BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:

BAB VI PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan sarana terciptanya sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ialah kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, terbuka dan demokratis. Salah satu diantara masalah besar dalam

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I)

Potret Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPA dan IPS (Studi Kasus : SMP N 1 Salatiga) Artikel

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam membina manusia yang memiliki penetahuan dan keterampilan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang dicita-citakan. Untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat bagi kelangsungan hidup (survive) masyarakat dan peradaban.2

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu format Undang-Undang 20 Tahun 23 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu yaitu menjadikan peserta didik menjadi insan-insan cendikia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. prilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik baik pada aspek kognitif, aspek

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhammadiyah Sambi. PGA Muhamadiyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT. Ciputat

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB V. Pembahasan Penelitian. PGRI 3 Tulungagung sebelum melakukan pembelajaran Contextual Teaching

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

Kompetensi Pedagogik Guru Pada Diklat Teknis Fungsional Peningkatan Kompetensi Guru Pertama Mata Pelajaran IPA MTs

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. mengajar itulah yang disebut dengan pembelajaran. Ada dua hal tentang belajar;

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keempat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92.

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dalam Perancangan Pembelajaran terhadap Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam dalam perancangan pembelajaran terhadap pemahaman materi Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2 Ngantru-Tulungagung sebesar 22%. Hasil temuan di atas mengidentifikasikan bahwa perancangan pembelajaran yang terdapat dalam kompetensi pedagogik ini perlu dikuasai oleh guru karena dengan perancangan pembelajaran ini dapat digunakan guru untuk memilih metode dan strategi yang baik yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal tersebut selaras dengan pendapat Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum yang menjelaskan bahwa perencanaan adalah proses menetapkan tujuan dan menyusun metode, atau dengan kata lain cara mencapai tujuan. Proses perencanaan merupakan proses intelektual seseorang dalam menentukan arah, sekaligus menentukan keputusan untuk mewujudkan dalam bentuk 136

137 tindakan atau kegiatan dengan memerhatikan peluang, dan berorientasi pada masa depan. 1 E. Mulyasa dalam bukunya Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru yang menjelaskan bahwa perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran ini mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. 2 Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara peneliti dengan guru pendidikan agama Islam yang menyebutkan bahwa guru haruslah memiliki kompetensi pedagogik dalam hal perancangan pembelajaran, hal ini penting dikarenakan seorang guru itu dalam mengajar tidak menyimpang sesuai dengan alur yang sudah direncanakan dalam RPP supaya tidak melenceng jauh dan apabila melenceng bisa melihat lagi ke RPP sehingga perancangan pembelajaran tersebut dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan pembelajaran. 3 Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada sebagian guru yang membuat rencana secara terperinci, dan ada pula yang hanya menyusunnya secara garis besarnya saja. Bentuk rencana ini menentukan nilai dan fungsi dari suatu rencana dan tidak perlu dipertimbangkan lagi. 1 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 213 2 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 100 3 Hasil Wawancara dengan Bapak Slamet Nasution Selaku Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Ngantru-Tulungagung

138 Sehingga perencanaan pembelajaran yang terdapat dalam kompetensi pedagogik ini dapat mempengaruhi pemahaman materi siswa. 2. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis terhadap Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung Berdasarkan uji hipotesis pada bab sebelumnya terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis terhadap pemahaman materi pendidikan agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung sebesar 11%. Hasil temuan di atas mengindikasikan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran yang mendidik dalam menyampaikan mata pelajaran aqidah akhlak sehingga para siswanya mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal tersebut selaras dengan pendapat E. Mulyasa dalam bukunya Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru yang menjelaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, bahwa pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antara sesama subjek pembelajaran, sehingga

139 melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. Tanpa komunikasi tidak akan ada pendidikan sejati. 4 Subjek pembelajaran yang dimaksud di atas tentunya adalah guru dan siswa yang melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya. Dengan melakukan interaksi yang intens antar keduanya, apalagi yang diprakarsai oleh guru dengan menyusun suatu pembelajaran yang mendidik yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa tentu akan menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Karena proses pembelajaran yang mendidik adalah proses yang selalu berorientasi pada pengembangan potensi anak. Kegiatan belajar mengajar tersebut menurut Masnur Muslich seperti yang dikutip oleh Janawi yakni menitikberatkan pada proses pemberdayaan potensi anak. Prinsip-prinsip yang perlu dipertahankan seperti: Pertama, kegiatan yang berpusat pada anak; Kedua, belajar melalui berbuat; Ketiga, mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial; dan keempat, belajar sepanjang hayat. 5 Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara peneliti dengan guru pendidikan agama Islam yang menyebutkan bahwa yang penting guru itu mengetahui situasi dan kondisi, yang pertama yang perlu dipersiapkan adalah penguasaan materi yang bisa menjadi modal untuk kita mengajar. Tetapi tidak cukup hanya penguasaan materi ada hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu menguasai situasi kondisi siswa dan karakteristik siswa. 4 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 103 5 Janawi, Kompetensi Guru:Citra Guru Profesional, (Bandung: Shiddiq Press dan Alfabeta, Cet.kedua 2012), hal. 86

