22 The Effects Of Leaves Ethanol Ektract Of Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) To Reduce Blood Sugar Levels In Male White Rats Of Wistar Strain With Glucose Imposition. Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati retnoyas@yahoo.co.id ABSTRACT The use of traditional medicine as an alternative treatment to lower blood sugar levels include with the leaves of pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) that containing flavonoid. It are thought to lower blood sugar levels. The purpose of this study is to find the effects of leaves ethanol extract of pandan wangi in lowering blood sugar levels in wistar strain male mice. This was a purely experimental study with pre- and post-test control design. The samples consisted of 25 mices were devided into five groups: a negative control group which given aquadest, a positive control group which given by linagliptin 0,63mg/kgBW, and 3 treatment groups which given by leaves ethanol extract of pandan wangi with levels of 4%, 8%, and 12%. The data obtained is the difference of original blood sugar levels (pre test) and the blood sugar levels after treatment (post test), and than were analyzed by one way anova. The results of study indicate that the leaves ethanol extract of pandan wangi with levels of 4%, 8%, and 12% can reduce blood sugar levels compared with negative control. Doses of ethanol extract of pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) comparable with linagliptin 0,63mg/kgBW in lowering blood sugar levels are dose 8% and 12%. Keyword : Blood sugar level, Pandanus amaryllifolius Roxb., Flavonoid.
23 Efek Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanusamaryllifolius Roxb.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Dengan Pembebanan Glukosa Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati retnoyas@yahoo.co.id INTISARI Pengggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan dalam menurunkan kadar gula darah diantaranya adalah daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang mengandung flavonoid. Flavonoid diduga dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol daun pandan wangi dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. Jenis penelitian ini termasuk eksperimental murni dengan rancangan pre and post control design. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif yang diberi aquades, 1 kelompok positif yang diberi linagliptin 0,63 mg/kg BB dan 3 kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak etanol daun pandan wangi dengan kadar 4%, 8%, 12%. Data yang didapat berupa selisih kadar gula darah awal (pre-test) dengan kadar gula darah setelah perlakuan (post-test), kemudian dianalisis menggunakan ANAVA satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi kadar 4%, 8%, 12% dapat menurunkan kadar gula darah dibandingkan kontrol negatif. Kadar ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang sebanding dengan linagliptin 0,63 mg/kg BB dalam menurunkan kadar gula darah adalah kadar 8% dan 12%. Kata Kunci : Kadar gula darah, Pandanus amaryllifolius roxb.,flavonoid PENDAHULUAN Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan yang paling serius yang dihadapi masyarakat di dunia seabad terakhir ini. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi diabetes mellitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Diabetes mellitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon insulin oleh kelenjar pankreas. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan terjadinya penyakit lain (komplikasi). Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah meninggi secara terus-menerus, akibatnya terjadi kerusakan pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya (Rusdi & Isnawati, 2009). Mahalnya obat sintetis, membuat masyarakat beralih menggunakan obat tradisional sebagai alternatif dalam pengobatan. Oleh karena itu, obat tradisional diharapkan mampu berperan dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit berdasarkan bukti-bukti ilmiah. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek penurunan kadar gula darah pada daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb,). Bagian tanaman pandan wangi yang digunakan adalah daunnya. Kandungan yang terdapat dalam daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) adalah alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, dan zat warna (Dalimartha, 1999). Senyawa flavonoid menunjukkan bahwa senyawa ini mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetik dengan cara menghambat kerja dari GLUT2 (Glucose Transporter Isoform 2), suatu protein transporter glukosa yang
