BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PADA BALITA DI KLINIK BERSALIN NURHALMA TEMBUNG TAHUN 2010 POLMARIA METAWATI PANJAITAN

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA PENELITIAN

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

KUESIONER PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. (Informed Consent) Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS MEDAN MARELAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP. Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN. D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

Saya sebagai mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu. Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian ini dilihat adalah faktor-faktor yang berhubungan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

INFORMED CONCENT. Lampiran : Satu lembar. Ayah dalam Pemberian Imunisasi pada Anak di Klinik Sari Medan Tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODA PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka Konsep dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis imunisasi, macam-macam imunisasi, efek samping imunisasi, jadwal imunisasi) dan variabel dependen (pengetahuan ibu). Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain sedangkan variabel dependen adalah variabel yang nilanya ditentukan oleh variabel lain. Variabel Bebas (Independen) Variabel Terikat (Dependen) Pengetahuan Ibu Pengetahuan tentang : Pengertian Imunisasi Tujuan Imunisasi Manfaat Imunisasi Jenis imunisasi Macam-macam Imunisasi Efek samping Imunisasi Jadwal Imunisasi Bagan 3.1 Kerangka Konsep

B. Defenisi Operasional No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan Hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan Kuesioner Wawancara Baik = 14 20 pertanyaan Cukup = 7 13 pertanyaan Ordinal terhadap objek suatu tertentu, Kurang = 0 6 pertanyaan penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni: indera panglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan cross sectional, yaitu untuk menggambarkan pengetahuan ibu tentang imunisasi di klinik bersalin Nurhalmah Tembung. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu ibu yang memiliki balita yang mengimunisasikan anaknya di klinik bersalin Nurhalmah Tembung. Dengan jumlah populasinya pada bulan Februari April 2010 adalah 48 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki. Dalam pengambilan sampel untuk penelitian menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi yang mengimunisasikan anaknya di klinik bersalin Nurhalmah Tembung dengan jumlah sampel 48 orang.

Sebagai kriteria inklusi yaitu : 1) Ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun. 2) Ibu yang mengimunisasikan anaknya di klinik bersalin Nurhalma Tembung. 3) Memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat) 4) Bersedia menjadi subjek penelitian Sedangkan kriteria eksklusinya adalah : 1) Tidak memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat). 2) Tidak bersedia menjadi subyek penelitian. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung. Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung dijadikan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa klinik tersebut merupakan salah satu klinik yang mengadakan imunisasi secara rutin setiap bulan, lokasi penelitian cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti, dan dapat mewakili seluruh populasi. D. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2010. E. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah, peneliti mendapat izin dari Ketua Program D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, dengan mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Kilinik Bersalin Nurhalma Tembung. Selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon

responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat sukarela. Responden berhak untuk menolak dari penelitian. Responden dianggap bersedia dalam penelitian, responden harus menandatangani surat persetujuan. Kerahasiaan catatan responden mengenai data-data dijaga, maka lembar pernyataan untuk observasi tidak akan disebarkan ke pihak lain dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian. F. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data dipakai dengan menggunakan kuesioner untuk wawancara dan observasi, dilengkapi dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk crosscheck tanggal lahir dan imunisasi yang telah diberikan. Kusioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang perlu diketahui. (Arikunto, 2006). Kuesioner tersebut berisi : 1) Data Demografi Kuesoner penelitian berisi data demografi meliputi : nama, alamat, umur, pendidikan terakhir, jumlah anak seluruhnya, jumlah balita, sumber informasi yang diperoleh responden. 2) Kuesioner Pengetahuan Kuesioner pengetahuan berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang imunisasi. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan yang tertinggi adalah 20.

Berdasarkan rumus statistika : P = Rentang Banyak Kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dimana rentang kelas sebesar 20 dan banyak kelas adalah 3 yaitu : baik, cukup, kurang sehingga diperoleh P = 6. Kisaran nilai antara 0 20, maka pengetahuan akan diklasifikasikan kedalam 3 kategori, yakni : Baik, apabila responden menjawab benar > 65% (14 20 pertanyaan) dari 20 pertanyaan yang diajukan Cukup, apabila responden menjawab benar 65% (7 13 pertanyaan) dari 20 pertanyaan yang diajukan Kurang, apabila responden menjawab benar < 30% (0 6 pertanyaan) dari 20 pertanyaan yang diajukan. Peneliti menggunakan kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawaban dan responden hanya memilih satu diantaranya. (Arikunto, 2006). Kriteria kuesioner yang baik adalah valid dan reliabel. Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. (Riwidikdo, 2008). Penilaian tentang validitas isi ini bersifat subjektif dan keputusan apakah isntrumen sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli. Uji validitas ini dilakukan oleh seorang ahli dibidangnya.

