9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya industri terutama dibidang jasa dan produksi akan mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja yang dihasilkan untuk memenuhi dan memuaskan permintaan konsumen. Persaingan yang sangat ketat menuntut perusahaan untuk lebih kompetitif dan melakukan perubahan untuk mendukung kinerja perusahaan.perubahan dapat terjadi dengan menerapkan strategi guna memberikan dampak secara langsung terhadap konsumen untuk meningkatkan posisi dan eksistensi perusahaan dimata konsumen salah satunya dengan meningkatkan mutu dan kualitas produk.untuk menhasilkan produk yang bermutu dan berkualitas tinggi maka diperlukan peningkatan kualitas yang baik dengan cara memperbaiki proses produksi. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana cara memproduksi barang yang baik dan material-material yang digunakan serta ukuran dan pemberian toleransi yang digunakan sehingga menghasilkan barang produksi yang baik dan bermutu tinggi. Kerja praktek yang dilaksanakan di PT. Usaha Pratama Sejahtera diharapkan dapat mengetahui dunia kerja secara langsung. Sehubung dengan PT. Usaha Pratama Sejahtera sebagai badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan produksi, maka diharapkan penulis dapat mengetahui proses produksi yang berlangsung di PT. Usaha Pratama Sejahtera saat ini.berdasarkan hal diatas, maka diharapkan penulis dapat mengetahui salah satu proses pembuatan produk yaitu Hydraulic Power Unit yang sedang berlangsung di PT. Usaha Pratama Sejahtera.
10 3.2 PENGERTIAN PROSES PRODUKSI Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. 3.3 JENIS-JENIS PRODUKSI Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes) Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah. Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap
11 situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut: 3.3.1 Proses Produksi Terus Menerus Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar. 3.3.2 Proses Produksi Terputus-Putus Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses. 3.3.3 Proses Produksi Campuran Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh. 3.4 PROSES PEMESINAN 3.4.1 Mesin Bubut Gambar 3.1 Mesin Bubut
12 Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahatdisebut gerak umpan (feeding). Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. 3.4.2 Mesin Milling Gambar 3.2 Mesin Milling
13 Mesin milling adalah mesin yang mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya. 3.4.3 Mesin Wellding Gambar 3.3 Mesin Welding Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
14 kontinyu.disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam-macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik, krena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. 3.4.4 Mesin Bor (Drilling) Gambar 3.4 Proses Pengeboran menggunakan Mesin Milling Mesin milling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau sebagai alatnya. Sedangkan drilling adalah proses pemesinan yang paling sederhana diantara proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill) (Widarto, 2008).
15 Sedangkan menurut Rasum (2006), proses bor (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dilakukan pada mesin gurdi atau drilling, tetapi bisa dengan mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor. Pada mesin frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh spindle. Benda kerja terpasang pada meja dengan bantuan catok atau ragum (vice) atau alat Bantu lainnya. Meja bergerak vertikal (naik-turun), horizontal (majumundur dan kekiri-kekanan). 3.5 PENGERTIAN SISTEM HIDROLIK Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ). Berdasarkan kata hidrolik berasal dari bahasa Yunani yakni hydro = air, dan aulos = pipa. Jadi hidrolik dapat diartikan suatu alat yang bekerjanya berdasarkan air dalam pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja. Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan HUKUM PASCAL "Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya". Prinsip dalam rangkaian Hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu. Keuntungan Sistem Hidrolik: o o o o o Tenaga besar, dimensi peralatan yang kecil Kecepatan gerak yang dapat diatur (bervariasi) Mudah diubah arah gerakannya Pencegahan beban lebih yang sederhana konstruksinya (reliev valve) Mudah dihentikan tanpa merusak
16 3.6 HYDRAULIC POWER UNIT Gambar 3.5 Hydraulic Power Unit Hydraulic power unit berfungsi sebagai pembangkit aliran yaitu fluida hidrolik ke seluruh komponen system hidrolik untuk mentransfer tenaga yang diberikan oleh penggerak mula 3.7 KOMPONEN-KOMPONEN HYDRAULIC POWER UNIT Yaitu komponen-komponen yang terpasang dalam satu sistem hydraulic power unit 3.7.1 Tangki Hidrolik / Hydraulic Reservoir Tangki hidrolik sebagai wadah oli untuk digunakan pada system hidrolik. Oli panas yang dikembalikann dari sistem didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya dan menggunakan Oil Cooler sebagai pendingin oli kemudian kembali kedalam tanki. Untuk mempertahankan kondisi oli, tangki dilengkapi dengan saringan agar oli yang mengalir dalam sistem tetap bersih dari kotoran.
