Pengaruh Terapi Musik Mozart terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Japang Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TERAPI DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK) MOZART TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI HAID PADA SISWIKELAS XI MAN 1 MODEL BUKITTINGGI TAHUN 2013

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB 1 PENDAHULUAN. keluar (Smeltzer & Bare, 2001). Siklus menstruasi endometrium terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

Disusun Oleh : PROGRA

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Erviana Septi Safitri 1), Sugi Purwanti 2)

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

HUBUNGAN LAMA MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DENGAN PENURUNAN DISMINORE PADA REMAJA PUTRI IMMALA (IKATAN MAHASISWA MALAKA) DI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang terjadi saat menstruasi. Dysmenorrhea disebabkan karena terjadi kontraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah sebuah periode transisi dari dari kanak-kanak menjadi

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. unik. Salah satunya adalah mereka mengalami menstruasi setiap bulannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Transkripsi:

Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Japang Tahun 2014 1 Yuhendri Putra, 2 Rima Berlian Putri 1 STIKes Prima Nusantara Bukittinggi *e-mail : yuhendriputra@gmail.com ABSTRAK Nyeri haid atau Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis rasa sakit ginekologis, selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi di Indonesia, 54,89 % perempuan indonesia pernah mengalami disminorrhea Disumbar 57,3 %,Di Lima Puluh Kota 51,8 % dan di MAN Padang Japang 60 % dari sepuluh orang siswimengalami nyeri haid.. Dan salah satu terapi untuk menurunkan derajat nyeri haid adalah dengan terapi distraksi mendengarkan musik mozart. Yang dilakukan selama 15 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Jopang Tahun 2014 Desain penelitian Quasi-eksperimen dengan rancangan pre-post test dalam satu kelompok (One-Group Pretest-posttest Design). Penelitian dilakukan di MAN Padang Jopang pada tanggal 20 Januari s/d 30 Maret 2014. Populasi adalah seluruh siswi kelas XI MAN Padang Jopang Tahun 2014. Yakni sebanyak 18 orang siswi yang mengalami nyeri haid. Sampel diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan dan dianalisa secara kompuerisasi menggunakan uji t data berpasangan (paired t-test). Hasil analisa univariat diketahui bahwa rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah 4,67 (nyeri sedang), rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah 3,72 (nyeri ringan). Hasil analisa bivarait ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Jopang tahun 2014, nilai p = 0,000 Maka dapat disimpulkan bahwa terapi musik mozart efektif untuk menurunkan derajat nyeri menstruasi. Diharapkan pada bidan agar dapat mendukung dan memotivasi para remaja putri untuk melakukan terapi musik ketika mengalami nyeri menstruasi hari pertama. Kata kunci : terapi musik mozart, nyeri haid Influence Of Therapy Music of to Degradation Of Degree Pain in bone Menstruate at is Adolescent of Putri in MAN Field of Japang Year 2014 ABSTRACT Menstrual pain in bone or ( dysmenorrhea) medical condition feel gynecological pain, during menstruating bothering everyday activity. Condition in Indonesia, 54,89 % woman of indonesia have experienced of Disumbar disminorrhea 57,3 %, Fifty Town 51,8 % and MAN Field of Japang 60 % from ten people of siswimengalami menstrual pain in bone.. And one of therapy to degrade degree of menstrual pain in bone with therapy of distraksi listen music of mozart. During 15 minute. This research aim to to know Influence Of Therapy Music of to Degradation Of Degree Pain in bone Menstruate is Adolescent Putri MAN Field of Jopang Year 2014. Desain research of Quasi- Eksperimen with device of pre-post test in a body ( One-Group Pretest-Posttest Design). Research MAN Field of Jopang on 20 January to 30 March 2014. Population entire/all class schoolgirl of XI MAN Field of Jopang Year 2014. Namely counted 18 natural schoolgirl people menstrual pain in bone. Sampel taken by purposive sampling. Data collected and analysed by kompuerisasi use test of t data of berpasangan ( t-test paired). Result of analysis of univariat known that mean degree of pain in bone before music therapy of mozart 4,67 ( pain in bone), mean degree of pain in bone after music therapy of mozart 3,72 ( light pain in bone). Result of analysis of bivarait there influence of music therapy of to degradation of pain in bone degree menstruate Is adolescent putri MAN Field of Jopang year 2014, value of p = 0,000. Hence can be concluded that music therapy of mozart effective to degrade degree of pain in bone menstruate. To be expected midwife can support and motivate is adolescent putri to music therapy of when experiencing of pain in bone menstruate first day List Keyword : Dismenore Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol. 5 No 1 Januari 2014 8

