PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 54 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PENGAIRAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 25 SERI : D NOMOR : 6

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN : 2000 SERI : D.9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS PENGAIRAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 88

b. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dalam suatu Qanun.

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 11 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 31 TAHUN 2001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 1 TAHUN 2001 T E N T A N G

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

dddddd PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS PEMEGANG JABATAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUMKABUPATEN BARITO UTARA

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 9 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 9

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN TUBAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 2 TAHUN 2004 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1998

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa sebagai perwujudan otonomi daerah yang nyata, serasi, dinamis dan bertanggung jawab dalam menangani urusan pekerjaan umum secara mantap dan terkoordinir, dipandang perlu membentuk Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan persetujuan Menteri Dalam Negeri dengan Surat Nomor 80 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum; b. bahwa penataan dan penyempurnaan organisasi dan tata kerja Dinas Pekerjaa Umum sebagaimana dimaksud huruf a konsideran ini adalah dalam rangka untuk lebih meningkatkan kelancaran penyelengaraan dan pelaksanaan pembangunan di bidang pekerjaan Umum secara berdaya guna dan berhasil guna; c. bahwa untuk maksud huruf a dan b konsideran diatas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelngaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 1

6. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 Tentang Penyerahan Di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3353); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3546) 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang- Undangan Dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Dan Rancangan Keputusan Presiden; 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 57/PRT/1991 Tentang Pelaksanaan Pekerjaan Umum Kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Dan Pemerintah Daerah Tingkat II; 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 58/PRT/1991 Tentang Penyeelnggaraan Pembinaan Teknis Dan Pngenawasan Tehnis Bidang Pekerjaan Umum Kepada Dinas Pekerjaan Umum; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 Tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Menteri Nomor 14 Tahun 1993 Tentang Petunjuk Tehnis Mengenai Persyaratan, Tata Cara Pengajuan Usul Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural; 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 Tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah Dan Wilayah; 15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun 1998 Tentang Pendelegasian Wewenang Pengangkatan, Pemindahan Dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Banjar; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banjar; c. Kepala Daerah adalah Bupati Banjar; d. Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar; e. Kepala Dinas Pekerjaan Umum adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar; f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar; g. Unit Pelaksana Tehnis Dinas adalah Unit Pelaksana Tehnis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar; h. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar; i. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan Belanja Derah Kabupaten Banjar. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pekerjaan Umum. (2) Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Bagian Kedua Tugas Pasal 3 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah di Bidang Pekerjaan Umum dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan. Bagian Keempat Fungsi Pasal 4 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi : 3

a. perumusan, perencanaan kebijaksanaan teknis pembangunan pengelolaan, pembinaan umum pemberian bimbingan serta perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Kepala Daerah; b. pengawasan dan pengendalian teknis dibidang pekerjaan umum sesuai dengan dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Kepala Daerah; c. pengelolaan Tata Usaha Dinas. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Survey Dan Pengendalian; d. Seksi Pengairan; e. Seksi Bina Marga; f. Seksi Cipta Karya; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (Uptd); h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Unsur-unsur Dinas Pekerjaan Umum Paragraf 1 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 6 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian dan keuangan. Pasal 7 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 6 Peraturan Daerah ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana, program dan pelaporan serta ketatalaksanaan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, penyusunan pedoman, dokumentasi dan kepustakaan; c. penyajian data, informasi hubungan masyarakat dan penyelengaraan inventarisasi. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Urusan Perencanaan dan Program; b. Urusan Kepegawaian; c. Urusan Keuangan. Pasal 8 4

d. Urusan Umum Pasal 9 (1) Urusan Perencanaan dan program mempunyai tugas menyusun perencanaan Program dinas dokumentasi, kepustakaan, penyajian data dan informasi, hubungan masyarakat serta perencanaan anggaran; (2) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, menyusun pedoman dan petunjuk ketatalaksanaan; (3) Urusan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan dan pertanggungjawaban serta laporan keuangan. (4) Urusan Umum mempunyai tugas melaksanakan surat-menyurat, kearsipan, ekspedisi, pengadaan, rumah tangga, administrasi perjalanan dinas pemeliharaan kantor, pengelolaan peralatan dan perlengkapan kantor serta inventarisasi. Paragraf 2 Seksi Survey dan Pengendalian Pasal 10 Seksi Survey dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dibidang Survey dan pengendalian. Pasal 11 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 10 Peraturan Daerah ini, Seksi Survey dan Pengendalian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengumpulan data, penelitian, penyelidikan, study kelayakan dan amdal; b. Pelaksanaan survey pemetaan; c. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas; Pasal 12 Seksi Seksi Survey Dan Pengendalian terdiri dari : a. Sub Seksi Survey dan Penelitian; b. Sub seksi Pemetaan; c. Sub Seksi Pengujian; d. Sub Seksi Pemantauan dan Evaluasi. Pasal 13 (1) Sub Seksi Survey dan Penelitian mempunyai tugas melaksanakan survey, pengumpulan data, penelitian, penyelidikan, study kelayakan amdal dalam rangka pembangunan dan pengembangan dibidang pengairan Bina Marga dan Cipta Karya. 5