17 Gambar 3.6 Tangki Oli 3.7.2 Pompa hidrolik Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa darah Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik. Biasanya dalam hal pemilihan spesifikasi pompa hidrolik customer akan menentukan sendiri volume dengan satuan Lpm (Liter permenit) maka harus di konfersikan dalam satuan cc/rev sesuai spesifikasi yang tertera pada catalog, yaitu dengan persamaan 3.1: Output pompa (Lpm) = Output pompa cc/rev (3.1) putaran motor penggerak (Rpm)
18 Gambar 3.7 Hydraulic pump 3.7.3 Elektrik Motor Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Pada sistem hidrolik digunakan sebagai tenaga untuk memutar pompa. Motor listrik yang umum digunakan adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC (International Electrotcchnical Commission) dan NEMA (National Electrical Manufacturers Association). Motor asinkron IEC berbasis metric, sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial, dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kilowatt (kw). Dalam hal perhitungan motor biasanya tentukan spesifikasi pompa terlebih dahulu setelah itu baru dapat menghitung daya motor penggerak dengan persamaan sebagai berikut
19 Diketahui: V = Volume pompa 6,2cc/rev P = Tekanan kerja pada silinder hidrolik 150 kg/cm 2 R =Putaran pada poros 1500 Rpm D = Daya motor listrik (kw) Rumus; D = V x 1,5 ( P x 1,2 ) 600 (3.2) Gambar 3.8 Electric motor 3.7.4 Directional Control Valve. Directional Control Valve (DCV) digunakan untuk mengarahkan oli menuju sirkuit yang berbeda pada sistem hidrolik. Kapasitas aliran maksimum dan tekanan yang turun saat melewati valve merupakan pertimbangan utama. Directional control valve dapat dikombinasikan dengan manual, hidrolik, pneumatic dan kontrol elektronik. Faktor ini umumnya ditentukan selama
20 melakukan desain sistem untuk pertama kali. Directional control valve mengarahkan aliran oli menuju sistem hidrolik. Dengan kata lain merupakan komponen dimana operator mengontrol mesin. Directional control valve mengarahkan suplai oli menuju aktuator pada sistem hidrolik. Valve body dilubangi, dihaluskan dan kadang lubangnya di keraskan dengan perlakuan panas. Gambar 3.9 Directional control valve 3.7.5 Flow Control Valve Fungsi Flow Control Valve adalah untuk mengontrol laju aliran fluida atau memutus aliran fluida. Dalam sistem hidrolik biasanya flow control valve digunakan untuk mengatur kecepatan silinder hidrolik. Gambar 3.10 Flow control valve
21 3.7.6 Check Valve & Pilot Check Valve Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan). Alat ini biasa dipasang setelah jalur keluar pompa, bertujuan untuk menahan tekanan balik pada sistem menuju pompa. Gambar 3.11 Check valve Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya. Gambar 3.12 Pilot Check valve
22 3.7.7 Manifold Block Manifold Block adalah adalah sekumpulan valve yang dideretkan untuk mengatur aliran masuk fluida ke header dan separator yang dikehendak dialirkan. Bisanya anifold block disiapkan sesuai ukuran valve yang akan digunakan. Gambar 3.13 Manifold Block 3.7.8 Pressure Gauge Pressure Gauge adalah sebuah alat pengukur tekanan yang acap kali digunakan dalam dunia industri. Alat ini digunakan dalam pengukuran besarnya tekanan, yang biasanya adalah tekanan fluida pada sebuah alat proses atau perpipaan. Gambar 3.14 Pressure Gauge
23 3.7.9 Filter Hydraulic Filter adalah salah satu komponen penting dalam simtem hidrolik, karena berfungsi sebagai penyaring oli yang kotor dari partikel-partikel yang dapat merusak sistem. Ada dua jenis filter sesuai pada penempatannya yaitu suction filter dan return filter Gambar 3.15 Oil Filter 3.7.10 Relief valve Relief valve berfungsi untuk mengatur besar tekanan fluida hidrolik agar stabil di nilai tertentu. Gambar 3.16 Relief Valve
24 3.7.11 Coupling Coupling adalah komponen penghubung antara poros elektrik motor dengan poros pompa hidrolik. 3.7.11Diagram sistem hidrolik Gambar 3.17 Coupling Gambar 3.18 Diagram sistem hidrolik sederhana