PENDAHULUAN Masa remaja merupakan suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, psikologis, dan emosional. ( Bobak, Lowdermilk, dkk 2007) Pada masa ini remaja akan mengalami proses reproduksi. Remaja perempuan akan mengalami masa puberitas lebih cepat dibandingkan laki-laki artinya remaja perempuan lebih cepat mengalami proses kematangan sistem reproduksi dibandingkan laki-laki. Salah satu tanda puberitas pada remaja perempuan yaitu mendapatkan menstruasi. Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dari rahim (uterus) dengan disertai meluruhnya endometrium (dinding rahim bagian dalam) yang banyak mengandung pembuluh darah melalui vagina (alat kelamin luar perempuan) (Dinas Kesehatan Sumatera Barat ;2009 ). Berdasarkan standar inter nasional ada beberapa gangguan menstruasi salah satunya adalah nyeri menstruasi/ dismenorrhea. Nyeri menstruasia atau dismenorrhea adalah kekakuan atau kejang di bagian bawah perut akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi (Potter,& Perry 2005). Biasanya nyeri terasa sehari sebelum masa menstruasi dan berlangsung selama dua hari atau sampai berakhirnya masa menstruasi. Nyeri yang paling berat biasanya hanya berlangsung selama 24 jam pertama menstruasi. Nyeri menstruasi tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak bagi fisik, psikologis, social dan ekonomi terhadap wanita di seluruh dunia. Apabila wanita mengalami nyeri menstruasi yang berat tentu membutuhkan pengobatan lebih lanjut, hal ini akan membutuhkan biaya sehingga berdampak pada ekonomi wanita. Secara tradisional nyeri menstruasi dibagi menjadi dua tipe yaitu primer ( tidak terdapat gangguan fisik yang menjadi penyebab) dan sekunder ( terjadi karena adanya kelainan ginekologik) ( Manuaba,2010). Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar, rata-rata lebih 50% perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi (Anurogo,dito 2011 ). Sebuah studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun). Di Amerika Serikat, melaporkan prevalensi nyeri menstruasi 59,7%. Dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Kejadian ini menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah. Hampir 2/3 remaja postmenarche di Amerika Serikat mengalami nyeri menstruasi, 10% dari mereka begitu menderita sehingga tidak bisa masuk sekolah, sehingga nyeri menstruasi merupakan penyebab utama absensi pada remaja wanita. Nita (2008 ) dikutip dari Widjanarko, 2006) dalam studi longitudinal di Swedia melaporkan nyeri menstruasi pada wanita yang berusia kurang dari 19 tahun mencapai 90% dan pada wanita yang berusia 24 tahun mencapai 67%,dan pada usia 19-21 tahun mencapai 80%, dimana diantaranya 15% membatasi aktivitas harian ketika menstruasi dan membutuhkan obatobatan penangkal nyeri, 8-10% tidak mengikuti atau masuk sekolah dan hampir 40% memerlukan pengobatan medis. Menurut Widjanarko (2006) keadan ini dapat ber dampak buruk bagi pendidikan, finansial maupun kualitas hidup perempuan. Angka kejadian nyeri menstruasi primer di Indonesia mencapai 54,89%, sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada masing-masing individu (Endif 2008). Nyeri menstruasi menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari dan harus absen dari sekolah 1-7 hari setiap bulannya pada 15% responden berusia 15-17 tahun.remaja yang mengalami nyeri menstruasi berat mendapat nilai yang rendah ( 6.5%), menurunnya konsentrasi (87.1%) dan absen dari sekolah (80.6%) Angka kejadian nyeri menstruasi di Sumbar mencapai 57,3% Dari mereka yang mengeluh nyeri, 9 % berat, 39 % sedang, dan 52% ringan. Kejadian ini menyebabkan 12% remaja sering tidak masuk sekolah. Angka kejadian nyeri menstruasi di Lima Puluh Kota mencapai 51,8% Dari mereka yang mengeluh nyeri, 11 % berat, 41 % sedang, dan 48% ringan. Kejadian ini menyebabkan 10% remaja sering tidak masuk sekolah. ( Sumbar 2013 ) Secara umum penanganan nyeri terbagi dalam dua kategori yaitu pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis. Secara farmakologis nyeri dapat ditangani dengan terapi analges yang merupakan metoda paling umum digunakan untuk menghilangkan nyeri. Terapi ini dapat berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya bagi pasien. Secara nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, salah satunya dengan teknik distraksi. Adapun teknik distraksi yang paling efektif untuk mengurangi nyeri adalah mendengarkan musik (Potter&Perry,2005). Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins (substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, Sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang, music juga bekerja pada system limbic yang akan dihantarkan kepada system saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot (Bobak,2007; 05). Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi,menghilangkan nyeri, dan menurunkan tekanan darah (Campbell,2001;) Menurut Crowe mantan presiden The National Association of Music Therapy mengatakan bahwa music dan irama dapat menghasilkan efek Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol. 5 No 1 Januari 2014 9

penyembuhan.dan bisa membantu mengurangi rasa sakit atau nyeri. Penelitian yang dilakukan oleh Wedoanika (2010) terhadap 21 remaja putri di SMK Pati Unus Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, menyimpulkan bahwa ada pengaruh terapi musik terhadap tingkat dismenore Pada dewasa ini banyak jenis musik yang dapat diperdengarkan namun musik yang menempatkan kelas nya sebagai music bermakna medis Adalah music klasik karena music ini magnitude yang luar biasa dalam perkembangan ilmu kesehatan, diantaranya memiliki nada yang lembut, nadanya memberikan stimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan membantu pendengarnya lebih rileks (Campbel 2001,;Desi 2011). Dari beberapa penelitian tentang pengaruh berbagai jenis musik klasik, akhirnya banyak dari peneliti tersebut menganjurkan musik klasik yang diciptakan oleh Wolfgang Amadeus karena aplikasi medis musik telah membuktikan hasil yang menakjubkan bagi perkembangan ilmu kesehatan (Campbel Don,2001). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Desember 2013 terhadap 10 remaja putri pada 6 sekolah yaitu SMA 1 Kecamatan Guguak 10 orang Siswa dan yangmengalami nyeri 5 (50 %), SMA 1 Kac Suliki sebanyak 10 Orang siwa dan yang Mengalami 6 ( 60 % ) berat 1 orang, sedang 2 orang dan ringan 3 orang. SMA 1. Kec Payakumbuh Sebanyak 10 Orang dan yang mengalami nyeri 4 ( 40 % ) SMA 1 Kec Akabiluru 10 orang yang mengalami nyeri 3 ( 30 % ),MAN Darul Funun 10 orang siswa yang mengalami 5 ( 50 %) dan MAN Padang Jopang 10 orang siswa yang mengalami nyeri 6 ( 60 %) berat 2 orang,sedang 2 orang dan yang yang ringan 2 orang Berdasarkan hasil survey terhadap enam sekolah di atas, diketahui bahwa tingkat kejadian terendah terdapat di SMA 1 Kec. Akabiluru yaitu 3 orang (33,3%) dari 10 orang siswa. Sedangkan kejadian nyeri menstruasi tertinggi terdapat di MAN Padang Jopang dan SMA 1 Kec. Suliki dengan tingkat kejadian nyeri menstruasi di MAN Padang Jopang 60% dari 10 orang siswa dengan rincian 2 orang siswi mengalami nyeri berat, 2 orang siswi mengalami nyeri sedang dan 2 orang siswi mengalami nyeri ringan. Sedangkan di SMA 1 Kec. Suliki dengan rincian 1 orang siswi mengalami nyeri berat, 2 orang siswa mengalami nyeri sedang dan 3 orang siswa mengalami nyeri ringan. Dari semua remaja putri di SMA 1 Suliki dan MAN Padang Jopang yang Telah diwawancarai mengatakan bahwa belum pernah melakukan terapi musik untuk mengurangi nyeri menstruasi Upaya penanganan nyeri menstruasi yang dilakukan oleh sebagian remaja putri adalah mengoleskan minyak kayu putih pada daerah nyeri, jogging, minum obat pengurang rasa sakit dan minum jamu. Hasil wawancara dengan salah seorang guru di MAN Padang Jopang, disebutkan bahwa akibat nyeri menstruasi pernah dijumpai siswi yang pingsan, ada yang langsung dibawa ke dokter spesialis, terlihat sangat pucat dan lemah sehingga harus pulang atau hanya istirahat di ruang Bimbingan Konseling, dan bagi siswi yang masih bisa menahan nyerinya hanya istirahat di kelas saja. Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa kejadian nyeri menstruasi tertinggi terjadi di SMA 1 Kec. Payakumbuh dan MAN Padang Jopang. Sedangkan frekuensi tingkat nyeri tertinggi terjadi di MAN Padang Jopang dengan tingkat nyeri berat 33,33 % dari seluruh kejadian nyeri menstruasi serta belum pernahnya dilakukan upaya penanganan nyeri dengan terapi musik. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh terapi musik terhadap penurunan derajat nyeri Menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Jopang. SUBJEK DAN METODE PENELITIAN Subjek dalam penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoadmodjo, 2007) Menurut Arikunto (2010) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI MAN Padang Jopang Tahun 2014.Yakni sebanyak 18 orang Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan rancangan pre-post test dalam satu kelompok (One- Group Pretest-posttest Design). Pada penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi (Nursalam 2010, p.88).dalam one group pretest-postest design adalah mengukur apa yang terjadi pada kelompok perlakuan sesuai dengan kondisi awalnya sebelum eksperimen (pre-test) dan perbedaan yang tampak diakhir eksperimen (post-test) tanpa kelompok kontrol.( Arikunto 2010 ) Penelitian ini dilakukan di MAN Padang Japang, pada siswi kelas XI, Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 20 Maret s/d 17 April 2014. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Nyeri Menstruasi Sebelum Dilakukan Terapi Musik Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol. 5 No 1 Januari 2014 10

Tabel 4.1 Rata-rata Derajat Nyeri Menstruasi Sebelum Dilakukan Terapi Musik pada Remaja Putri di MAN Padang Jopang Tahun 2014 Variabel N Mean Derajat nyeri sebelum terapi musik Standar Deviasi Minimal- Maksimal 95 % CI 18 4,67 1,534 3 7 3,90 5,43 Hasil analisis didapatkan rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah 4,67 (nyeri sedang), dengan standar deviasi 1,534. Derajat nyeri terendah adalah 3 (nyeri ringan) dan derajat nyeri tertinggi 7 (nyeri berat). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah diantara 3,90 (nyeri ringan) 5,43 (nyeri sedang). Derajat Nyeri Sesudah Dilakukan Terapi Musik Tabel 4.2 Rata-rata Derajat Nyeri Menstruasi Sesudah Dilakukan Terapi Musik pada Remaja Putri di MAN Padang Jopang Tahun 2014 Variabel N Mean Standar Deviasi Minimal- Maksimal Derajat nyeri sesudah 18 3,72 1,127 3 6 terapi musik Hasil analisis didapatkan rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah 3,72 (nyeri ringan), dengan standar deviasi 1,127. Derajat nyeri terendah adalah 3 (nyeri ringan) dan derajat nyeri tertinggi 6 (nyeri berat). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah diantara 3,16 (nyeri ringan) 4,28 (nyeri sedang). Analisis Bivariat 95 % CI 3,16 4,28 Analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan uji t dengan uji beda dua mean dependen (paired sampel), untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang dependen. Untuk melihat kemaknaan perhitungan statistik digunakan batasan kemaknaan 0,05. Sehingga jika p < 0,05 maka secara statistik disebut bermakna, dan jika p > 0,05 maka hasil hitungan tersebut tidak bermakna. Adapun hasil analisa bivariat pada penelitian ini adalah : Tabel 4.3 Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Jopang Tahun 2014 No. Derajat Nyeri N Mean SD SE p value 1. Pre-test 18 4,67 1,534 0,362 2. Post-test 18 3,72 1,127 0,266 0,000 Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol. 5 No 1 Januari 2014 11