24 terdapat pada membran usus (Song J, et all, 2002). Glucose Transporter Isoform (GLUT2) merupakan kendaraan pengangkut glukosa dari saluran cerna, kemudian masuk ke dalam darah melewati membran dan menuju ke dalam sel (Sudoyo, dkk, 2006). Daun pandan wangi berkhasiat untuk pengobatan antimikroba, antioksidan, kolesterol, diabetes mellitus (DM) dan meningkatkan kekebalan tubuh (Dalimartha, 1999). Tujuan dari penelitian ini yaitu agar mengetahui apakah daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dapat menurunkan kadar gula darah atau tidak. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan meliputi neraca kasar, neraca hewan, neraca analitik, blender, kain flanel, labu takar, spuit, cawan porslen, erlenmeyer, glucometer, ayakan no 30 mesh, gelas ukur, beker gelas, tabung reaksi, kandang tikus, stopwatch, scapel, corong, strip tes dan kapas. Bahan yang digunakan meliputi daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), linagliptin, glukosa monohidrat, etanol 70%, methanol, H 2 SO 4, CMC Na 1%, aquades, tikus putih jantan galur wistar. Prosedur Penelitian Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Diponegoro untuk mengetahui kebenarannya dari daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Tanaman diperoleh dari Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang masih segar dicuci dengan air mengalir sampai bersih lalu tiriskan, kemudian dirajangrajang dan dikeringkan dengan cara diletakkan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan ditutup menggunakan kain hitam. Selanjutnya daun pandan kering dihaluskan dengan blender kemudian diayak dengan ayakan nomor 30 mesh sampai diperoleh serbuk halus dan disimpan dalam wadah tertutup rapat. Ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) diperoleh dengan maserasi. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan waterbath pada temperature 50 0 C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak etanol pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dibuat larutan ekstrak dengan kadar 4%, 8%, dan 12%. Penelitian ini merupakan eksperimental murni pre test - post test control design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Identifikasi senyawa flavonoid dengan cara penambahan metanol ke dalam ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dipanaskan kemudian diambahkan H 2 SO 4 (asam sulfat) akan terbentuk warna merah. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur wistar, umur 2-3 bulan dengan berat badan 180-200 g dan kondisi sehat. Tikus diadaptasikan terlebih dahulu selama satu minggu sebelum penelitian dan tikus dibagi secara acak menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kemudian tikus dipuasakan selama 24 jam, kemudian diberi pembebanan glukosa monohidrat 6,75 g/kgbb. Kemudian dilakukan pengukuran kadar gula darah pada menit ke 30. Kemudian masing- masing kelompok diberi perlakuan sebagai berikut : Kelompok 1 : Diberi aquades dan CMC Na 1%.
Rata-rata selisih Kadar Gula Darah Kontrol Kontrol Ekstrak Ekstrak Ekstrak 25 Kelompok 2 : Diberi linagliptin 0,63 mg/kg BB dan CMC Na 1%. Kelompok 3 : Diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dengan kadar 4% b/v dan CMC Na 1%. Kelompok 4 : Diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dengan kadar 8% b/v dan CMC Na 1%. Kelompok 5 : Diberi ekstrak etanol daun pandan wangi dengan kadar 12% b/v dan CMC Na 1%. Setelah diberi perlakuan kemudian tikus putih diambil darahnya setelah menit ke 120 pada bagian ujung ekor dengan scapel dan kadar gula darah diukur dengan menggunakan glukotest. Data yang diperoleh berupa kadar gula darah sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (posttest). Nilai selisih kadar gula darah antara pre dan post yang didapat dianalisis dengan SPSS 17.0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Determinasi tanaman daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) telah dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang. Hasil determinasi tanaman sebagai berikut: 1b, 2b, 3b, 4a, 5b, Famili 20 :Pandanaceae. Genus 3. Pandanus. Species : Pandanus amaryllifolius Roxb. Hasil uji