BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO 8-9% wanita di seluruh dunia akan mengalami kanker payudara.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN INFORMASI DENGAN PERILAKU SADARI DI MTS MATHLA UL ANWAR KOTA TANGERANG TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi Tingkat III Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

Transkripsi:

16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut (WHO 2005), penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskuler, setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. Pengetahuan tentang penyakit kanker khususnya kanker payudara sangat berkembang pesat akhir-akhir ini disebabkan karena kanker ini menempati urutan nomor satu. Saryono (2008). Menurut badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) dari 2008 sampai 2012 menurut data kasus penderita kanker meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta," WHO juga menyatakan selalu ada kasus baru terkait kanker, sampai saat ini sudah 28 jenis kanker ada di 184 negara di seluruh dunia. Selama empat tahun itu jumlah kematian yang disebabkan kanker melonjak dari 7.600.000 menjadi 8.200.000 dan lebih dari setengahnya berasal dari negara berkembang. Data tersebut juga menunjukkan terjadi peningkatan pada kasus kanker payudara. Sebanyak 1,7 juta wanita didiagnosis menderita penyakit kanker payudara pada tahun 2012.

17 Kanker payudara ini menjadi penyebab paling umum kematian di kalangan wanita. Kanker payudara juga menjadi penyebab utama kematian kanker di negaranegara yang kurang berkembang. Perubahan gaya hidup dan kurangnya perawatan medis yang canggih menjadi faktor penyebab jumlah kasus kematian menjadi tinggi. Perawatan, pengobatan dan kesadaran sejak dini mungkin dapat membantu mengurangi beban kematian akibat kanker. Farman (2013). Satu- satunya cara yang efektif sampai saat ini hanya dengan melakukan deteksi sendini mungkin pada kemungkinan timbulnya penyakit ini, yaitu dengan melakukan SADARI ( pemeriksaan payudara sendiri ). Mendeteksi payudara sendiri, sebaiknya dilakukan sebulan sekali seacara teratur. Waktu yang paling tepat adalah setelah menstruasi, karena payudara saat itu sedang lunak. Sebaiknya setiap perempuan melakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara, untuk mengetahui adanya benjolan atau perubahan di payudara. Tidak perlu menunggu hingga timbul gejala untuk mulai melakukan deteksi dini. Deteksi dini dilakukan terutama pada usia remaja walaupun faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara sekitar 60% terjadi pada usia diatas 60 tahun. Namun dengan dilakukannya pemeriksaan sedini mungkin maka peningkatan kewaspadaan disertai pengobatan yang sesuai dipercaya dapat menurunkan jumlah kematian karena kanker payudara. Banyak mitos yang mengatakan bahwa kanker payudara lebih sering menyerang wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun, tetapi kini banyak wanita pada usia remaja sudah menderita kanker payudara. Yohana dkk (2011).

18 Tahapan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) terdiri dari dua bagian pemeriksaan, yaitu inspeksi (pemeriksaan dengan seksama) yang dilakukan dengan cara memperhatikan perubahan yang terjadi pada bentuk dan ukuran payudara di depan cermin, dengan mengangkat kedua tangan dan menaruhnya di belakang kepala sambil membusungkan dada dan melihat apakah ada perubahan yang tidak biasa pada payudara, kemudian meletakan kedua tangandipinggang sambil menekan bahu. Semua pengamatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menemukan ada atau tidaknya tumor yang terletak dekat dengan kulit. Pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) selanjutnya yaitu dengan palpasi (pemeriksaan dengan meraba) yaitu dengan cara meraba atau menyusuri seluruh permukaan payudara dengan menggunakan jari-jari tangan dengan gerakan memutar dan secara vertikal ka atas dan ke bawah, mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu yang kemudian dilanjutkan dengan menekan puting susu dengan perlahan guna mengetahui ada atau tidaknya cairan yang abnormal yang keluar dari puting susu. Proses akhir dari palpasi yaitu dengan posisi berbaring dan meletakan bantal dibawah bahu lalu meraba kembali seluruh permukaan payudara. Periksa payudara sendiri (SADARI) dilakukan sejak usia 20 tahun karena dapat menghindari wanita dari kanker payudara. Kelainan-kelainan pada payudara dapat dideteksi sedini mungkin dengan mengenal payudara sendiri serta melakukan pemeriksaan sendiri. Pemeriksaan payudara sendiri sangat bermanfaat bagi wanita usia dewasa awal. SADARI dapat mengetahui deteksi kanker payudara sedini mungkin, lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu

19 menyelamatkan jiwa para wanita dan lebih sering wanita melakukan pemeriksaan peyudara sendiri maka akan semakin mengenal dan memahami area serta kondisi payudara sehingga akan meningkatkan status kesehatan khususnya kesehatan payudara. Astana (2009). SADARI sangat penting sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah menderita kanker payudara atau tidak. Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi motivasi para wanita untuk menambah pengetahuaan tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara. Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri maka akan mempengaruhi sikap dan prilaku para wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah resiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi diri sendiri mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya. Pamungkas (2011). Pada usia 20 tahun seorang wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pada payudaranya sendiri setiap bulan atau selama tiga bulan sekali untuk mendapat mendeteksi secara dini jika terdapat kelainan dan segera mendapatkan penanganan yang tepat. Lee (2009). Perilaku seseorang untuk melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada dasarnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang SADARI. Menurut Becker (1979) ada tiga klasifikasi