(2) Sub Seksi Pemetaan mempunyai tugas melaksanakan pengukuran, pemetaan, dokuemntasi, inventarisasi peta dan alat ukur pengawasan serta pengendalian pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan; (3) Sub Seksi Pengujian mempunyai tugas melaksanakan pengujian kualitas pekerjaan pembangunan; (4) Seksi Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, evaluasi, pelaporan tugas Dinas dan pemanfaatan serta dampak kegiatan pembangunan di Bidang Pengairan, Bina Marga dan Cipta Karya. Paragraf 3 Seksi Pengairan Pasal 14 Seksi Pengairan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di Bidang Pengairan. Pasal 15 Untuk menyelenggarakan Tugas sebagaimana dimaksud pasal 14 Peraturan Daerah ini Seksi Pengairan mempunyai fungsi : a. penyusunan perencanaan teknis, program, pembinaan dan bimbingan teknis dibidang pengairan; b. pengawasan, pengendalian pelaksanaan pembangunan rehabilitasi, peningkatan dan pengembangan, operasional serta pemeliharaan dan pengamanan pengairan; c. Pengelolaan perijinan dan pengamanan pemanfaatan permukaan dan atau sumber air serta rekomendasi perijinan penambangan bahan galian golongan C pada jalur sungai; d. Penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha-usaha pengendalian erosi di bidang teknik sipil; e. Pengumpulan dan pengelolaan data serta pelaporan di bidang pengairan. Pasal 16 Seksi Pengairan terdiri dari : a. Sub Seksi Perencanaan Teknis; b. Sub Seksi Pengangkutan; c. Sub Seksi Operasi Dan Pemeliharaan; d. Sub Seksi Bina Manfaat. Pasal 17 (1) Sub Seksi Perencanaan Tehnis mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, perencanaan teknis, pengelolaan hidrologi dan hidrometri, pengendalian kualitas air serta pelestarian sumber air. (2) Sub Seksi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan tugas pembinaan, pengawasan pengendalian pelaksanaan pembangunan dan peningkatan serta rehabilitasi jaringan irigasi sungai rawa dan pantai. (3) Sub Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelaksanaan kegiatan operasi pemeliharaan pengairan, inventarisasi kondisi bangunan pengairan, 6

pengumpulan data penelitian efisiensi dan efektifitas penggunaan air permukaan dan sumber air, penanggulangan bencana alam serta pengelolaan IPAIR. (4) Sub Seksi Bima Manfaat mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelaksanaan, pengembangan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi kecil/pedesaan, irigasi air tanah, jaringan tersier, administrasi pengawasan perijinan air permukaan dan sumber penambangan bahan galian golongan C pada alur sungai serta pelatihan dan penyuluhan pengairan. Paragraf 4 Seksi Bina Marga Pasal 18 Seksi Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang Bina Marga. Pasal 19 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 18 Peraturan Daerah ini, Seksi Bina Marga mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana program, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang Bina Marga; b. Pengawasan penngendalian dan pelaksanaan pekerjaan Bina Marga; c. Perijinan dan pengawasan pemanfaatan jalan beserta utilitasnya; d. Perijinan dan pengawasan pembangunan jalan baru beserta utilitasnya; e. Penanggulangan jalan dan jembatan akibat bencana alam; f. Pengumpulan data dan pelaporan bidang Bina Marga. Pasal 20 Seksi Bina Marga terdiri dari : a. Sub Seksi Perencanaan Teknis; b. Sub Seksi Pembangunan Dan Peningkatan Jalan; c. Sub Seksi Pembangunan Dan Penggantian Jembatan; d. Sub Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan. Pasal 21 (1) Sub Seksi Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, repencanaan teknis dan program pengelolaan dan pemuktahiran data dan lebar jalan, serta pengelolaan perijinan pembangunan jalan baru; (2) Sub Seksi Pembangunan dan Peningkatan jalan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan atau pembangunan serta peningkatan jalan; (3) Sub Seksi Pembangunan dan Penggantian Jembatan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan pembangunan serta penggantian jembatan; (4) Sub Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan kegiatan, pemeliharaan, perijinan, pemanfaatan jalan serta penanggulangan akibat bencana alam. 7

