BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pada saat ini, kota sudah menjadi tempat tinggal dari sebagian besar masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk menjalani aktifitasnya sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diterimanya, dapat melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya penjualan mobil ditahun 2010 sebesar 763,751 unit. Bahkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI CV. TRANEX MANDIRI SKRIPSI. Oleh ANGGIA ADISTI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada tingkat yang paling modern kini tersedia. merupakan sasaran utama agar perusahaan dapat terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

Nora Tristiana Abstrak

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ojek On-Line Ojek atau ojeg merupakan salah satu moda transportasi umum di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB l PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kemiskinan di Indonesia adalah program transmigrasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada saat ini, kota sudah menjadi tempat tinggal dari sebagian besar masyarakat. Hal ini terlihat dari kepadatan penduduk di daerah perkotaan, yang menjadi semakin padat dari waktu ke waktu. Bahkan, dalam perkembangannya, Jumlah penduduk yang tinggal di desa saat ini hanya tinggal 50,2 persen. Sisanya 49,8 persen sudah tinggal di kota (Kementrian Desa, dalam CNN.co.id, 2015). Hal ini menggambarkan, kota menjadi tempat tujuan utama bagi masyarakat Indonesia untuk dapat mencari pekerjaan dan tinggal, lebih dari waktu-waktu sebelumnya. Peningkatan jumlah masyarakat yang tinggal di perkotaan, akan membutuhkan berbagai fasilitas pendukung untuk dapat memastikan seluruh aktivitas yang dilakukan warganya dapat berjalan dengan lancar. Salah satunya, adalah dengan mendorong munculnya sektor transportasi, sebagai cara untuk dapat memindahkan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Karena itu, daerah kota membutuhkan fasilitas penunjang dalam bentuk sarana trasportasi publik yang dapat memfasillitasi pergerakan penddik dalam jumlah yang besar. Sarana dan prasarana seperti jalan raya, peralatan transportasi, dan transportasi publik yang ada merupakan kebutuhan harus dipenuhi dalam lingkungan perkotaan, dan memfasilitasi kebutuhan penduduk yang tinggal di dalamnya. Namun, kegiatan transportasi yang dilakukan dalam lingkungan perkotaan, Tidak sesamanya berjalan dengan lancar, tanpa gangguan.dalam aktivitas di perkotaan, seringkali terdapat hambatan dalam transportasi, terutama bagi para anggota masyarakat.hal ini dapat 1 Universitas Kristen Maranatha

2 terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah dengan semakin banyaknya jumlah pengguna mobil pribadi, dan terbatasnya infrastruktur jalan yang sudah dibangun sebelumnya.hal ini membuat kegiatan transportasi di lingkungan perkotaan Tidak selamanya berjalan dengan aman dan nyaman. Permasalahan transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan lalulintas, parkir, angkutan umum, polusi dan masalah ketertiban lalulintas (seputarpengertian, 2015). Kemacetan lalulintas akan selalu menimbulkan dampak negatif, baik terhadap pengemudinya sendiri maupun ditinjau dari segi ekonomi dan lingkungan. Bagi pengemudi kendaraan, kemacetan akan menimbulkan ketegangan (stress). Selain itu juga akan menimbulkan dampak negatif ditinjau dari segi ekonomi yang berupa kehilangan waktu karena waktu perjalanan yang lama serta bertambahnya biaya operasional kendaraan (bensin, perawatan mesin) karena seringnya kendaraan berhenti. Timbul pula dampak negatif terhadap lingkungan yang berupa peningkatan polusi udara karena gas racun CO serta peningkatan gangguan suara kendaraan (kebisingan).artinya, para pengguna kendaraan pribadi harus berhadapan dengan berbagai keadaan ini, pada saat mereka mengendarai kendaraan pribadinya di lingkungan perkotaan. Secara umum, kemacetan yang terjadi dalam lingkungan perkotaan, Tidak hanya memunculkan kerugian secara psikologis, namun juga secara ekonomis.kerugian akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai Rp 65 triliun per tahun (dalam beritasatu.com, 2015).Bukan hanya itu, Penanganan kemacetan dari tahun ke tahun menjadi topik, dari tingkat daerah sampai dengan pusat, namun pelaksanaanya boleh dikatakan secara signifikan belum menyelesaikan masalah, justru dari tahun ke tahun kemacetan semakin parah (dalam beritabatavia.com, 2016).Karena itu, dibutuhkan adanya berbagai alternatif transportasi, untuk dapat menghindari dampak buruk dari kemacetan yang terjadi.

