LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA TEGANGAN PERMUKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan

Laporan Praktikum KI3141 Kimia Fisik Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy. : Gayatri Ayu Andari NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA. Tegangan Permukaan. Disusun oleh: Wawan Gunawan

TUGAS FISIKA FARMASI TEGANGAN PERMUKAAN

TEGANGAN PERMUKAAN. alfiah indriastuti

Bilamana beberapa fase berada bersama-sama, maka batas di antara fase-fase ini dinamakan antarmuka (interface).

Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN 5 Penentuan Tegangan Permukaan Cara Cincin Du Nouy. Dosen Pembina Bapak Sumari dan Bapak Yahmin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN

SURFACE TENSION ( Tegangan Permukaan )

TEGANGAN PERMUKAAN KEGIATAN BELAJAR 3 A. LANDASAN TEORI

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

MENENTUKAN TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN. Preparasi Adsorben

P E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN TITIK LEBUR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 PENENTUAN TITIK LEBUR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Skema interaksi proton dengan struktur kaolin (Dudkin et al. 2004).

TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN CARA CINCIN DU NUOY

2 Maret Eksperimen Model. Neraca Pegas Jolly. FI422 Eksperimen Fisika Dasar I Laboratorium Fisika Dasar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR KIMIA MEDISINAL SEMESTER GANJIL PENGARUH ph DAN PKa TERHADAP IONISASI DAN KELARUTAN OBAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

BERAT JENIS ZAT CAIR DAN ZAT PADAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

Titik Leleh dan Titik Didih

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

MASSA JENIS MATERI POKOK

MODUL PRAKTIKUM FARMASI FISIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.1

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

KATA PENGANTAR. kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

Rendemen APG dihitung berdasarkan berat APG yang diperoleh setelah dimurnikan dengan berat total bahan baku awal yang digunakan.

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

Dalam bidang farmasetika, kata larutan sering mengacu pada suatu larutan dengan pembawa air.

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

Perlakuan awal kaolin dan limbah padat tapioka. Pembuatan adsorben campuran kaolinlimbah KMK pada NDS dan HDTMA-Br

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI VOLUME ZAT CAIR DENGAN METODE KOLOM BERIMBANG

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALATIHAN SOAL BAB 11

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II. Kesetimbangan Fasa. 22 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

HUKUM RAOULT. campuran

Rima Puspa Aryani : A1C311010

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.3

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

Ummu Kalsum Andi Lajeng April 5, 2014 JURNAL PRAKTIKUM DIFUSI GAS. Ummu Kalsum Andi Lajeng, Fitri Rahmadhani, Masfufatul Ilma

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem tiga komponen

UJI PENGARUH SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 TERHADAP SOLUBILISASI DEKSTROMETORFAN HIDROBROMIDA ABSTRACT

BAB FLUIDA A. 150 N.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh:

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I DIAGRAM TERNER (SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN)

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

MAKALAH DISKUSI PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN V DISPERSI KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA OLEH : NAMA : WD. INDAH WULAN H. H.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA TEGANGAN PERMUKAAN Tanggal Praktikum : 17 November 2014 Tanggal Pengumpulan : 24 November 2014 Disusun oleh Grup F - Kelompok 5 1. Hilwa Lutfia (1143050023) (Hasil dan Pengolahan Data) 2. Munuarty Muhawia (1143050062) (Pendahuluan) 3. Seftia Rizky Martakusuma (1143050077) (Metode Kerja) 4. Ni Made Indri Widanti (1143050078) (Pembahasan) 5. Enitris Nani (1143050092) (Tujuan Percobaan dan Kesimpulan) LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 2014

TEGANGAN PERMUKAAN I. TUJUAN PERCOBAAN a. Menentukan tegangan permukaan zat cair. b. Membandingkan tegangan permukaan air berdasarkan pengaruh suhu. c. Membandingkan pengaruh surfaktan pada tegangan permukaan dengan berbagai konsentrasi. d. Menentukan konsentrasi misel kritik dari suatu surfaktan. II. PENDAHULUAN Tegangan permukaan didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam memperluas permukaan cairan dengan satu satuan luas. Satuan untuk tegangan permukaan (γ adalah j/m 2 atau dyne/cm atau N/m. Metode yang paling umum untuk mengukur tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler. Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan yang tidak bercampur lebih besar daripada adhesi antara cairan dan udara. Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan yaitu : Metode kenaikan kapiler Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air atau cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk menentukan tegangan permukaan suatu zat cair dan tidak dapat untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak bercampur. Metode tersiometer Du-Nouy Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut. Faktor-faktor yang menpengaruhi tegangan permukaan yaitu : Suhu

Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energi kinetik molekul. Zat terlarut (solute) Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolekular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan. Surfaktan Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan. III. METODE PERCOBAAN A. Penentuan Tegangan Permukaan Zat Cair Bobot jenis zat cair diukur dengan piknometer. Masukkan zat tersebut kedalam gelas kimia. Pipa kapiler kering dicelupkan kedalam gelas kimia dan ukur kenaikan cairan dalam pipa kapiler tersebut. Percobaan dilakukan sebanyak 2x. B. Pengaruh Suhu pada Tegangan Permukaan Pipa kapiler kering dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi cairan dengan volume tertentu pada suhu 40⁰C, 60⁰C, dan 80⁰C. Percobaan dilakukan sebanyak 2x dibandingkan dengan suhu kamar. C. Pengaruh Surfaktan pada Tegangan Permukaan Masukkan masing-masing larutan tween 80 dengan berbagai konsentrasi kedalam gelas kimia. Celupkan pipa kapiler kedalam gelas kimia. Tentukan konsentrasi misel kritik dari larutan tween 80. Percobaan dilakukan sebanyak 2x.

IV. HASIL DAN PENGOLAHAN DATA A. Penentuan Tegangan Permukaan Zat Cair Zat Cair Bobot Jenis (g/ml) h (cm) 1 2 Rata-rata Air 0,988 2 2 2 Etanol 96% 0,7796 1,1 1,1 1,1 Propilen glikol 1,0712 1,1 1,3 1,2 B. Pengaruh Suhu pada Tegangan Permukaan Suhu Air (⁰C) h (cm) 1 2 Rata-rata Suhu Kamar 2 2 2 40 1,8 1,7 1,75 60 1,7 1,5 1,6 80 1,5 1,3 1,4 C. Pengaruh Surfaktan pada Tegangan Permukaan Konsentrasi Bobot Jenis (g/ml) h (cm) 1 2 Rata-rata 0,1 0,9856 1,7 1,7 1,7 0,5 0,9856 1,2 1,2 1,2 1 0,9852 1,2 1,2 1,2 5 0,9844 1,2 1,2 1,2 10 0,9852 1 0,8 0,9 Perhitungan : A. Penentuan Tegangan Permukaan Zat Cair Air Bobot piknometer kosong = 16,50 g Bobot piknometer + isi = 41,20 g Bobot jenis = = = 0,988 g/ml

=. 0,05 cm. 2 cm. 0,988 g/ml. 9,8 m/ = 0,4841 g/ml m/ Etanol 96% Bobot piknometer + isi = 34,94 g Bobot jenis = = = 0,7796 g/ml =. 0,05 cm. 1,1 cm. 0,7796 g/ml. 9,8 m/ = 0,2101 g/ml m/ Propilen glikol Bobot piknometer + isi = 42,23 g Bobot jenis = = = 1,0712 g/ml =. 0,05 cm. 1,2 cm. 1,0712 g/ml. 9,8 m/ = 0,3149 g/ml m/ B. Pengaruh Suhu pada Tegangan Permukaan Suhu Kamar Bobot piknometer kosong = 16,50 g Bobot piknometer + isi = 41,20 g Bobot jenis = = = 0,988 g/ml Suhu 40⁰C =. 0,05 cm. 2 cm. 0,988 g/ml. 9,8 m/ = 0,4841 g/ml m/ Bobot piknometer kosong = 16,50 g Bobot piknometer + isi = 41,20 g Bobot jenis = = = 0,988 g/ml

