel sendiri (self proliferation) pada persamaan (1.a). Yogyakarta, 9 November 013 M - 60

. Model erapi Gen (Gene herapy Model) Model terapi gen yang dibangun berikut dikembangkan dari model KP. E E c E p3 s1 (. a) E f a E r (1 b). (. b) g Dengan parameter untuk sistem () sebagai berikut: abel 1. Nilai Parameter Model () Nama Definisi Nilai (satuan) Laju kematian sel E 0.03 (1/waktu) p 3 Laju pertumbuhan E 0.145 (1/waktu) f Parameter proliferasi E 10-3 (sel) s 1 (t) Parameter immunotherapy 1 (sel/waktu) c (t) Antigen kanker 0.05 (1/waktu) r (t) Laju pertumbuhan kanker 0.18 (1/waktu) b Kapasitas sel kanker 10-9 (1/sel) a(t) Parameter pembersihan kanker 1 (1/waktu) g Parameter penyerapan untuk pembersihan kanker Sumber: [3] 10 5 (sel) Model terapi gen sistem () memiliki kondisi bebas kanker atau titik ekuilibrium bebas kanker = 0 yang diperoleh dari 0. Selanjutnya akan diselidiki kestabilan titik ekuilibrium bebas kanker = 0. 3. Kestabilan Analisa kestabilan sistem () dilakukan dengan menyelidiki persamaan (.b) yang tidak bergantung pada persamaan (.a) dengan menggantikan E(t) = e(t) sehingga diperoleh a e r (1 b ). (3) g 1 Solusi layak persamaan (3) diperoleh dengan memenuhi kondisi [0, b ]. Berikut ini kondisi r (t), a(t), dan e(t) yang menjadikan titik ekuilibrium bebas kanker = 0 stabil asimtotik global. Yogyakarta, 9 November 013 M - 61

eorema 1 Diberikan salah satu kondisi berikut: Kondisi 1: terdapat t 0 >0 dan 0 sehingga a e (1 bg ) (4) r t b r t g ( ) 4 ( ), t t0 Kondisi : g 1 b dan terdapat t 0 >0 dan 0 sehingga a e g, t t r t 0 ( ) r Maka setiap solusi persamaan (3) memenuhi lim 0. t Bukti: a e Misal polinomial kuadratik V ( ) b (1 bg) g sehingga persamaan r (3) menjadi r V ( ). g (5) Diskriminan untuk V() adalah a e D 1 bg 4 b g. r (6) Kondisi 1 ekuivalen dengan 4b D sehingga r ( t ) untuk setiap. r V ( ) Selanjutnya persamaan (5) menjadi (7) Yogyakarta, 9 November 013 M - 6

, (8) r V ( ) dengan. Karena terbatas atas oleh b -1 dan menurut pertidaksamaan g (7), maka dipenuhi ( t ) 0 0. Solusi persamaan (8) (t) berbentuk fungsi eksponensial yang konvergen ke 0 untuk t. Bukti untuk kondisi dapat dilihat pada [3]. 4. Simulasi Dengan mengambil nilai parameter pada tabel 1 untuk sistem () diperoleh gambar interaksi sel kanker dan sel imun sebagai berikut. Gambar1. Interaksi antara sel kanker dan sel imun efektor. Berdasarkan gambar 1, dapat dilihat bahwa jumlah sel kanker bertambah maka berakibat jumlah sel imun efektor menurun seiring dengan bertambahnya waktu t. Begitu juga sebaliknya apabila sel kanker menurun maka sel imun bertambah.. B. PENUUP Model terapi gen dikembangkan dari model Lotka-Volterra dan model Kirschner dan Panneta dimana molekul efektor digantikan oleh perkembangbiakan sel sendiri (self proliferation) pada sel imun efektor. Kondisi bebas penyakit untuk model terapi gen adalah kondisi titik ekuilibrium bebas kanker, =0. Selanjutnya dianalisa kestabilan titik ekuilibrium Yogyakarta, 9 November 013 M - 63

bebas kanker stabil asimtotik global. Dengan nilai parameter yang diberikan dilakukan simulasi model terapi gen. C. DAFAR PUSAKA NLP Indi Dharmayanti. 003. Kajian Biologi Molekuler: Gen Supressor (p53) Sebagai arget Gen dalam Pengobatan Kanker. Wartazoa Vol. 13 No 3. eresa Liliana W, 005, erapi Gen pada Penyakit Kanker, Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.4 No. Februari 005. sygvintsev, A., Simeone Marino, and Denise E Kirshner, 013, A Mathematical Model of Gene herapy for he reatment of Cancer. Springer-Verlag, Berlin-Heidelberg- New York. http://kabarinews.com/kesehatan-harapan-baru-pengobatan-kanker/55534 diakses kamis tgl 4 10 013 http://www.ayahbunda.co.id/artikel/keluarga/tips/mengatasi.efek.samping.kemoterapi/001/005/ 193/1/1. Yogyakarta, 9 November 013 M - 64