PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEDAGANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN SIKAP DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJAR SDN BERIWIT-1 KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEDAGANG DALAM MEMBUANG SAMPAH DI PASAR MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dengan Pengelolaan Sampah di Desa Loli Tasiburi Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

PENDAHULUAN. Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3. STIKes Prodi IKM Prima Korespondensi penulis :

ABSTRACT. Keywords: Education Level, Income Level, Knowledge, Attitude, Household Waste Treatment. ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB III METODE PENELITIAN

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan terbaru berjudul What a Waste: A Global Review of Solid Waste

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

ABSTRAK. Kata kunci: total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan, dan kinerja manajerial

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEDAGANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PASAR Muhammad Sufriannor, Hardiono, Juanda Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Jl. H. Mistar Cokrokusumo No.1A Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714 E-mail: sufriannor@gmail.com Abstract: Knowledge, Attitude with Merchants Participation In The Management of Market Waste. In Banjarbaru city waste volume transported by TPS officers per day about 90 tons / day to TPA. One of the source of waste is the market which is a big problem because most of the market waste is wet garbage. So these waste piles become flies nest, rats, insects.waste management is also influenced by the participation of merchants that were still lacking awareness to play an active role in the implementation. The purpose of this study is to determine the relations of knowledge, attitude with the participation of merchants in waste management in the Bauntung market Banjarbaru. The type of this research is analytical survey research with Cross Sectional approach. The population in this study is all merchants in the Bauntung market Banjarbaru. The sample is 85 respondents, obtained by proportional sampling method. The research variables consist of independent variables, namely knowledge and attitude while the dependent variable is the participation of merchants in waste management. Data analysis used is univariat and bivariate (using Chi Square with α = 0,05). The result of the research stated that there is no correlation between knowledge level and participation (p-value 0,747> 0,05). There is a correlation between attitudes with participation (p-value 0.001 <0.05). Observation results show that most merchants has not active level of participation of in waste management (67%). Keywords: Knowledge; attitude; management of waste and participation. Abstrak: Pengetahuan, Sikap dengan Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah Pasar. Dikota Banjarbaru voulume sampah yang diangkut petugas TPS perharinya sekitar 90 ton/hari ke TPA. Salah satu sumber timbulan sampah ialah pasar yang merupakan masalah besar karena sebagian besar dari sampah pasar adalah sampah basah. Sehingga pengumpulan tumpukan ini merupakan sarang lalat, tikus, serangga. Dalam pengelolaan sampah dipengaruhi oleh partisipasi pedagang yang saat ini masih kurang kesadaran untuk berperan aktif pelaksanaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Bauntung Banjarbaru Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang di pasar Bauntung Banjarbaru. Sampel 85 responden, yang diperoleh dengan metode proportional sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap sedangkan variabel terikat adalah partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunkanan Chi Square dengan α = 0,05).Hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi ( p-value 0,747 > 0,05 ). Sikap berhubungan partisipasi (p-value 0,001 < 0,05 ).Hasil observasi menunjukan bahwa tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah sebagian besar (67%) tidak aktif. Kata kunci: Pengetahuan; sikap; pengelolalaan sampah dan partisipasi. PENDAHULUAN Di Indonesia masalah sampah merupakan masalah yang rumit karena kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah dan kurangnya biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan

520 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 2. Juli 2017 memenuhi syarat[1]. Salah satu tempat umum yang banyak menghasikan sampah adalah pasar. Pasar merupakan salah satu yang menggerakkan dinamika kehidupan ekonomi, dimana fungsinya lembaga pasar ini sebagai institusi ekonomi tidak dapat terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang [2]. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2015 tercatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 255.461.686 jiwa, dengan asumsi timbulan sampah 0,6 kg/org/hari. Maka timbulan sampah di Indonesia tahun 2016 mencapai 153.277 ton/hari [3]. Menurut data Dinas Kebersihan Kota Banjarbaru voulume sampah yang diangkut petugas dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tahun 2015 Ketempat Pembuangan Akhir (TPA) sebesar 90 ton perhari, disebutkan salah satu sumber timbulan sampah adalah sampah pasar [4]. Perilaku masyarakat dalam mengelola sampah merupakan salah satu perilaku kesehatan yaitu perilaku kesehatan lingkungan. Timbulnya masalah sampah tidak terlepas dari perilaku masyarakat sebagai penghasil dan pengelola sampah. Sejauh ini pemahaman dan kesadaran masyarakat akan kebersihan belum sesuai dengan harapan. Masih banyak masyarakat yang tidak menjaga kebersihan lingkungan.masalah ini timbul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang masih kurang dan sikap dalam pengelolaan sampah yang masih belum positif [5]. Sikap pedagang terhadap kebersihan akan mempengaruhi tingginya partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah sehingga semakin baik sikap pedagang terhadap kebersihan lingkungannya maka partisipasi pedagang dalam mengelola sampah akan semakin baik [6]. Penelitian Zulkarnain, et al., tentang Faktor Penentu Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru tahun 2009 menunjukan hubungan yang sangat kuat antara variabel faktor internal dengan tingkat partisipasi berpengaruh posistif. Faktor internal meliputi; pendidikan, pendapatan dari hasil usaha dan penadapatan sampingan, kepedulian terhadap sampah, pengetahuan tentang sampah, perilaku pedagang terhadap sampah [7]. Berdasarkan hasil survei pendahuluan, Pasar Bauntung Banjarbaru merupakan salah satu pasar pasar tradisional yang ada di Jalan Kemuning, Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Terdapat pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru. Para pedagang menjual berbagai jenis dagangan berupa benang, kain, pakaian jadi, bahan bangunan. Pedagang juga menjual bahan mentah seperti sayur-sayuran, ikan, telur, buahbuahan dan lain-lain. Pengelolaan sampah tidak terlepas dari perilaku pedagang dalam mengelola sampah. Sebagian besar pedagang di Pasar Bauntung tidak memiliki tempat penampungan sampah yang memadai, masih banyaknya timbulan dan tumpukan sampah pada daerah di sekitar kios. Pedagang yang tidak menyediakan kotak sampah mereka akan membuang sampah di sekitar tempat pedagang, sehingga menjadikan tempat tersebut kotor. Alasan pedagang tidak menyediakan tempat sampah karena sudah membayar retribusi sehingga pedagang beranggapan bahwa penyediaan tempat sampah sudah menjadi tanggungjawab pengelola/dinas pasar. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pedagang di pasar Bauntung Banjrbaru berjumlah 609 pedagang dan dijadikan sampel sebanyak 85 pedagang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proportional Random Sampling. Berikut jumlah sampel masing-masing pedagang.

