BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Hak-hak korban pelanggaran HAM berat memang sudah diatur dalam

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan eksploitasi prostitusi pada tahun 1949, konvensi 100 ILO tentang

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

BAB III PENUTUP. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: massa untuk menghindari labelisasi. dari permasalahan yang dialaminya.

BAB I PENDAHULUAN. lain. Kemampuan manusia sebagai mahluk sosial dilengkapi oleh Tuhan Yang

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

BAB III PENUTUP. penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : perdagangan anak adalah : korban perdagangan anak. perdagangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan terhadap. korban kejahatan dengan perlindungan terhadap pelaku, merupakan

I. PENDAHULUAN. dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang menyatakan sebagai berikut bahwa : Pemerintah

BAB III PENUTUP. maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : a. Perlindungan sementara. atau shelter. b. Rehabilitasi.

BAB III PENUTUP. . A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. ciptaan makhluk hidup lainnya, Hal tersebut dikarenakan manusia diciptakan dengan disertai

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Upaya yang dilakukan Polisi DIY dalam Penanggulangan Tindak. pidana Kesusilaan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, Teguh Prasetyo, 2005, Bisnis E-Comerce Studi Sistem Keamanan dan Hukum Di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB III PENUTUP. kesimpulan sebagai jawaban permasalahan sebagai berikut : a. Aspek Yuridis, dengan memberikan fasilitas dengan lawyer baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Penerapan dan penegakan hukum belum sepenuhnya dilaksanakan secara

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya maka penulis. menyimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tindak pidana kriminal di samping ada pelaku juga akan

I. PENDAHULUAN. kebijakan sosial baik oleh lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekerasan secara umum sering diartikan dengan pemukulan,

Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.

BAB I PENDAHULUAN. sesutu tentang tingkah laku sehari-hari manusia dalam masyarakat agar tidak

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan cedera ringan sampai yang berat berupa kematian.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada analisis data sebagaimana dipaparkan dalam

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

BAB III PENUTUP. umum dalam memberikan perlindungan terhadap korban sebagai saksi kekerasan. dalam rumah tangga maka dapat disimpulkan bahwa:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang khususnya berkaitan dengan hukum, moralitas serta ketidakadilan.

BAB III PENUTUP. maka pada bab ini penulis menyimpulkan sebagai rumusan terakhir dengan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil pembahasan dapat dikemukakan kesimpulannya sebagai. berikut:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

13 ayat (1) yang menentukan bahwa :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kekerasan psikis yang dilakukan oleh orang tua kandung terhadap

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab - bab sebelumnya, maka dapat. 1. Upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Sleman dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hukum tidak berdasar kekuasaan belaka. 1 Permasalahan besar dalam. perkembangan psikologi dan masa depan pada anak.

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat

membela kepentingan hukum bagi korban.

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

BAB III PENUTUP. 1. Upaya Penegakan Hukum terhadap Cybercrime terkait pembuktian. pembuktian terhadap perkara dibidang cybercrime tidak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERAN PENYIDIK DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERILAKU TINDAK PIDANA PERKOSAAN (STUDI DI POLRES KOTA MALANG)

untuk dibawa keluar dari rumah tangganya. mengagap ringan masalah KDRT.

BAB III PENUTUP. Setelah melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh. guna menjawab permasalahan yang diteliti, maka pada bab ini

DAFTAR PUSTAKA. Arif Gosita Masalah Korban Kecelakaan Kumpulan Karangan. Jakarta : Akademika Presindo.

BAB I PENDAHULUAN. yang didukung oleh umat beragama mustahil bisa terbentuk rumah tangga tanpa. berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB III DESKRIPSI PASAL 44 AYAT 4 UU NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PIDANA KEKERASAN SUAMI KEPADA ISTERI DALAM RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI. PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Kasus di Polres Pasaman Barat)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap pembahasan dan hasil penelitian yang

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan efek negatif yang cukup besar bagi anak sebagai korban.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas maka dapat diberi kesimpulan,

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB III PENUTUP. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peran dari penyidik dalam pelaksanaan restorative justice terhadap anak

BAB I PENDAHULUAN. Negara merupakan sebuah kesatuan wilayah dari unsur-unsur negara, 1 yang

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 5/Mei/2016

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Arum Yuana NIM

SKRIPSI PENYIDIKAN DENGAN CARA KONFRONTASI OLEH PENYIDIK KEPOLISIAN MENURUT UU RI NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN O L E H :

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan. memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN INISIATIF DPR RI

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki derajat yang sama dengan yang lain. untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam Pasal 2 Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUANSEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LUWU TIMUR" BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana tertulis dalam rumusan masalah, akhirnya penulis

Lex et Societatis, Vol. III/No. 7/Ags/2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian analisis data dan wawancara dengan narasumber

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkawinan merupakan hal yang sakral bagi manusia, tujuan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN. dan hak-hak lainnya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki hak untuk

Transkripsi:

76 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan kesimpulan mengenai permasalahan hukum studi kasus Livia Pavita berdasarkan adanya dua rumusan masalah yang dipaparkan peneliti sebagai berikut: 1. Perlindungan Hukum Pidana terhadap korban kekerasan fisik dan psikis studi kasus Livia Pavita Soelistio dalam rangka melindungi mereka dari tindak kekerasan adalah, lebih fokus ke proses penyelesaian hukum dengan adanya penangkapan pelaku kekerasan dan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat yang menangani kasus kekerasan pada perempuan, meningkatkan penyelidikan pelaku kekerasan dan tempat-tempat rawan terjadinya kekerasan serta mengajukan saksi ahli dari rumah sakit yang menangani visum et repertum untuk mengetahui frekuensi luka lebam yang dialami korban perempuan. 2. Kendala yang dihadapi dalam rangka perlindungan hukum pidana terhadap korban kekerasan fisik dan psikis tersebut antara lain adalah minimnya korban yang enggan diwawancarai karena trauma psikis berkepanjangan sulit dicari peneliti disamping ketakutan korban kekerasan akan diancam dan diperlakukan lebih tidak manusiawi lagi dan keterbatasan tenaga bagi lembaga swadaya masyarakat dana jika penelitian dipaksakan ke Jakarta karena akan ada pihak yang enggan diwawancarai.

77 Jika 4 peraturan utama beserta 4 peraturan lain tersebut dapat dilakukan dengan tepat, sistematis, dan tertata, kasus kekerasan fisik dan psikis tidak akan terjadi di waktu mendatang. B. Saran Sebagai bagian akhir dari penulisan hukum ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Perlunya ada peningkatan perlindungan hukum pidana terhadap korban kekerasan fisik dan psikis khususnya diperlukan pencegahan dan penanggulangan kekerasan tersebut. 2. Sosialisasi tentang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 dan KUHP guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan lebih sering ditingkatkan sehingga dapat mencegah kekerasan itu terjadi berulang kali agar masyarakat tahu dan dapat berperan melindungi para perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam penegakan hukum pidana dalam rangka memberikan perlindungan bagi korban kekerasan fisik dan psikis jika melihat kasus Livia Pavita Soelistio.

78 DAFTAR PUSTAKA Buku: Agustina Dwi Kurniawati.2009. Peran Rifka Annisa Women s Crisis Center dalam memberikan perlindungan hukum terhadap istri yang menjadi korban penelantaran dalam rumah tangga. Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta. Arief Gosita. 1994.Masalah Korban Kejahatan. Akademika Pressindo. Jakarta. Arief Mansur, Didik M.,Gultom, Elisatris. 2006. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan. Rajawali Pers. Jakarta. Dian Kartika. 2008.Upaya Yang Dilakukan Oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Perempuan Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Hak-Hak Isteri Korban Kekerasan Fisik Oleh Suami. Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta. Faisal Salam, Moch.2001.Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek.Penerbit Mandar Maju. Bandung Marpaung, Leden. 2009. Proses Penanganan Perkara Pidana (Penyelidikan dan Penyidikan) bagian pertama ed.2.sinar Grafika. Jakarta. Marwan,M dan P, Jimmy. 2009. Kamus Hukum; Dictionary of Law Complete Edition. Reality Publisher. Surabaya. Muladi.2005. HAM dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana. Refika Aditama. Bandung. Moeljatno.2008. Asas-Asas Hukum Pidana (edisi revisi).rineka Cipta, Jakarta. Mulyadi,Lili. 2007.Hukum Acara Pidana.PT. Citra Aditya Pati. Bandung. Prassel, Frank R.,Criminal Law, Justice,and Society (Santa Monica-California: Goodyear Publishing Company Inc., 1979). Prasetyo, Teguh.2010. Hukum Pidana. Rajawali Pers. Jakarta. Ralph de Sola. 1998. Crime Dictionary. Facts on File Publication. New York. Rosa Liana Pratiwi. 2009. Penanganan Polri Terhadap Kasus Kekerasan Seksual Dalam Rumah Tangga. Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta.

79 Schaffmeister, D, dkk. 2007. Hukum Pidana.PT Citra Aditya Bakti. Bandung Susanto, I.S. 2011. Kriminologi.Genta Publishing. Yogyakarta Yulia, Rena. 2010.Viktimologi: Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan. Graha Ilmu, Jakarta. Jurnal psikologis: Riauskina, I. I., Djuwita, R., dan Soesetio, S. R. (2005). Jurnal Psikologi Sosial Gencet-gencetan di mata siswa/siswi kelas 1 SMA: Naskah kognitif tentang arti, skenario, dan dampak gencet-gencetan. Cetakan 12 (01), hlm 1 13 Website: Diakses pada hari Selasa 6 September 2011 pukul: 20.30 WIB http://gosiphot.me/kronologi-pembunuhan-livia-pavita-mahasiswa-binanusantara.html http://female.kompas.com/read/2010/02/15/23473079/tandatanda.anak.korban.bullying Diakses pada Rabu 31 Agustus 2011 pkl: 1:03 WIB Peraturan perundang-undangan: Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1945 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Undang Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Peraturan Pemerintah RI No. 3 Tahun 2002 Tentang Kompensasi, Restitusi, Dan Rehabilitasi Terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat jo Ketentuan Pelaksana UU 26/2000 tentang Pengadilan HAM. Peraturan Presiden RI No. 65 Tahun 2005 Tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.