Sedangkan uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan tehnik cronbach s alpha. Kuesioner di ujikan pada 10 responden yang memenuhi kriteria. Kemudian jawaban responden akan diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. G. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kusioner yang berbentuk pertanyaan tertutup yang diberikan kepada orang tua balita yang memenuhi kriteria penelitian. Bila ada responden yang menolak terlibat atau berpartisipasi dalam penelitian, peneliti mencari pengganti yang sesuai dengan kriteria sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2, yaitu : Pertama, data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran kusioner kepada orang tua anak balita yang menjadi sampel penelitian dan juga dilakukan pengawasan pada saat responden menjawab kuesioner. Hasil dari kusioner penelitian tersebut dicatat dalam tabel induk/master tabel dan selanjutnya dilakukan pengkodean untuk mempermudah analisa data. Kedua, Data sekunder diperoleh dari register anak yang diimunisasi di klinik bersalin Nurhalmah Tembung yang meliputi nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, alamat rumah, dan status kesehatan anak balita. H. Analisa Data Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel. Analisis data di lanjutkan dengan membahas penelitian dengan menggunakan teori dan kepustakaan yang ada.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini diperoleh sebanyak 48 responden yang memenuhi kriteria penelitian yang dilakukan di Klinik Bersalin Nurhalma Tembung pada bulan Februari April 2010. Dalam penelitian tidak ada responden yang menolak untuk manjadi objek penelitian (semua responden bersedia menjadi objek penelitian). Hasil penelitian disajikan dalam table-tabel distribusi frekwensi sebagai berikut : 1. Data Demografi Responden Tabel 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah % 20-25 19 39,6 26-30 16 33,3 31 35 6 12,5 36-40 7 14,6 Berdasarkan tabel 5.1.1 terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada usia 20-25 tahun, yaitu sebanyak 19 responden (39,6%), minoritas responden

terdapat pada usia 31-35 tahun, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%) dan rata-rata umur responden terdapat pada usia 28 tahun. Tabel 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah % SMP 14 29,2 SMU 30 62,5 DIII 3 6,3 S1 1 2,0 Selanjutnya tabel 5.1.2 terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada responden yang berpendidikan SMU, yaitu sebanyak 30 responden (62,5%) dan minoritas terdapat pada responden yang berpendidikan S1, yaitu sebanyak 1 responden (2,0%). Tabel 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah % IRT 24 50,0 Petani 10 20,8 Pedagang 7 14,6 Pegawai Swasta 4 8,3

PNS 3 6,3 Lebih lanjut tabel 5.1.3 terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada responden yang bekerja sebagai IRT, yaitu sebanyak 24 responden (50,0%) dan minoritas terdapat pada responden yang bekerja sebagai PNS, yaitu sebanyak 3 responden (6,35). Tabel 5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Jumlah anak ( paritas ) jumlah ( % ) ( 2 ) 6 12,5 ( 3-4 ) 34 70,8 ( 5 ) 8 16,7 Demikian juga tabel 5.1.4 terlihat bahwa responden yang mayoritas terdapat pada responden dengan Paritas/jumlah anak 3-4 orang, yaitu sebanyak 34 responden (70,8%) dan minoritas terdapat pada responden dengan Paritas/jumlah anak 2, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%). Tabel 5.1.5 Ditribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Sumber Informasi jumlah %

Keluarga / Tetangga 26 54,2 Tenaga Kesehatan 6 12,5 Media Cetak 9 18,8 Media Elektronik 7 14,5 Kemudian ditabel 5.1.5 terlihat bahwa responden yang mayoritas yang menerima Sumber Informasi berasal dari Keluarga/Tetangga, yaitu sebanyak 26 responden (54,2%) dan minoritas yang menerima Sumber Informasi berasal dari Tenaga Kesehatan, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%). 2. Pengetahuan Responden Tabel 5.2.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Pengetahuan Jumlah % Baik 6 12,5 Cukup 18 37,5 Kurang 24 50,0 Berdasarkan tabel 5.2.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 24 orang (50%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 6 responden (12,5%).

