BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 12/11/Th. IV, 6 Nopember 2012 TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN NGADA SEPTEMBER 2011 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2011 SEBANYAK 16,6 RIBU ORANG Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Kabupaten pada September 2011 mencapai 16,6 ribu orang (11,36 persen), turun 0,6 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Juli 2010 yang sebesar 17,2 ribu orang (12,05 persen). Pada periode Juli 2010September 2011, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) menurun dari 1,47 pada Juli 2010 menjadi 1,39 pada September 2011. Sebaliknya, Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) sedikit meningkat dari 0,29 pada Juli 2010 menjadi 0,30 pada September 2011. Ini mengindikasikan bahwa ratarata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin sedikit melebar. 1. Perkembangan Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin di Kabupaten pada September 2011 sebesar 16,6 ribu orang (11,36 persen). Dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Juli 2010 yang berjumlah 17,2 ribu orang (12,05 persen), jumlah penduduk miskin berkurang 0,6 ribu orang selama setahun lebih tersebut. Dari Gambar 1 tampak bahwa pada September 2011 jumlah penduduk miskin dari kabupaten sedaratan Flores terbanyak berada di Kabupaten (64,8 ribu orang), sementara jumlah penduduk miskin terkecil berada di Kabupaten (16,0 ribu orang). Dilihat dari persentase penduduk miskin, pada September 2011 persentase penduduk miskin terbesar berada di Kabupaten, yaitu sebesar 24,52 persen, sedangkan persentase terendah berada di Kabupaten sebesar 9,06 persen dari total jumlah seluruh penduduk (lihat Gambar 2). 1 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
Gambar I. Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores, Juli 2010 September 2011 70 (.000) 60 50 40 30 20 10 0 Flotim Nage keo Jul10 22,4 40,2 56,4 17,2 16,5 67,1 45,3 65,7 Sep11 21,6 38,9 54,5 16,6 16,0 64,8 43,8 63,5 Mang garai Mabar Matim Gambar 2. Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores, Juli 2010 September 2011 ( %) 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 Flotim Nage keo Jul10 9,61 13,38 21,65 12,05 12,70 22,91 20,40 25,94 Sep11 9,06 12,63 20,37 11,36 12,01 21,39 19,27 24,52 Mang garai Mabar Matim 2 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
Tabel 1 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2007 2011 (.000) 31,2 29,3 24,8 22,4 21,6 50,5 46,0 21,8 18,9 150,5 53,5 45,9 57,5 19,4 16,8 137,8 48,3 NTT 1.163,9 1.105,8 1.021,8 1.020,6 986,5 40,5 51,7 17,3 15,6 66,9 45,9 59,0 40,2 56,4 17,2 16,5 67,1 45,3 65,7 38,9 54,5 16,6 16,0 64,8 43,8 63,5 Tabel 2 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2007 2011 (%) 14,38 13,21 11,04 9,61 9,06 19,15 20,33 17,28 16,05 31,41 27,96 17,34 24,87 15,49 14,53 28,57 25,05 15,35 23,01 13,54 13,03 25,76 22,96 25,51 13,38 21,65 12,05 12,70 22,91 20,40 25,94 12,63 20,37 11,36 12,01 21,39 19,27 24,52 NTT 27,51 25,68 23,41 21,77 20,48 3 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
2. Perubahan Garis Kemiskinan Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Dari Tabel 3 tampak bahwa Garis Kemiskinan (GK) di semua kabupaten terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada periode Juli 2010September 2011, garis kemiskinan di Kabupaten naik sebesar 11,78 persen, yaitu dari Rp 185.050, per kapita per bulan pada Juli 2010 menjadi Rp 206.842, per kapita per bulan pada September 2011. Persentase kenaikan garis kemiskinan di Kabupaten ini lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan garis kemiskinan ratarata NTT, yaitu sebesar 5,33 persen atau dari Rp 193.298, menjadi Rp 203.607,. Tabel 3 Perkembangan Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2007 2011 (Rp/Kapita/Bulan) 122.671 146.947 147.023 166.416 185.817 110.833 122.705 120.704 142.728 121.699 115.702 147.940 156.772 146.513 158.294 157.795 145.329 154.559 182.813 163.486 160.331 168.898 161.737 161.358 174.946 206.926 185.050 181.479 191.176 183.070 182.641 196.081 230.086 206.842 204.579 207.904 205.756 205.486 NTT 126.389 161.639 167.492 193.298 203.607 4 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
4. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Ada dua hal lain yang juga harus diperhatikan dalam membahas soal kemiskinan, yakni kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan. Kedalaman kemiskinan menunjukkan ratarata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap batas miskin (garis kemiskinan), sedangkan keparahan kemiskinan menunjukkan ketimpangan pengeluaran dari penduduk paling miskin, atau yang jatuh di bawah garis kemiskinan. Semakin besar nilai kedua indeks ini di sebuah wilayah mencerminkan semakin seriusnya persoalan kemiskinan di wilayah tersebut. Tabel 4 menunjukkan indeks kedalaman kemiskinan (P 1 ) di hampir semua kabupaten sedaratan Flores, kecuali Kabupaten, terus mengalami penurunan dalam periode tahun 20092011. Terlihat di Kabupaten, pada tahun 2009 tercatat sebesar 1,98 terus turun menjadi 1,39 pada tahun 2011. Keadaan ini menandakan bahwa pada periode tersebut di Kabupaten terus terjadi penurunan besarnya ratarata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap batas miskin. Dengan kata lain, pengeluaran kaum miskin di Kabupaten, cenderung meningkat atau mendekati garis kemiskinan. Tabel 4 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2007 2011 2,07 4,11 1,19 1,28 1,55 2,72 3,05 2,60 2,37 4,80 4,97 7,38 7,16 4,61 3,32 7,66 7,84 NTT 4,87 8,27 4,47 4,04 3,53 3,74 3,86 1,98 1,70 4,09 3,32 4,40 2,93 3,94 1,47 2,64 3,57 3,22 5,02 1,58 3,78 1,39 2,03 3,07 3,11 3,68 5 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
Pada Tabel 5 disajikan nilai indeks keparahan kemiskinan (P 2 ) dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Tampak bahwa dalam dua tahun terakhir terlihat di hampir semua kabupaten sedaratan flores juga menunjukkan tren yang menurun, kecuali Kabupaten dan. Untuk Kabupaten, pada Juli 2010 tercatat sebesar 0,29 naik menjadi 0,30 pada September 2011. Artinya, dua tahun terakhir tersebut ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten secara umum sedikit bertambah atau sedikit melebar. Tabel 5 Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2007 2011 0,46 1,49 0,21 0,25 0,41 0,75 0,80 0,57 0,57 1,18 1,20 3,45 2,39 1,54 0,88 2,28 2,73 NTT 1,34 3,08 1,51 1,14 0,91 1,41 1,01 0,44 0,38 0,98 0,78 1,14 0,38 1,08 0,29 0,88 0,85 0,83 1,40 0,33 0,97 0,30 0,52 0,72 0,73 0,81 6 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
MARI KITA SUKSESKAN Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus pertanian untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci dari seluruh petani, perusahaan pertanian serta mengukur objek kegiatan statistik pertanian mulai 2013. Sensus pertanian ini dilaksanakan sepuluh tahun sekali pada tahun berakhiran tiga dan yang keenam kalinya sejak 1963 dan tahapan kegiatan awal sensus MARI KITA WUJUDKAN ini telah dimulai sejak Mei 2012 yang diawali pemutakhiran direktori perusahaan pertanian. Kemudian, pada Mei 2013 akan dilakukan MASA DEPAN PETANI pencacahan lengkap rumah tangga pertanian dan pada 2014 dilakukan pencacahan lanjutan sensus menurut subsektor. YANG LEBIH BAIK Hasil Sensus Pertanian digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan, dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait (Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, dan Bappenas), perguruan tinggi dan lembaga internasional. Cakupan data yang dikumpulkan dalam Sensus Pertanian 2013 (ST2013) berdasarkan sejumlah rekomendasi dari FAO. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi Kabupaten dengan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten 2011 sebesar 43,92 persen. Dari 65,8 ribu jiwa penduduk yang bekerja per Agustus 2011 sebanyak 58,12 persen bekerja pada sektor pertanian. 7 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012
SADAR STATISTIK PENYELENGGARA Sadar untuk menggunakan teknik statistik yang tepat guna dan menyajikan data statistik yang diperlukan konsumen secara tepat waktu, akurat dan mudah dipahami. RESPONDEN Sadar untuk memberikan jawaban apa adanya sesuai dengan kenyataan tanpa raguragu. PENGGUNA Sadar untuk memahami metode, konsep/definisi serta memanfaatkan data statistik secara optimal. Informasi lebih lanjut hubungi: Drs. Moch. Bathik Kepala BPS Kabupaten Telp (0384)21359 Fax (0384)21359 email : bps5312@mailhost.bps.go.id website : ngadakab.bps.go.id 8 Berita Resmi Statistik No.12/11/Th.IV, 6 Nopember 2012