BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penellitian dilaksanakan di Griya ASA PKBI Kota Semarang dan Laboratorium

BAB IV. Kariadi Semarang Griya ASA PKBI Kota Semarang pada bulan April Juni 2015.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Mikrobiologi klinik dan infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mikrobiologi, dan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral bagian

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan completely. rendomized posttest only control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di tempat tinggal masing-masing subjek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental murni laboratoris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Pengambilan data berupa sampel swab nasofaring dan kuesioner diadakan di

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratories dengan rancangan. penelitian The Post Test Only Control Group Design.

BAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

25 Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

BAB III METODE PENELITIAN. reaksi, piring kultur sel atau di luar tubuh makhluk hidup, syarat penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran khususnya bidang ilmu biologi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah dibidang ilmu kesehatan anak,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut:

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin dan Mikrobiologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang, Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang, dan Puskesmas Mangkang Semarang. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2016. 3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan post-test only control group design. 26

27 Berikut adalah tampilan dari skema rancangan penelitian: Biakan (+) N. gonorrhoeae pada media TM K 1 O K 1 K 2 O K 2 P 1 O P 1 P 2 O P 2 Gambar 8. Rancangan penelitian P 3 O P 3 Keterangan: K 1 K 2 = Kontrol Positif (Biakan (+) N. gonorrhoeae) = Kontrol Negatif (Biakan (+) N. gonorrhoeae + formaldehida) P 1 = Perlakuan (Biakan (+) N. gonorrhoeae + ekstrak daun kemangi 60%) P 2 = Perlakuan (Biakan (+) N. gonorrhoeae + ekstrak daun kemangi 80%) P 3 = Perlakuan (Biakan (+) N. gonorrhoeae + ekstrak daun kemangi 100%) O K 1 = Pengamatan pertumbuhan bakteri pada K 1 O K 2 = Pengamatan pertumbuhan bakteri pada K 2 O P 1 = Pengamatan pertumbuhan bakteri pada P 1 O P 2 = Pengamatan pertumbuhan bakteri pada P 2 O P 3 = Pengamatan pertumbuhan bakteri pada P 3

28 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Target Populasi target penelitian ini adalah pasien dengan duh tubuh. 3.4.2 Populasi Terjangkau Populasi terjangkau penelitian ini adalah pasien dengan duh tubuh di Puskesmas Mangkang Semarang. 3.4.3 Sampel Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan duh tubuh yang mengandung bakteri Neisseria gonorrhoeae di Puskesmas Mangkang Semarang, dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: 3.4.3.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi penelitian ini adalah: Penderita perempuan/laki-laki. Penderita dengan duh tubuh yang ditemukan bakteri diplokokus Gram negatif intraseluler pada pemeriksaan pengecatan Gram, tes oksidase positif, dan hasil kultur menunjukkan morfologi Neisseria gonorrhoeae. Bersedia mengikuti penelitian ini.

29 3.4.3.2 Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi penelitian ini adalah: Kultur steril. Hasil kultur menunjukkan ada beda morfologi dengan Neisseria gonorrhoeae. Hasil tes oksidase negatif. Pasien menstruasi. Pasien dengan kecurigaan keganasan serviks atau vagina. Mengkonsumsi antibiotik 7 hari sebelum pemeriksaan. 3.4.4 Cara Sampling Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan cara consecutive sampling yakni berdasarkan kedatangan subjek penelitian di Puskesmas Mangkang Semarang. Pasien yang sesuai dengan kriteria penelitian telah dipakai sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel dihentikan setelah jumlah sampel terpenuhi. 3.4.5 Besar Sampel Besar sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus Federer 40, yaitu: (t-1)(n-1) 15 ; dimana (t) adalah kelompok perlakuan, dan (n) adalah jumlah sampel per kelompok perlakuan. Besar sampel = (t-1)(n-1) 15

30 (3-1)(n-1) 15 2n-2 15 2n 17 n 8,5 Dari hasil perhitungan di atas, maka besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk setiap kelompok perlakuan adalah minimal 9 sampel. Sampel pada penelitian ini adalah biakan (+) Neisseria gonorrhoeae pada media Thayer-Martin dari penderita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak daun kemangi (Ocimum Sanctum L.). 3.5.2 Variabel Terikat gonorrhoeae. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pertumbuhan bakteri Neisseria

