PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI KOMPLEMEN EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: aktivitas, hasil belajar, karakter, keterampilan proses sains, media, ranah kognitif, sikap.

PEMANFAATAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUTORIAL SEBAGAI SUPLEMEN EKSPERIMEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum

PEMANFAATAN MEDIA TIK SIMULASI SEBAGAI SUBSTITUTE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester

PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL UNTUK REMEDIAL PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP. Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila;

Kata kunci : aktivitas siswa, karakter siswa, keterampilan proses sains, komplemen demonstrasi, media TIK simulasi

METODE PENELITIAN. akhir Agustus 2013 di SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah (TBT) Desa Mulya

I. PENDAHULUAN. Keterbatasan alat-alat praktikum laboratorium yang dimiliki sekolah mengakibatkan

Kata kunci: aktivitas, karakter, keterampilan proses sains siswa, komplemen eksperimen, media TIK simulasi.

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

I. PENDAHULUAN. suasana pembelajaran yang kurang menarik dan tidak kondusif. Hal tersebut

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

I. PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa alam dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep fisika.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Unnes Physics Education Journal

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL TUTORIAL MATERI IMPULS DAN MOMENTUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

Henni Susiani (1), Agus Suyatna (2), Undang Rosidin (3)

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI ASAM BASA DI SMA

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI MEDIA ANIMASI SIMULASI FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Keywords : Critical Thinking Skills, Learning Outcome, Empirical Inductive Learning Cycle, and Modified Free Discovery Inquiry.

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN PENDEKATAN NILAI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Transkripsi:

PEMANFAATAN MEDIA TIK TUTORIAL SEBAGAI KOMPLEMEN EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ALAT UKUR DI SMP (1) Dian Purnomo (1), Eko Suyanto (2), Viyanti Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila; dian_purnomo15@yahoo.co.id (2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila Abstract: The Use Of Tutorial ICT Media as an Experimental Complement In Measuriment Learning At Junior High School. The aims of this research are to understand the increasing of cognitive learning outcomes of students, to build the science process skills of students, to form the character of students, to improve the activities of students and to build the positive attitudes of students that use tutorial ICT media as the experimental complement in measuriment learning.the research has been done in the first semester of academic year 2013/2014 in SMP negeri 1 Seputih Surabaya, Central Lampung. The population of the research was the students of the VII class and the sample of the research was VII C. This research used random sampling technique to choose the sample. The result was able to increase the cognitive learning outcome of students, built the science process skills of students, form the character of students, improve the activities of students and to built the positive attitudes of students. Abstrak: Pemanfaatan Media TIK Tutorial Sebagai komplemen Eksperimen Pada Pembelajaran Alat Ukur Di SMP Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui peningkatan hasil belajar ranah kognitif, menumbuhkan KPS, membentuk karakter, mengembangkan aktivitas, dan menumbuhkan sikap siswa terhadap pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen pada pembelajaran alat ukur. Penelitian berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Sampel yang diambil yaitu kelas VIIC. Pemilihan kelas secara random. Hasil penelitian yaitu terdapat peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa, dapat menumbuhkan KPS siswa, dapat membentuk karakter siswa, dapat mengembangkan aktivitas siswa, dan dapat menumbuhkan sikap positif siswa. Kata kunci: aktivitas siswa, karakter, keterampilan proses sains siswa, media tik tutorial, sikap siswa, 13

