BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam menciptakan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

2016 KONTROL SOSIAL HMI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dalam konteks pendidikan formal. Mahasiswa dalam peraturan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan menyediakan informasi kepada

KONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

Peranan HMI terhadap Pendidikan Politik Mahasiswa FISIP USU

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Program HMI Cabang Bandung dalam melakukan kontrol sosial terhadap

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. -Tinggi -Cepat bertindak -Canggih -Limbah memenuhi baku mutu -Canggih -Tanggung jawab tinggi. Diterapkan secara ketat dan konsisten

RENCANA KONSEP KADERISASI MAHASISWA TEKNIK METALURGI 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di lahirkan sebagai suatu mahluk yang utuh dan mandiri, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

ABSTRAK. Oleh: Andang Yazidulfalach. Pembimbing: Prof. Dr. Unti Ludigdo Ak., CA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

TAFSIR TUJUAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Undang-Undang Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. oleh masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi negara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang menganut paham demokrasi. Sebagaimana dikemukakan Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh orang tua, pemerintah, pendidik maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN POLITIK MAHASISWA MELALUI ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT SELINGKUP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki intelektual, mahasiswa tentunya memiliki peran dan tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN POLITIK DI ORGANISASI FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

Peran Mahasiswa Melalui Gerakan Indonesia Membaca untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter Oleh : Ghoffar Albab Maarif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

TANTANGAN DAN HARAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan kuliah, dan disiplin mengerjakan tugas. Namun, tidak sedikit

Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan

PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Abstract

I. PENDAHULUAN. Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change

Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok

BAB I PENDAHULUAN. boleh merampas hak hidup dan merdeka tersebut.

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIES NATALIS KE-62 HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELANTIKAN PELANTIKAN PENGURUS MAJELIS PIMPINAN CABANG (MPC) PEMUDA PANCASILA KABUPATEN BENGKALIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang selalu menarik untuk dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

PROGRAM KERJA WAKIL REKTOR BIDANG KEMAHASISWAAN PEROIDE

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di. dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN PERSATUAN UMAT ISLAM SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun sosial

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia mempunyai kualitas yang tinggi. Sihombing (2001)

ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Sania Fauziah, 2013

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Tiang utama dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus aset merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam pembangunan bangsa. Disisi lain mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika dan bagian dari generasi generasi muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut berperan dan menetukan sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Akan tetapi diera modernisasi ini keberadaan mahasiswa sebagai pemuda yang terdidik justru lupa akan peran dan fungsinya dalam menjadi tulangpunggung untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Hal ini mereka lakukan seakan-seakan mereka tidak mau menjadi selayaknya mahasiswa yang didampakan oleh masyarakat, untuk memperjuangkan harkat dan martabat untuk kemajuan negara Indonesia. Para mahasiswa dalam kehidupannya lebih cenderung tertarik dalam zona nyaman yaitu seperti prakmatisme, hedonis, dan mereka menganggap kehidupan seperti itulah yang mereka inginkan. Melihat fenomena tersebut memang sangat ironis, pemuda sebagai pemegang tonggak estafet, sekarang justru hilang akan jati dirinya, hilang akan jiwa nasionalismenya. Maka dirasa sangat perlu adanya bantuan kepada mahasiswa yang terbelenggu dalam zona keyamanan mereka yang sudah menyimpang dari 1

2 tugasnya mahasiswa sebagai sosial kontrol, dan juga penggerak perubahan. Ketika mahasiswa sebagai kaum terdidik akan lupa jati diri bangsaya sendiri, maka sangat perlu adanya pendidikan politik khususnya di organisasi kemahasiswaan. Pendidikan politik dalam organisasi kemahasiswaan ini sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa sehingga mahasiswa dapat menjadi pelaku politik yang diharapkan dapat menciptakan sistem politik yang baik. Selain itu, dapat membawa masyarakat secara umum untuk menciptakan sistem politik seperti itu. Hal yang diharapkan dengan adanya pendidikan politik dalam organisasi organisasi di kemahasiswaan yaitu dapat menumbuhkan partisipasi politik bagi mahasiswa. Selain itu, dengan julukan yang diberikan kepada mahasiswa sebagai agent of change, mahasiswa bisa memberikan perubahan bagiperilaku politik masyarakat agar memiliki kesadaran politik dan mampumenggunakan hak dan kewajiban politiknya dalam kehidupan bernegara. Pada sebuah perguruan tinggi terdapat berbagai macam organisasi baik yang intra maupun yang ekstra, dimana mereka memiliki fungsi dan peran masingmasing sesuai dengan bidang yang menjadi fokus kajiannya.dalam mengembangkan dirinya, mahasiswa tidak hanya bisa memanfaatkan ruang kuliah sebagai tempat belajar, karena mahasiswa sebagai mahluk sosial tentunya tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan mahasiswa lain, interaksi tersebut dapat dilakukan dengan aktif dalam organisasi atau lazim dikenal dengan istilah organisasi kemahasiswaan.berhimpun dalam organisasi kemahasiswaan juga merupakan sarana belajar bagi setiap mahasiswa untuk bisa mengembangkan kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan kemampuan religiusnya.

