BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam, seperti mencapai keuntungan/laba maksimal, memakmurkan pemiliknya, dan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai apabila perusahaan mampu mencapai keuntungan yang ditargetkan. Dengan demikian perusahaan akan mampu memberikan return yang diharapkan oleh pemegang saham baik berupa capital gain atau dividen, sehingga memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan. Manajemen harus mampu memaksimalkan pemanfaatan aktiva, kewajiban dan modal guna memperoleh laba yang maksimal dalam upaya peningkatan nilai perusahaan. Dalam hal aktiva lancar, apabila nilai kas perusahaan terlalu tinggi maka perusahaan tersebut dianggap tidak mampu memaksimalkan pemanfaatan kas, atau sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan akan berdampak terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan dikatakan baik apabila mampu menunjukan nilai perusahaan yang semakin meningkat tiap tahunnya sehingga akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya. Pada perusahaan yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh umum atau publik, kebijakan dividen mempunyai pengaruh yang penting bagi investor dan perusahaan yang akan membayar 1
2 dividen. Investor akan menginginkan tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa laba yang dibagikan dalam bentuk dividen maupun pendapatan untuk penambahan modal (capital gain). Menurut Aharony dan Swary (1980) dalam Nurhidayati (2006) mengemukakan bahwa informasi yang diberikan pada saat pengumuman dividen lebih berarti daripada pengumuman earning. Kebijakan dividen menurut Martono dan D. Agus Harjito (2000:253) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakn dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen dalam Werner R.Murhadi (2008:4) merupakan suatu kebijakan yang dilakukan dengan pengeluaran biaya yang cukup mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen. Hanya perusahaan dengan tingkat kemampuan laba dan likuiditas yang tinggi serta prospek ke depan yang cerah, yang mampu untuk membagikan dividen. Perusahaan dengan prospek ke depan yang cerah, akan memiliki harga saham yang semakin tinggi. Dengan demikian nilai perusahaan akan semakin meningkat. Perusahaan dengan kepemilikan tersebar, akan membuat pemegang saham secara individual tidak dapat mengendalikan manajemen agar bertindak sejalan dengan kepentingan pemegang saham, sehingga menandakan adanya conflict of
3 interest. Berdasarkan riset BEI, terdapat indikasi bahwa adanya conflict of interest dimana konflik kepentingan dalam pengelolaan antara pemegang saham mayoritas dengan berbagai pihak ketiga seperti supplier, agen dan sebagainya tidak menempatkan perusahaan dalam posisi yang menguntungkan dimana pemegang saham mayoritas dan manajemen yang dimiliki oleh anggota keluarga lebih dominan dalam keputusan manajemen (Daniri, 2006). Dalam upaya menghindari penyalahgunaan wewenang antara pihak manajemen dengan kepentingan pemegang saham, dengan menyepakati penerapan Good Corporate Governance yang merupakan suatu sistem pengelolaan perusahaan yang baik untuk mencapai tujuan dan mengawasi kinerja perusahaan. Good Corporate Governance digunakan sebagai sistem dan struktur yang mengatur hubungan antara manajemen dengan pemilik baik mayoritas maupun minoritas suatu perusahaan dengan kata lain sebagai bentuk perlindungan investor adanya perbedaan kepentingan pemegang saham (principle) dengan pihak management (agent). Penerapan good corporate governance menuntut adanya perlindungan yang kuat terhadap hak-hak pemegang saham terutama pemegang saham minoritas. Disamping hal tersebut di atas, perlu diperhatikan juga kepentingan para kreditur karena hampir tidak ada perusahaan yang dapat berjalan dengan modalnya sendiri, sehingga mencari tambahan dana yang diperlukan untuk biaya operasional perusahaan ataupun ekspansi usaha. Penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dalam suatu perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi kreditur dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan
4 untuk menerima pinjaman kredit. Di negara-negara berkembang, implementasi prinsip corporate governance secara konkrit, dapat memberikan kontribusi untuk memulihkan kepercayaan para kreditur terhadap kinerja suatu perusahaan. Dalam dunia internasional, penerapan good corporate governance sudah merupakan suatu syarat utama dalam perjanjian pemberian kredit. Seringkali perusahaan yang telah mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh bantuan kredit bagi usahanya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi menguji Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai variabel intervening pada perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2009, 2010 dan 2011, dimana kinerja perusahaan diukur dengan rasio keuangan seperti Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Growth Asset. B. Perumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen? 2. Apakah terdapat pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen? 3. Apakah terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen? 4. Apakah terdapat pengaruh Growth Asset terhadap Kebijakan Dividen? 5. Apakah terdapat pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kebijakan Dividen?
5 6. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap Good Corporate 7. Apakah terdapat pengaruh Leverage terhadap Good Corporate 8. Apakah terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Good Corporate 9. Apakah terdapat pengaruh Growth Asset terhadap Good Corporate 10. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Growth Asset terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai variabel intervening? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Membuktikan pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen. 2. Membuktikan pengaruh Leverage terhadap Kebijakan Dividen. 3. Membuktikan pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen. 4. Membuktikan pengaruh Growth Asset terhadap Kebijakan Dividen. 5. Membuktikan pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kebijakan Dividen. 6. Membuktikan pengaruh Profitabilitas dengan Good Corporate Governance. 7. Membuktikan pengaruh Leverage dengan Good Corporate Governance. 8. Membuktikan pengaruh Likuiditas dengan Good Corporate Governance.
6 9. Membuktikan pengaruh Growth Asset dengan Good Corporate Governance. 10. Membuktikan pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Growth Asset terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai variabel intervening. Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian ini diharapkan dapat memperkuat dan mendukung aplikasi dari penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. 2. Bagi penulis, penelitian ini merupakan sebuah kesempatan untuk membandingkan teori-teori yang telah diperoleh dengan kenyataan yang ada dalam praktek serta dapat lebih memantapkan penguasaan teori Profitabilitas, Leverage, Likuidits, Growth Asset, Kebijakan Dividen serta Prinsip Good Corporate Governance yang telah dipelajari selama mengikuti program perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. 3. Penelitian ini pun memiliki fungsi akademis, untuk dapat dijadikan sebagai data acuan dalam melakukan penelitian lebih lanjut.