=. 0,05 cm. 1,75 cm. 0,988 g/ml. 9,8 m/ = 0,4236 g/ml m/ Suhu 60⁰C Bobot piknometer kosong = 16,50 g Bobot piknometer + isi = 41,20 g Bobot jenis = = = 0,988 g/ml =. 0,05 cm. 1,6 cm. 0,988 g/ml. 9,8 m/ = 0,3872 g/ml m/ Suhu 80⁰C Bobot piknometer kosong = 16,50 g Bobot piknometer + isi = 41,20 g Bobot jenis = = = 0,988 g/ml =. 0,05 cm. 1,4 cm. 0,988 g/ml. 9,8 m/ = 0,3388 g/ml m/ C. Pengaruh Surfaktan pada Tegangan Permukaan Konsentrasi 0,1 mg/ml Bobot piknometer + isi = 40,09 g Bobot jenis = = = 0,9856 g/ml 0,5 mg/ml =. 0,05 cm. 1,7 cm. 0,9856 g/ml. 9,8 m/ = 0,4105 g/ml m/ Bobot piknometer + isi = 40,09 g Bobot jenis = = = 0,9856 g/ml

=. 0,05 cm. 1,2 cm. 0,9856 g/ml. 9,8 m/ = 0,2897 g/ml m/ 1 mg/ml Bobot piknometer + isi = 40,08 g Bobot jenis = = = 0,9852 g/ml 5 mg/ml =. 0,05 cm. 1,2 cm. 0,9852 g/ml. 9,8 m/ = 0,2896 g/ml m/ Bobot piknometer + isi = 40,06 g Bobot jenis = = = 0,9844 g/ml 10 mg/ml =. 0,05 cm. 1,2 cm. 0,9844 g/ml. 9,8 m/ = 0,2894 g/ml m/ Bobot piknometer + isi = 40,08 g Bobot jenis = = = 0,9852 g/ml =. 0,05 cm. 0,9 cm. 0,9852 g/ml. 9,8 m/ = 0,2172 g/ml m/

0.45 Konsentrasi Vs Tegangan Permukaan 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 KMK 0.1 0.05 0 0,1 mg/ml 0,5 mg/ml 1 mg/ml 5 mg/ml 10 mg/ml Ket = Sumbu x = konsentrasi Tween 80 (mg/ml) Sumbu y = Tegangan Permukaan (dyne/cm) V. PEMBAHASAN Tegangan permukaan adalah besar gaya yang terdapat pada permukaan zat cair tiap satuan panjang. Pada zat cair, jarak antar partikelnya renggang dan gaya tarik-menariknya tidak begitu kuat, sehingga partikel- partikelnya dapat bergerak bebas. Tetapi gerakannya tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Itulah sebabnya bentuk zat cair selalu berubah- ubah sesuai dengan tempatnya. Percobaan ini bertujuan untuk mengukur tegangan permukaan larutan dengan metode pipa kapiler. Pipa kapiler digunakan untuk mengetahui tinggi kenaikan kapiler suatu zat. Dalam percobaan yang kita lakukan, untuk menentukan tegangan permukaan dilakukan beberapa percobaan diantaranya yaitu, penentuan tegangan zat cair, pengaruh suhu pada tegangan permukaan dan pengaruh surfaktan pada tegangan permukaan.

