BAB 6 INTERPRETASI, KESIMPULAN, DAN PENUTUP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan. Karena itu

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. Hijab merupakan simbol komunikasi dan sebagai identitas bagi wanita,

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

KI 1 Belitung, 22 April 2017

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang

Denpasar, tapi hampir di seluruh Bali.

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORITIS

penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi (Hadi, 2015).Di samping itu, ternyata gaya busana muslim Indonesia kini menjadi trend setter di Asia

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan kepada orang lain. Sering disebut juga bahwa bahasa itu merupakan alat

BAB V PEMBAHASAN. Fenomena hijabers atau sebutan bagi orang yang mengenakan hijab secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. terhadap teks yang terdapat pada website Komisi Penyiaran Indonesia dan. Masyarakat Ikut Awasi TV edisi 25 Maret 2014.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan

I. PENDAHULUAN. Berbagai kepercayaan dan peribadatan agama sudah menjadi ciri universal

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

UNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Waria merupakan salah satu jenis manusia yang belum jelas gendernya.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

Islam dan Sekularisme

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia {human resources), pada

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menjadi Humas yang Bernas

Media massa berperon dalam menanamkan false consciousness,

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

Transkripsi:

57 BAB 6 INTERPRETASI, KESIMPULAN, DAN PENUTUP 6.1. Interpretasi Penulis artikel tentang jilbab pada situs MyQuran dalam penelitian ini dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1. Jilbab adalah sebuah perintah dalam Islam yang wajib ditaati oleh perempuan muslim dengan segala ketentuannya. 2. Jilbab tidak hanya menjadi perintah untuk akhirat, namun juga dapat mendukung kesuksesan di dunia. 3. Jilbab sebagai pakaian muslimah membuat perempuan menjadi cantik lahir batin dan membuat jiwa tidak kosong Dalam artikel-artikel yang dianalisis, para penulisnya cenderung berteriak dengan keras kepada para pemakai jilbab gaul atau jilbab yang dianggap salah. Kepada para muslimah yang hanya mementingkan kecantikan fisik daripada kecantikan ruhani atau spiritual, penulis artikel berteriak atau bereaksi dengan mengumpakan perempuan tersebut dengan benda mati yang hanya memiliki fisik namun tidak memiliki jiwa seperti manekin. Penggunaan kata manekin, meskipun tidak kasar namun memiliki tendensi yang kuat untuk menegur muslimah yang hanya mementingkan kecantikan fisik. Bahkan penulis dengan terang-terangan menggunakan istilah Si Jelek bagi muslimah yang hanya cantik secara fisik. Muslimah yang memakai jilbab gaul juga disindir dengan menggunakan avatar. Jilbab gaul dalam artikel-artikel tersebut diposisikan dalam sphere of deviance, yaitu ranah penyimpangan. Karena itu, tidak aneh jika dalam artikel-artikel tersebut, perempuan yang memakai jilbab gaul, apalagi yang tidak memakai jilbab, dipandang buruk dan diposisikan sebagai suatu kesalahan atau penyimpangan. Gaya penulis artikel dalam memposisikan pemakai jilbab gaul atau muslimah yang tidak berjilbab dapat dikatakan sangat keras. Hal ini dapat dilihat dari tendensi yang kuat pada penggunaan perumpamaan manekin. Namun, walaupun para penulis artikel tersebut mengecam keras jilbab gaul, namun artikel-artikel tersebut tetap dikemas dengan gaya bahasa semenarik mungkin.