3 Organisasi dipandang sebagai wadah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Organisasi pun merupakan wadah daripada sekelompok orang (group of peaple) yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan sebagai wadah atau tempat dimana administrasi dan manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan manajemen bergerak sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manajemen. Begitu banyak organisasi yang ada muncul dan berkembang di perguruan tinggi saat ini.fenomena seperti ini bukan lagi sebuah hal yang baru, sudah sejak lama sekali organisasi itu lahir dan berkembang. Selain itu juga dengan adanya organisasi kemahasiswaan diharapkan mampu mendidik mahasiswa untuk bisa menjadikannya para calon agent of social, agent of control dalam roda penggerak untuk peradaban zaman. Lebih dari itu dengan organisasi kemahasiswaan, bisa menjadikan mahasiswa mampu berpikir kritis, responsif, dewasa dan ide-ide cerdas yang dapat memecahkan permasalahan yang sedang terjadi di negara ini. Dan ini semua organisasi mahasiswa perlu adanya pengadaan pendidikan politik, hal ini merupakan sebagai tempat belajar agar mahasiswa mendapatkan wawasan untuk bisa menjadi warga negara yang baik. Salah satunya adalah organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) yang merupakanorganisasi ekstra kampus menjadi salah satu sarana dalam pendidikan politik bagi mahasiswa. HMI mempunyai mission terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

4 Semenjak berdirinya organisasi HMI, para kader-kader HMI selalu senantiasa mendampingi perjuangan dalam menggapai cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.Nilai-nilai dalam perjuangan sangatlah melekat di dalam tubuh organisasi HMI.Organisasi ini berdiri setelah 2 tahun dari kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 5 februari 1947.Karakteristik khas pola gerakan HMI sejak awal berdirinya adalah tidak memisahkan gerakan politik dengan gerakan keagamaan.berpolitik bagi HMI adalah suatu keharusan, sebab untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan HMI haruslah dilakukan secara politis. Hal ini dikuatkan pula oleh pendiri HMI, Lafran Pane, bahwa bidang politik tidak akan mungkin dipisahkan dari HMI, sebab itu sudah merupakan watak asli HMI semenjak lahir. Namun hal itu bukan berarti HMI menjadi organisasi politik, sebab HMI lahir sebagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan (ormas), yang menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan teologisnya, kampus sebagai wahana aktivitasnya, mahasiswa Islam sebagai anggotanya. Dalam kaitannya dengan perkaderan yang dilakukan oleh organisasi HMI mempunyai jenjang dalam trainingnya untuk meningkatkan kualitasnya. Salah satunya materi yang tidak luput dalam dunia kemahasiswaan adalah pendidikan politik yang merupakan wadah bagi para kader untuk meningkatkan wawasan kebangsaannya dalam menjadikan kader sebagai warga negara yang baik dan juga untuk menjadikan sebagai calon-calon agent of change danagent of control penerus dalam memegang estafet negara.

5 Background kampus dan idealisme mahasiswa merupakan faktor penyebab HMI senantiasa berpartisipasi aktif dalam merespon problematika yang dihadapai umat dan bangsa, jadi wajar jika HMI tetap memainkan peran politiknya dalam kancah bangsa ini. Selain itu, argumentasi lain dikemukakan oleh Rusli karim dalam (Siregar, 2013:2), tulisannya ialah; Walaupun HMI bukan organisasi politik, tetapi ia peka dengan permasalahan politik. Bahkan kadang-kadang karena keterlibatannya yang sangat tinggi dalam aktivitas politik ia dituduh sebagai kelompok penekan (pressure group). Berkaitan dengan hal tersebut maka dari peneliti tertarik untuk melakukan penelitian seputar aktivitas ataupun kegiatan dalam pendidikan politik mahasiswa oleh organisasi HMI Kabupaten Ponorogo. Penulis terdorong untuk meneliti proses pendidikan politik dalam dunia organisasi kemahasiswaan, terlebih pada organisasi kemahasiswaan ekstrakampus atau perguruan tinggi yang dianggap sangat berpengaruh besar bagi dunia perpolitikan, khususnya di Kabupaten Ponorogo ini menarik minat penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Implementasi Pendidikan Politik Mahasiswa Melalui Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Selingkup Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana materi pendidikan politik mahasiswa yang diberikan oleh organisasi HMI? 2. Bagaimana bentuk pendidikan politik mahasiswa yang diberikan oleh organisasi HMI? 3. Bagaimana tahapan dalam proses pendidikan politik mahasiswa oleh organisasi HMI? C. Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui materi pendidikan politik mahasiswa yang diberikan oleh organisasi HMI. 2. Untuk mengetahui bentuk pendidikan politik mahasiswa yang diberikan oleh organisasi HMI. 3. Untuk mengetahui tahapan dalam proses pendidikan politik mahasiswa oleh organisasi HMI. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan berguna untuk menguatkan dan memberikan dukungan terhadap teori-teori yang sudah ada, dan diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian di masa yang akan datang.

7 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa terkait cara pendidikan politik organisasi kemahasiswaan secara baik dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam berorganisasi di kampus. b. Bagi Lembaga Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan secara teoritis serta dapat meningkatkan mutu pendidikan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dengan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa terkait dengan pendidikan politik yang dilakukan organisasi kemahasiswaan.