140 Seorang guru harus bisa mengusai kelas caranya guru harus mempunyai trik tersendiri agar kelas tetap kondusif. 6 Dengan demikian pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara guru dan peserta didik melalui saranan dialog. Proses dialog ini pun tidak boleh tertuju kepada guru saja, namun haruslah menjadi sebuah motivasi yang muncul dari guru atau peserta didik sehingga proses ini akan senantiasa merefleksikan antara pengalaman peserta didik dan guru. Peserta didik disini diusahakan dapat mengungkapkan segala sesuatu dengan bahasa mereka dan pendapat mereka sehingga terciptalah situasi yang kondusif. Sehingga pelaksanaan pembelajaran yang terdapat didalam kompetensi pedagogik ini dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam. 3. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dalam Evaluasi Hasil Belajar terhadap Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung Berdasarkan uji hipotesis pada bab sebelumnya terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam dalam evaluasi hasil belajar terhadap pemahaman materi pendidikan agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung sebesar 60%. Melaksanakan kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dilaksanakan oleh seorang guru, tidak terkecuali adalah guru pendidikan 6 Hasil Wawancara dengan Bapak Slamet Nasution Selaku Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Ngantru-Tulungagung

141 agama Islam. Dalam buku Janawi Kompetensi Guru: Citra Guru Profesional, Kusnandar menjelaskan, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan peserta didik setelah ia mengalami proses belajar selama periode tertentu. Yang terpenting perlu dipahami bahwa evaluasi bukanlah suatu aktivitas yang dilaksanakan secara spontan dan insidental, melainkan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai suatu proses belajar mengajar secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas. 7 Berarti kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh guru pendidikan agama Islam mutlak harus disesuaikan dengan tujuan, alat evaluasi, dan sistem penilaian yang akan dipakai. Meskipun dari waktu ke waktu pelaksanaan evaluasi mengalami perkembangan, namun esensi dari evaluasi tersebut tidak boleh hilang. Inti dari evaluasi sendiri sesungguhnya adalah sebagai umpan balik (feedback) bagi proses pendidikan. 8 Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara peneliti dengan guru pendidikan agama Islam yang menyebutkan bahwa evaluasi itu sangat penting sekali sebab evaluasi itu untuk mengukur hasil belajar siswa kaitannya dengan kognitif termasuk pemahaman siswa terhadap materi. 9 Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran bagi mata pelajaran pendidikan agama Islam tentu 7 Janawi, Kompetensi Guru:Citra Guru hlm. 92 8 Ibid., 9 Hasil Wawancara dengan Bapak Slamet Nasution Selaku Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Ngantru-Tulungagung

142 akan membawa dampak yang positif bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan oleh siswa. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi pedagogik yang didalamnya terdapat evaluasi hasil belajar dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam. 4. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam dalam Perancangan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis dan Evaluasi Hasil Belajar terhadap Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam siswa SMPN 2 Ngantru-Tulungagung Berdasarkan uji hipotesis pada bab sebelumnya kompetensi pedagogik guru PAI dalam perancangan pembelajaran 11% terhadap pemahaman materi PAI siswa, kompetensi pedagogik guru PAI dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 22% terhadap pemahaman materi PAI dan kompetensi pedagogik guru PAI dalam evaluasi hasil belajar 60% terhadap pemahaman materi PAI siswa. Variabel bebas perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis dan evaluasi hasil belajar mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat pemahaman materi PAI siswa sebesar 20%. Sebagai seorang pendidik guru dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menambah wawasan dan keahlian yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman,

143 guru tidak hanya menyampaikan materi dengan menggunkan metode ceramah yang kadang dirasa monoton dan membosankan. Dengan kompetensi pedagogik ini guru diharapkan lebih aktif dan kreafif dalam menyajikan pembelajaran dikelas. Untuk mencapai prestasi belajar yang diinginkan diperlukan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar. Hal ini berarti bahwa hasil belajar tidak lepas dari faktor yang berasal dari dalam dan dari luar siswa itu sendiri.