3 Namun, perkembangan teknologi yang telah masuk ke dalam berbagai segi-segi kehidupan modern, dapat memberikan alternatif dalam masalah transportasi yang dilakukan.salah satunya, adalah munculnya taksi-taksi online.dengan munculnya aplikasi seperti Go-Jek, Uber, dan Grab, pilihan masyarakat untuk pergi menjadi lebih banyak. Tentunya, masyarakat akan melihat dari segi efektivitas dan efisiensi. Pilihan pun akhirnya jatuh kepada yang lebih murah dan mudah.tarif yang ditawarkan lebih murah, sedangkan pengguna pun bebas untuk menentukan dijemput dari mana saja. Di Indonesia, fenomena taksi online ini masih memiliki berbagai kontroversi. Para supir taksi konvensional, melakukan demo untuk menuntut Uber dan Grab (GrabCar) diblokir operasionalnya karena dinilai melanggar peraturan.pertama, Uber dan GrabCar beroperasi menggunakan mobil pribadi (pelat hitam), bukan berpelat kuning seperti sebagaimana harusnya kendaraan umum.kedua, Uber dan GrabCar memasang tarif yang terlalu murah, sehingga konsumen berbondong-bondong meninggalkan angkutan umum konvensional, khususnya taksi non online (dalam money.id, 2016).Namun, ditengah masalah yang terjadi, Taksi Online terus berkembang, bahkan hampir menandingi para pemimpin pasar taksi yang sudah ada sebelumnya.hal ini bukan tanpa sebab, yaitu karena layanan transportasi berbasis aplikasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal kualitas fasilitas transportasi. Salah satu perusahaan taksi Online yang dianggap paling besar di Indonesia, adalah Uber. Uber adalah perusahaan internet asal Amerika yang menghubungkan pengemudi dengan pengendara, merupakan startup dengan pendanaan terbesar di dunia dan memiliki nilai valuasi USD 40 miliar (Rp 492 triliun). Uber secara total telah mendapatkan pendanaan sebesar USD 2,7 miliar (Rp 33 triliun) selama lima tahun beroperasi (Lukman, dalam techinasia.com, 2014).

4 Arsitek dibalik kelahiran Uber adalah Garret Camp dan Travis Kalanick.Keduanya merupakan entrepreneur kawakan yang masing-masing sudah pernah menjual perusahaan teknologi mereka.garret dan Travis lalu bertemu pada tahun 2008 di sebuah konferensi teknologi di Paris, dimana Garret menceritakan idenya untuk menjalankan layanan mobil mewah yang nyaman dan terjangkau.setahun kemudian, Uber (saat itu bernama UberCab) diluncurkan. Saat ini Uber beroperasi Tidak hanya di San Fransisco, tapi di lebih dari 250 kota di 50 negara. Mereka memiliki rencana menciptakan satu juta pekerjaan pada tahun 2015, dan memiliki impian dimana pengendara Tidak perlu lagi membeli sebuah mobil karena berkendara dengan Uber akan menjadi alternatif yang lebih murah nantinya. Di Indonesia, Uber diluncurkan pada hari Rabu, 13 Agustus 2014, ditandai dengan pelundurannya di Jakarta secara resmi. Karena itu, Uber Indonesia sudah memungkinkan pelanggan memesan mobil mewah dan mengantarkan mereka untuk pergi kemanapun tempat yang mereka inginkan melalui smartphone Android, ios, dan Windows Phone. Mobil-mobil yang disediakan adalah mobil mewah dengan plat hitam sehingga jauh lebih nyaman daripada taksi biasa. Selain itu, sistem pemesanan mobil pada aplikasi ini berbeda daripada aplikasi pemesanan taksi biasa lainnya, karena memiliki fitur yang membuat supir dan penumpangnya dapat saling melacak lokasi satu sama lain. Selain itu, aspek keamanan juga memegang peranan penting dalam penggunaan Aplikasi Uber.Sebagai aplikasi yang menampung berbagai karakteristik pengguna dan pengemudi, keamanan menjadi prioritas nomor satu bagi Uber.Sebelum penumpang masuk ke dalam kendaraan, mereka bisa melihat lebih dulu identitas pengemudi, termasuk foto dan plat kendaraan.para pengguna juga dapat membagikan data perjalanan serta perkiraan waktu kedatangan Anda kepada teman dan keluarga sehingga mereka dapat mengikuti perjalanan Anda secara real-time melalui aplikasi Uber. Selain itu, komponen biaya terpampang jelas di aplikasi dan web Uber. Pengguna bisa mendapatkan estimasi tarif perjalanan sebelum