20 perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health related behavior) yaitu : perilaku hidup sehat (health behavior), perilaku sakit (illness behavior), dan perilaku peran sakit (the sickrole behavior). Menurut Rogers (1974), sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : Awareness (kesadaran) mengetahui stimulus/objek, Interst (merasa tertarik) terhadap stimulus, Evaluation (menimbang-nimbang) baik atau buruknya stimulus tersebut bagi dirinya, Trial dimana objek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus, Adoption dimana objek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Sementara menurut teori Lawrence Green terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu perilaku, yaitu: faktor predisposisi/predisposing factor (yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, pendidikan, tingkat sosial, ekonomi, dan sebagainya). Faktor pemungkin/enabling factor (mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan). Faktor penguat/reinforcing factor (meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, patugas kesehatan). Dari teori-teori yang tersebut di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan dan sikap memiliki peranan penting dalam terbentuknya perilaku pada seseorang. Karena seseorang baru akan beperilaku (berperilaku baru) setelah dia mendapatkan pemahaman tentang apa yang akan dilakukannya. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), pada tahun 2011 jumlah wanita khususnya remaja penderita

21 kanker payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di negara berkembang, termasuk Indonesia. Husada (2012). Di Amerika, kanker merupakan penyebab kematian nomor satu. Pada tahun 2013 diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian sebanyak 556.500 orang. Sedangkan di Eropa terdapat juga khasus kanker baru tiap tahun dengan angka kematian sebesar dua juta. Angka harapan hidup penderita kanker hanya 60% dibandingkan dengan bukan penderita. Pamungkas (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2008 dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa penyakit kanker payudara memiliki urutan pertama dari 10 penyakit kanker pada pasien rawat inap di RS tahun 2004-2007. Saat ini ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh perempuan dengan usia (15-20an), ini berarti tidak ada kata terlalu dini untuk memulai memberikan pendidikan SADARI secara rutin (7-10 hari setelah haid) setiap bulan. Dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) akan menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara sampai 20%, sayangnya wanita yang melakukan SADARI masih rendah (25%-30%). Di Indonesia problem kanker payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70% penderita datang kedokter pada stadium yang sudah lanjut, maka dari itu permasalahan mengenai kanker payudara memang membutuhkan perhatian khusus Saryono (2008). Walaupun ada peningkatan kewaspadaan terhadap kanker payudara, hanya sebagian kecil saja yang melakukan SADARI secara teratur.faktor yang mempengaruhi persepsi adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Wanita

22 yang ingin melakukan SADARI merasa bahwa menemukan yang berlebihan, sehingga mereka memilih untuk tidak melakukan SADARI. Hambatan-hambatan dalam perilaku SADARI adalah rendahnya kewaspadaan wanita terhadap kanker payudara dan sedikitnya akses informasi yang mereka dapatkan (Chee, 2003). Menurut data Dinas Kesehatan kota Medan (2014) insiden kanker payudara di kota Medan masih belum diketahui secara pasti karena belum ada registrasi kanker berbasis populasi yang dilaksanakan. Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo ( 2014 ) bahaya kanker payudara harus diwaspadai sejak dini. Saat ini, banyak masyarakat yang mengidap penyakit tersebut, termasuk para remaja. Tetapi data belum dapat diketahui dan terprinci secara pasti. Namun hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didaerah Kecamatan Merdeka kepada ibu-ibu yang tinggal didaerah tersebut termasuk ibu yang terkena kanker payudara. Hal tersebut terjadi kepada mereka disebabkan karena terlambatnya untuk melakukan pemeriksaan dini kanker payudara, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap deteksi dini kanker payudara, kebersamaan keluarga yang kurang dalam memberi informasi tentang pemeriksaan dini kanker payudara, dukungan keluarga yang belum ada, dan sikap yang dipengaruhi oleh keluarga dalam mengambil keputusan. Berdasarkan permasalahan kanker payudara tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Perilaku Wanita Usia Diatas 20 Tahun terhadap SADARI di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kec. Merdeka Kab. Karo

23 1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah terdapat wanita yang terkena kanker payudara didaerah tersebut dan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap wanita tersebut mereka mengatakan mengetahui menderita setelah stadium lanjut. Hal ini terjadi karena mereka tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara sebelumnya dan tidak mengetahui bagaimana cara melakukannya. Disimpulkan bahwa masih rendahnya pengetahuan dan praktek SADARI di Lingkunga Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk menganalisis Perilaku Wanita usia diatas 20 Tahun Terhadap SADARI di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014. 1.3.2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui pengetahuan, sikap wanita usia diatas 20 tahun, dan dukungan keluarga serta hubungannya dengan SADARI di lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014.

24 1.4. Hipotesis Ada hubungan faktor predisposing (pengetahuan dan sikap) dan reinforcing (dukungan keluarga) terhadap Perilaku Wanita Terhadap SADARI di Lingkungan Kp. Baru Desa Cintarakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2014. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan sebagai refrensi untuk meningkatkan pendidikan kesehatan tentang sadari b. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan sekaligus menambah wawasan mengenai sadari agar mampu mengaplikasikannyadalam kehidupan sehari-hari pada wanita 1.5.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi bagi wanita usia diatas 20 tahun khususnya dan bagi masyarakat agar dapat merangsang keingintahuan mengenai sadari sehingga dapat melakukan sadari rutin dan dengan cara yang benar.