31 3.6 Definisi Operasional Tabel 2. Definisi operasional No. Variabel Definisi Unit Skala 1. Konsentrasi Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) 2. Pertumbuhan Bakteri Neisseria gonorrhoeae Ekstrak daun kemangi yang telah dilarutkan dengan etanol 96% dengan berbagai konsentrasi dalam bentuk cair. Dibagi menjadi konsentrasi 60%, 80%, dan 100% Tumbuhnya koloni bakteri Neisseria gonorrhoeae pada media pertumbuhan. Dikategorikan menjadi: Nilai 1 = jumlah koloni 1 Nilai 0 = jumlah koloni = 0 % (v/v) Nominal Koloni Nominal 3.7 Cara Pengumpulan Data 3.7.1 Bahan Duh tubuh penderita yang ditemukan bakteri diplokokus Gram negatif intraseluler pada pemeriksaan pengecatan Gram, tes oksidase positif, dan hasil kultur menunjukkan morfologi Neisseria gonorrhoeae. Media transport Thayer-Martin cair. Reagen pengecatan Gram yang terdiri dari: - Gram A (Karbol Gentian Violet) - Gram B (Lugol) - Gram C (Alkohol 96%)

32 - Gram D (Air Fuchsin/Safranin) Reagen tes oksidase yang terdiri dari: - Dimethyl-para-phenyldiamin-hydrochlorid - Aquades Formaldehida NaCl fisiologis Etanol 96% Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan konsentrasi 60%, 80%, dan 100%. Media Thayer-Martin yang dicampur ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dengan konsentrasi masing-masing 60%, 80%, dan 100%. Susunan media Thayer-Martin: Mueler hinton agar. 5% Coklat agar dengan darah domba. 3.7.2 Alat Lidi kapas Spekulum Osse Lampu spiritus Object glass Mikroskop

33 Pipet Pinset Cawan petri Oven Blender Timbangan Gelas Erlenmeyer ukuran 1 liter Gelas ekstraksi Rotatory evaporator Tabung reaksi Mikropipet 3.7.3 Jenis Data Data yang dikumpulkan pada penelitian merupakan data primer yaitu berupa identitas dan riwayat penyakit dahulu penderita lewat anamnesis. Data lain yaitu pertumbuhan bakteri yang telah diamati dari ada atau tidaknya koloni yang tumbuh pada media pertumbuhan dengan masing-masing konsentrasi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.). 3.7.4 Cara Kerja 3.7.4.1 Cara Pengambilan Sekret 1) Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. Pada pasien wanita, dibaringkan di meja ginekologi dalam posisi

34 litotomi, sedangkan pasien pria dapat diambil dalam posisi berdiri ataupun duduk. 2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan serta alat pelindung diri sebelum memulai tindakan. 3) Pada pasien wanita, ambil spekulum cocor bebek steril dengan tangan kanan, tangan kiri membuka labia mayora kemudian memasukkan spekulum dalam kondisi tertutup dan tegak ke dalam vagina. 4) Masukkan spekulum perlahan dan sampai ujung, putar perlahan sambil membuka spekulum sehingga posisi mendatar. 5) Cari portio serviks vagina, setelah ditemukan kunci spekulum sehingga portio serviks terfiksasi. 6) Ambil sekret dengan lidi kapas, oleskan sebagian pada object glass. Kemudian masukkan lidi kapas tersebut ke dalam tabung yang berisi media transport Thayer-Martin cair. 7) Setelah selesai, lepaskan kunci spekulum sehingga spekulum dalam posisi tertutup. Putar spekulum sampai dengan posisi tegak lurus, kemudian keluarkan spekulum secara perlahan. 8) Pada pasien pria, sekret diambil dari uretra yaitu dengan cara masukkan lidi kapas ke dalam meatus uretra eksterna, lalu usap dengan memutar lidi kapas mengelilingi uretra.

35 9) Oleskan sebagian sekret yang diambil pada object glass. Dan sebagian lagi masukkan ke dalam tabung yang berisi media transport Thayer-Martin cair. 3.7.4.2 Cara Pengecatan Gram 1) Fiksasi sekret yang telah dioleskan pada object glass. 2) Setelah terfiksasi, genangi object glass dengan Gram A, biarkan selama setengah menit. 3) Buang Gram A dan alirkan air di atas object glass. 4) Genangi object glass dengan Gram B. Tunggu selama setengah menit. 5) Buang Gram B, kemudian aliri dengan Gram C. 6) Buang Gram C, kemudian aliri dengan Gram D. 7) Cuci dengan air, kemudian keringkan dengan tissue. 8) Setelah kering, tetesi dengan minyak emersi pada lapangan pandang yang ingin dilihat, kemudian lihat di bawah mikroskop dengan menggunakan lensa ukuran 10x100 dengan perbesaran 1000x. 9) Apabila positif akan ditemukan diplokokus Gram negatif intrasel dan ekstrasel. 3.7.4.3 Cara Tes Oksidase 1) Siapkan reagen tes oksidase cair yang akan digunakan.