5 mengkonfirmasi pesanan. Bahkan bukti transaksi berupa rute perjalanan dan rincian biaya pun akan diterima di akhir perjalanan. Di kota Bandung, Uber mulai beroperasi pada tahun 2014. Target utama dari Uber, adalah para pengguna kendaraan pribadi yang merasa Tidak nyaman dengan kemacetan yang terjadi, atau lebih memiliki untuk bertansportasi dengan nyaman dan aman. Di bandung sendiri, para pengemudi Uber sudah cukup banyak jumlahnya, yaitu sejumlah 197 orang, dengan unit kendaraan sejumlah kurang lebih 200 unit. Dengan demikian, masyarakat dapat memilih untuk menggunakan aplikasi Uber, dan memilih kendaraan yang ingin digunakan.para pengguna Uber Bandung, memiliki latar belakang yang beragam, dari karyawan maupun profesional, ibu rumah tangga, maupun mahasiswa. Untuk dapat menggunakan jawa Uber, para pengguna diwajibkan untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi khusus yang diunduh di telepon genggamnya, Karena itu, sebagai sebuah perusahaan jasa berbasis aplikasi, jasa yang diberikan oleh para pengemudi Uber, dan fungsionalitas dari aplikasi Uber itu sendiri merupakan hal yang penting. Menurut Goetstch dan Davis (dalam Tjiptono 2003): kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan yang dimiliki oleh para pelanggan. Dengan demikian, para pengguna jasa Uber akan menghayati bahwa perusahaan dapatmenyediakan produk jasa, proses, dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan transportasi berbasis aplikasi yang aman dan nyaman. Namun, dengan adanya kesamaan kualitas dalam beberapa perusahaan, terlebih perusahaan jasa, kualitas bukan lagi menjadi satu-satunya andalan dalam persaingan.untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, perusahaan perlu memperhatikan aspek kepuasan pelanggan dengan baik.jika dilihat

6 lebih lanjut, persoalan kualitas jasa dan kepuasan pelanggan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan jasa. Menurut Sviokla (dalam Lupiyoadi, 2001), salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta peningkatan profit perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Konsekuensi atas pendekatan kualitas pelayanan suatu produk memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan. Untuk itu, para pengguna jawa akan menilai hal-hal seperti (1) Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal; (2)Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya; (3) Responsiveness, atau ketanggapan yaitu kemampuan perusahaan untuk membantu dan memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas; (4) Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, keramahan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan, dan (5) Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Sebagai sebuah perusahaan yang memberikan layanan, maka Uber akan mendapatkan penilaian dari masyarakan dalam kelima dimensi tersebut, yang akan menentukan kesuskesan Uber. Pelayanan kepada pelanggan yang bermutu merupakan kunci sukses dan dasar untuk membangun keberhasilan dan keuntungan bagi perusahaan.dengan demikian, perusahaan