3. Pengetahuan Responden Berdasarkan Pengertian Imunisasi Tabel 5.3.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Pengertian Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 5 10,4 Cukup 7 14,6 Kurang 36 75,0 Berdasarkan tabel 5.3.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 36 responden (75,0%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 5 responden (10,4%). 4. Pengetahuan Responden Berdasarkan Tujuan Imunisasi Tabel 5.4.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Tujuan Imunisasi Pengetahuan Jumlah %

Baik 5 10,4 Cukup 3 6,3 Kurang 40 83,3 Berdasarkan tabel 5.4.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 40 responden (83,3%) dan minoritas responden berpengetahuan Cukup, yaitu sebanyak 3 responden (6,3%). 5. Pengetahuan Responden Berdasarkan Manfaat Imunisasi Tabel 5.5.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Manfaat Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 7 14,6 Cukup 8 16,6 Kurang 33 68,8 Berdasarkan tabel 5..5.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 33 responden (68,8%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 7 responden (14,6%).

6. Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Imunisasi Tabel 5.6.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Jenis Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 6 12,5 Cukup 11 22,9 Kurang 31 64,6 Berdasarkan tabel 5.6.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 31 orang (64,6%) dan minoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 6 orang (12,5%). 7. Pengetahuan Responden Berdasarkan Macam-macam Imunisasi Tabel 5.7.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Macam-macam Imunisasi Pengetahuan Jumlah %

Baik 16 33,3 Cukup 15 31,3 Kurang 17 35,4 Berdasarkan tabel 5.7.1 terlihat bahwa responden lebih banyak berpengetahuan Kurang yaitu sebanyak 17 orang (35,4%) dan perbedaannya sangat tipis/kecil dengan responden yang berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 16 orang (33,3% ) dan responden yang berpengetahuan Cukup, yaitu sebanyak 15 responden (31,3%). 8. Pengetahuan Responden Berdasarkan Efek Samping Imunisasi Tabel 5.8.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Efek Samping Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 40 83,3 Cukup 5 10,4 Kurang 3 6,3 Berdasarkan tabel 5.8.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 40 orang (83,3%) dan minoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 3 orang (6,3% ).

9. Pengetahuan Responden Berdasarkan Jadwal Imunisasi Tabel 5.9.1 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Imunisasi pada Balita di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung Tahun 2010 Berdasarkan Jadwal Imunisasi Pengetahuan Jumlah % Baik 47 97,9 Cukup 1 2,1 Kurang - - Berdasrkan tabel 5.9.1 terlihat bahwa mayoritas responden berpengetahuan Baik, yaitu sebanyak 47 orang (97,9%) dan minoritas responden berpengetahuan Kurang, yaitu sebanyak 1 orang (2,1%).

B. Pembahasan 1. Berdasarkan Pengetahuan tentang imunisasi secara umum Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan yang tertera pada tabel (5.2.1) menunjukkan bahwa responden berpengetahuan kurang tentang imunisasi pada balita sebanyak 24 responden (50,0%) dan minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 6 responden (12,5%). Menurut (Notoatmodjo, 2003) bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari hasil penelitian bahwa kurangnya pengetahuan responden tentang imunisasi tersebut disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah yaitu mayoritas