PENDAHULUAN Pembelajaran alat ukur fisika selama ini masih jauh dari harapan. Belum dapat membuahkan hasil yang maksimal. Media TIK dalam proses pembelajaran belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh guru secara optimal, hal ini dikarenakan selain keterbatasan media yang ada tetapi juga kemampuan guru yang masih kurang dalam menggunakan media berbasis TIK. Kerumitan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat diatasi dengan bantuan media TIK tutorial, hal ini sejalan dengan pendapat Gerlach & Ely dalam Arsyad (2011: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan atau sikap. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 1 Seputih Surabaya diketahui bahwa hasil belajar siswa SMP masih banyak dibawah KKM, hal ini bisa disebabkan karena guru kurang dalam penyampaian materi dan juga kurang inovatif dalam mencari sumber belajar. untuk itu kehadiran media TIK tutorial mempunyai peran yang penting dalam pembelajaran. Siswa dapat bertambah ilmu pengetahuan sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Penggunaan media TIK tutorial yang intensif dan tepat guna akan mempunyai korelasi yang signifikan terhadap prestasi belajar. Djamarah dan Zain (2002) mengatakan Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak dari proses pembelajaran. Akhir dari kegiatan ini akan menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Keterampilan proses sains masih kurang dalam materi pembelajaran alat ukur hal ini terlihat dari cara siswa, menggunakan alat ukur, membaca dan menuliskan hasil praktik mengukur serta mengkomunikasikan sebuah data hasil pengukuran. Dengan demikian, media TIK tutorial dapat menjadi solusi agar kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menggunakan alat ukur, membaca dan menuliskan hasil praktik mengukur serta mengkomunikasikan data hasil pengukuran tersebut dapat diminimalisir/dikurangi. Hamalik (2008) berpendapat bahwa Keterampilan Proses Sains (KPS) sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran mengarah pada pengembangan kemampuan fisik dan mental yang dasar sebagai pendorong untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa. Saat melakukan keterampilan proses sains sebaiknya diiringi dengan pembentukan karakter pada diri siswa seperti jujur, logis, mandiri, dan kreatif Brooks dan Goble dalam Elmubarok (2008:112) yang menyatakan bahwa dalam menjalankan pendidikan karakter terdapat tiga elemen yang penting untuk dapat diperhatikan yaitu mulai dari prinsip, proses, dan praktek di dalam proses pengajaran. Dalam menjalankan prinsip ini maka nilai yang diajarkan harus masuk di dalam kurikulum sehingga semua siswa di sekolah paham benar tentang nilai-nilai tersebut dan siswa mampu menerjemahkan hal tersebut dalam prilaku nyata. Selain karakter para peserta didik di dalam proses belajar kurang di-perhatikan oleh pihak guru, padahal karakter adalah penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benaratau salah, baik atau buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Brooks dan Goble (1997) 14

dalam Elmubarok (2008:112) menyatakan bahwa dalam menjalankan pendidikan karakter terdapat tiga elemen yang penting untuk diperhatikan yaitu prinsip, proses, dan prakteknya dalam pengajaran. Dalam menjalankan prinsip itu maka nilai-nilai yang diajarkan harus termanistasikan dalam kurikulum sehingga semua siswa dalam sekolah paham benar tentang nilai-nilai tersebut dan mampu menerjemahkan dalam prilaku nyata. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran alat ukur masih kurang, siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajar hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dan juga proses pembelajaran yang kurang inovatif. Salah satu cara untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pelaksanaan pembelajaran fisika adalah dengan penggunaan media pembalajaran TIK tutorial yang menampilkan informasi yang berupa tulisan dan gambar sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang di-sampaikan oleh guru. Media pem-belajaran ini juga cocok digunakan dalam proses pembelajaran pada kelas yang siswanya cukup banyak. Sadiman (2008: 103) mengungkapkan bahwa di dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandang-an ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. Uraian latar belakang di atas membuat peneliti melakukan sebuah penelitian dengan judul Pemanfaatan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tutorial Sebagai komplemen Eksperimen Pada Pembelajaran Alat Ukur di SMP. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013 /2014 pada 2 September - 19 September 2013 di SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Dengan populasi seluruh siswa kelas VII dan sampel penelitian adalah kalas VIIC penetapan sampel dilakukan secara random dari enam kelas yang ada dengan asumsi semua siswa memiliki kemampuan yag sama sehingga dipilih satu kelas secara random. Variabel dari penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif siswa, keterampilan proses sains (KPS) siswa, karakter siswa, aktivitas siswa dan sikap siswa. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain One-Shot Case Study. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Soal pretest dan posttest hasil belajar ranah kognitif; Lembar observasi: aktivitas siswa, KPS, karakter siswa; Kuesioner: sikap siswa; LKS Alat-alat Ukur dan Pengukuran; RPP; Media ICT (Tutorial). Alat-alat Ukur dan Pengukuran. Untuk Analisis instrumen yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan validitas isi yaitu dengan menyesuaikan soal pretest dan posttest dengan tujuan RPP dan reliabilitas soal yang dikakukan dengan program SPSS. Teknik analisis data untuk data hasil belajar ranah kognitif yaitu dengan menghitung skor Gain, melakukan uji normalitas dengan SPSS, melakukan uji Paired Sample T-test dengan SPSS, dan mengambil keputusan terhadap sebuah hipotesis penelitian. Data KPS, karakter, aktivitas dan sikap dideskripsikan oleh peneliti sesuai dengan prediktor dan deskriptor yang telah ditetapkan. 15

HASIL PENELITIAN 1. Tahap Pelaksanaan Pemanfaatan media TIK tutorial sebagai Komplemen eksperimen pada proses pembelajaran alat ukur adalah pembelajaran dimana media TIK digunakan sebagai tambahan dalam pemaparan pesan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Proses pembelajaran ini berlangsung selama 5 kali tatap muka dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran yang terdiri atas 40 menit pada kelas eksperimen. Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini di bagi dalam beberapa fase yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Implementasi Pembelajaran Alat Ukur dengan Memanfaatkan Media TIK Tutorial sebagai Komplemen Eksperimen No. Fase Kegiatan 1. Pembukaan Guru melakukan pengabsenan, menanyakan pertanyaan pembuka/apersepsi untuk memotivasi siswa dalam pelajaran pengukuran dan menjelaskan manfaat pengukuran dalam kehidupan sehari-hari. 2. Inti a. Eksplorasi siswa diminta untuk duduk berkelompok Guru memandu siswa untuk menggunakan media TIK tutorial sebagai komplemen yang ada disetiap komputer pada masing masing kelompok b. Elaborasi guru memberikan alat ukur sebanyak satu alat ukur untuk setiap kelompok. Serta memandu siswa untuk melakukan praktikum dan mengerjakan lembar kerja siswa yang telah dibagikan. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan LKS secara berkelompok,mempersilahkan setiap kelompok untuk membaca dan kelompok lain menulis di kolom yang telah disiapkan di LKS dan mendiskusikan hasil jawaban antara perkelompok c. Konfirmasi Guru menilai setiap jawaban kelompok yang maju ke depan kelas, memberikan waktu untuk bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum jelas. 3. Penutup Guru memberikan pendapat untuk perbaikan pembelajaran hari ini, guru memberikan tugas 16

dan menutup pelajaran dengan salam 2. Data Penelitian Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data hasil belajar ranah kognitif, data keterampilan proses sains, data karakter, data aktivitas dan data sikap. a. Data hasil belajar ranah Kognitif Tabel 2. Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Pembelajaran Perolehan Skor Rata-rata Pretest 37,7 Rata-rata Posttest 64,9 Gain Tertinggi 64,0 Gain Terendah 8,0 Rata-rata Gain 29,6 Rata-rata N-Gain 0,48 Kategori Sedang Tabel 3. Klasifikasi N- Gain Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kategori N-Gain Jumlah Siswa % N-Gain Tinggi 7 21,875 Sedang 17 53,125 Rendah 8 25 Jumlah 32 Siswa 100% Berdasarkan Tabel 2 dan 3 dapat diketahui bahwa nilai N-Gain memiliki kategori sedang dengan % N-Gain 53,1 % yang artinya mengalami peningkatan setelah pembelajaran dengan adanya pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen. b. Data Keterampilan Proses Sains (KPS) Data Keterampilan Proses Sains diperoleh melalui pengamatan yang dilakukan observer selama kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan media TIK tutorial menggunakan lembar penilaian KPS. Tabel 4. Data Keterampilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran Alat Ukur No Keterampilan Nilai rata-rata Ratarata Proses Sains Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 K1 Mengukur 2,3 2,2 2,2 2,2 2,3 K2 Membandingkan 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 K3 Membuat data 2,1 2,2 2,1 2,1 2,1 K4 Infering data 2,0 2,2 2,1 2,1 2,0 17

K5 Mengkomunikasikan 2,0 2,1 2,0 2,0 2,0 Rata-rata 2,1 2,1 2,1 2,1 2,1 Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa terdapat tidak ada peningkatan rata-rata pada setiap indikator. c. Data Karakter Siswa Data karakter diperoleh melalui pemanfaatkan media TIK tutorial. Pertemuan Dari pertemuan satu sampa tiga pada keterampilan mengukur dan keterampilan membandingkan nilai rata - rata keterampilan proses sains tetap. pengamatan yang dilakukan observer Selama kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial. Tabel 5. Data Karakter Siswa Pada Pembelajaran Alat Ukur No. Karakter Nilai rata-rata Ratarata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 K1 Tekun 2,4 2,5 2,3 2,4 2,4 K2 Teliti 2,3 2,2 2,3 2,3 2,3 K3 Tanggung 2,1 2,4 2,3 2,3 2,1 K4 Jawab Jujur 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 K5 Percaya Diri 2,3 2,2 2,3 2,3 2,3 K6 Menghargai 2,3 2,4 2,5 2,4 2,3 K7 Kerjasama Pendapat 2,3 2,4 2,4 2,4 2,3 Rata-rata 2,3 2,3 2,4 2,4 2,4 Berdasarkan Tabel 5 terdapat tujuh karakter yang ingin diteliti oleh peneliti pada tiga kali pertemuan pembelajaran alat ukur. Ketujuh karakter tersebut menunjukkan nilai rata-rata yang tetap. d. Data Aktivitas Siswa Data aktifitas diperoleh melalui pengamatan yang dilakukan observer selama kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan media TIK tutorial Tabel 6. Data Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Alat Ukur No. Aktivitas Nilai rata-rata Ratarata Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan 1 2 3 4 1. Bertanya 5 7 6 6 5 2. Menjawab 9 8 12 9,6 9 3. Menanggapi 35 39 42 38,66 35 4. Memperhatikan 160 175 180 171,66 160 5. Mengerjakan LKS 160 165 168 164,33 160 6. Membuat catatan 55 62 65 60,66 55 7. Berdiskusi 62 67 70 66,33 62 8. Presentasi 16 16 16 16 16 Rata-rata 45.8 62,75 67,37 69,87 66,6 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa aktivitas paling sering dilakukan adalah aktivitas memperhatikan, dilanjut-kan dengan aktivitas mengerjakan LKS, 18

meembuat catatan, berdiskusi, menjawab, menanggapi, presentasi, dan paling rendah adalah bertanya. e. Data Sikap Siswa Penilaian sikap diambil menggunakan angket yang terdiri dari 20 pernyataan mengenai proses pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial yang telah dilakukan. Secara lebih lengkapnya, data sikap siswa disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Data Sikap Siswa Pada Pembelajaran Alat Ukur No. Pernyataan SS S TS STS N % N % N % N % 1. Bertanya kepada guru jika kesulitan 22 91,7 2 8,3 0 0 0 0 2. Terampil melakukan pengukuran sangat 0 17 70,8 7 29,2 0 0 0 penting 3. Pembelajaran menggunakan media TIK menyenangkan 9 37,5 15 62,5 0 0 0 0 4. Media TIK memudahkan memahami materi 13 54,2 11 45,8 0 0 0 0 5. Minat belajar fisika meningkat 9 37,5 12 50,0 3 12,5 0 0 6. Motivasi belajar fisika meningkat 6 25,0 15 62,5 3 12,5 0 0 7. Media TIK tidak praktis 1 4,2 2 8,3 18 75,0 3 12,5 8. Media TIK menjadikan materi lebih mudah 12 50,0 12 50,0 0 0 0 0 9. Menggunakan alat ukur yang tepat sangat penting 14 58,3 10 41,7 0 0 0 0 10. Pengukuran berulang-ulang sangat penting 14 58,3 5 20,8 4 16,7 1 4,2 11. LKS menjadikan saya lebih aktif 21 87,5 2 8,3 0 0 1 4,2 12. LKS menjadikan pembelajaran IPA lebih mudah 16 66,7 8 33,3 0 0 0 0 13. Lebih memahami pentingnya ketelitian 20 83,3 4 16,7 0 0 0 0 14. Mengubah hasil pengukuran sesuai dengan teman 6 25,0 11 45,8 2 8,3 5 20,8 15. Hasil pengukuran harus sama dengan guru 9 37,5 11 45,8 2 8,3 2 8,3 16. Memanipulasi data secara bertanggungjawab 5 20,8 15 62,5 3 12,5 1 4,2 17. Menulis data apa adanya 7 29,2 7 29,2 9 37,5 1 4,2 18. Mendengarkan saran dari teman untuk perbaikan 10 41,7 13 54,2 0 0,0 1 4,2 19. Megerjakan LKS harus bekerjasama dengan teman 9 37,5 8 33,3 6 25,0 1 4,2 20. Menyelesaikan tugas kelompok 18 75,0 6 25,0 0 0 0 0 Rata-Rata 12 50 9 37 3 10 1 3 Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa persentase jawaban siswa menunjukkan respon positif yang artinya pem-belajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial diterima oleh siswa. HASIL UJI INSTRUMEN Uji validitas soal menggunakan validitas isi, yang diperoleh bahwa kesesuaian indikator soal dengan soal pretes dan postes semuanya sesuai. Uji reliabilitas menggunakan SPSS yang diperoleh item-item soal pretes dan postes bersifat reliabel dan dapat di- 19

gunakan, sebab nilai Cronbach s Alpha > 0,50. Hasil uji reliabilitas soal pretest dan posttest disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes Data Cronbach s Alpha Keterangan Pretes 0,659 Reliabel Postes 0,511 Reliabel Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov Data Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan Pretest 0,659 Normal Posttest 0,511 Normal a. Hasil Uji Hipotesis dengan Paired Sample T-Test Uji paired sample t-test digunakan sebagai pengujian hipotesis dimana data yang akan digunakan tidak bebas (berpasangan). Hipotesis penelitian ini yaitu: H o = Tidak ada perbedaan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran alat ukur siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen. H 1 = Ada perbedaan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran alat ukur siswa setelah pemanfaatan media TIK tutorial Diperoleh bahwa nilai sig. (2-tailed) dari pair pretest-posttest sebesar 0.000 < 0.05, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran alat ukur setelah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen. Hasil uji Paired Sample t-test disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil uji Paired Sample t-test Instrumen Sig. (2-tailed) Pair pretest posttest 0.000 PEMBAHASAN 1. Peningkatan hasil belajar ranah Kognitif Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan pretest di awal pembelajaran dan posttest di akhir pembelajaran. Data N-Gain pretest dan posttest disajikan dalam bentuk grafik persentase seperti Gambar 1. 20

Jumlah Siswa 20 15 10 5 tinggi sedang rendah 0 tinggi sedang rendah Kategori Hasil Belajar Gambar1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kogniti Penggunaan media TIK Tutorial sebagai komplemen eksperimen memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri suatu proses, pembuktian, dan menarik kesimpulan terhadap pembelajaran fisika khususnya alat ukur. sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan berimbas pada hasil belajar siswa yang mengalami perbedaan dari nilai tidak tuntas menjadi tuntas. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Aji (2013) yang mengungkapkan bahwa media pem-belajaran menggunakan macromedia flash tersebut terbukti ada pengaruh dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Pelaksanaan penelitian media TIK dijadikan sebagai komplemen yang berfungsi sebagai pelengkap yang bermaksud membantu siswa dalam proses belajar siswa. Pada proses pembelajaran menggunakan media TIK tutorial digunakan pada fase Eksplorasi yaitu pada saat alat ukur yang sesungguhnya digunakan, sehingga siswa lebih memahami materi melalui program yang digunakan. Berdasarkan analisis data dan pendapat-pendapat yang mendukung, dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan media TIK tutorial s terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif sebelum pretest dan posttes dalam tingkatan sedang dengan rata-rata N- Gain yaitu sekitar 0,48. 2. Keterampilan Proses Sains yang Terbentuk Data keterampilan proses sains siswa dinilai oleh observer selama kegiatan belajar berlangsung. Data keterampilan proses sains siswa dapat disajikan secara grafik pada Gambar 2 21

Skor Rata-Rata KPS 2.3 2.2 2.1 2 1.9 1.8 K1 K2 K3 K4 K5 Sub Keterampilan Proses Sains Skor Rata-rata Pertemuan Per 1 Skor Rata-rata Pertemuan Per 2 Skor Rata-rata Pertemuan Per 3 Gambar 2. Grafik Keterampilan Proses Sains Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran alat ukur dengan memanfaatkan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen dapat menumbuhkan keterampilan proses sains siswa. Terlihat bahwa nilai rata-rata KPS dari pertemuan ke pertemuan telah mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan media TIK tutorial ini siswa terlihat antusias dan bersemangat. Keterampilan proses sains siswa yang diamati oleh peneliti adalah sejak siswa melakukan suatu pengukuran alat ukur, membandingkan, Kemudian membuat data, infering data, dan mengomunikasikan data hasil pengukuran. Keterampilan mengukur merupakan keterampilan yang paling tinggi karena semua siswa diwajibkan untuk melakukan pengukuran sendiri guna mengisi data pada LKS. Keterampilan mengkomunikasikan data merupakan keterampilan paling rendah karena hanya beberapa orang yang bertugas mempresentasikan data hasil pengukuran yang telah diperoleh. Penilaian KPS ini didasarkan kepada prediktor yang dibuat dan didukung dengan adanya LKS. Pada keterampilan mengukur sebagian siswa sudah memenuhi ketentuan ketiga prediktor dimana siswa mampu melakukan pengukuran yang sesuai dan menuliskan data dengan benar dan tepat, keterampilan selanjutnya keterampilan membandingkan ratarata sudah bisa memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang akan diukur, kemudian keterampilan membuat data pada keterampilan ini rata-rata siswa memiliki nilai 2 dengan prediktor. Membuat tabel data hasil pengukuran namun sebagian kecil tidak lengkap. Selanjutnya keterampilan infering data, pada keterampilan ini sebagian siswa tidak menuliskan kesimpulan sehingga rata-rata siswa mempunyai skor 0. Keterampilan terakhir, mengomunikasikan, dimana para siswa dituntut untuk mampu menjelaskan data dengan grafik atau tabel serta menjelaskan secara lisan. Untuk membuat tabel sebagian siswa sudah benar tetapi mengungkapkan secara lisan masih kurang. berdasarkan penelitian Oktavina (2014) menyatakan bahwa dengan memanfaatan media TIK dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan KPS siswa. 22

Skor Rata-Rata Karakter 3. Karakter Siswa Data karakter siswa tiap pertemuan dapat disajikan secara grafik pada Gambar 3. 2.6 2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 2 1.9 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Sub Karakter Skor Rata2 Pertemuan Per1 Skor Rata2 Pertemuan Per 2 Skor Rata2 Pertemuan Per 3 Gambar 3. Grafik Rata-Rata Karakter Siswa Berdasarkan Gambar 3 diketahui bahwa karakter-karakter positif siswa yang terbentuk selama pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen sudah sangat baik. Karakter-karakter yang diamati pada penelitian ini, antara lain tekun (K1), teliti (K2), tanggung jawab (K3), jujur (K4), percaya diri (K5), menghargai pendapat (K6), dan kerja sama (K7). Sehingga dapat dipahami bahwa penggunaan media TIK tutorial yang dibarengi dengan penggunaan metode eksperimen dapat menumbuhkan karakter positip siswa di dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media TIK tutorial ini menggunakan metode eksperimen yang menuntut peran guru dalam menjelaskan materi alat-alat ukur dan pengukuran. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Fauzi dkk (2013: 1) bahwa peran guru dalam memberikan materi di kelas yang mengacu dan menekankan dalam kehidupan seharihari dapat mening-katkan karakter positif siswa. Hasil penelitian Fauzi ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, dimana pada penelitian ini peran guru dalam menjelaskan materi alat-alat ukur yang disajikan dalam bentuk media TIK tutorial alat-alat ukur dapat membentuk karakter positif siswa dengan kategori baik. 4. Aktifitas siswa Data aktivitas siswa tiap pertemuan dapat disajikan secara grafik pada Gambar 4.. 23

Bertanya Menjawab Menanggapi Memperhatikan mengerjakan membuat Berdiskusi Presentasi Jumlah Aktivitas Gambar 4. Grafik Aktifitas Siswa 200 150 100 50 0 Aktivitas Siswa Jumlah aktivitas siswa yang muncul pertemuan 1 Jumlah aktivitas siswa yang muncul pertemuan 2 Jumlah aktivitas siswa yang muncul pertemuan 3 Penelitian ini memanfaatkan media TIK tutorial alat-alat ukur dibarengi dengan penggunaan metode eksperimen, yakni guru menunjukkan tutorial alat-alat ukur disertai dengan Penjelasan-penjelasan secara lebih terperinci mengenai fungsi dan kegunaan masing-masing alat ukur. Penjelasan yang disampaikan oleh guru ini bertujuan untuk melengkapi dan menambah pengetahuan siswa mengenai materi alatalat ukur yang belum ada pada tayangan media TIK tutorial yang digunakan, sehingga dituntut perhatian siswa yang lebih dalam memperhatikan penjelasanpenjelasan yang disampaikan oleh guru. Penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Suryo (2012: 3) bahwa penggunaan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryo tersebut dapat dipahami bahwa dengan penggunaan metode eksperimen tersebut dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, khusus-nya pada aktivitas siswa memperhatikan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini me-manfaatkan media TIK tutorial dibantu dengan penggunaan LKS yang memuat semua indikator-indikator Keterampilan Proses Sains siswa. Penggunaan LKS ini sebagai alat bantu siswa dalam memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru melalui penayangan media TIK tutorial. Sehingga dengan adanya penggunaan LKS,dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar alat ukur. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pujayanto (2012: 2) Menyatakan bahwa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran lebih baik menggunakan media LKS. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dengan dukungan dari hasil penelitian lain, dapat diartikan bahwa penggunaan media TIK tutorial yang dibarengi dengan penggunaan metode eksperimen dan penggunaan LKS dapat meningkatkan aktivitas siswa, khususnya aktivitas memperhatikan dan mengerja-kan LKS yang telah dibagikan oleh guru. 5. Sikap Siswa Angket sikap berisi 20 pernyataan yang di dalamnya terdapat 24

pernyataan positif dan pernyataan negatif terhadap pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen pada pembelajaran alat ukur. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa menunjukkan sikap dan respon positif terhadap penggunaan media TIK tutorial pada alat ukur. Sehingga dapat dipahami bahwa, siswa dapat merasakan pengaruh yang positif terhadap penggunaan media TIK tutorial alat-alat ukur. Berdasarkan respon siswa yang diisi pada angket, sebagian besar siswa merasa dengan belajar alat ukur menggunakan media media TIK tutorial memilki banyak manfaat, diantaranya membuat praktis dalam hal menyampaikan materi, dan memudah-kan siswa dalam memahami materi alat ukur. Dengan penggunaan media TIK tutorial ini dapat me-mudah-kan siswa dalam memahami alat-alat ukur dan memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya membuat praktis dalam menyampaikan materi alat-alat ukur. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Busaidi, (2013: 2) yaitu kemudahan penggunaan pembelajaran berbantuan komputer dan manfaat yang dirasakan peserta didik dalam menggunakan komputer di dalam pembelajaran memiliki pengaruh yang positif terhadap sikap dan respon peserta didik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan media TIK tutorial sebagai komplemen eksperimen pada pembelajaran alat ukur dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa, menumbuhkan keterampilan proses sains siswa, membentuk karakter siswa, mengembangkan aktivitas siswa, dan menumbuhkan sikap positif siswa. Saran Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil belajar siswa, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1) Penggunaan media TIK tutorial dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa, meningkatkan KPS siswa, dapat membentuk karakter siswa, dapat mengembangkan aktifitas siswa dan menumbuhkan sikap positif siswa; 2) Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mampu mengondisikan siswa agar suasana belajar lebih efektif dan kondusif. Suasana belajar yang kondusif akan mempermudah siswa memahami materi yang dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Aji, Prasetyo dan Suparman. 2013. Pengaruh Media Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash 8 Pokok Bahasan Internet Pada Mata Pelajaran Tik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Ipa SMA N 6 Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi 1 Tahun ke 2013. (Online). http://www. eprints.uny.ac.id. diakses, 2 April 2014 Al-Busaidi, Kamla Ali. 2013. An empirical investigation linking learners adoption of blended learning to their intention of full e-learning. EBSCHOhost. Vol. 32 Issue 11. ISSN: 0144-929X 25

Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Elmubarok, Zaim.2008. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Fauzi, Fadil Yudia, Ismail Arianto, Etin Solihatin. 2013. Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik. Jurnal PPKN UNJ. Volume 1 No 2. (Online). (http://www.academia.edu, diakses, 02 April 2014) Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Keaktifan Mahasiswa (Lesson Study). Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika. Volume 2 No.1. (Online) (http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id, diakses 3 April 2014) Sadiman, 2008 Media Pendidikan: Pengembangan dan pemanfaattannya. Jakarta: PT Raja grafindo Persada. Suryo. 2012. Meningkatkan Penguasaan Siswa terhadap materi pelajaran tentang Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari dengan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Ciawi. Jurnal sarana Aktivitas dan Unggulan Guru. Volume 3 No 2. (Online). (http://www.jurnal.upi.edu, diakses 02 April 2014) Oktivina, Mawar.2014. Pemanfaatan Media Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Simulasi Sebagai Komplemen Demonstrasi. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 2 No 1. (Online). (http://jurnal.fkip.unila.ac.id, diakses 3 April 2014) Pujayanto. 2012. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis dan 26