7 juga secara akif meminta testimoni (pendapat) dari pelanggan maupun pengemudi terhadap kualitas layanan yang diberikan. Perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk tetap mempertahankan pelanggan yang ada. Menurut Kotler et al, 2000 (dalam Cornelia dkk, 2008); mempertahankan semua pelanggan yang ada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Ketika seorang pelanggan puas terhadap layanan sebuah penyedia jasa maka pelanggan tersebut akan melakukan pembelian di kesempatan mendatang, pelanggan yang puas akan bertahan terhadap perusahaan tersebut. Loyalitas pelanggan akan sangat menguntungkan perusahaan karena pelanggan tersebut Tidak segan untuk mempromosikan penyedia jasa tersebut kepada pelanggan yang lain dan perusahaan Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan hal tersebut. Peneliti melakukan survei awal kepada 20 responden mahasiswa pengguna Uber untuk melihat fenomena. Hasil survei awal yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden (70%) menyatakan bahwa kualitas pelayanan Uber baik namun sebagian besar responden (30%) menyatakan bahwa mereka Tidak memilih Uber dibandingkan taksi lain, dan sebanyak 50% mengungkapkan, bahwa mereka merasa segan/takut untuk menggunakan Uber pada kesempatan berikutnya. Sementara, sejumlah 50% mengungkapkan, bahwa mereka dengan senang hati akan menggunakan Uber jika membutuhkan layanan transportasi di kemudian hari. Salah satu faktor yang dapat mendukung adanya pembelian yang telah dilakukan, adalah adanya Ekuitas Merek. Produk Uber, merupakan bagian dari Merk Uber, yang merupakan salah satu ciri merk. Ekuitas merek merupakan kekuatan merek yang dimiliiki oleh suatu merk tertentu sebagai sebuah ciri pembeda.sebuah merek yang memiliki ekuitas merk yang baik akan mengidentifikasikan suatu produk dengan jelas karena dalam merek itu ada hal yang disebut dengan ekuitas merek (brandequity), yang merupakan nilai suatu merek

8 yang bersifat intangible. Mengelola ekuitas merek dapat meningkatkan atribut keunggulan bersaing. Menurut Kotler dan Keller (2009:334): ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa, nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berfikir, merasa dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan Untuk dapat menjadi sebuah produk pelayanan yang dikenal, maka produk Uber harus memiliki ekuitas merek yang besar, untuk dapat mendorong para konsumen untuk dapat melakukan keputusan pembelian.ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan asosiasi dengan berbagai karakteristik merek. Keberadaan loyalitas yang dimiliki oleh para pelanggan, merupakan hal yang diharapkan oleh perusahaan. Karena, dengan adanya para pelanggan dengan loyalitas yang tinggi, perusahaan akan dapat meningkatkan tingkat revenue yang dimiliki. Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1996) telah menunjukkan bahwa kualitas layanan sebagai suatu yang berpengaruh terhadap loyalitas, dimana para pelanggan yang merasa puas terhadap kualitas layanan yang diterima akan memiliki kecenderungan untuk bertindak loyal, dengan memiliih penyedia tersebut pada pembelian selanjutnya. Selain itu, keberadaan ekuitas merek yang baik, dimana merek yang dimiliki memiliki kekuatan yang besar untuk dikenali oleh para responden. Semakin merek tersebut dikenal (memiliki ekuitas merek yang baik), maka merek tersebut akan lebih dipercaya oleh para responden untuk pembelian-pembelian selanjutnya, yang akan mendorong munculnya loyalitas dalam diri konsumen. Dengan demikian, peneliti dapat menemukan adanya variasi pada para mahasiswa pengguna layanan taksi Uber, baik dalam variabel Kepuasan Layanan (Service Quality), Ekuitas Merk, maupun Loyalitas Konsumen. Selain itu, perbedaan antara hasil dari penelitian-

9 penelitian sebelumnya membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitia dengan topik Pengaruh kualitas layanan dan ekuitas merek terhadap Loyalitas pelanggan pada pengguna Uber di kota Bandung. 1.2.Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan Uber di kota Bandung? Apakah terdapat pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan Uber di kota Bandung? Apakah terdapat pengaruh antara kualitas layanan dan ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan Uber di kota Bandung? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dalam penelitian ini adalah sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar S1 jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung 1.3.2. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: - Menguji/menganalisa pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelangganuber di kota Bandung - Menguji/menganalisa pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan.uber di kota Bandung

10 - Menguji/menganalisa pengaruh kualitas layanan dan ekuitas mereks terhadap loyalitas pelangganuber di kota Bandung Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Praktisi Bisnis Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui faktor apa saja dari kualitas layanan dan ekuitas merek yang dapat membentuk loyalitas konsumen, sehingga perusahaan dapat menerapkannya dalam kebijakan yang selanjutnya. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi peneliti selanjutnya dalam mengaplikasikan berbagai teori pemasaran tentang kualitas layanan, ekuitas merek, dan loyalitas pelanggan dalam membahas permasalahan yang ada. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Uber Bandung untuk dapat mengembangkan kualitas layanan dan ekuitas merek dalam lingkungan perusahaan, guna menumbuhkan loyalitas pelanggan pada para pengguna Uber.