berpendidikan SMP/SMU yang masing-masing yaitu sebanyak 14 responden (29,2%) dan sebanyak 30 responden (62,5%). Secara umum, tingkat pengetahuan responden yang kurang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan responden tentang pengertian imunisasi sebanyak 36 responden atau 75,0% (tabel 5.3.1), tujuan imunisasi sebanyak 40 responden atau 83,3% (tabel 5.4.1), manfaat imunisasi sebanyak 33 responden atau 68,8% (tabel 5.5.1), jenis imunisasi sebanyak 31 responden atau 64,6% (tabel 5.6.1), dan sumber informasi yang diperoleh kurang lengkap karena sumber informasi yang diperoleh mayoritas berasal dari keluarga/tetangga yaitu sebanyak 26 responden atau 54,2% (tabel 5.1.5). Responden yang berpengetahuan baik hanya terdapat pada responden yang berpendidikan DIII dan S1 yaitu sebesar 8,3% (tabel5.1.2). Baiknya pengetahuan responden terdapat pada pengetahuan tentang efek samping imunisasi sebanyak 40 responden (83,3%) dan jadwal imunisasi sebanyak 47 responden (97,9%). 2. Berdasarkan pengetahuan tentang imunisasi secara khusus Dari hasil penelitian yang tertera pada tabel tersebut diatas terlihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan kurang terutama mengenai tujuan imunisasi yaitu sebanyak 40 responden atau 83,3% (tabel 5.4.1), kemudian diikuti berturut-turut adalah mengenai pengertian imunisasi yaitu sebanyak 36 responden atau 75,0% (tabel 5.3.1), manfaat imunisasi sebanyak 33 responden atau 68,8% (tabel 5.5.1), jenis imunisasi yaitu sebanyak 31 responden atau 64,6% (tabel 5.6.1), dan macam-macam imunisasi yaitu sebanyak 17 responden (35,4%). Kurangnya pengetahuan responden mengenai pengertian imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 2 yaitu tentang pengertian dari imunisasi dasar yang

terbanyak menjawab salah yaitu sebanyak 42 responden atau 87,7% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban C (Suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi 0-12 bulan terhadap penyakit Tuberkulosis, Difteri, Tetanus, Polio, Campak dan Hepatitis B) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban A (Mengobati penyakit) Kemudian mengenai tujuan imunisasi yang paling tinggi frekuensinya, yaitu sebesar 83,3% yang terdapat pada kuesioner nomor 5 yaitu tentang tujuan dari pemberian imunisasi DPT yang terbanyak menjawab salah sebanyak 45 responden atau 93,3% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban C (Untuk memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban A (Untuk memberikan kekebalan pasif dalam waktu yang berlainan terhadap penyakit TBC) Mengenai manfaat imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 6 yaitu tentang manfaat dari imunisasi yang terbanyak menjawab salah sebanyak 42 responden atau 87,5% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban A (Dapat meningkatkan derajat kesehatan) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban B (Dapat membuat derajat kesehatan) Sedangkan mengenai jenis imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 9 yaitu tentang jenis imunisasi secara umum yang terbanyak menjawab salah sebanyak 41 responden atau 85,4% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban B (Imunisasi aktif dan pasif) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban C (Imunisasi wajib dan tidak wajib) Dan mengenai macam-macam imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 14 yaitu tentang macam imunisasi yang dianjurkan yang terbanyak menjawab salah

sebanyak 33 responden atau 68,7% (Master tabel) yang seharusnya menjawab pilihan jawaban B (HIB, MM, Tifoid, Hepatitis A, Variasi) tetapi responden paling banyak menjawab pilihan jawaban A (Tuberkulosis, Campak, dan Polio). Pengetahuan responden yang kurang tentang pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis imunisasi mungkin disebabkan karena tingkat pendidikan responden yang masih rendah yaitu yang mayoritas responden terdapat pada tingkat pendidikan SMP dan SMU, faktor usia yang masih terlalu muda yaitu berusia 20-25 tahun sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Paritas/jumlah anak yang terlalu banyak yaitu lebih dari 2 orang anak sehingga ibu-ibu lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah untuk mengurus anak dan suami serta sibuk untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan hal ini memungkinkan ibu untuk tidak mempunyai waktu untuk mengetahui lebih jelas dan lengkap tentang imunisasi. Sumber informasi yang benar juga berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang. Sumber informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan dan media masa sangat sedikit dan sebagian besar sumber informasi yang diperoleh berasal dari keluarga/tetangga sehingga informasinya masih kurang jelas dan lengkap tentang imunisasi baik itu tentang pengertian, tujuan, manfaat, jenis dan macam-macam imunisasi. Sedangkan dari hasil penelitian yang tertera pada tabel (5.5.1) diatas terlihat bahwa responden hampir sama frekuensi pengetahuannya mengenai macam-macam imunisai baik dari segi pengetahuan baik yaitu sebanyak 16 responden (33,3%), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 responden (31,3%), dan responden yang berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 17 responden (35,4%). Hal ini dapat terjadi