Muhammad Sufriannor, Hardiono, Juanda. Pengetahuan, Sikap dengan Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah Pasar 521 Tabel 1. Hasil Perhitungan Jumlah Sampel Pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru No Pedagang Jumlah pedagang Sampel 1 Sayur 105 14 2 Ayam 39 6 3 Ikan 48 7 4 Kelontong 94 15 5 Pakaiaan 58 8 6 Penjahit 71 10 7 Buah 20 3 8 Sembako 68 9 9 Elektronik 23 3 10 Perabotan 55 7 11 Mainan 26 4 12 Pestisida 3 1 Jumlah 609 85 Variabel Independen adalah pengetahuan dan sikap sedangkan variabel dependen partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Pengambilan data menggunakan kuesioner terstruktur yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Dalam analisis data digunakan uji Chi Square, dengan bantuan program SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pasar Bauntung Banjarbaru merupakan pasar tradisional rakyat yang bersifat terpadu dimana seluruh fasilitas pasar adalah aset Pemerintah Kota Banjarbaru yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) selaku Dinas Pengelola Pasar Bauntung di bawah Disperindag tamben (Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi) yang menangani tentang seluruh pedagang Pasar Bauntung baik pedagang toko, los sayur, los ikan, pedagang kaki lima (PKL) dan warung. Pasar Bauntung adalah salah satu pasar tradisional yang ada di Kota Banjarbaru yang terletak di Jalan Kemuning, Banjarbaru. Pasar Bauntung mempunyai luas ± 2 Hektar dan jarak pasar dengan jalan raya ± 100 meter. Pasar ini mempunyai 609 pedagang yang terbagi menjadi 382 pedagang toko dan 227 pedagang los. Jenis-jenis barang yang dijual di Pasar Bauntung Banjarbaru berupa benang, kain, pakaian jadi, bahan-bahan bangunan, bahan-bahan keperluan dapur, sayur, ikan, kue dan bahan kebutuhan lainnya.

522 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 2. Juli 2017 Tabel 2. Pengetahuan, Sikap Dan Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Bauntung Banjarbaru Tahun 2017 No Parameter N % 1 Pengetahuan - Kurang 5 5,8 - Cukup 13 15,2 - Baik 27 79 2 Sikap - Negatif 32 37,6 - Positif 53 62,4 3 Partisipasi - Tidak Aktif 53 62 - Aktif 32 38 Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa responden sebagian besar pengetahuan baik 67 orang (79%), sikap positif atau mendukung 53 orang (62,4%) dan partisipasi tidak aktif 57 orang (67%). Tabel 3. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Partisipasi Pedagang pasar Bauntung Banjarbaru tahun 2017 No Pengetahuan Tidak Aktif Aktif N % N % 1 Cukup dan Kurang 10 56 8 44 18 2 Baik 43 64 24 36 67 Jumlah 53 62 32 38 85 p value = 0,747 < 0,05 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 responden (100%) yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang, terdapat sebanyak 10 orang responden (56%) partisipasi tidak aktif dan 8 orang responden (44%) partisipasi aktif. Sedangkan dari 67 responden (100%) yang memiliki pengetahuan baik terdapat 43 responden (64%) partisipasi tidak aktif dan sebanyak 32 orang responden (36%) partisipasi aktif. Berdasarkan hasil uji Chi Square antara variabel pengetahuan responden dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar diketahui bahwa nilai p < 0,05 p value sebesar 0,747, dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan responden dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Soekidjo Notoadmodjo (2003) yang menyatakan bahwa seseorang melakukan perilaku atau tindakan disebabkan karena adanya pengetahuan dan sikap yang dimilikinya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain untuk terbentuknya praktek atau tindakan seseorang salah satu unsur yang diperlukan agar dapat berbuat sesuatu dapat dikerjakan dengan terus menerus maka diperlukan pengetahuan yang postif tentang apa yang harus dikerjakan, dengan kata lain perilaku atau tindakan yang dilandasi pengetahuan akan lebih langgeng dibanding dengan praktek atau tindakan yang tanpa didasari pengetahuan dan tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi praktek individu, semakin tinggi pengetahuan seseorang semakin tinggi kesadaran untuk berperan serta[8] Hal ini dikarenakan pedagang yang berpengetahuan baik belum tentu melakukan suatu tindakan pedagang pasar di pasar Bauntung Banjarbaru

Muhammad Sufriannor, Hardiono, Juanda. Pengetahuan, Sikap dengan Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah Pasar 523 mengetahui manfaat dan tujuan dari pengelolaan sampah, tetapi mereka tidak mau melakukannya, sebaliknya pedagang yang tidak mengetahui manfaat dan tujuuan dari pengelolaan sampah mereka mau melakukan suatu tindakan dalam pengelolalan sampah, jadi suatu perilaku atau tindakan seseorang tergantung pada diri orang tersebut. Tabel 4. Tabulasi Silang Sikap dengan Partisipasi Pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru tahun 2017 No Sikap Tidak Aktif Aktif N % n % 1 Negatif 28 84 5 16 32 2 Posittif 43 64 24 36 53 Jumlah 53 62 32 38 85 p value = 0,747 < 0,05 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa dari 53 responden (100%) yang memiliki sikap negatif, terdapat sebanyak 27 orang responden (84%) partisipasi tidak aktif dan 3 orang responden (16%) partisipasi aktif. Sedangkan dari 53 responden (100%) yang memiliki sikap positif, terdapat 26 responden (49%) partisipasi tidak aktif dan sebanyak 27 orang responden (51%) partisipasi aktif.berdasarkan hasil uji Chi Square antara variabel sikap responden dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar diketahui bahwa nilai p < 0,05 p value sebesar 0,001, dapat dinyatakan maka terdapat hubungan antara sikap responden dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Dewa Ayu Agustini tahun 2014 yang menyatakan bahwa sikap atas masalah sampah memberikan pengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Timbulnya tanggapan atau respon dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam bentuk swadaya, dipengaruhi oleh sikap, persepsi dan pengalamannya. Menurut Muller, partisipasi masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga akan meningkat seiring dengan menngkatnya kesadaran masyarakat [9] Hal ini dikarenakan banyak yang bersikap positif dari pada yang bersikap negatif, semakin banyak pedagang yang bersikap positif maka semakin banyak pula mereka melakukan suatu tindakan, sebaliknya semakin besar pedagang yang bersikap negatif maka semakin besar pula mereka tidak melakukan suatu tindakan. Jadi dalam penelitian ini terdapat hubungan antarasikap dengan partisipasi pedagang dalam pengelolalan sampah. Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenaiobyek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tesebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya [10]. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek yang diterimanya[8]. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan diatas sebagian besar (79%) pengetahuan pedagang tentang pengelolalan sampah sudah baik, sebagian besar (62,4%) sikap pedagang positif/mendukung tentang pengelolaan sampah, tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolalan sampah sebagian besar (67%) tidak aktif. Tidak ada hubungan pengetahuan responden tentang partsipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Ada hubungan sikap dengan partsipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan bagi pihak pengelola

524 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 14 No. 2. Juli 2017 pasar hendaknya lebih proaktif menjadi fasilitator dalam melaksanakan penyuluhan mengenai kepedulian tentang sampah, serta perlu ditingkatkan atau penambahan fasilitas yang memadai sebagai fasilitas penunjang di pasar tersebut seperti keranjang sampah yang lebih proporsional dengan luas pasar dan jumlah pedagang yang ada. Bagi pedagang hendaknya menyediakan tempat penampungan sampah sementara di kios/los agar agar petugas kebersihan lebih mudah mengambil dan dari segi estitika juga terlihat bagus. KEPUSTAKAAN 1. Soemirat. 2006. Kesehatan Lingkungan. Cetakan Kedelapan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 2. Damsar. 2005. Sosiologi Pasar. Padang: Laboratorium Sosiologi Fisip Unand. 3. Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil Sensus Penduduk 2010. Diakses dari http//www.bps.go.id,, tanggal 5 Desember 2016. 4. Dinas Kebersihan. (2015). Volume Sampah di Kota Banjarbaru. Banjarbaru. 5. Ardika H. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengelolaan Sampah di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2014. Jurnal Keehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang. Padang. 6. Slamet S, 2010. Dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan upaya mengatasinya. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto 7. Zulkarnaini, S Z. 2009. Faktor-faktor penentu tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar pagi arengka Kota Pekanbaru. Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Riau, Pekanbaru. 8. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. 9. Dewa A, 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah padat di Denpasar Timur. Bali.. 10. Bimo Walgito, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta : Andi Offsed