Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V2.75)

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 1 Kelas: Kelompok: d.1. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum:

Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V3.00)

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

TE Otomasi Sistem dengan PLC (Prak. PLC) Petunjuk Praktikum PLC

TM PLC & Otomasi (Praktikum PLC) Petunjuk Praktikum PLC

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum

TE SCADA dalam Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum

Petunjuk Praktikum PLC

TE Aplikasi Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

Daftar Isi. Judul 1. Daftar Isi 2. Bab1 Pendahulua Instruksi-instruksi Dasar 4

TE SCADA Sistem Tenaga Listrik (Praktikum) Petunjuk Praktikum SCADA Sistem Tenaga Listrik

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Gambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini.

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable Logic Controller (PLC)

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

Josaphat Pramudijanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

KEGIATAN. Tes tertulis Pengamatan Wawancara Laporan. Menjelaskan pengetahuan dasar kendali elektronik

Modul Training PLC untuk Semua

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Praktikum 2 Pembuatan Program PLC

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

Fungsi-fungsi Khusus

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

2. Prinsip dan aplikasi Relay

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

TE Programmable Logic Controller

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3.

BAB III PERANCANGAN 3.1 DESKRIPSI MESIN INSERT LABEL. Mesin insert label adalah sebuah mesin yang digunakan untuk memasukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

Kontrol Sekuensial. Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

PENGEMBANGAN SISTEM TRAFFIC LIGHTS BERDASARKAN KEPADATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN PLC

SISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO

RANCANG BANGUN SIMULATOR INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERBASIS PLC OMRON CP1L

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN DAN DESKRIPSI KERJA ALAT PLC. Gambar 3.1 Layout Sistem Kerja Alat.

Abstrak. Achmad Ulul Azmy - L2F Halaman 1

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT

Jakarta, Oktober Penulis

Desain Model dan Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESOR PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN SENSOR HARI DAN JAM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

OMRON PCM1A. Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram )

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TK3434 Sistem PLC. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan. Nama : Kelas :

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

Transkripsi:

TE145352 Aplikasi Programmable Logic Controller Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V2.75) 1. Jumlah Laporan Sementara ada 8 percobaan dan 20 halaman. Lembar Laporan Sementara ini merupakan lembar lanjutan dari Laporan Sementara yang anda buat. 2. Lembar Laporan Sementara berisi Hasil Pengamatan dari Ladder Diagram yang anda download-kan ke memori PLC. 3. Hasil Pengamatan tergantung dari kebutuhan percobaan, jika ada perubahan saklar atau thumbwheel. Perubahan itu dapat berupa: a. Ladder Diagram; contoh: b. Tabel Kebenaran; contoh: X1 X2 Y71 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 c. Timing Diagram; contoh: X1 X2 Y71 d. Sketsa Pengkabelan Percobaan (wiring diagram). 4. Hasil evaluasi yang dilakukan pada Laporan Sementara ini berupa tanda. 5. Laporan Sementara ini harus dilampirkan pada pengumpulan Laporan Resmi tiap percobaan.

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 1 (V2.75) Kelas: Kelompok: e. Hasil Percobaan: e.a. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum: e.b. Tabel Kebenaran Percobaan Gambar 1.1: Tabel Kebenaran Y70 Tabel Kebenaran Y72 Tabel Kebenaran Y73 X0 X1 Y70 X5 X6 Y72 X5 X7 Y73 Tabel Kebenaran Y71 Tabel Kebenaran Y74 Tabel Kebenaran Y75 X2 X3 X4 Y71 X5 X0 Y74 X1 X2 Y75

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 2 (V2.75) e. Hasil Percobaan: Kelas: Kelompok: e.a. Pengamatan dari Ladder Chapter 4.2 (hal. 4-4), Perintah SET RST. Gambar Timing Chart dan penjelasan sbb: X0 Y70 X1 Y70 Beri Ulasan: e.b. Pengamatan dari Ladder Chapter 4.5 (hal. 4-13), Perintah PLS PLF. Gambar Timing Chart dan penjelasan sbb: X0 Y75 X1 Y70 Beri Ulasan:

e.c. Pengamatan dari Ladder Gambar 2.3. Jika kondisi X1=0 dan X2=0, dan thumbwheel X2F-X20 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... Nilai X2F-X20 0 1 0 9 0 1 2 3 2 3 7 8 0 0 9 0 9 8 3 7 6 7 0 4 Tampilan Y4F-Y40 Jika kondisi X1=1 dan X2=0, dan thumbwheel X2F-X20 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... Nilai X2F-X20 0 0 9 0 9 8 3 7 6 7 0 4 0 1 0 9 0 1 2 3 2 3 7 8 Tampilan Y4F-Y40 Jika kondisi X1=0 dan X2=1, dan thumbwheel X2F-X20 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... Nilai X2F-X20 0 1 4 0 3 0 1 6 2 3 7 8 0 0 9 0 9 8 7 3 7 6 0 4 Tampilan Y4F-Y40 Jika kondisi X1=1 dan X2=1, dan thumbwheel X2F-X20 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... Nilai X2F-X20 0 0 9 0 9 8 3 7 7 6 0 4 0 1 0 0 0 0 3 6 2 3 7 8 Tampilan Y4F-Y40 Penjelasan sbb:

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 3 (V2.75) e. Hasil Percobaan: Kelas: Kelompok: e.a.1. Pengamatan Ladder Timer on Delay seperti Gambar 3.1 di dapatkan Timing Chart untuk X5=2 detik dan penjelasan sbb: X5 T0 Y70 e.a.2. Pengamatan Ladder Timer on Delay seperti Gambar 3.1 di dapatkan Timing Chart untuk X5=5 detik dan penjelasan sbb: X5 T0 Y70 e.b.1. Pengamatan Ladder Timer off Delay seperti Gambar 3.2 di dapatkan Timing Chart untuk X5=8 detik dan penjelasan sbb: X5 T6 Y70 e.b.2. Pengamatan Ladder Timer off Delay seperti Gambar 3.2 di dapatkan Timing Chart untuk X5=2 detik dan penjelasan sbb: X5 T6 Y70

e.c.1. Pengamatan Ladder One Shoot Timer seperti Gambar 3.3 di dapatkan Timing Chart untuk X1=6 detik dan penjelasan sbb: X1 T15 Y75 e.c.2. Pengamatan Ladder One Shoot Timer seperti Gambar 3.3 di dapatkan Timing Chart untuk X1=10 detik dan penjelasan sbb: X1 T15 Y75 e.d.1. Pengamatan Ladder Flip-flop modifikasi dari Gambar 3.4 dengan perubahan pada penyalaan Y70=... detik dan Y71=... detik selama X2=... detik. Ladder Diagram dan Penjelasan sbb: Timing Chart dan penjelasan sbb: X2 T0 T1 Y70 Y71

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 4 (V2.75) e. Hasil Percobaan: Kelas: Kelompok: e.a. Pengamatan Ladder Counter-Up seperti Gambar 4.1 di dapatkan Timing Chart untuk X1 di- ON-kan 12 kali. Timing Chart dan penjelasan sbb: X1 C20 Y72 X7 e.b. Pengamatan Ladder Counter-Up seperti Gambar 4.1 setelah dimodifikasi dengan tampilan nilai counter di seven segment Y5F-Y50. Ladder Diagram dan Penjelasan sbb: Timing Chart dan penjelasan sbb: X1 C20 Y72 Y5F-Y50 X7

e.c. Pengamatan Ladder Counter-Up seperti Gambar 4.1 setelah dimodifikasi dengan tampilan nilai counter diberikan melalui thumbwheel X2F-X20 dan juga tampil di seven segment Y6F-Y60. Hasil nilai penambahan counter tampil pada seven segment Y5F-Y50. Ladder Diagram dan Penjelasan sbb: Timing Chart dan penjelasan sbb: X1 C20 Y72 Y5F-Y50 Y6F-Y60 X7

e.d. Modifikasi ladder di halaman 4-7. Ladder Diagram dan Penjelasan sbb: Timing Chart dan penjelasan sbb: X0 X1 C0 T0 Y70 Y71

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 5 (V2.75) Kelas: Kelompok: e. Hasil Percobaan: e.a.a. Timing Chart untuk ladder halaman 5-27: X3 X0 C10 Y70 Y71 Y72 Y73 Y74 Y75 Y76 Penjelasan sbb: e.a.b. Timing Chart untuk ladder halaman 5-29: X0 X1 T0 Y70 Y71 Y72 Y4F-Y40 Penjelasan sbb:

e.b. Pengamatan Ladder diagram halaman 5-34: Jika kondisi X0=0 dan X1=0, dan thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 9 1 2 3 5 4 3 2 4 3 2 1 4 3 2 1 3 8 7 3 2 5 7 3 Jika kondisi X0=1 dan X1=0, thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 2 3 9 1 2 3 5 4 3 2 4 3 2 1 4 3 2 1 3 8 7 3 2 5 7 3 Jika kondisi X0=0 dan X1=1, thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 2 3 7 8 2 3 8 7 0 1 4 3 9 1 2 8 0 0 0 0 8 3 7 2 4 0 3 6 0 5 7 6 2 5 7 3 9 8 7 3 Jika kondisi X0=1 dan X1=1, thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 1 0 0 9 1 2 8 0 0 3 6 0 5 7 6 2 3 7 8 8 3 7 2 0 0 9 0 1 0 5 0 9 8 7 3 2 5 7 3 Penjelasan sbb:

e.c. Pengamatan Ladder diagram halaman 5-40: Jika kondisi X0=0 dan X1=0, dan thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 1 0 0 9 1 2 8 0 0 3 6 0 5 7 6 2 3 7 8 8 3 7 2 0 0 9 0 1 0 5 0 9 8 7 3 2 5 7 3 Jika kondisi X0=1 dan X1=0, thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 0 1 0 0 1 2 5 0 1 2 5 0 0 2 5 1 2 3 4 0 0 3 0 1 0 5 0 2 0 9 0 4 6 5 4 7 6 0 4 Jika kondisi X0=0 dan X1=1, thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 0 1 0 0 1 2 5 0 1 2 5 0 0 2 5 1 2 3 4 0 0 3 0 0 0 2 5 0 1 2 5 0 0 3 0 0 2 3 4 Jika kondisi X0=1 dan X1=1, thumbwheel X2F-X20 dan X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... dan Y5F-Y50 tampil... Nilai X2F-X20 Nilai X3F-X30 Tampilan Y4F-Y40 Tampilan Y5F-Y50 0 1 0 0 9 1 2 8 0 0 3 6 0 5 7 6 2 3 7 8 8 3 7 2 9 8 7 3 2 5 7 3 7 6 0 4 4 6 5 4 Penjelasan sbb:

e.d. Pengamatan Ladder diagram halaman 5-51: Jika kondisi X0=1 dan X4=1, dan thumbwheel X2F-X20 saya beri nilai... maka seven segment Y4F-Y40 tampil... (.) X0 X4 X2F-X20 T10 Y70 Y4F-Y40 Penjelasan sbb: e.e. Pengamatan Ladder diagram halaman 5-51 bagian kedua: Jika kondisi X1=1 dan X5=1, dan thumbwheel X3F-X30 saya beri nilai... maka seven segment Y5F-Y50 tampil... (.) X1 X5 X3F-X30 C10 Y71 Y5F-Y50 Penjelasan sbb:

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 6 (V2.75) Kelas: Kelompok: e. Hasil Percobaan: e.a. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum Modul Analog Input: e.b.a. Langkah-langkah set-up alamat modul Q64AD: e.b.b. Langkah-langkah set-up tempat data modul Q64AD:

e.c. Hasil pengamatan ladder pada program halaman 7-14: Tampilan Voltmeter (Volt) 1 1,5 2 2,5 2,8 3 3,2 3,5 3,8 4 4,2 4,5 Tampilan Y50-Y5F e.d. Ladder dari soal kondisi alarm (beri penjelasan):

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 7 (V2.75) Kelas: Kelompok: e. Hasil Percobaan: e.a. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum Modul Analog Output: e.b.a. Langkah-langkah set-up alamat modul Q62DAN: e.b.b. Langkah-langkah set-up tempat data modul Q62DAN:

e.c. Hasil pengamatan ladder pada program halaman 7-21: Nilai X20-X2F Tampilan Y40-Y4F Tampilan Voltmeter (Volt) 0 5 0 0 1 0 0 0 1 5 0 0 2 0 0 0 2 6 0 0 2 8 0 0 3 0 0 0 3 2 0 0 3 4 0 0 3 6 0 0 3 8 0 0 4 0 0 0 4 2 0 0 e.d. Ladder dari soal membandingkan nilai desimal X20-X2F dan X30-X3F (beri penjelasan):

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 8 (V2.75) e. Hasil Percobaan: Kelas: Kelompok: e.a. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum Percobaan 8 dan Gambar Rangkaian Sistem Pengaturan Kecepatan (Driver, Motor dan Sensor): e.b. Prosedur set-up modul A/D (Q64AD) dan D/A Q62DAN) yang dipergunakan:

e.c. Hasil Pengukuran Driver Kontrol Kecepatan: Tabel Pengukuran Driver Kontrol Kecepatan No Percobaan Posisi X20-X2F Vin/Tegangan ke driver (Volt) Kecepatan (rpm) 1 500 2 1000 3 1500 4 2000 5 2500 6 3000 7 3500 8 4000 e.d. Hasil Pengukuran Sensor Kecepatan: Tabel Pengukuran Sensor Kecepatan No Percobaan Kecepatan (rpm) Vout/Tegangan Sensor (Volt) Tampilan Y5F-Y50 1 2 3 4 5 6 7 8 e.e.1. Ladder Diagram hasil modifikasi untuk Percobaan ini:

e.e.2. Hasil Pengukuran Percobaan: Tabel Pengukuran Percobaan No Percobaan X2F-X20 Y4F-Y40 Y5F-Y50 Y6F-Y60 Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penjelasan sbb: