1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah salah satu jenis media massa yang menyampaikan pesan-pesan melalui gambar dan suara secara bersamaan, sangat cepat dan hidup, serta menggunakan sinyal-sinyal pemancar yang diterima oleh pesawat televisi. (Setyobudi, 2005:2). Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak memberikan sumbangsih bagi perkembangan peradaban manusia. Namun, di balik hal-hal positif yang disebarkan, televisi juga kerap dituding sebagai media yang menyebarkan kekerasan, pornografi, ataupun tayangan yang berbau mistik. Kehadiran stasiun televisi yang sehat dan mendidik pun semakin dirasakan kebutuhannya, terutama oleh keluarga di negara berkembang seperti di Indonesia. Perkekembangan Televisi (TV) di Indonesia dalam kurun waktu 15 tahun terakhir sakmpai 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Terutama adanya penambahan secara bertahap, yang pada mulanya hanya 50 stasuin TV pada tahun 2004. Pada tahun 2010, stasiun TV telah mencapai 139 saluran. Jumlah ini masih akan terus berkembang seiring dengan mudahnya perizinan di berbagai daerah hampir di seluruh provinsi di Indonesia (www.wikipedia.org/wiki/televisi). 1
2 Masyarakat kini telah terjangkit dengan satu program televisi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat itu sendiri yakni drama/sinetron. Sebuah program acara dengan menampilkan para pemeran lakon (actor and actrees) serta dengan berbagai jenis cerita dan adegan-adegan tertentu bahkan dengan berbagai intrik dianggap menjadi point penting dalam menumbuhkan daya tarik pemirsa, dan bahkan dapat meningkatkan sikap dan emosional pemirsa. Tidak heran jika kini, beberapa stasiun TV bekerja keras untuk menciptakan program drama/sinetron untuk memenuhi pesanan masyarakat. Meski pembuatannya dilakukan oleh Production House mulai dari ide cerita, lokasi shooting, para pemain, bahkan hingga perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan pada saat produksi, namun stasiun televisi memiliki peranan penting dalam menyiarkan acara tersebut dengan jam tayang yang pass (primtime) sehingga banyak pemirsa menyaksikannya. Sebuah drama/sinetron akan memberikan image/citra kepada stasiun tv tersebut, untuk itu stasiun TV tidak hanya semata-mata menyiarkan begitu saja, namun mereka juga harus memilih drama/sinetron yang baik dan memiliki prospek yang bagus sehingga akan banyak diminati oleh masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan hiburan sangat besar terutama hiburan drama/sinteron, maka banyak PH yang membuat drama atau sinetron tanpa memikirkan unsur edukasi dalam cerita, adegan, ataupun kostum yang dikenakan, padahal semua itu akan memberikan dampak negative pada pola pikir masyarakat. Selain itu para pembuat drama/sinetron juga kurang memperhatikan kondisi masyarakat seperti; pendidikan, ekonomi, dan lingkungan masyarakat, karena
3 jika faktor ini tidak dipikirkan secara matang maka akan terjadi kesenjangan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat, bahkan tindakan kriminal pun akan terjadi. Hal ini pastinya terjadi karena pola pikir masyarakat yang suduah terkontaminasi dengan cerita-cerita fiktif yang terkesan mengandai-andai, melebih-lebihkan, dan menganggap suatu hal dengan mudah karena akan adanya keajaiban secara tiba-tiba. Beda stasiun televisi, maka beda juga jenis drama/sinetronnya, otomatis beda juga jalan cerita dan dampak yang dihasilkannya. Ada banyak stasiun televisi yang menanyangkan berbagai jenis drama/sinerton, mulai dari kisah sinetron dengan kisah fiktif dan penuh dengan penderitaan dan intrik, dan bahkan kini trend dengan drama serial Korea yang pembuatannya langsung dari Korea. Berbeda dengan stasiun TV lainnya, DAAI TV Indonesia menayangkan serial Drama DaAi juga. Sebagai program unggulan di DAAI TV, Drama DAAI memiliki perbedaan yang sangat berbanding terbalik dengan drama/sinetron yang ada di stasiun TV lainnya. Dengan Taglinenya Televisi untuk Seluruh Keluarga, DAAI TV Indonesia mulai resmi beroperasi pada Oktober tahun 2006, dengan semangat cinta kasih dan tidak ternoda, menyebarkan informasi yang baik, mengajak para aktifis media massa untuk bersama-sama menciptakan sebuah arus segar dengan aliran yang deras, agar arus segar ini dapat mengelilingi bumi ini, dan menjernihkan hati umat manusia (www.daaitv.co.id). Untuk itu Drama DaAi mengisahkan suatu kehidupan nyata yang pernah dialamai oleh seseorang, memperhitungan aspek edukasi, menggunakan
4 bahasa mandarin dan bahasa daerah Taiwan, serta di produksi langsung dari Taiwan, dan dapat mengguncang emosianal pemirsa yang menonton. Jika ditinjau dari kondisi masyarakat Indonesia, mulai dari pendidikan, ekonomi, bahasa, status sosial dan bahkan agama. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi masyarakat di Indonesia sendiri. Meskipun isi, jalan cerita, adegan, kostum yang di gunakan, serta tujuan dari kisah-kisah yang ditayangkan sangat menginspirasi pemirsa, namun dengan beberapa unsur yang terdapat didalam drama seperti, penggunaan bahasa, yakni bahasa mandarin dan bahasa daerah Taiwan, sedangkan sebagian besar masyarakata Indonesia hanya mengerti bahasa Indonesia. Dilihat dari segi Agama masyarakat mayoritas muslim dengan suku khas Indonesia, sedangkan Drama DAAI mengusung kisah dengan suku dan Ras China dengan agama Buddha, secara pendidikan mungkin jalan cerita yang diangkat akan sulit dipahami oleh masyarakat, karena dalam pnyajian sebuah program drama/sinetron tidak hanya isi pesannya saja yang dilihat oleh masyarakat apakah baik atau tidak baik, melainkan masyarkat lebih mengedepankan sisi hiburan dibandingkan sisi edukasinya. Hal inilah yang akan peneliti angkat mengenai strategi penyajian program acara Drama DAAI yang di lakukan oleh DAAI TV Indonesia, sehingga Drama DaAi menjadi program unggulan di DAAI TV.
5 1.2 Fokus Penelitian Pada kenyataanya di lapangan, semua stasiun televisi menayangkan program drama/sinetron pada jam-jam dimana masyarakat menghabiskan waktunya di depan televisi, lantas bagaimana strategi penyajian Program acara Drama DAAI di DAAI TV Indonesia sehingga masyarakat respect dan menjadikan kisah-kisah dalam drama daai menjadi hiburan baginya. Adapun fokus penelitian yang akan peneliti lakukan adalah Strategi penyajian Program Acara Drama DAAI di DAAI TV Indonesia. 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian yang peneliti lakukan ini, tujuan yang ingin digambarkan peneliti yaitu berfokus pada strategi penyajian program drama DAAI di DAAI TV Indonesia. Mulai dari pemilihan judul hingga siap tayang, dan pada akhirnya mendapatkan tempat dihati pemirsa.
6 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa peneliti bisa ambil dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Berikut penjabarannya : 1.4.1 Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah pengetahuan ataupun wawasan mengenai Strategi penyajian program acara Drama DAAI yang dilakukan oleh DAAI TV Indonesia bagi yang membutuhkan. 1.4.2 Secara Praktis (1) Bermanfaat untuk menambah wawasan dan pemahaman peneliti mengenai stategi penyajian program acara Drama DAAI di DAAI TV Indonesia. (2) Menjadi lebih memahami waktu yang tepat untuk menyiarkan program acara Serial Drama sehingga pemirsa dapat menikmatinya. (3) Kita bisa mengetahui bagaimana menyikapi program acara yang bertolak belakang dengan kondisi SARA masyarakat. (4) Memahami seberapa pentingnya isi/content dalam sebuah program acara bagi pembentukan pola fikir dan pembentukan karakter masyarakat.