Paragraf 5 Seksi Cipta Karya Pasal 22 Seksi Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas pekerjaan Umum di bidang Cipta Karya. Pasal 23 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 22 Peraturan Daerah ini, Seksi Cipta Karya mempunyai fungsi : a. penyusunan dan penetapan rencana penataan ruang dan rencana teknis bidang Cipta Karya; b. pengelolaan gedung-gedung Pemerintahan dan rumah Dinas; c. Perijinan bangunan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya; d. Pengumpulan data dan pelaporan bidang cipta karya. Pasal 24 Seksi Cipta Karya terdiri dari : a. Sub Seksi Perencanaan Teknis; b. Sub Seksi Tata Ruang dan Bangunan; c. Sub Seksi Perumahan; d. Sub Seksi Penyehatan Lingkungan. Pasal 25 (1) Sub Seksi Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, perencanaan teknis dan program tata ruang dan pembangunan, perumahan dan penyehatan lingkungan. (2) Sub Seksi Tata Ruang dan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan tata ruang kota dan daerah, pengawasan, pemanfaatan ruang, serta melaksanakan pembangunan, bantuan teknik pengawasan teknik pembangunan gedung Negara dan bangunan umum serta pengaturan dan pengendalian perijinan bangunan. (3) Sub Seksi Perumahan mempunyai tugas melaksanakan penertiban, pengawasan, pengendalian terhadap pembangunan perumahan, lingkungan pemukiman khusus dan pengelolaan rumah dinas serta penertiban perijinan layak huni. (4) Sub Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, pengawasan pengendalian, penyuluhan, bantuan teknik kegiatan pembangunan, pemeliharaan pemanfaatan sarana dan prasana di bidang teknik penyehatan yang meliputi urusan-urusan air bersih, air buangan, kebakaran dan pemakaman. Paragraf 6 Cabang Dinas Pasal 26 (1) Cabang Dinas merupakan unsur pelaksana Dinas Pekerjaan Umum. 8

(2) Pada Organisasi Dinas, dapat dibentuk 1 (satu) atau lebih Cabang Dinas Pekerjaan Umum. (3) Pembentukan Cabang Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, berdasarkan kebutuhan Dinas Pekerjaan Umum dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. (4) Pembentukan, organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 7 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 27 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Pekerjaan Umum. (2) Pada Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, dapat dibentuk 1 (satu) atau lebih Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) (3) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini, berdasarkan kebutuhan Dinas Pekerjaan Umum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Dalam negeri. (4) Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 8 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 28 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsinal Senior selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 29 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pasal 25 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terdiri dari berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya. (2) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9

BAB IV TATAKERJA Pasal 30 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi, Kepala Urusan, Kepala Sub Seksi, Kepala Cabang Dinas, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 31 (1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum melakukan tugas perumusan bahan rencana dan program, penyitaan bahan-bahan laporan dinas serta pembinaan organisasi dan tatalaksana. (2) Kepala Dinas Pekerjaan Umum wajib memberikan petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan dinasnya. Pasal 32 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahanya. Pasal 33 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 34 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya Pasal 35 Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Satuan Organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan laporan kepada atasan yang lebih tinggi. Pasal 36 Para Kepala Seksi pada Dinas Pekerjaan Umum wajib menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang menampung semua laporan dimaksud dan menyusun laporan berkala Dinas Pekerjaan Umum. 10

Pasal 37 Kepala Dinas dalam menyampaikan laporan kepada atasannya wajib menyampaikan tembusan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja dibidang Pekerjaan Umum. Pasal 38 Dalam melaksanakan tugasnya, pimpinan satuan Organisasi pada Dinas Pekerjaan Umum wajib mengadakan rapat berkala. BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 39 (1) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Dinas dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku; (2) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan memperhatikan usul Kepala Dinas. (3) Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 40 Sumber Pembiayaan Dinas Pekerjaan Umum disediakan dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Propinsi Kalimantan Selatan, Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara dan Sumber-sumber lain yang sah. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Segala ketentuan yang berhubungan dengan urusan dibidang Pekerjaan Umum yang sudah dan masih tetap berlaku sampai dengan diaturnya ketentuan yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Uraian Tugas Unsur-unsur Dinas Pekerjaan Umum akan diatur kemudian dengan Keputusan Kepala Daerah. 11

Pasal 43 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banjar Nomor 4 Tahun 1981 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pekerjaan Umum Kabupaten Daerah Tingkat II Banjar dan semua ketentuan pelaksanaannya yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 44 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Banjar. Diundangkan di Martapura pada tanggal 23 Juni 2000 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANJAR, ttd H. FAKHRIAN HIFNI Disahkan di Martapura pada tanggal 17 Mei 2000 BUPATI BANJAR, ttd H. RUDI ARIFFIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2000 NOMOR 07 SERI D NOMOR SERI 7 12

I. PENJELASAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka dalam rangka untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di bidang pekerjaan umum sebagai perwujudan otonomi daerah yang nyata, serasi dan bertanggung jawab, dipandang perlu membentuk Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjar. Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum tersebut, berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994. Dalam penataan kelembagaannya yang berkaitan dengan jabatan sdan jabatan fungsional, disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan volume kerja yang ada, sehingga susunan organisasinya terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sub Bagian Tata Usaha Dengan 3 (Tiga) Urusan; c. 4 (Empat) Seksi Dengan 16 (Enam Belas) Sub Seksi; d. Cabang Dinas; e. Unit Pelaksana Teknis Dinas; f. Kelompok Jabatan Fungsional. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Cukup Pasal 4 Pasal 5 Ayat (1) Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Huruf i Kelompok jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan keperluan Ayat (2) 13

Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 14

Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Uraian Tugas unsur-unsur Dinas Pekerjaan Umum yang lebih rinci akan diatur kemudian dengan Keputusan Kepala Daerah, sesuai dengan perinsip-prinsip analisis jabatan. Pasal 43 Pasal 44 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 03 Salinan sesuai dengan aslinya : KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd Hj. SITI MAHMUDAH, SH. MH. NIP.19751108.199903.2.005 15