36 2) Ambil koloni bakteri yang sudah tumbuh dengan menggunakan osse, lalu letakkan pada object glass. 3) Tetesi koloni bakteri pada object glass tersebut dengan beberapa tetes reagen oksidase. 4) Tunggu beberapa menit. Hasil tes oksidase positif jika timbul warna biru/ungu tua pada reagen yang telah ditambahkan bakteri. Hasil tes oksidase negatif jika reagen tetap bening setelah ditambah bakteri. 3.7.4.4 Cara Kultur dan Ekstraksi pada Media 1) Sekret vagina yang telah terdiagnosis positif Gram negatif dengan tes oksidase positif diambil kemudian dikultur menggunakan media Thayer-Martin, dibiakkan selama 24-48 jam pada suhu kamar (37 C). 2) Pembuatan media kontrol positif dilakukan dengan cara membuat media Thayer-Martin seperti pada umumnya tanpa ditambahkan ekstrak daun kemangi (konsentrasi ekstrak 0%). 3) Pembuatan media kontrol negatif dilakukan dengan cara membuat media Thayer-Martin yang ditambahkan dengan formaldehida. 4) Pada pembuatan media berikutnya, digunakan campuran dari media Thayer-Martin ditambah dengan ekstrak daun kemangi. Jumlah atau komposisi Thayer-Martin yang digunakan disesuaikan

37 dengan perbandingan masing-masing konsentrasi ekstrak daun kemangi (60%, 80%, dan 100%). 5) Setelah media kontrol dan perlakuan (media yang ditambah ekstrak) telah tersedia, koloni bakteri yang telah tumbuh dari cara nomor 1, dicampurkan dengan NaCl fisiologis untuk dibandingan dengan standar McFarland 0,5. 6) Setelah itu, ambil larutan yang telah berisi bakteri dengan mikropipet. Teteskan larutan tersebut pada masing-masing media kontrol dan perlakuan yang berada di dalam tabung reaksi. 7) Lakukan inkubasi pada seluruh media dan kemudian lakukan pembacaan hasil. 3.7.4.5 Cara Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi 1) Daun kemangi dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dengan oven pada suhu 50ºC. 2) Kemudian dihaluskan dengan blender (dibuat simplisia). 3) Timbang sebanyak 500 gram (sampel kering) *. 4) Masukkan 500 gram hasil blenderan ke dalam gelas erlenmeyer ukuran 1 liter (wadah tertutup) *. 5) Lalu tambahkan dengan hasil etanol 96% sampai volume 1000cc. 6) Kocok/aduk sampai benar-benar tercampur kurang lebih 30 menit dan diamkan sampai mengendap. Kemudian tutuplah. 7) Inkubasi (biarkan) selama 5 x 24 jam dalam suhu ruangan.

38 8) Setiap hari dikocok/diaduk selama 30 menit. 9) Setelah itu, lapisan paling atas dari larutan campuran etanol 96% diambil dan diletakkan dalam gelas ekstraksi kemudian di evaporasi dengan rotary evaporator. 10) Setelah evaporasi selesai, maka ekstrak dapat langsung digunakan. * Berat dan volume yang digunakan tergantung kebutuhan yang digunakan.

39 3.8 Alur Penelitian Pasien dengan duh tubuh Inklusi dan Eksklusi Pengecatan Gram & Tes Oksidase Inklusi dan Eksklusi Kultur dengan media Thayer-Martin Inkubasi 24-48 jam dengan suhu 37 C Biakan bakteri Neisseria gonorrhoeae tumbuh K 1 Ekstraksi daun kemangi (Ocimum sanctum L.) pada media K 2 Bakteri dikultur pada Thayer-Martin Uji masing-masing konsentrasi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) pada Neisseria gonorrhoeae (P 1, P 2, P 3 ) Bakteri dikultur pada Thayer-Martin + formaldehida Inkubasi Pembacaan hasil Pembuatan laporan Gambar 9. Alur penelitian

40 3.9 Analisis Data Sebelum data dianalisis, telah dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Pengolahan data meliputi cleaning, editing, coding, dan entrying. Data dianalisis menggunakan program komputer. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik setiap variabel penelitian. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Chi-Square (X 2 ) karena semua variabel bebas dan variabel terikat berskala kategorik (nominal). Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka uji yang digunakan adalah uji Fisher dan bermakna bila p < 0,05. 3.10 Etika Penelitian Ethical Clearance dimintakan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro atau RS Nasional Diponegoro Semarang. Persetujuan penelitian diberikan dalam bentuk informed consent tertulis. Subjek penderita atau calon subjek penelitian telah diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian. Penderita berhak menolak untuk diikutsertakan pada penelitian. Penderita yang menolak tetap mendapat pengelolaan dan penanganan sesuai dengan protap gonore. Identitas subjek penelitian dirahasiakan dan tidak dipublikasikan tanpa seijin subjek penelitian. Seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian telah ditanggung oleh peneliti.

41 3.11 Pelaksanaan Penelitian Tabel 3. Pelaksanaan penelitian Kegiatan Bulan Studi literatur dan penyusunan proposal Seminar proposal Ethical clearance Perizinan ke instansi terkait Penelitian Analisis data dan penulisan laporan Seminar hasil Januari 2016 Februari 2016 Maret 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4