Pada percobaan pertama yaitu penentuan tegangan permukaan zat cair, adapun zat cair yang digunakan yaitu: Air, Etanol 96%, dan Propilen glikol. Dimana dihitung terlebih dahulu bobot jenis dari masing-masing cairan yang digunakan. Dalam penentuan bobot jenis cairan, diperoleh data yaitu akuades memiliki massa jenis 0,988 gr/cm 3, Etanol 96% 0,7796 gr/cm 3 dan Propilen glikol 1,0712 gr/cm 3. Bobot jenis sangat ditentukan oleh besar kecilnya massa serta berat zat terlarutnya. Berdasarkan teori, massa jenis larutan berbanding lurus dengan berat zat terlarut. Sehingga makin berat zat terlarut yang digunakan maka massa jenisnya akan semakin kecil. Sehingga diperoleh bobot jenis etanol 96% lah yang paling kecil. Setelah itu barulah larutan-larutan tersebut diukur dengan ketinggiannya pada pipa kapiler secara bergantian dan diukur massa jenisnya menggunakan piknometer.diperoleh ketinggian cairan pada pipa kapiler yaitu tinggi Air adalah 2 mm, tinggi Etanol 96% adalah 1,1 mm, dan tinggi Propilen glikol adalah 1,2 mm Perbedaan ketinggian ini disebabkan oleh gaya antar molekul masing-masing larutan. Gaya antar molekul masing-masing larutan saling mempengaruhi, sehingga larutan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan gaya antara molekulnya yang tinggi. Artinya, semakin besar gaya yang bekerja maka semakin tinggi pula kenaikan larutan tersebut. Dan sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja pada larutan tersebut maka semakin kecil pula larutan tersebut mengalami perubahan kenaikan. Pada percobaan ini, larutan yang mengalami perubahan kenaikan ketinggian paling besar dibanding dengan larutan yang lainnya adalah akuades. Hal tersebut disebabkan karena gaya antar molekul-molekul dalam akuades lebih besar dibandingkan dengan larutan methylene blue sehingga terjadi perubahan kenaikan tinggi yang lebih besar. Dari hasil percobaan didapatkan hasil Perhitungan tegangan permukaan yaitu Air (0,4841 g/ml m/, Etanol 96% (0,2101 g/ml m/ dan Popilen glikol (0,3149 g/ml m/. Dari data tersebut tegangan permukaan Air yang paling besar dan tegangan permukaan Etanol 96% yang paling kecil ini dikarenakan etanol adalah suatu asam organik yang dapat menurunkan tegangan permukaan suatu zat cairan. Dimana permukaan etanol sangat efektif untuk menurunkan tegangan permukaan zat cair karena molekulnya dapat terabsobsi pada antar muka. Pada percobaan kedua yaitu pengaruh suhu pada tegangan permukaan, dimana cairan yang digunakan yaitu Air pada suhu berbeda yaitu suhu kamar, 40,60 dan 80 o C. didapatkan hasil perhitungan tegangan permukaan yaitu Air pada suhu kamar (0,4841

g/ml m/, Air pada suhu 40 (0,4236 g/ml m/ Air pada suhu 60 (0,3872 g/ml m/ dan Air pada suhu 80 (0,3388 g/ml m/ dari data tersebut dimana semakin tinggi suhu semakin turun tegangan permukaan ini sesuia dengan teoriyang enyatakan bahwa Tegangan permukaan cairan akan turun dengan naiknya suhu, karena suhu yang meningkat akan meningkatkan energi kinetika molekul panas bergerak sehingga gaya tarik menariknya lebih kecil dan tegangan permukaan turun. Pada percobaan ketiga yaitu Pengaruh surfaktan padategangan permukaan dimana surfaktan yang digunakan yaitu lautan Tween dengan beberapa macam konsentrasi diantaranya 0; 0,1; 0,5; 1; 5; dan 10 mg/ 100 ml. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa kenaikan pipa kapiler mengalami penuruna dengan kenaikan konsentrasi. Ini terjadi karena surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan hidrogen pada permukaan. Pada konsentrasi tween 0,5 5 terjadi perubahan mendadak mungkin ini disebabkan karena terjadinya pembentukan agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu yang disebut dengan konsentrasi misel kritikal (KMK) dimana tegangan permukaan sudah tidak turun lagi. VI. KESIMPULAN 1. Tegangan permukaan zat cair adalah kecendrungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutup oleh suatu lapisan elastis. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah suhu: tegangan suatu permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energy kinetic molekul; zat terlarut (solute): keberadaan zat terlarut mempengaruhi tegangan permukaan, penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar; surfaktan: zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. 3. Besarnya tegangan permuakaan zat cair dipengaruhi oleh: massa, volume, luas penampang pipa kapiler dan kenaikan zat cair. Semakin kecil luas penampang pipa kapiler nya, semakin tinggi kenaikan zat cair nya. 4. Rumus untuk mencari Koefisien Tegangan permukaan zat cair adalah

DAFTAR PUSTAKA Ansel, Howard C., (1985), Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta Martin, A., et.all., (1993), Farmasi Fisika, Edisi III, Bagian II, UI Press. Jakarta. Ditjen POM, (1995), Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Atkins, P. W. 1994. Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1. Erlangga: Jakarta. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.