58 Ketidaksetujuan yang kuat dari para penulis artikel terhadap jilbab gaul bertolak belakang dengan cara penyampaiannya yang menggunakan gaya tulisan populer dan cara bertutur yang ringan. Hal ini dapat dijelaskan dengan konsep framing, yaitu bahwa artikel yang ditulis bukanlah semata-mata refleksi dari realitas melainkan konstruksi yang merupakan produk interaksi antara penulis artikel dan fakta. Pada artikel di situs MyQuran dalam penelitian ini, para penulis artikel mencoba merekonstruksi wacana tentang jilbab yang seringkali dihadirkan hanya sebagai tren berbusana saja. Para penulis artikel ini mencoba mengimbangi informasi tentang jilbab, bahwa jilbab bukan sekadar pakaian, namun terdapat simbol religiusitas dan nilainilai Islam yang harus ditaati di dalamnya. Meski demikian, rekonstruksi yang hendak dibangun oleh para penulis artikel ini tidak terlepas dari unsur-unsur yang melatarbelakanginya. Shoemaker (2002) menyatakan bahwa terdapat lima unsur yang mempengaruhi isi media, yaitu unsur individu jurnalis, rutinitas media, organisasi, unsur dari luar media, dan unsur ideologi. Pada situs MyQuran, unsur individu ini tidak diisi oleh jurnalis yang memang terikat bekerja secara profesional sebagaimana jurnalis pada media cetak atau media siar. Pada situs ini, unsur individu yang berperan adalah publik atau anggota yang mengirimkan artikel atau tulisan tersebut kepada pihak situs. Publik atau anggota situs yang mengirimkan artikel tersebut didampingi oleh pihak pengelola situs yang hanya bertugas memantau dan mengawasi kiriman tulisan dari anggota. Kiriman tulisan yang masuk memang tidak ditahan untuk kemudian dipilih mana yang layak dimuat dan mana yang tidak seperti pada media cetak. Pada situs ini tulisan yang dikirim oleh anggotanya langsung dimuat atau ditampilkan tanpa seleksi terlebih dahulu. Namun, peran pengelola adalah mengawasi tulisan yang sudah dimuat namun tidak sesuai dengan kesepakatan dan peraturan yang terdapat dalam forum tersebut. Jika ada tulisan yang dianggap melanggar peraturan, maka tulisan yang sudah dimuat tersebut akan ditarik kembali dengan di-edit atau dihapus dari daftar tulisan yang dimuat. Anggota yang mengirimkan tulisan tersebut akan diberikan

59 peringatan. Di sini fungsi pihak pengelola situs berperan, yaitu untuk menjaga ketertiban forum sesuai dengan peraturan yang sudah disepakati bersama. Maka, jika dilihat dari faktor individu, individu yang berperan melatarbelakangi isi tulisan yang terdapat pada situs ini adalah individu anggota yang mengirimkan tulisan tersebut. Sedangkan faktor rutinitas yang berperan ialah bagaimana pihak pengelola situs mengawasi tulisan-tulisan yang dianggap layak sehingga tidak perlu ditindaklanjuti dan tulisan yang dianggap melanggar peraturan sehingga perlu dilakukan tindak lanjut seperti di-edit bahkan dihapus. Tingkat organisasi pada situs ini tidak berperan dalam menentukan isi tulisan yang dibuat. Struktur organisasi pada tingkatan yang lebih tinggi justru tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap kebijakan isi tulisan.situs ini memang dipayungi oleh sebuah yayasan yang berbadan hukum. Namun, pengelola yang berperan dalam menentukan kebijakan isi tulisan hanya Presiden forum, Wakil Presiden dan Moderator tiap kategori tulisan. Ketua yayasan atau administrator yang mengurusi pemeliharaan web dan server sama sekali tidak berperan dalam membuat kebijakan forum. Pada unsur luar media (ekstra media), faktor yang berperan melatarbelakangi dibuatnya kebijakan atau peraturan tentang isi tulisan adalah faktor undang-undang pemerintah seperti hukum SARA. Salah satu peraturan yang dibuat adalah isi tulisan tidak boleh menyinggung suku, agama lain dan ras (SARA). Unsur ekstra media lainnya yaitu unsur audiens yang hendak disasar oleh situs myquran. MyQuran dibuat dengan tujuan awal untuk menjembatani umat Islam dari berbagai pergerakan. Secara tidak langsung, situs ini menyasar segmen pembaca yang luas. Situs ini bahkan menyediakan forum khusus untuk umat agama lain yang hendak berdiskusi. Dalam usaha untuk menarik pembaca sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya, peraturan yang ada dalam situs ini disesuaikan untuk itu. Unsur terakhir yang mempengaruhi isi media adalah unsur ideologi media. Ideologi yang dimaksud yaitu terkait dengan landasan berpikir dan juga kepentingan (interest). Pada situs MyQuran, ideologi pertama yang mempengaruhi adalah ideologi Islam yang tidak berpihak kepada kelompok