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata derajat nyeri sebelum diberi terapi musik mozart adalah 4,67 dengan standar deviasi 1,534. Pada pengukuran kedua (sesudah dilakukan terapi musik mozart) didapat rata-rata derajat nyeri 3,72 dengan standar deviasi 1,127. Terlihat nilai perbedaan rata-rata antara derajat nyeri pretest dan post-test adalah 0,94 dengan standar deviasi 0,873. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Jopang tahun 2014. Pembahasan Analisis Univariat Nyeri Menstruasi Sebelum Dilakukan Terapi Musik Dari hasil penelitian didapatkan hasil sebagian siswi kelas XI MAN Padang Japang tahun 2014 mengalaminyeri haid sedang yakni sebanyak 10 siswi sebesar 55,5 % dari total responden. Hasil analisis didapatkan rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah 4,67 (nyeri sedang), dengan standar deviasi 1,534. Derajat nyeri terendah adalah 3 (nyeri ringan) dan derajat nyeri tertinggi 7 (nyeri berat). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah diantara 3,90 (nyeri ringan) 5,43 (nyeri sedang). Nyeri menstruasi atau dismenorrhea adalah kekakuan atau kejang di bagian bawah perut akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi (Potter,& Perry 2005). Nyeri haid (dismoenore) merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Nyeri haid ini timbul akibat kontraksi disritmik miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri yang ringan sampai berat pada perut bagian bawha, bokong, dan nyeri spasmodik pada sisi medial paha (FKUI, 2008). Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi (Ramaiah, 2006). Menurut asumsi peneliti, nyeri sedang yang dirasakan responden sebelum dilakukannya terapi musik mozart dipengaruhi oleh faktor makna nyeri, keletihan, dan psikologis. Kurangnya pengetahuan tentang menstruasi dan dismenore menyebabkan responden tidak mampu memaknai nyeri menstruasi dengan baik, sehingga mereka tidak bisa beradaptasi terhadap nyeri tersebut. Remaja yang secara emosional tidak stabil, jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses menstruasi, maka mudah untuk timbul nyeri menstruasi primer. Begitu juga dengan faktor keletihan dalam melakukan aktifitas belajar, maka menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping terhadap nyeri tersebut. Sementara bagi responden yang mengalami nyeri ringan disebabkan adanya pengetahuan yang diberikan orang tua tentang nyeri menstruasi. Dengan adanya pengaruh psikologis berupa pengetahuan tentang menstruasi dan dismenore mengakibatkan lahirnya toleransi terhadap nyeri sehingga nyeri yang dirasakan tidak terlalu berat. Derajat Nyeri Sesudah Dilakukan Terapi Musik Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil sebagian besar siswi kelas XI MAN Padang Japang tahun 2014 mengalami nyeri haid ringan setelah diterapi distraksi mendengarkan musik mozart,yakni sebanyak 11 siswi sebesar 61,1 % dari total responden. Hasil analisis didapatkan rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah 3,72 (nyeri ringan), dengan standar deviasi 1,127. Derajat nyeri terendah adalah 3 (nyeri ringan) dan derajat nyeri tertinggi 6 (nyeri berat). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah diantara 3,16 (nyeri ringan) 4,28 (nyeri sedang). Secara nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, salah satunya dengan teknik distraksi. Adapun teknik distraksi yang paling efektif untuk mengurangi nyeri adalah mendengarkan musik (Potter&Perry,2005). Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins (substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, Sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang, musik juga bekerja pada system limbic yang akan dihantarkan kepada system saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot (Bobak,2007; 05). Menurut asumsi peneliti, adanya penurunan derajat nyeri pada remaja yang mengalami nyeri haid karena adanya penurunan toleransi nyeri yang disebabkan faktor kelelahan, rasa marah, bosan, dan cemas dengan terganggunya aktifitas. Sehingga dengan adanya terapi musik mozart maka remaja yang bersangkutan dapat menghilangkan rasa gundah, menghilangkan kejenuhan serta menghilangkan kerisauan. Dan pada akhirnya terapi ini mampu meningkatkan kembali toleransi nyeri pada saat menstruasi tersebut. Terbukti dengan berkurangnya Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari 2015 12

derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart, dimana terdapat 11 remaja mengalami nyeri ringan. Hasil penelitian yang dilakukan Desi Novita (2011 ) di tiga SMA di Padang menunjukan bahwa pada dismenore primer terdapat hal-hal sebagai berikut : sebanyak 90 % siswi mengalami nyeri, dari 90 %,4( 40 % ) mengalami nyeri ringan,,3 (30 %) nyeri sedang dan 2 (20 %) nyeri berat,hanya 1(10 %) yang tidak mengalami nyeri Analisis Bivariat Dari hasil penelitian didapatkan hasil ada perbedaan derajat nyeri sebelum dan sesudah terapi distraksi mendengarkan musik mozart terhadap penurunan derajad nyeri haid di MAN Padang Japang Wilayah Kerja Puskesmas Padang Kandis kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata derajat nyeri sebelum diberi terapi musik mozart adalah 4,67 dengan standar deviasi 1,534. Pada pengukuran kedua (sesudah dilakukan terapi musik mozart) didapat rata-rata derajat nyeri 3,72 dengan standar deviasi 1,127. Terlihat nilai perbedaan rata-rata antara derajat nyeri pre-test dan post-test adalah 0,94 dengan standar deviasi 0,873. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000, maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Japang tahun 2014. Salah Satu cara untuk mengurangi nyeri mentruasi dengan mengalihkan perhatian kepada musik sehingga kesdaran klien terhadap nyeri,bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivitas retikuler,yaitu menghambat stimulus nyeri ketika seseorang menerima masukan sessorik yang cukup atau berlebihan,sehingga menyebabkan terhambatnya implus nyeri ke otak ( nyeri berkurang dirasakan oleh klien )Stimulus sensori yang menyenangkan akan meransang sekresi endorfin,sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi adalah untuk mengalihkan atau menjauhi perhatian terhadap sesuatu yang sedang dihadapi, misalnya rasa nyeri,sedangkan manfaat dari penggunaan teknik ini,yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman,santai dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan. musik tersebut didengarkan minimal 15 menit supaya dapat memberikan efek teraupetik, diberikan dengan rentang 15 menit pula dan di dengar tiga kali makin lama makin dikeraskan.dalam keadaan nyeri akut,mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri.(desi Novita 2011 ). Menurut asumsi peneliti, adanya pengaruh musik mozart terhadap penurunan derajat nyeri haid karena musik dapat meningkatkan dan menstimulasi endorphin (hormon yang berguna untuk menurunkan nyeri) serta mengatur hormon yang berkaitan dengan stress yaitu adrenalin dan kortisol. Musik memberikan stimulasi sensori yang menyenangkan sehingga menyebabkan pelepasan endorphin yang menghambat impuls nyeri. Kongkretnya terapi musik mozart efektif untuk menurunkan derajat nyeri haid karena musik mozart mampu membantu pikiran seseorang untuk beristirahat, sehingga nyeri yang timbul sebagai dampak dari keletihan, antisetas dan psikologis dapat berkurang. Dimana melalui perencanaan dan sistematisasi penggunaan musik serta aktivitas musik, terapi musik memberikan kesempatan untuk mengurangi kecemasan dan stress, mengelola sakit secara non farmakologi dan ketidak nyamanan, merubah kondisi suasana hati dan emosi yang negatif, dll. Terapi musik juga memberikan pengaruh terhadap penurunan hormone aderenokotrikotropik (ACTH) yang merupakan hormone stress. Penurunan hormon ACTH menyebabkan seseorang menjadi lebih relaks dan tenang, mengurangi stress, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, dan membantu melepaskan rasa sakit akibat nyeri haid. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum terapi masik didapatkan hasil sebagian besar siswi kelas XI MAN Padang Japang Tahun 2014 mengalami nyeri haid sedang,yakni 10 siswi sebesar 55,5 %dari total responden.dan Rata-rata derajat nyeri sebelum dilakukan terapi musik mozart adalah 4,67 (nyeri sedang 2. Setelah terapi dilakukan sebagian besar siswi kelas XI MAN Padang Japang Tahun 2014 mengalami nyeri haid sedang,yakni 10 siswi sebesar 55,5 %dari total responden dan Rata-rata derajat nyeri sesudah dilakukan terapi musik mozart adalah 3,72 (nyeri ringan) 3. Setelah dilakukan uji statistik maka Ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri di MAN Padang Japang tahun 2014, nilai p = 0,000 Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari 2015 13