flavonoid yaitu terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna merah karena penambahan H 2 SO 4 menunjukkan adanya senyawa flavonoid.. Tabel 1. Hasil Uji ekstrak etanol daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Kelompok Perlakuan Mean ± SD Kelompok 1 (Aquades dan CMC Na 1%) Kelompok 2 (Linagliptin 0,63 mg/kg BB dan CMC Na 1%) Kelompok 3 Ekstrak etanol daun pandan wangi kadar 4% dan CMC Na 1% Kelompok 4 Ekstrak etanol daun pandan wangi kadar 8% dan CMC Na 1% Kelompok 5 Ekstrak etanol daun pandan wangi kadar 12% dan CMC Na 1% -2,0 ± 14,036 83,6 ± 24,886 41,6 ± 16,025 60,8 ± 21,982 77,0 ± 17,972 Pada tabel di atas terlihat kelompok 2, 3, 4, 5 dapat menurunkan kadar gula darah dibanding kelompok 1. Semakin besar kadar ekstrak etanol daun pandan wangi yang diberikan, semakin besar pula kadar gula darah yang diturunkan. 100 50 0-50 Kelompok Perlakuan Gambar1. Identifikasi flavonoid Gambar 2. Rata rata Selisih Kadar Gula Darah Tiap Kelompok Perlakuan
26 Dari grafik di atas dapat dilihat besarnya nilai rata-rata selisih kadar gula darah pada kelompok 1, 2, 3, 4 dan 5. Semakin besar nilai ratarata selisih kadar gula darah, maka efek dalam menurunkan kadar gula darah semakin bagus. Tabel II. Hasil uji Post Hoc tests ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Kelompok Sig Keterangan Perlakuan I vs II 0.000 Berbeda I vs III 0.002 Berbeda I vs IV 0.000 Berbeda I vs V 0.000 Berbeda II vs III 0.003 Berbeda II vs IV 0.078 Berbeda tidak II vs V 0.596 Berbeda tidak III vs IV 0.133 Berbeda tidak III vs V 0.009 Berbeda IV vs V 0.201 Berbeda tidak Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat bahwa antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok yang diberi linagliptin 0,63mg/kgBB dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun pandan wangi kadar 4%, 8% dan 12% mempunyai nilai signifikansi berturutturut 0,000, 0,002, 0,000 (p<0,05) artinya antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok yang diberi linagliptin 0,63mg/kgBB dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun pandan wangi kadar 4%, 8% dan 12% mempunyai nilai penurunan kadar gula darah yang berbeda signifikan, sehingga dapat dilihat bahwa pada kadar 4% mempunyai efek dalam menurunkan kadar gula darah yang tidak sebanding dengan linagliptin, sedangkan pada kadar 8% dan kadar 12% mempunyai efek dalam menurunkan kadar gula darah yang sebanding dengan linagliptin. Semakin besar kadar ekstrak etanol daun pandan wangi yang diberikan, semakin besar pula kadar gula darah yang diturunkan. Pengaruh ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dalam menurunkan kadar gula darah ini terjadi karena dalam ekstrak etanol daun pandan wangi terdapat kandungan flavonoid dengan mekanisme kerja menghambat GLUT2 (Glucose Transporter Isoform 2), suatu protein transporter glukosa pada membran usus (Song J. et all, 2002) yang merupakan kendaraan pengangkut glukosa dari saluran cerna kemudian masuk ke daam darah melewati membran menuju ke dalam sel (Sudoyo dkk, 2006). Sehingga kadar gula darah tidak meningkat. KESIMPULAN 1. Ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) mempunyai pengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar. 2. Ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) kadar 8% dan 12% mempunyai efek menurunkan kaar gula darah dalam tikus putih jantan galur wistar yang sebanding terhadap linagliptin 0,63 mg/kg BB. SARAN 1. Perlu dilakukan uji toksisitas daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan menggunakan metode LD50
27 pada penggunaan sediaan jangka panjang. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui khasiat lain dari daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). DAFTAR PUSTAKA 1. Rusdi dan Isnawati, N, 2009, Awas Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi & Diabetes, Power Book, Jogjakarta. 2. Dalimartha, S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Trubus Agriwidya, Jakarta. 3. Song J, Kwon O, Cheng S, Daruwala R, Eck P and Park JB, 2002, Flavonoid inhibition of sodium-dependent vitamin c transporter 1 (svctl) and glucose transporter isoform 2 (glut2), intestinal transporters for vitamin c and glucose, J Biol Chem. 4. Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, Simadribrata dan Setiati, 2006, Ilmu Penyakit Dalam jilid III edisi 4, 616, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.