60 mana pun. MyQuran mencoba untuk menggabungkan persamaan yang ada pada kelompok-kelompok Islam dalam usahanya untuk menyatukan umat Islam. Di sisi lain, ideologi yang juga berperan pada situs ini adalah ideologi kapitalis. Ideologi kapitalis yang dimaksud bukanlah yang semata-mata berorientasi untuk mencari keuntungan finansial. Kapitalis yang dimaksud di sini adalah untuk mencari pembaca sebanyak-banyaknya dengan mengemas tulisan semenarik mungkin meskipun harus mengorbankan substansi pemahaman yang hendak disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari semua artikel yang dianalisis. Pada struktur retoris ketiga artikel, kesemuanya mencoba mengemas tulisan dengan ringan dan menarik agar dapat dibaca oleh pembaca yang sebanyak-banyaknya. Penggunaan avatar, bahasa gaul, kata asing, amat pekat dan menjadi ciri dari ketiga tulisan tersebut. Meski demikian, karena minimnya peran pengelola situs dalam penyeleksian tulisan, maka ideologi kapitalis yang berusaha mencari pembaca sebanyak-banyaknya masih sebatas wacana, apakah ideologi tersebut memang didesain oleh pihak situs ataukah semata-mata inisiatif anggota yang mengirimkan tulisan. Namun, faktanya yaitu tulisan-tulisan yang ada pada situs ini, khususnya yang terdapat dalam penelitian ini memiliki gaya tulisan yang populer dan dikemas dengan semenarik mungkin. 6.2. Kesimpulan Secara umum, situs ini telah melakukan sosialisasi dan rekonstruksi nilai yang mengarah pada penginformasian dan edukasi, khususnya kepada perempuan terkait dengan perintah berjilbab dalam Islam melalui tulisan-tulisan didalamnya. Situs ini telah mencoba mengajak perempuan untuk memahami jilbab dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Artikel pada situs MyQuran juga telah berperan dalam mengajak pembacanya untuk menyadari wacana yang disajikan di media yang tidak berimbang dalam memberikan informasi. Artikel pada situs ini mencoba mengimbangi wacana tersebut. Namun pendekatan yang digunakan dalam tulisan amat keras memposisikan jilbab gaul dan muslimah yang belum berjilbab sebagai pihak yang bersalah dan diumpamakan dengan hal-hal yang buruk.

61 Situs MyQuran, dalam hal ini para penulis artikel yang terdapat di dalamnya, mencoba untuk menarik pembaca sebanyak-banyaknya dengan gaya tulisan yang ringan dan kemasan yang menarik. Pada situs MyQuran, peran pihak pengelola situs terbatas pada membuat garis besar kebijakan isi tulisan dalam peraturan yang dibuat dan disepakati bersama oleh pihak pengelola situs. Tulisan atau artikel yang dianggap teah mematuhi peraturan tidak akan diseleksi lagi, sehingga unsur individu penulis artikel memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan isi tulisan. 6.3. Saran Disarankan kepada pihak pengelola situs MyQuran untuk mengimbangi keinginan untuk menyasar pembaca sebanyak-banyaknya dan seluasluasnya dengan tidak hanya memperhatikan unsur kemasan tulisan, namun juga memperhatikan unsur substansi tulisan. Hal ini akan lebih baik bagi para pembaca MyQuran agar dapat bertukar pikiran dan gagasan. Bukan sekadar ajang menarik anggota sebanyak-banyaknya. Kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan disarankan agar lebih cerdas dalam melihat isu yang digulirkan media terutama dalam hal keagamaan. Hal ini agar masyarakat khususnya perempuan dapat lebih selektif dalam memahami informasi yang ditampilkan oleh media sehingga dapat memilah mana yang sesuai dengan ajaran dalam keyakinannya dan mana yang tidak. 6.4. Implikasi 6.4.1. Implikasi Teoritis Penggunaan teori Shoemaker dan analisis framing dapat menjadi salah satu cara dalam melakukan studi terhadap media baru. Hal ini menjadi menarik untuk dipelajari sebab pada media baru terdapat karakteristik yang unik yang tidak terdapat pada media lain.

62 6.4.2. Implikasi Praktis Penelitian ini menjadi referensi bagi masyarakat dalam melihat bagaimana media baru dalam melayani kebutuhan informasi masyarakat.