SARAN Bagi Pendidikan Diharapkan pada pendidikan agar dapat mencari dan menggali lebih lanjut referensi tentang efektifitas terapi musik dalam penurunan derajat nyeri menstruasi.dan menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan Bagi Bidan Diharapkan pada bidan agar dapat mendukung dan memotivasi para remaja putri untuk melakukan terapi musik ketika mengalami nyeri menstruasi hari pertama. Bagi Peneliti Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan efektifitas terapi musik mozart, dengan sampel yang lebih banyak serta sistem pengambilan sampel yang berbeda (sampel kasus dan sampel kontrol). Dapat melakukan penelitian untuk jenis musik yang lain, dan dapat memperhatikan keadaan internal dan eksternal responden, dan saat melakukan terapi dipastikan dalam keadaan rilek Bagi Remaja Diharapkan pada remaja putri yang mengalami nyeri menstruasi, agar lebih mengutamakan melakukan upaya non farmakologis untuk mengatasi nyeri haid.yaitu menerapkan terapi musik DAFTAR PUSTAKA Alma Buchari, (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan, Peneliti Pemula Alfabeta. Bandung. Anurogo dito & wulandari, ari ( 2011) Cara jitu mengatasi nyeri haid. Jogjakata: Andy offset Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto S 2010 Prosedur Penelitian, Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta:EGC Budiyono. (2009). Statistika Untuk penelitian. Sebelas maret university press: Surakarta Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Bobak,Lowdermik 2007 Buku Ajar Keperawatan Materitas, Jakarta EGC Campbel Don ( 2003 ) Efek Moart,Manfaat kekuatan Musik Dinas Kesehatan Sumatera Barat.( 2009 ) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Padang Dwiloka, Bambang, dkk, (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah, Rineka Cipta, Desi Novita. (2011). Pengaruh terapi Musik Terhadap penurunan Derajat nyeri pada remaja Putri pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Andalas Padang Geri, Morgan, Carol Hamilton. 2009. Obstetri & Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Hidayat, A.A.A., (2008). Keterampilan dasar praktik klinik untuk kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Kaplan dan Marvel : 2002. Panduan Belajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC Kasdu, D. 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara. Manuaba, dkk.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC..., Dkk. 2009. Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC Merenstein, dkk.2002. Buku Pegangan Pediatrik. Jakarta : Widya Medika Nita, 2008. (2008). Remaja putri dan siklus menstruasi diakses tanggal 20 juli 2013 dikutip dari Widjanarko ( 2006 ) Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka cipta Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka cipta Nursalam.2010. Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Sagung Seto Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental keperawatan. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol.6 No 1 Januari 2015 14