kemungkinan karena adanya macam-macam imunisasi yang tertera pada kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) bagi responden yang memiliki KMS tersebut dan banyaknya poster-poster tentang macam-macam imunisasi yang terdapat difasilitas tenaga kesehatan. Dari hasil penelitian yang tertera pada tabel (5.8.1) dan tabel (5.9.1) diatas terlihat bahwa responden yang mayoritas responden berpengetahuan baik terdapat pada pengetahuan responden tentang efek samping imunisasi yaitu sebanyak 40 responden atau 83,3% (tabel 5.8.1), dan jadwal imunisasi yaitu sebanyak 47 responden atau 97,9% (tabel 5.9.1). Baiknya pengetahuan responden mengenai efek samping imunisasi yang terdapat pada kuesioner nomor 16 yaitu tentang efek samping dari penyuntikkan imunisasi campak sebanyak 39 responden atau 81,3% (tabel 5.8.2), dan jadwal imunisasi yang terdapat kuesioner nomor 18 dan 20 yaitu tentang imunisasi BCG dan Campak diberikan pada usia berapa sebanyak 45 responden atau 93,7% (tabel 5.9.2). Terlihat disini bahwa pengetahuan responden yang baik dan sangat memahami tentang efek samping berdasarkan pengalaman yang dialami oleh responden tentang efek samping dari imunisasi yaitu terjadinya demam pada anaknya yang diimunisasi sehingga menimbulkan rasa cemas pada kesehatan anaknya dan pengalaman tersebut dapat berasal dari yang dialaminya ataupun berasal pengalaman orang lain/temannya. Sedangkan pengetahuan responden yang baik tentang jadwal imunisasi merupakan tingkat pengetahuan yang paling tinggi yaitu sebanyak 47 responden (97,9%), hal ini mungkin disebabkan karena responden mendapatkan informasi tentang jadwal imunisasi yang tertera dalam KMS (Kartu Menuju Sehat), pada saat imunisasi

petugas kesehatan mencatat imunisasi yang diberikan dalam kartu KMS tersebut dan petugas kesehatan tersebut sering juga mengingatkan/memberitahukan kapan jadwal imunisasi ulang akan diberikan pada anaknya, disamping itu ibu-ibu juga memperoleh informasi tentang jadwal imunisasi yang mayoritas berasal dari keluarga/tetangga yang mempunyai balita untuk di imunisasi. Pengetahuan imunisasi sebenarnya penting terutama mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan macam-macam imunisasi agar mereka lebih mengetahui mengapa balita harus di imunisasi. Kita pernah mendengar lewat media massa bahwa sejak reformasi pada tahun 1998 bahwa imunisasi kurang dijalankan sehingga muncul kembali penyakit polio. Oleh karena itu perlu diberikan penjelasan/penyuluhan tentang pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan macam-macam imunisasi sebelum dilakukan dilakukan imunisasi pada balita.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Walaupun penelitian ini hanya dilakukan di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung sudah dapat menggambarkan tentang tingkat pengetahuan imunisasi pada ibuibu yang mempunyai balita, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebanyak 24 responden (50%) yang mengimunisasikan anaknya di Klinik Bersalin Nurhalmah Tembung pada tahun 2010 berpengetahuan Kurang tentang imunisasi. 2. Kurangnya pengetahuan responden tentang imunisasi terdapat pada pengetahuan responden tentang pengertian imunisasi yang mayoritas sebanyak 36 responden (75,0%), tujuan imunisasi yang mayoritas sebanyak 40 responden (83,3%), manfaat imunisasi yang mayoritas sebanyak 33 responden (68,8%), dan jenis imunisasi yang mayoritas sebanyak 31 responden (64,6%). 3. Responden yang berpengetahuan baik terdapat pada pengetahuan responden tentang efek samping imunisasi sebanyak 40 responden (83,3%) dan jadwal imunisasi sebanyak 47 responden (97,9%).

B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang pengetahuan imunisasi kepada ibuibu yang mempunyai balita dengan sampel yang lebih besar. 2. Pentingnya penyuluhan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang imunisasi baik mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis dan macam-macam imunisasi yang harus diberikan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita sebelum dilakukannya pelaksanaan imunisasi tersebut.